Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MENGAPA ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH

Di Susun Oleh

Nama : Luwes Protektif Bohalima

Semester : II

Dosen : Pdt. Eddy Sulopo, M.Th

Mata Kuliah : Bibliologi

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IMMANUEL NUSANTARA (STTIN)

T.A 2022/2023
BAB

Pendahuluan

Para teologi pada umumnya membagi wahyu Allah menjadi dua, yaitu wahyu umum dan
wahyu khusus. Wahyu umum adalah pernyataan Allah yang memungkinkan manusia
mengetahui bahwa Allah itu ada (exist) melalui alam semesta dan ciptaanNya. Wahyu khusus
yaitu pernyataan Allah atas dirinya sendiri kepada manusia. Maksudnya Allah yang dari sorga itu
memperkenalkan dirinya sendiri kepada manusia. Ada dua wahyu khusus yang diberikan oleh
Allah agar manusia bisa mengenalnya dengan benar. Pertama, melalui pribadi Yesus Kristus
yang inkarnasi ke dunia ini (Yohanes 1:1-3, 14,18; 14:7-11; 17:3). Kedua, melalui Alkitab
(Firman Allah yang tertulis) kita dapat mengenal Allah dengan benar, karena Dia
memperkenalkan diriNya melalui firmanNya yang bisa dimengerti oleh manusia.

Banyak buku yang telah ditulis oleh para ahli maupun filsuf, tetapi tidak mampu bertahan
seperti Alkitab. Usianya lebih dari 1600 tahun. Walaupun begitu Alkitab tetap relevan untuk
kehidupan masa kini karena Alkitab adalah Firman Allah Yang Hidup. Kecukupan Alkitab
diartikan bahwa Alkitab berisi semua Firman Allah yang dibutuhkan oleh orang percaya untuk
keselamatannya dan untuk hidup di dalam keselamatannya, sehingga tidak diperlukan lagi
tambahan "penyataan" lain di luar Alkitab yang setara dengan Alkitab. Dengan demikian kita
percaya bahwa Alkitab adalah cukup sebagai satu-satunya sumber firman Allah yang diperlukan
oleh manusia untuk selamat dan hidup dalam keselamatannya.

Seluruh Alkitab adalah Firman Allah; tidak mempercayai atau mentaati Alkitab berarti
tidak percaya atau tidak taat kepada Allah. Dengan kata lain, Alkitab menjadi otoritas tertinggi
dan final untuk iman dan kehidupan orang percaya, karena Alkitab adalah Firman yang datang
dari Allah sendiri. Dalam banyak tempat di Alkitab dikatakan "Demikianlah Firman Tuhan"
Bentuk kalimat ini dalam dunia Perjanjian Lama identik dengan bentuk kalimat "Demikian kata
Raja” yang berarti suatu titah yang datang dari yang memiliki kekuasaan/otoritas tertinggi (raja)
dan tidak dapat diganggu gugat, harus dilakukan dan dilaksanakan. Misal.: Bilangan 22:38;
Ulangan 18:18-20; Yeremia 1:9. Dalam Perjanjian Baru, ada beberapa ayat yang jelas sekali
menunjukkan bahwa tulisan dalam Perjanjian Lama adalah Firman Allah, misalnya: 1 Timotius
3:16; 2 Petrus 1:21. Dalam Perjanjian Baru juga terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bahwa
tulisan dalam Perjanjian Baru adalah Firman Allah. Misalnya : 2 Petrus 3:16; 1 Timotius 5:18; 1
Korintus 14:37; Yohanes 14:26; 16:13. Alkitab adalah otoritas penentu dan akhir bagi orang-
orang percaya yang menyangkut kehidupan pribadi maupun gereja. Otoritas Alkitab terutama
dikaitkan dengan pewahyuan dan inspirasi Alkitab. Orang percaya dan gereja harus tunduk
kepada otoritas Alkitab.

A. Alkitab Dari Allah

Alkitab tidak sama dengan kitab-kitab biasa karena seluruh isi Alkitab adalah Firman
Allah yang hidup penuh kuasa Allah, kitab ini ditulis oleh kurang lebih 40 penulis Alkitab ditulis
tanpa salah dalam periode 1600 tahun, karena para penulis Alkitab mendapat ilham Roh
Kudus (II Tim 3:16). Alkitab telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, lebih banyak
daripada kitab-kitab lain yang ada didunia ini. Pada mulanya Alkitab dalam dua bahasa Ibrani
dan Yunani (ada sebagian bahasa Aram). Alkitab yang kita miliki telah diterjemahkan oleh
orang-orang yang berpengabdian tinggi sehingga kita sekarang dapat memiliki perkataan,
pikiran dan rencana Allah. Alkitab juga merupakan salah satu kitab yang tertua didunia. Bagian-
bagian yang kuno didalam Alkitab terjadi hampir 4000 tahun yang lalu. Meskipun demikian saat
ini Alkitab tetap menjadi kitab yang paling modern di dunia ini; karena didalamnya kita
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang utama mengenai kehidupan.

Walaupun Alkitab terdiri dari 66 kitab, Alkitab hanya mempunyai satu tema pokok yaitu
mengenai rencana Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Alkitab terdiri dari 66 kitab yang
terbagi menjadi dua bagian : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama berisi antara
lain tentang sejarah dan panggilan Allah kepada bangsa Israel dan nubuat tentang Mesias yang
dijanjikan akan datang sebagai Juru Selamat.

Perjanjian Baru berisi tentang penggenapan nubuat keselamatan di dalam Yesus dari
kelahiran-Nya, pelayanan-Nya di atas kayu salib, kebangkitan-Nya dari antara orang mati, naik
ke Surga, gereja-Nya dan rencana kedatangan-Nya yang kedua.

Di masa saat ini, ada banyak generasi muda yang bergumul dengan masalah identitas.
Peliknya, ada banyak yang berujung pada tindakan bunuh diri karena kebanyakan kasus mereka
menganggap diri mereka tidak berarti apa-apa. Sayangnya, generasi ini mempercayai pandangan
dunia dan mulai tenggelam dalam depresi dan rasa frustrasi. Untungnya, cara pandang dunia
jelas sangat berbeda dengan cara pandang Tuhan. Tuhan dengan sangat jelas menyampaikan
kepada kita tentang seberapa berharganya diri kita di mata-Nya. Seperti yang disampaikan dalam
beberapa ayat di bawah ini:

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan
sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan
engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” – Yeremia 1: 5

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” –Yeremia 29: 11 Jadi, jika kamu
saat ini sedang merasa tidak berarti dan tidak dikasihi, renungkanlah ayat-ayat ini.

 Tujuan Dari Firman Allah

Alkitab yang dapat memberi hikmat kepada kita dan menuntun kita kepada keselamatan
oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran“ (II Tim 3:15-16; Mzm 119:97-100)

 Firman Allah Adalah Terang Bagi Kehidupan

“Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh Firman yang telah disampaikan oleh para
nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya ditempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan
bintang timur terbit bersinar didalam hatimu“ (II Ptr 1:19)

Firman Allah Memberi Pengertian Di dalam Dunia Yang Gelap “Firman–Mu itu pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalanku Firman-Firman-Mu itu memberi terang, memberi pengertian pada
orang-orang bodoh” (Mzm 119:105-130)
 Firman Allah Adalah Makanan Rohani

Tetapi Yesus menjawab, ada tertulis “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4). Firman Allah Menumbuhkan Rohani
“Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan
manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
Susulah yang kuberikan kepadamu, bukan makanan keras, sebab kamu belum dapat
menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya” (I Kor 3:1-2) “Dan jadilah
sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan” (I Ptr 2:2) Tujuan Allah untuk kita
dinyatakan didalam kitab Efesus 4:12,13 ”untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

B. Firman Allah Seperti Pedang

“dan terimalah….pedang roh, yaitu Firman Allah” (Ef 6:17, Ibr 4:12) Perhatikan
bagaimana Yesus menggunakan “Pedang” melawan Iblis pada waktu pencobaan di padang gurun
(Luk 4:1-14)

 Firman Allah Kuat Didalam Kita

“Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan
orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu. Kemudian turunlah hujan
dan datang banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab
didirikan diatas batu“ (Mat 7:24-25) lihat juga ayat 26-27. Yesus berkata bahwa orang
yang bijaksana yang membangun rumahnya diatas batu adalah gambaran mereka
yang mendengar Firman-Nya dan menaatinya. Firman Allah membangun di bagian
dalam kehidupan kita sehingga apa pun yang akan melawan kita, kita akan berdiri
dengan kuat.
 Alkitab memiliki kejelasan

Apa maksud dari pernyataan Alkitab mengandung kejelasan? Kita perlu


memahami bahwa Alkitab dituliskan Allah untuk semua umat Allah. Alkitab tidak
dituliskan hanya untuk segelintir orang dengan pengetahuan teologi yang luar biasa atau
untuk segelintir orang yang memiliki pengalaman luar biasa bersama dengan Tuhan.

Tetapi Alkitab dituliskan untuk semua umat Allah, baik umat Allah di dalam
Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, maupun sekarang. Tidak semua dari mereka
merupakan orang-orang yang hebat secara intelektual atau tinggi dalam pendidikan.
Tetapi Alkitab ditulis sebagai sebuah kejelasan bagi semua orang. Alkitab memiliki
karakteristik jelas karena memang dimaksudkan untuk semua umat Allah.

Alkitab bisa menjadi bahan perenungan dan bahan studi yang sangat mendalam,
sampai orang yang paling pintar sekalipun tidak bisa memahaminya. Tetapi Alkitab
sekaligus juga bisa menjadi bahan bacaan yang begitu sederhana, sehingga orang-orang
biasa pun bisa membaca dan mendapat manfaat dari Alkitab. Martin Luther pernah
mengatakan bahwa khotbah yang baik adalah khotbah yang dapat dipahami oleh orang-
orang yang berpikir intelek maupun orang-orang yang cara berpikirnya sederhana.

C. Bukti-bukti Alkitab adalah Firman Allah

Allah adalah pribadi yang senang mengungkapkan keberadaan dan isi hati-Nya kepada
manusia. Salah satu cara yang dipakai untuk itu adalah melalui Alkitab, Firman Allah yang
tertulis. Melalui Alkitab kita dapat mengenal pribadi Tuhan, kehendak dan rencana-Nya bagi
manusia. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita mempelajari dan memahami isi Alkitab.
Alkitab sampai kepada bentuknya yang tertulis seperti sekarang ini melalui beberapa
langkah, yaitu:

 Allah memanggil dan memilih orang yang tulus dan jujur sehingga mereka mampu
menerima wahyu-Nya tanpa suatu kesalahan.
 Allah mewahyukan kebenaran-Nya. Artinya, Ia mengungkapkan kebenaran-Nya kepada
penulis Alkitab.
 Allah bekerja dalam diri penulis Alkitab sehingga mereka dapat menuliskan wahyu dan
cerita yang mereka dengar, lihat dan rasakan, dengan benar dan tanpa kesalahan
 Dalam mewahyukan atau menyatakan kebenaran-Nya, Allah memakai berbagai sarana,
misalkan dengan perantaraan malaikat, mimpi, penglihatan, cerita dari orang-orang
kudus atau para nabi atau suara ilahi yang terdengar.
 Selain Allah mewahyukan kebenaran-Nya dan bekerja di dalam diri penulis Alkitab --
yang merupakan orang-orang pilihan-Nya—Allah menjaga mereka sedemikian rupa
sehingga wahyu tersebut ditulis dengan jujur, tepat dan tanpa kesalahan.
 Bukti bahwa Alkitab itu berisikan kebenaran tertinggi dan bukti bahwa Alkitab itu
memang Kitab Tuhan atau Kitab Suci dan bukan buku fiksi, dongeng atau juga bukan
sekedar buku biasa:
 Ramalan atau Nubuatan Yang Digenapi
 Nabi Yesaya meramalkan seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang
bocah dan anak itu akan dinamakan Imanuel ([kitab]Yesay7:14[/kitab])
 Nubuatan ini digenapi 700 tahun kemudian dengan lahirnya Yesus Kristus dari perawan
suci Maria ([kitab]Matiu1:21-23[/kitab])
 Tuhan Yesus berkata bahwa tidak satu pun batu dari Bait Allah (Bait Suci Orang
Yahudi) akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, tetapi semuanya akan
diruntuhkan ([kitab]Matiu24:1-2[/kitab])
 Nubuatan ini digenapi 40 tahun kemudian yaitu ketika kota Yerusalem dihancurkan
oleh tentara Romawi di bawah pimpinan Jenderal Titus pada tahun 70 Masehi.
 Masih ada ratusan lagi nubuatan dalam Alkitab yang tergenapi secara akurat dan yang
masih akan digenapi di zaman sekarang maupun yang akan datang. Termasuk apa yang
akan terjadi sebelum kedatangan Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai Hakim Yang
Adil.
 Di dalam Alkitab Allah sudah membuat suatu ukuran dan cara untuk mengetahui
apakah seseorang itu nabi yang datang dari TUHAN ataukah ia seorang nabi palsu.
Allah membuat suatu patokan bagi kita untuk mengetahui apakah perkataan seseorang
adalah sabda TUHAN atau bukan.
 Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: "Bagaimanakah kami mengetahui perkataan
yang tidak difirmankan TUHAN? Apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN
dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak
difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka
janganlah gentar kepadanya." (Ulangan 18:21-22)

KESIMPULAN

Alkitab adalah pernyataan khusus Allah kepada manusia. Alkitab adalah firman Allah
dalam bentuk tulisan yang kualitasnya sama dengan firman Allah yang verbal. Karena Alkitab
adalah Firman Allah, maka Alkitab memiliki natur Supranatural (kekal dan ilahi). Dalam proses
mewujudkan Firman yang kekal ini, Allah memilih cara yang natural atau alamiah. Prosesnya
dengan cara memilih manusia sebagai penulis FirmanNya. Prosedur ini disebut dengan
istilah "Allah mengilhami para penulis pilihanNya".

Anda mungkin juga menyukai