Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LAPORAN BACA

TEOLOGI PERJANJIAN LAMA

Disusun untuk Memenuhi sebagian tugas Mata Kuliah Teologi Perjanjian Lama

Dosen Pengampu: Dr. Yohanes Suprandono

Oleh:
Yehuda Abram (22.1.013)

2023
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Teologi Perjanjian Lama 1

Pengarang : Christoph Barth dan Marie-Claire Barth- Frommel

No. Panggil : 221 Bar t Jil.1

Penerbit : Jakarta : BPK Gunung Mulia., 2012, 2017

Deskripsi Fisik : xv, 354 p. : il. ; 21 cm

Bahasa : Indonesia

ISBN/ISSN : 978 979 687 498 9

Klasifikasi : 221

Tipe Isi :-

Tipe Media :-

Tipe Pembawa :-

Edisi : Cet. 4, 8

Subjek : Bible.O.T.- Theology

Info Detail Spesifik : Jil. 1


**PENDAHULUAN**

Dalam sejarah agama, Teologi Perjanjian Lama muncul sebagai cabang teologi yang
meneliti dan memahami makna dan pesan dalam Perjanjian Lama Alkitab. Alkitab sendiri me
rupakan kumpulan berbagai kitab yang mencakup 39 kitab dalam Perjanjian Lama dan 27 kit
ab dalam Perjanjian Baru. Teologi Perjanjian Lama memiliki tujuan untuk menyingkap Firma
n Allah yang terwujud dalam Yesus Kristus, membantu umat Kristen untuk memahami makn
a perjanjian lama menuju kedatangan sang Mesias. Dalam konteks ini, teologi Perjanjian Lam
a memiliki peran penting dalam menjelaskan makna Firman Allah dan menghubungkannya d
engan situasi dan kondisi zaman saat ini. Pemahaman ini didasarkan pada anggapan bahwa Fi
rman itu hanya “kena” ketika terjadi pertemuan batin antara Tuhan, manusia, dan Roh Kudus.

Oleh karena itu, gereja dan individu-individu beriman perlu secara terus-menerus men
gkaji dan memahami Alkitab demi memperdalam iman dan menjawab pertanyaan spiritual. S
elain itu, teologi Perjanjian Lama juga membantu menghadapi beragam pandangan, pola pikir,
dan tindakan masyarakat, serta membantu menemukan landasan nilai dan prinsip yang manu
siawi dalam berbagai situasi. Gereja sebagai lembaga keagamaan juga memerlukan koreksi u
ntuk tetap menjadi saksi yang akurat dalam lingkungan yang terus berubah. Dalam perkemba
ngannya, teologi Perjanjian Lama tidak hanya memahami ajaran-ajaran dalam Alkitab secara
tekstual, tetapi juga menghubungkannya dengan perjalanan iman umat manusia dan mengga
mbarkan peran penting Yesus Kristus sebagai pemenuhan janji-janji Allah.

Teologi ini merupakan jembatan antara Perjanjian Lama yang mengarahkan kepada K
ristus dan Perjanjian Baru yang menyaksikan tindakan-Nya. Namun, pengertian teologi Perja
njian Lama tidak selalu sederhana. Alkitab terdiri dari beragam kitab yang ditulis dalam baha
sa-bahasa dan budaya yang berbeda, selama periode waktu yang panjang. Ini menunjukkan k
ompleksitas pemahaman dan interpretasi teks-teks tersebut. Dalam konteks ini, teologi Perjan
jian Lama berusaha menghadirkan dialog antara berbagai sudut pandang yang muncul dari be
rbagai zaman dan budaya. Dalam tinjauan ini, akan dibahas lebih lanjut tentang pengertian da
n tujuan teologi Perjanjian Lama, serta hubungannya dengan berbagai cabang teologi lainnya.
Penjelasan ini akan memperlihatkan bahwa teologi Perjanjian Lama memiliki peran yang me
ndalam dalam memahami iman Kristen dan mempertajam pandangan kita terhadap Firman A
llah.
Dalam konteks ini, peran Teologi Perjanjian Lama penting dalam menerangi makna F
irman Allah dan menghubungkannya dengan kondisi zaman saat ini. Hal ini berdasarkan ang
gapan bahwa Firman hanya "kena" ketika ada pertemuan batin antara Tuhan, manusia, dan R
oh Kudus. Oleh karena itu, gereja dan individu beriman harus terus mempelajari dan memaha
mi Alkitab untuk memperdalam iman dan menjawab pertanyaan spiritual.

Teologi Perjanjian Lama juga membantu menghadapi pandangan, pola pikir, dan tind
akan masyarakat, serta menemukan landasan nilai dan prinsip manusiawi. Gereja sebagai lem
baga keagamaan memerlukan koreksi untuk tetap menjadi saksi yang akurat dalam lingkunga
n yang berubah. Seiring perkembangannya, Teologi Perjanjian Lama tidak hanya memahami
ajaran-ajaran teks Alkitab, tetapi juga mengaitkannya dengan perjalanan iman umat manusia
dan peran Yesus Kristus sebagai pemenuhan janji-janji Allah. Ini menjadi jembatan antara Pe
rjanjian Lama yang mengarah ke Kristus dan Perjanjian Baru yang menyaksikan tindakan-Ny
a.

Namun, pemahaman terhadap Teologi Perjanjian Lama tidaklah sederhana. Alkitab te


rdiri dari berbagai kitab yang ditulis dalam bahasa dan budaya yang berbeda, selama periode
waktu yang panjang. Ini menggambarkan kompleksitas interpretasi teks. Oleh karena itu, Teo
logi Perjanjian Lama berusaha menciptakan dialog antara sudut pandang dari berbagai zaman
dan budaya. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi pengertian dan tujuan Teologi Perj
anjian Lama serta hubungannya dengan cabang-cabang teologi lainnya. Penjelasan ini akan m
enggambarkan peran mendalam Teologi Perjanjian Lama dalam memahami iman Kristen dan
mempertajam pandangan kita terhadap Firman Allah.

**BAB 1**
**ALLAH MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI**

Di dalam Kitab Kejadian, kalimat pertama adalah "Pada mulanya Allah menjadikan la
ngit dan bumi." Ini adalah awal dari cerita penciptaan dalam Perjanjian Lama. Penciptaan lan
git dan bumi adalah tindakan pertama Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Ini adalah das
ar pujian dan pengakuan umat Israel terhadap kebesaran dan kuasa Allah.

TEMPAT POKOK INI DALAM KESAKSIAN KITAB-KITAB PERJANJIAN LAM


A Tuhan, Allah orang Israel, telah menjadikan langit dan bumi serta seluruh isinya, la memer
intah dan memeliharanya. Inilah pokok puji-pujian dan kepemaynan umat Israel. Namun, dal
am pengalaman Israel, TUHAN pertama tama menyatakan diri-Nya sebagai Pembebas umat-
Nya dan baru kemudian sebagai Raja dan Khalik seantero dunia. “Pada mulanya Allah menja
dikan langit dan bumi”, demikianlah kalimat pertama dalam Kitab Kejadian, yakni kitab perta
ma dalam rentetan kitab Perjanjian Lama. Semua bangsa kuno mengakui bahwa Allah terting
gi men- ciptakan langit dan bumi, sebagaimana terlihat dalam cerita mula-jadi masing masing
Namun, setelah Israel mengalami penyertaan Tuhan mulai dari Mesir hingga Bait Suci di Ye
rusalem didirikan, barulah ia meluaskan pan- dangannya ke seluruh bumi dan mengakui bah
wa Tuhan - bukan ilab pujaan bangsa-bangsa lain-yang menciptakan langit dan bumi. Boleh d
ikatakan bahwa pokok ini merupakan pelengkap: Allah yang mengikat perjanjian dengan um
at-Nya adalah juga Pencipta. Ia menciptakan karena la hendak bersekutu dengan manusia dan
memilih Abraham dan keturunannya untuk menjadi berkat bagi segenap kaum di muka bumi.

**BAB 2**

**ALLAH MEMILIH PARA LELUHUR ISRAEL**

Tuhan memilih dan memanggil Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai leluhur bangsa Israel. M
elalui mereka, Tuhan mulai membentuk umat-Nya yang khusus. Ini adalah awal hubungan kh
usus antara Tuhan dan Israel, yang ditandai dengan janji-janji berkat, keturunan, dan tanah ya
ng diberikan kepada para leluhur tersebut.
**BAB 3**

**ALLAH MEMBAWA ISRAEL KELUAR DARI MESIR**

Pentingnya keluar dari perbudakan Mesir dan perjalanan di padang gurun diakui dalam cerit
a-cerita Israel. Tuhan memimpin Israel keluar dari perbudakan, menjalani perjalanan yang pe
nuh ujian di padang gurun. Meskipun Israel sering kali memberontak dan tidak percaya, Tuha
n tetap setia dalam mengarahkan mereka dan memberikan tanda-tanda kehadiran-Nya.

**BAB 4**

**PENYATAAN DI GUNUNG SINAI**

Gunung Sinai adalah tempat di mana Allah mengikat perjanjian dengan Israel dan memberika
n hukum-hukum-Nya. Allah menampakkan diri-Nya, memberikan undang-undang, dan mem
bangun hubungan yang lebih mendalam dengan umat-Nya. Ini merupakan momen penting da
lam mengatur hidup dan kewajiban umat Israel.

**BAB 5**

**ALLAH MENUNTUN UMATNYA DI PADANG GURUN**

Allah terus membimbing Israel di padang gurun, seperti seorang gembala yang memimpin ka
wanan domba. Allah menyertai mereka melalui tiang awan dan api serta melalui pelayanan M
usa dan Harun. Meskipun umat Israel sering kali memberontak, Allah tetap setia dalam menja
ga hubungan dengan mereka.

**CATATAN AKHIR**
Dalam perjalanan sejarah agama, Teologi Perjanjian Lama muncul sebagai cabang teologi ya
ng memahami makna Perjanjian Lama Alkitab. Hal ini memiliki peran penting dalam menera
ngi makna Firman Allah, menghubungkannya dengan zaman, dan membantu menghadapi per
ubahan dalam masyarakat. Pemahaman ini tidak sederhana karena kompleksitas interpretasi t
eks. Tujuan Teologi Perjanjian Lama adalah memahami iman Kristen dan peran Yesus Kristu
s sebagai pemenuhan janji-janji Allah.

Anda mungkin juga menyukai