Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 1

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI INDONESIA PALU

NAMA: Friski Kairala

TANGGAL: 11 Oktober 2021

UTS: Ekposisi Perjanjian Lama 1

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban tuntas !

1. Jelaskan definisi teologi PL menurut para tokoh teolog Perjanjian Lama.

Jawaban:

 Menurut Walther Zimmerli, Teologi PL adalah kombinasi dari pernyataan-


pernyataan PL tentang Allah, sehingga tugasnya adalah menyajikan apa yang
di katakan PL tentang Allah dalam kaitan-kaitan tersiratnya.
 Menurut C.R. Lehman, Teologi PL adalah bagian dari teologi Alkitabiah dan
di buat berdasarkan “pemahaman fundamental tentang penyataan yang setahap
demi setahap” dan “kesatuan agung dari keseluruhan Alkitab”.
 Berdasarkan catatan dosen, Teologia merupakan hasil perjumpaan teks
(Firman Allah) dengan konteks. Dengan pegertian tersebut dapat di simpulkan
bahwa Teologi PL adalah hasil perjumpaan antara teks PL dengan keadaan
sejarah orang Israel.

2. Jelaskan perbedaan dari Teologi Sistematika & Teologi Biblika.

Jawaban:

Membatasi studinya hanya pada kitab Mencari kebenaran dari kitab suci dan

suci sumberlain di luar alkitab


Mempelajari bagian-bagian dari kitab Mempelajari keseluruhan kitab suci

suci
Menyusun suatu informasi tentang suatu Menyusun suatu informasi tentang suatu

doktrin dari satu penulis tertentu atau era doktrin dengan mengkorelasikan semua

tertentu kitab suci


Berusaha untuk mengerti mengapa atau Berusaha utnuk mengerti apa yang tertulis
bagaimana suatu doktrin berkembang pada akhirnya
Berusaha untuk mengerti proses dan hasil Berusaha untuk mengerti hasil produk itu

dari produk itu


Melihat proges dari wahyu dalam era Melihat kulminasi dari wahyu Allah

yang berbeda

3. Jelaskan Otoritas dari kitab Perjanjian Lama.

JAWABAN

Mempelajari kitab perjanjian lama tidak hanya mempelajari dari perspektif


sastra dan menghargainya sebagai karya sastra saja. Karna perjanjian lama adalah
penyataan diri Allah yang memiliki otoritas dari Allah. Kitab perjanjian lama adalah
tulisan yang diilhankan oleh Allah yang memiliki otoritas sebagai perkataan Allah (2
tim. 3:13). Keotoritasan perjanjian lama ini diakui oleh yesus dan murid-muridNya.
Dimana kristus sering mengutip kitab-kitab perjanjian lama sebagai dasar
pengajaranNya (misalnya mat. 4:1-11). Paulus juga sering mengutip kitab PL dalam
pengajarannya. Dalam 4 surat yang utama, yaitu surat roma, 1-2 kor, Galatia tampak
gelas bahwa Paulus berpegang pada PL.

4. Apa pentingnya belajar kitab Perjanjian Lama itu. Jelaskan dengan tuntas !

Jawaban

 Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah


Cara Allah menyatakan Diri-Nya kepada manusia adalah dengan memberikan
Penyataan Umum dan Penyataan Khusus, yaitu melalui alam, sejarah, hati
nurani manusia dan juga melalui Firman dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Di
dalam Penyataan-penyataan inilah Allah menyatakan Diri-Nya dan rencana-
Nya kepada manusia (Rom 1:19-20; Yes. 52:10).
Dalam Perjanjian Lama, Allah memakai hamba-hamba-Nya, dengan latar
belakang satu bangsa, yaitu bangsa Israel, untuk menjadi sarana dalam
menyampaikan Penyataan-penyataan rencana-Nya kepada manusia (Yes
49:6). Oleh karena itu sejarah lahirnya bangsa Israel dan bagaimana Allah
menyertai, menghukum dan memberkati bangsa ini (yang kita pelajari melalui
kitab-kitab PL) seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan iman Kristen. Karena melalui sejarah bangsa ini Allah sebenarnya
sedang memberitahukan kepada manusia tentang Diri-Nya; siapakah Dia dan
apakah rencana- Nya bagi umat manusia, termasuk rencana-Nya bagi kita
yang hidup sekarang. Dengan mempelajari PL, maka kita akan melihat
bagaimana Allah secara progresif menyatakan Diri-Nya untuk dikenal;
pertama melalui bangsa pilihan-Nya (Israel), lalu selanjutnya melalui orang-
orang yang dipilih-Nya pada masa Perjanjian Baru (Rom 1:16).
 Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allah
Dibalik cerita sejarah bangsa Israel, PL juga menjadi bukti penting akan
kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta yang diciptakan- Nya, termasuk di
dalamnya manusia. Dialah yang mengawasi sejarah dan yang akan
menyelesaikan rencana-Nya tepat pada waktu yang sudah ditetapkan-Nya (Fil
1:6). Dia juga yang memilih hamba-hamba-Nya sesuai dengan kedaulatan-
Nya untuk melaksanakan rencana kekal-Nya. Di sini sekaligus PL juga
menjadi bukti penyataan progresif akan kesetiaan Allah (Yes. 25:1). Allah
turut bekerja dalam sejarah, termasuk ketika Israel tidak taat, tetapi Allah tetap
setia pada janji-Nya (Rom 3:3). Oleh karena itu kitab-kitab PB tidak mungkin
dilepaskan dari PL; Allah PB adalah juga Allah PL yang setia melaksanakan
rencana kedaulatan-Nya (keselamatan) bagi umat pilihan- Nya.
 Perjanjian Lama adalah Firman Allah
Mengakui bahwa PL adalah Firman Allah adalah bagian yang penting dari
iman Kristen, karena apabila kita mengakui otoritasnya maka berarti kita
bersedia tunduk pada otoritas tsb. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang,
bagaimana kita tahu dan yakin bahwa kitab- kitab PL adalah Firman Allah
yang berotoritas? Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa PL adalah Firman
Allah. Pertama

5. Mengapa Sulit Mempelajari Kitab Perjanjian Lama itu? Jelaskan !

Jawaban

 Halangan Bahasa
Kitab-kitab asli PL disampaikan dalam bahasa Ibrani kuno yang kadang tidak
dapat secara jelas diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
 Halangan Budaya
Seluruh konteks PL adalah budaya bangsa Israel kuno yang informasi
sejarahnya tidak dapat kita pahami dengan lengkap.
 Halangan Ketekunan
Kurangnya ketekunan dalam mempelajari Alkitab secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
 Halangan Praduga yang Salah
Sering kita telah memiliki praduga yang salah tentang PL sehingga kita
cenderung hanya memilih berita yang kita sukai dan mengerti, tapi kemudian
mengabaikan isi berita PL yang lain.

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Text Masoretic ?

Jawaban

Teks Masore adalah teks Aramaik dan Ibrani otoritatif dari Tanakh bagi Yudaisme
Rabbinik. Namun para akademisi masa kini berusaha untuk memahami sejarah teks
Alkitab Ibrani dengan menggunakan berbagai sumber lainnya. Sumber tersebut
mencakup terjemahan Yunani dan Suriah, kutipan dari naskah para rabbi, Taurat
Samaria, dan yang lainnya seperti Naskah Laut Mati. Banyak darinya yang berusia
lebih tua daripada teks Masoretik ini dan sering kali bertentangan dengannya. Selain
menetapkan kitab-kitab dalam kanon Yahudi, Teks Masoret juga menetapkan teks
huruf yang tepat dari kitab-kitab biblika ini, dengan vokalisasi dan aksentuasi yang
dikenal sebagai Masorah.

9. Jelaskan yang dimaksud dengan Proses Pembentukan Kanon Perjanjian Lama itu

seperti apa ?

Jawaban

 “ucapan yang berotoritas” pada mulanya penyataan Allah pada umat ibrani
dalam kebanyakan kasus disampaikan dengan lisan
 Dokumen-dokumen yang tertulis yang resmi. Suatu perkataan, ucapan yang
berotoritas yang diilhamkan oleh Allah dicatat dan dipelihara untuk
masyarakat ibrani dalam bentuk tulisan (kel. 34:3-4)
 Mengumpulkan dokumen-dokumen. Proses pengumpulan kitab perjanjian
lama memerlukan waktu lama. Hal ini di sebabkan karna proses penulisan
kitab PL yang dilakukan kira-kira 1000 thun dan ditulis diberbagai tempat
yang berbeda.
 Menyortir dokumen-dokumen tertulis dan menetapkan kanon. Kira-kira ada 4
periode penting dalam sejarah PL ketika penyotiran dokumen-dokumen dan
penetapan sebuah kanon adalah penting sekali bagi keagamaan masyarakat
ibrani:
a. selama pengalaman di Sinai sesudah peristiwa keluaran
b. selama peraliihan teokrasi ke monarki di Israel
c. pada masa keruntuhan yerusalem dan sesudah itu pembuangan ke babel
d. sebaggai bagian dari pembaharuan dibawa pimpinan esra(ahli kitab),
nehemia(gubernur) pada masa paska pembuangan di yerusalem.

11. Apa yang menjadi persyaratan tulisan menjadi Kanon ? Jelaskan !

Jawaban

 Bukan berdasarkan tuanya (antiknya)


 Bukan disebabkan kitab itu bersesuaian dengan taurat
 Bukan disebabkan kitab itu ditulis dalam bahasa ibrani
 Bukan disebabkan bernilai religious

12. Sebut dan jelaskan beberapa versi Terjemahan dalam Perjanjian Lama.

13. Apakah bedanya Apokrifa dan Pseudepigrafa. Jelaskan !

Jawaban

Apokrifa:
Kata 'apocrypha' berarti "tersembunyi". Ketika digunakan untuk kumpulan tulisan-
tulisan Yahudi dari masa intertestamental kata tersebut mempunyai dua konotasi:

1. Kitab-kitab yang "disembunyikan" karena sifatnya yang esoteric (hanya dipahami


dan diketahui oleh beberapa orang tertentu saja), atau

2. Kitab-kitab yang "disembunyikan" karena memang harus demikian - karena kitab-


kitab tersebut tidak pernah diakui sebagai kanon oleh orang-orang Ibrani.

Apokrifa adalah kumpulan empat belas (atau lima belas, bergantung pada
penghitungannya) kitab yang ditulis oleh penulis-penulis saleh Ibrani
antara tahun 200 sebelum Masehi dan tahun 100 Masehi. Kitab-kitab ini semula
ditulis dalam bahasa Yunani dan Aram dan telah dipelihara dalam bahasa Yunani,
Latin, Etiopia, Kupti, Arab, Siria, dan Armenia. Apokrifa berisi enam gaya atau jenis
sastra yang berbeda-beda, termasuk sastra yang bersifat mendidik (didaktik) agama,
romantis, sejarah, nubuat(menyangkut surat dan wahyu), dan legenda.

Pseudepigrafa

Yudaisme intertestamental menghasilkan kumpulan kedua dari karya-karya sastra


yang tidak diterima dalam kanon Alkitab dan berbeda dari Apokrifa.
Kumpulan kitab ini dikenal sebagai Psedepigrafa Perjanjian Lama (atau "kitab-kitab
yang ditulis dengan nama samaran"). Delapan belas kitab ini ditulis oleh para penulis
Yahudi antara tahun 200 sebelum Masehi dan tahun 200 Masehi. Kitab-kitab tersebut
mula-mula ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, dan sudah dipelihara
dalam bahasa Yunani, Siria, Etiophia, Kupti, dan Armenia.

Anda mungkin juga menyukai