Kelompok 3 :
Adrie P. T. N.
Clement H. S.
Eben P. Y.
James T.
Levin C. A.
Rena N. H.
Winata C. V.
2. Topik Pembahasan
A. Pengertian Alkitab adalah Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis yang diberikan kepada manusia agar manusia
dapat mengenal dan juga percaya kepada Tuhan melalui Yesus Kristus. Alkitab ditulis oleh
manusia yang diinspirasikan oleh Allah (2 Tim 3:16). Inspirasi adalah pekerjaan Allah melalui
Roh-Nya yang mengawasi para penulis Alkitab dengan sedemikian rupa sehingga para penulis
Alkitab dapat mencatat dan menyusun isi Alkitab tanpa kekeliruan kata-kata pada penulisan
aslinya. Inspirasi dalam bahasa yang sederhana yaitu Allah memimpin dan mengawasi para
penulis Alkitab sehingga mereka menuliskan pesan Allah dalam Alkitab. Ada berbagai teori
pengilhaman yang dikemukakan dalam usaha bagaimana Tuhan dapat menghasilkan Alkitab.
1. Teori alamiah
Teori ini berpendapat bahwa pengilhaman hanya sekedar pengertian ulang, hasil
perenungan manusia secara alamiah. Para penulis Alkitab hanya dianggap sebagai
orang-orang jenius yang sangat mengerti keadaan moral dan kerohanian pada masa itu,
dan mereka tergerak untuk menuliskannya sebagai sumbangsih yang positif.
2. Teori dinamis
Teori ini berpendapat bahwa Tuhan memberikan kemampuan sehingga para penulis
Alkitab dapat menyampaikan kebenaran sesuai dengan kehendak Tuhan.
3. Teori konsep
Teori ini berpendapat bahwa Tuhan menganjurkan pikiran-pikiran yang Dia berikan
melalui pernyataan, tetapi membiarkan para penulis mengolahnya sendiri untuk
diungkapkan dengan kata-kata sendiri.
4. Teori mekanis
Teori ini berpendapat bahwa para penulis Alkitab semata-mata merupakan alat tulis
yang menulis hal-hal yang didiktekan Tuhan kepada mereka.
5. Teori verbal
Teori ini berpendapat bahwa Alkitab bersifat ganda. Di satu pihak, Alkitab adalah hasil
karya Allah. Namun, di lain pihak, Alkitab merupakan hasil karya manusia. Allah tidak
mengesampingkan kepribadian manusia, tetapi menggunakan kepribadian penulis dan
menjaganya ketika menulis pernyataan yang Tuhan sampaikan. Dengan demikian,
seluruh Alkitab diilhamkan secara verbal (setiap katanya). Dari lima teori ini, teori
verbal inilah yang dapat diterima.
Ada berbagai bukti bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Allah Roh Kudus, antara lain:
a. Alkitab berkali-kali disebut sebagai Firman Tuhan. Buktinya, di dalam Alkitab ada
kata-kata “Allah berfirman” atau “maka firman Tuhan datang kepadaku” terdapat lebih
dari 3.800 kali
b. Isi Alkitab membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah. Alkitab terdiri dari 66
kitab dan ditulis kira-kira oleh 40 orang, dalam kurun waktu sekitar 1.500 tahun, akan
tetapi isinya saling melengkapi dan merupakan satu kesatuan
c. Nubuat yang digenapi membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah (Kej 12:3
Mat 1:1-2; Yes 7:14 Mat 1:18-25)
B. Pengertian Alkitab Tanpa Salah
Alkitab itu ineransi. Ineransi adalah keyakinan bahwa Alkitab secara keseluruhan,
adalah firman Tuhan yang tertulis dan juga tanpa ada kesalahan pada naskah aslinya. Hal ini
berarti, Alkitab itu harus ditafsirkan dan dimengerti dari sudut latar belakang kebudayaan dan
standar komunikasi pada waktu penulisannya. Selain itu, kita juga harus beranggapan, bahwa
Allah mampu menyampaikan kehendak-Nya dengan benar. Oleh karena itu, seseorang dengan
keyakinan tersebut tidak boleh meneliti Alkitab dengan menggunakan standar untuk mengukur
kebenaran dan juga kepalsuannya yang berbeda dengan standar pada waktu Alkitab ditulis.
Pentingnya bahwa Alkitab itu ineransi adalah:
1. Alkitab adalah suatu dokumen yang dapat dipercaya, seperti catatan historis lainnya.
Contohnya kisah tentang perang Julius Caesar.
2. Dasar sejarah yang dicatat oleh Alkitab memiliki alasan yang cukup kuat untuk
mempercayai bahwa Yesus Kristus, melakukan apa yang Dia klaim telah Ia lakukan.
3. Yesus Kristus bukan hanya memikul otoritas Alkitab, tetapi Ia juga melakukannya,
bahkan mengajarkan bahwa Alkitab seluruhnya tanpa kesalahan dan juga kekal, karena
Alkitab adalah Firman Allah (Mat 5:18).
4. Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, seperti yang Yesus ajarkan, cukup dengan satu
alasan ini, seluruh isi Alkitab pasti dapat dipercaya dan juga ineran, karena Allah
(Yesus) adalah kebenaran.
5. Atas dasar ajaran Yesus Kristus, Allah yang infalibel (tidak salah), gereja pun
mempercayai bahwa Alkitab juga infalibel.
Memang, ada beberapa bagian Alkitab yang dipermasalahkan. Tapi, bukan berarti bahwa
isi Alkitab itu salah ataupun kontradiksi (bertentangan). Contoh bagian yang
dipermasalahkan antara lain:
C. Sifat-Sifat Alkitab
Sebagian orang memiliki sifat apatis terhadap Alkitab. Mereka berpendapat bahwa
Alkitab tidak bisa dijadikan standar dalam pengajaran maupun pedoman bagi kehidupan.
Namun, bagi gereja, Alkitab tetap dapat dijadikan standar kehidupan dan juga pengajaran iman.
Hal ini dikarenakan Alkitab mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berotoritas
Alkitab bisa dikatakan berotoritas karena seluruh isi Alkitab adalah Firman Allah yang
merupakan dasar dan sumber pengajaran yang harus ditaati
2. Mutlak
Keberadaan gereja tidak dapat dipisahkan dari Alkitab. Alkitab mutlak diperlukan
sebagai sumber pengajaran.
3. Cukup
Alkitab yang terdiri dari 66 kitab bersifat cukup bagi pengenalan jalan keselamatan dan
pengetahuan yang benar tentang Allah.
3. Kesimpulan
Keyakinan tentang ineransi Alkitab adalah keyakinan kepada Pribadi Allah. Allah itu
tidak mungkin keliru dan juga menyesatkan, akan tetapi Dia bisa mengkomunikasikan firman-
Nya secara tepat sekalipun melalui manusia-manusia yang terbatas. J.H. Gerstner berpendapat,
bahwa “Tidak masuk akal, kalau Allah memberi ilham kepada manusia, akan tetapi Dia tidak
mampu membuat mereka terbebas dari kesalahan manusiawi ketika menulis”.
Daftar Pustaka
Boice, James Montgomery. 2011. Dasar-Dasar Iman Kristen. Surabaya: Penerbit Momentum
Bruggen, Jakob Van. 2010 Siapa yang Membuat Alkitab. Surabaya: Penerbit Momentum.
Lukito, Daniel Lucas. 2002. Pengantar Teologia Kristen. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
Ryrie, Charles C. 1991. Teologi Dasar 1 Panduan Populer untuk Memahami Kebenaran
Alkitab. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Situmorang, Jonar T.H. 2013. Bibliologi Menyingkap Sejarah Perjalanan Alkitab dari Masa
ke Masa. Yogyakarta: Penerbit Andi.