Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA INDONESIA

SMALL PAPER: ALKITAB


Paper/Makalah
Deserahkan kepada Pdt. Joubert Sumanti, Th.D
Untuk memenuhi persyaratan mata pelajaran
DTh- B 1101 Sistematik Theologia

Oleh
CHRISTIO MUKUAN
NIM
17421186

13 September 2021
Mengapa Alkitab Adalah Firman Allah Yang Lengkap?

Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius menegaskan


bahwa:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”( 2
Timotius 3:16-17).
Segala tulisan (kumpulan kitab-kitab ; Alkitab) adalah tulisan yang
diilhamkan atau dinafaskan oleh Allah. Istilah “diilhamkan” atau
“dinafaskan” (Yunani:Τeopneustos). “Dinafaskan oleh Allah- given by
inspiration of God (KJV); – is God-breathed (NIV) ); memiliki arti bahwa
Roh Allah sendiri yang mewahyukan atau menginspirasikan segala tulisan
di Alkitab. Oleh karena itu apa yang tertulis di Alkitab adalah Firman Allah.
Dengan kata lain, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah
Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus. Kaum Injili menganut
pandangan teori pengilhaman seluruh bagian (the plenary verbal theory)-
artinya semua (plenary) kata-kata (verbal) dari Alkitab diilhamkan Allah.
Para penulis Alkitab telah menulis dibawah pimpinan Roh Kudus. Para
nabi dalam Perjanjian Lama dan para Rasul dalam Perjanjian Baru , yang
menerima panggilan, pengurapan khusus, mereka menyadari penyertaan
Allah, Amanat-Nya begitu jelas, menuliskan setiap kata dengan sangat
cermat dan penuh tanggung jawab sehingga berita Alkitab sangat
konsisten, akurat dan abadi meskipun ditulis oleh orang-orang yang
berbeda dalam masa (jaman), latar belakang, pendidikan, kondisi rohani
dan masyarakatnya kepada siapa mereka berbicara.
Para teolog menyebut pandangan tentang kepenulisan ini sebagai
pengilhaman secara organik; yakni suatu pandangan yang memegang
teguh dua faktor. Satu, Faktor Allah yang terpenting; Dua, faktor manusia.
Roh Allah memang mewahyukan firman-Nya dengan memakai manusia
sebagai alat-Nya. Ada kombinasi dari dua faktor itu. Para Rasul dan para
nabi digerakkan oleh Roh Kudus untuk berbicara dan menulis. Roh Kudus
memimpin penulis kepada kebenaran (ide dan konsep), tetapi masih
memberikan kebebasan kepada kepribadian (personality) si penulis untuk
menentukan pilihan kata atau ekspresi. Charles C. Ryrie mengenai
pengilhaman Alkitab mengatakan: “Allah mengawasi sedemikian rupa ,
sehingga para penulis Alkitab itu menyusun dan mencatat tanpa
kekeliruan pesan-Nya kepada manusia dalam bentuk kata-kata pada
penulisan aslinya.“1
Komentar: Alkitab adalah firman Allah tanpa ragu-ragu. Kita tidak
perlu takut dan digentarkan oleh musuh-musuh Alkitab-orang yang tidak
bersunat secara rohani-orang yang tidak lahir baru. Kita memiliki
kesaksian Roh Kudus dalam hati kita. Kita -Orang-orang yang lahir baru- ,

1
Charles C. Ryrie. Basic Theology. (Wheaton , Illinois: Victor Books, 1987), hlm.
50.
memiliki roh yang diperbaharui dan iman yang semakin teguh tak
tergoncangkan.

Mengapa Alkitab Tanpa Salah?

Yesus menempatkan diri lagi di bawah otoritas Alkitab.(Matius 4:1-


11).Mengenai pekerjaan-Nya atau pelayanan-Nya Yesus terus menerus
mengatakan bahwa Ia harus melakukan hal-hal yang telah ditulis di PL
mengenai diri-Nya. Waktu Ia untuk pertama kalinya mulai berkhotbah, Ia
mengatakan bahwa semua ini untuk menggenapi isi Alkitab (Lukas 4:21).
Ia menyatakan diri sebagai hamba yang menderita untuk menggenapi isi
Alkitab di dalam pelayanan-Nya (Lukas 4:17-19,21). Ia berkata kepada
murid muridnya bahwa ia akan menuju Yerusalem supaya segala sesuatu
yang telah tersurat tentang dirinya dengan Alkitab akan digenapi. (Lukas
18:31-33). Dengan sadar Ia menggenapi apa yang dilatalan Alkitab
tentang diri-Nya. Kesatuan dari isi Alkitab membuktikan bahwa Alkitab
adalah wahyu atau ilham Allah. Ketetapan Sain di dalam Alkitab
membuktikan bahwa Alkitab adalah wahyu atau ilham Allah. Banyak hal-
hal Sain yang baru ditemukan beberapa ratus tahun yang lalu tetapijauh
sebelumnya Alkitab telah mengatakan tentang ini. Dalam Alkitab terdapat
325 Ayat-ayat mengenai sain yang meliputi 34 macam salin. Jadi Alkitab
kaya sekali akan hal-hal sain dan apa yang tercatat di dalam Alkitab
tentang salin tepat adanya.
Perjanjian Lama adalah Firman Allah
Mengakui bahwa PL adalah Firman Allah adalah bagian yang
penting dari iman Kristen, karena apabila kita mengakui otoritasnya maka
berarti kita bersedia tunduk pada otoritas tsb. Namun yang menjadi
pertanyaan sekarang, bagaimana kita tahu dan yakin bahwa kitab- kitab
PL adalah Firman Allah yang berotoritas? Berikut ini adalah beberapa
bukti bahwa PL adalah Firman Allah.
Bukti dari dalam Alkitab sendiri:
1. Yesus mengakui otoritas PL
Selama Yesus hidup di dunia Ia mengakui otoritas PL secara
penuh. Hal ini terbukti jelas dalam kitab-kitab Injil bagaimana Yesus
selalu mengutip PL untuk menunjukkan dasar otoritas dan
pengajaran-Nya. Misalnya pada waktu Ia dicobai Mat 4:1-11). Juga
ketika Yesus harus mengklaim kedudukan-Nya sebagai Anak Allah
(Yoh. 10:31-36). Sikap Yesus yang menjunjung tinggi PL cukup
menjadi bukti bahwa PL memiliki otoritas sebagai Firman Allah.
2. Para Rasul mengakui otoritas PL
Di antara para Rasul tidak ada bukti satupun yang memperlihatkan
bahwa mereka tidak mempercayai PL sebagai inspirasi dari Allah.
Di antara para rasul, Paulus adalah yang paling jelas memberikan
pengakuan secara penuh akan otoritas PL. 2 Tim. 3:16, "tulisan"
yang dimaksud pada waktu itu adalah tulisan dari kitab-kitab PL.
3. Para penulis Alkitab mengakui otoritas PL
Pola pengakuan otoritas PL juga dijumpai pada penulis-penulis PB
lain, seperti Yakobus atau penulis kitab Ibrani. Mereka melihat PL
bukan sebagai rangkaian sejarah dan peraturan yang mati, tetapi
merupakan kisah yang hidup tentang karya Allah yang
menyelamatkan manusia (Yak 1:22-23; Ibr. 4:12).2
Komentar: Buku ini menekankan agar orang-orang Kristen hendaknya
melakukan pembelaan “Apologet” bagi kepercayaan tentang Alkitab,
karena Alkitab adalah Firman Tuhan yang di Ilhamkan (bukan mitos atau
dongeng), tetapi suatu sejarah yang bisa dipercaya. 3

Mengapa Alkitab Berkuasa Mutlak Dalam Seluruh Segi Kehidupan


Manusia?

Tindakan Allah untuk memperkenalkan diri-Nya kepada manusia


dengan tujuan agar manusia mengenal Allah disebut dengan pewahyuan
(revelation) yang dalam bahasa Yunani menggunakan istilah apokalupsis
yang artinya penyingkapan atau dibukakan. Ada dua jenis wahyu Allah,
yaitu wahyu umum dan wahyu khusus.4 Wahyu umum menyatakan di
mana Allah menyatakan kebenaran-kebenaran tertentu dan aspek-aspek
tentang naturnya kepada semua umat manusia. Ruang lingkup wahyu ini
mencakup seluruh dunia. Sedangkan wahyu khusus fokusnya lebih sempit
dari wahyu umum dan terbatas pada Yesus Kristus dan Kitab Suci. Wahyu
khusus dibutuhkan karena keadaan manusia yang berdosa. Dalam rangka
pemulihan persekutuan manusia dengan Allah, maka diperlukan wahyu
khusus yang berpusat pada pribadi Yesus Kristus. 5 Alkitab sebagai wahyu
khusus dari Allah disampaikan kepada penulis yang memiliki latar
belakang berbeda-beda. Pada saat penulis Alkitab menuliskan wahyu
Allah ada proses yang disebut dengan inspirasi (inspiration). Definisi
inspirasi adalah pimpinan Roh Kudus pada para penulis Alkitab, sehingga
meskipun penulisan dilakukan sesuai dengan gaya dan kepribadian
mereka, hasilnya adalah Firman Allah yang tertulis, yang berotoritas, patut
dipercaya dan bebas dari salah dalam autograph yang asli. 6
Komentar: Alkitab yang ineran dan infalibel berotoritas bagi hidup orang
percaya. Istilah otoritas berasal dari bahasa Yunani yaitu exousia yang
berarti kuasa yang adil, sungguh, tak terhalangi bertindak, atau memiliki,
mengontrol, memakai atau menguasai sesuatu atau seseorang. Selain itu
dapat diartikan kuasa yang bagaimanapun adalah sah. Exousia dapat
menekankan keabsahan otoritas yang dipegang. Otoritas Alkitab itulah
yang membuat Alkitab berperan penting dalam kehidupan orang percaya.
Di Perjanjian Lama, salah satu nats yang menjelaskan tentang peran
2
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru jilid 1 & 2 (Bandung: Kalam Hidup,
1999)
3
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology Buku Pegangan Teologi,
(Malang: SAAT, 2004) hal. 202-206.
4
W. Gary Crampton, Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah), (Surabaya: Momentum,
2000), hal. 25.
5
Paul Enns, The Moody Handbook Of Theology, (Malang: Literatur SAAT, 2012),
hal. 189-192
6
aul Enns, The Moody Handbook Of Theology, hal. 193
Alkitab (Firman Tuhan) ditulis oleh pemazmur dalam mazmur 119: 9-16.
Pemazmur menuliskan betapa pentingnya Firman Tuhan bagi
seorangmuda yaitu berperan dalam mempertahankan kelakuan bersih,
tidak menyimpang dari kebenaran, menjaga hidup dari dosa dan
menjadikan hidup sukacita (bergembira). Seorang muda harus mencari
Firman Tuhan dengan segenap hati, menyimpan janji Firman Tuhan itu
dalam hati, membuka hati untuk diajar Firman Tuhan, merenungkannya
dengan sungguh-sungguh dan bergemar dalam Firman-Nya. Di Perjanjian
Baru, Paulus dalam surat penggembalaannya di 2 Timotius 3: 15-17
menuliskan peran penting Kitab Suci bagi kehidupan Timotius. Kebenaran
Kitab Suci menolong dalam memberi hikmat dan menuntun pada
keselamatan oleh iman dalam Yesus Kristus. Selain itu, Kitab Suci
berperan dalam mengajar, menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
Timotius dan setiap orang percaya diperlengkapi Kitab Suci untuk setiap
perbuatan baik.

KEPUSTAKAAN

Crampton, W. Gary, Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah), Surabaya:


Momentum, 2000.
Enns, Paul, The Moody Handbook Of Theology, Malang: Literatur SAAT,
2012.
Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology Buku Pegangan Teologi,
Malang: SAAT, 2004.
Ladd, George Eldon, Teologi Perjanjian Baru jilid 1 & 2, Bandung: Kalam
Hidup, 1999.
Ryrie, Charles C.. Basic Theology. Wheaton , Illinois: Victor Books, 1987.

Anda mungkin juga menyukai