Anda di halaman 1dari 6

KURSUS DASAR KITAB SUCI

– ORANG KATOLIK CINTA ALKITAB –


PENGANTAR UMUM
www.abcalkitab.blogspot.com / Aplikasi: http://bit.ly/ABCAlkitab

ABC Alkitab : Ambil, Baca, dan Cintai Alkitab !


Dalam bukunya berjudul Confessionnes, St. Agustinus menceritakan bahwa ketika duduk di
sebuah taman, tercenung dalam pergulatan untuk menerima iman akan Kristus, ia mendengar suara
seorang anak yang sedang bernyanyi : “tolle, lege, tolle lege”, artinya “ambil, baca, ambil, baca”.
Dia pun segera mengambil Alkitab, mulai membacanya, dan hidupnya pun berubah selamanya
dalam cinta akan Sabda Tuhan. Karena itu, dalam pertemuan-pertemuan Kursus Dasar Kitab Suci
ini kita akan dihantar untuk mengenal Alkitab supaya kita semakin mencintai Sabda Allah.

Kisah-kisah dalam Alkitab : mitos, fiksi atau fakta ?


Kata ‘Alkitab’ (Bible) berasal dari kata Yunani biblos yang berarti ‘tulisan’ atau ‘buku’.
Bagi kita, Alkitab adalah Firman Allah: dengan Sabda-Nya, Allah berinisiatif untuk
mengkomunikasikan diriNya pada manusia. Komunikasi diri Allah inilah yang disebut sebagai
“Pewahyuan”. Mula-mula lewat perantaraan para Nabi, Pewahyuan diri Allah berpuncak dalam
diri Yesus Kristus (bdk. Ibr 1:1-4). Tanggapan manusia atas pewahyuan diri Allah disebut sebagai
“Iman”. Alkitab memberi kesaksian tentang hubungan antara Allah dan manusia ini : tawaran
keselamatan dari Allah sepanjang sejarah dan tanggapan manusia, suatu hubungan yang diwarnai
oleh kesetiaan dan penyangkalan menuju kebebasan dan cinta.

Mengapa Alkitab disebut “Perjanjian” serta apa bedanya “Lama” dan “Baru”?
Hubungan Allah dengan Manusia dalam Alkitab digambarkan sebagai suatu relasi dalam
Perjanjian, di mana ada kesepakatan-kesepakatan tertentu yang berdampak pada masing-masing
pihak: di satu pihak Allah memelihara, melindungi dan memberi kesejahteraan kepada manusia;
di lain pihak manusia menyembah dan berbakti kepada Allah (bdk. Kel 19-24). Tulisan-tulisan
dalam Perjanjian Lama mengisahkan ikatan perjanjian Allah dan manusia yang pertama, yaitu
dengan orang-orang/bangsa Yahudi. Ikatan perjanjian ini didasarkan pada kurban
persembahan/binatang kurban. Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru mengisahkan ikatan
perjanjian Allah dan manusia yang terakhir, yaitu dengan semua manusia dan segala bangsa. Ikatan
perjanjian ini didasarkan pada kurban diri Yesus Kristus.

Apa perlunya mencintai Alkitab?


Alkitab adalah buku iman yang bermakna bagi orang-orang yang mencari kebenaran dan
kehendak Tuhan sepanjang hidup mereka :
• Membaca Alkitab memberi kita kekuatan di kala gelisah dan membantu kita mengatasi godaan-
godaan dosa, membawa kita pada kegembiraan, kedamaian, kebahagiaan dan kebijaksanaan.
• Dengan tekun membaca Alkitab, umat beriman akan semakin mengenal jalan kebenaran dan
keselamatan yang ditawarkan Allah dalam Yesus Kristus. St. Hieronimus mengatakan:
“Barangsiapa tidak mengenal Alkitab, ia tidak mengenal Kristus”.
• Rasul Paulus mengatakan: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16).

Bagaimanakah sejarah penulisan Alkitab ?


Alkitab pertama-tama adalah buku iman yang berisi tentang kesaksian iman akan karya
keselamatan Allah. Awalnya diwariskan secara lisan, kisah kesaksian ini kemudian dituliskan.
Kisah-kisah ini dituliskan dalam Kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani.
Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 1
Kitab-kitab tersebut ditulis dengan berbagai macam gaya sastra oleh sejumlah penulis yang tidak
kita kenal. Penulisan tersebut terjadi dalam jangka waktu sekitar satu millenium, sekitar 2000-
3000 tahun yang lalu, yang zaman dan kebudayaannya tidak kita kenal dengan baik saat ini. Maka
pandanglah Alkitab bukan sebagai satu buku/kitab saja, namun sebagai suatu perpustakaan dari
buku-buku kuno yang masih tetap bermakna bagi orang zaman sekarang.
Penulis Alkitab yang pertama kali disebutkan adalah Musa. Ia hidup sekitar tahun 1400-an
sM atau 1200-an sM : “Tuliskanlah segala firman ini, sebab berdasarkan firman ini telah Kuadakan
perjanjian dengan engkau dan dengan Israel” (Kel 34:27). Pada masa Daud bertakhta sebagai raja,
para pejabat istana mulai mencatat sejarah bangsa Yahudi – termasuk kisah-kisah yang telah
diwariskan secara turun temurun. Hal ini semakin berkembang pada zaman pemerintahan Salomo.
Empat ratus tahun setelah Daud, para penyerbu menghancurleburkan Kerajaan Yehuda. Dan pada
tahun 586 sM, orang-orang yang selamat dibuang ke daerah Babylonia. Orang Yahudi tidak bisa
lagi mengungkapkan iman mereka dengan ibadat dan persembahan korban di Bait Allah
Yerusalem. Cara terbaik yang bisa mereka lakukan untuk bertahan dalam iman adalah dengan
membaca tulisan-tulisan suci sebagai sebuah tindakan ibadat. Dari situlah muncul penghormatan
yang mendalam akan kekuatan dan daya hidup dari tulisan-tulisan suci. Meskipun akhirnya pada
tahun 536 sM mereka pulang dari pembuangan sehingga bisa membangun kembali kota Yerusalem
dan Bait Allah, penghormatan terhadap tulisan-tulisan suci terus berlanjut. Karena itu, mulai
berkembanglah Sinagoga sebagai tempat pembelajaran dan pendalaman tulisan-tulisan suci.
Pada zaman Yesus, praktik ini sudah menemukan bentuk tetapnya dalam Yudaisme : Orang
Yahudi menghormati hari sabat dan taurat, serta Sinagoga menjadi tempat mendalami hukum
taurat, namun pada hari-hari Raya mereka juga masih berangkat ke Bait Allah untuk
mempersembahkan korban. Setelah tentara Romawi meluluh lantakkan Bait Allah pada tahun 70
M, Sinagoga mengambil alih peranan Bait Allah. Ibadah korban pun digantikan dengan
pembacaan dan pendalaman Taurat. Kekristenan, yang awalnya masih dianggap sebagai sebuah
‘sekte’ dari Yudaisme, mengadopsi beberapa kebiasaan Yahudi ini. Dengan meningkatnya
penganiayaan terhadap jemaat Kristen perdana dan dibunuhnya sebagai martir beberapa rasul dan
para saksi mata peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, penerusan kisah kesaksian
mereka dilakukan lewat tulisan. Bahkan pemeliharaan jemaat pun dilakukan lewat surat-surat.

Alkitab itu tulisan dari Allah atau dari manusia ?


Meskipun ditulis oleh para penulis yang berbeda dalam situasi, zaman, latar budaya dan
bentuk sastra yang berbeda-beda pula, setiap kitab ditulis berdasarkan inspirasi dari Roh Kudus
sendiri. Dalam Kitab Suci, Allah berbicara kepada manusia dengan bahasa manusia. Kitab Suci
merupakan Sabda Allah yang disampaikan melalui tulisan para penulis kitab yang ditunjuk oleh
Allah untuk menuliskan hanya yang diinginkan oleh Tuhan. Namun demikian, hal ini melibatkan
juga kemampuan sang penulis tersebut dalam hal gaya bahasa, cara penyusunan, latar belakang
budayanya, dst. Jadi, penulisan Kitab Suci melibatkan akal budi para penulisnya. Maka jika kita
ingin memahami Kitab Suci, kita perlu mengetahui makna yang disampaikan oleh para pengarang
kitab dan apakah yang ingin disampaikan oleh Allah melalui tulisannya. Karena Kitab Suci
bersumber pada Allah yang satu, maka kita harus melihat keseluruhan Kitab Suci, walaupun ditulis
oleh orang yang berbeda-beda, sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi.

Bagaimana dan kapan ditentukannya tulisan-tulisan yang termasuk dalam Kitab Suci?
Untuk Perjanjian Lama, kapan penulisan kitab-kitabnya tidak diketahui secara pasti. Namun
yang jelas, tulisan-tulisan Yahudi yang pertama kali diakui sebagai kitab suci adalah kelima kitab
yang pertama, yang disebut sebagai kitab hukum/taurat, baru kemudian kitab para Nabi dan
tulisan-tulisan lain (misalnya: Mazmur, Ayub dan Amsal). Keseluruhan proses penulisan,
pengumpulan, dan penerimaan kitab-kitab Suci Perjanjian Lama ini berlangsung selama sekitar
seribu tahun. Proses yang sama untuk Perjanjian Baru berlangsung lebih pendek. Kitab-kitab
Perjanjian Baru semuanya ditulis dalam beberapa dekade, dan tersebar dengan cepat dan dalam
jangkauan yang luas. Kitab terakhir, yaitu Wahyu, ditulis sekitar tahun 90 M.

Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 2


Proses penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar kitab-kitab yang diinspirasikan oleh Roh
Kudus dan menjadi bagian dari Alkitab, dilakukan Gereja dalam Tradisi apostolik sejak para
Rasul: “Dalam tradisi apostolik, Gereja menentukan kitab-kitab mana yang harus dicantumkan
dalam daftar kitab-kitab suci. Daftar yang lengkap ini dinamakan "Kanon" Kitab Suci. Sesuai
dengan itu, Perjanjian Lama terdiri dari 46 (45, kalau Yeremia dan Lagu-lagu Ratapan
digabungkan) dan Perjanjian Baru terdiri atas 27 kitab” (KGK No. 120).
Awalnya, Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Atas permintaan Raja
Ptolomeus II dari Alexandria, dan juga karena perkembangan komunitas Yahudi di luar Palestina,
diterjemahanlah Kitab Suci bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani oleh 70 orang ahli kitab Yahudi.
Terjemahan Yunani ini disebut sebagai Septuaginta (kata Latin dari 70). Proses kanonisasi
Septuaginta, yang terdiri dari 46 Kitab, selesai sekitar tahun 250-125 sM.
Pada zaman Yesus dan Gereja Perdana, orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara
dengan bahasa Aram, bahasa Ibrani hanya digunakan oleh kalangan khusus dan untuk kepentingan
ibadat. Sedangkan bahasa Yunani merupakan bahasa yang umum dipergunakan di wilayah
Mediterania. Maka tak mengherankan bahwa yang Alkitab yang dipergunakan oleh para penulis
kitab Perjanjian Baru adalah Alkitab terjemahan dalam Bahasa Yunani. Semua kitab-kitab
Perjanjian Baru ditulis sejak awal dalam bahasa Yunani. Karena itu, Kanon Kitab Suci
Septuaginta-lah yang dipakai Gereja Katolik sebagai Kanon Perjanjian Lama.1 Jadi dengan
ditambah Kanon Perjanjian Baru, yang terdiri dari 27 Kitab, Alkitab terdiri dari 73 Kitab.
Kanon Kitab Suci yang terdiri dari 73 Kitab ini pertama kalinya ditetapkan oleh Paus
Damasus I pada tahun 382 M. Kanon ini diteguhkan dalam Konsili Hippo (Afrika Utara) pada
tahun 393 M dan Konsili Karthago (Afrika Utara) pada tahun 397 M. Daftar ke-73 kitab seperti
yang disetujui oleh Konsili Hippo dan Karthago ini dideklarasikan kembali oleh Paus Innocentius
I pada tahun 405 M dalam suratnya kepada Uskup Exsuperius dari Toulouse. Kanon Kitab Suci
yang terdiri dari 73 kitab ini didefinisikan secara resmi dalam Konsili di Florence pada tahun 419
M. Menanggapi Reformasi Protestan yang menganggap 7 Kitab tidak termasuk Kitab Suci, Konsili
ekumenis di Trente pada tahun 1546 meneguhkan lagi kanon Kitab Suci yang terdiri dari ke-73
kitab tersebut. Pada tahun 1869, Konsili Vatikan I kembali meneguhkan daftar kitab yang
disebutkan dalam Konsili Trente, demikian juga Konsili Vatikan II pada tahun 1965.

Mengapa Alkitab (LAI-LBI) yang dipakai Umat Katolik Indonesia terdiri dari 75 Kitab?
Dalam Alkitab terbitan LAI-LBI yang dipakai Umat Katolik di Indonesia, kita menjumpai
ada 75 Kitab, padahal di atas dikatakan bahwa Kanon Kitab Suci Gereja Katolik terdiri dari 73
Kitab. Mengapa demikian? Perbedaan jumlah itu terletak pada Kitab Tambahan Ester dan Kitab
Tambahan Daniel dalam kelompok kitab-kitab Deuterokanonika. Dalam Kanon 73 Kitab, dua
kitab tambahan itu sudah disisipkan dalam Kitab Ester dan Kitab Daniel. Hal yang sama juga dulu
dipakai dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Nusa Indah Ende. Alkitab terbitan LAI-LBI
mencantumkan jumlah yang berbeda karena terjemahan Kitab Suci ini adalah terjemahan
ekumenis, artinya hasil kerjasama Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Karena Gereja Protestan
tidak mengakui 7 kitab Deuterokanonika, maka Kitab-kitab itu ditempatkan terpisah dari
kumpulan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya. Demikian juga halnya dengan Kitab Tambahan
Ester dan Kitab Tambahan Daniel, keduanya ditempatkan terpisah dari kitab-kitab pokoknya dan
kemudian ditempatkan dalam kumpulan kitab-kitab Deuterokanonika. Sehingga dalam Alkitab
terbitan LAI-LBI yang dipakai Umat Katolik Indonesia, kita menjumpai ada 48 kitab-kitab
Perjanjian Lama (39 Kitab-kitab PL kanon Ibrani [Protokanonika] ditambah 9 Kitab-kitab
Deuterokanonika) dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru.

Disusun oleh
Rm. D. Dimas Danang A.W.

1Sekitar tahun 90-100 M, para ahli kitab Yahudi berkumpul di Yavneh/Yamnia dan menentukan 39 Kitab yang termasuk dalam
Alkitab berbahasa Ibrani. Gereja-gereja Protestan memakai Kanon Yamnia ini sebagai Kanon Perjanjian Lama mereka.

Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 3


Kitab-kitab PL dan PB
Pengarang dan perkiraan tahun penyusunannya

NO NAMA KITAB OTORITAS/PENGARANG PERKIRAAN TAHUN PENYUSUNAN


PERJANJIAN LAMA
A Kitab-kitab Hukum Musa
1 Kejadian Musa Menurut tradisi, dikarang oleh Musa
2 Keluaran Musa setelah peristiwa Eksodus dari Mesir
3 Imamat Musa (sekitar 1600/ 1200 SM). Secara historis,
kitab-kitab ini ditulis dalam beberapa
4 Bilangan Musa
tahapan, dalam kisaran tahun 850, 750,
5 Ulangan Musa 650, 450 sM.
B Kitab-kitab Historis
6 Yosua NN/ Yosua sekitar 1200 SM
7 Hakim-hakim NN sekitar 1200- 970 SM
8 Ruth NN 1000-700 SM atau sebelum abad ke-6 SM
9 1 Samuel NN/ Samuel sekitar abad ke-6 SM
10 2 Samuel NN/ Samuel sekitar abad ke-6 SM
11 1 Raja-raja Yeremia 587 s/d sebelum 538 SM
12 2 Raja-raja Yeremia 587 s/d sebelum 538 SM
13 1 Tawarikh Ezra setelah 538 SM- abad 4 SM atau 250 SM
14 2 Tawarikh Ezra setelah 538 SM- abad 4 SM atau 250 SM
15 Ezra Ezra 458 SM
16 Nehemia Nehemia 445 SM
17 Tobit Tobit dan Tobias 350-170 SM
18 Yudit NN sekitar abad ke-2 SM
19 Ester (+Tamb. Ester) Mordekhai setelah 480/465 SM
20 Ayub NN/ Musa sekitar 600- 400 SM
C Kitab-kitab Puitis dan Kebijaksanaan
21 Mazmur Daud, Musa,
Salomo, Asaph,
sekitar abad ke-8 SM
bani Korah, Eman,
Ethan, NN
22 Amsal Salomo 800 SM/sebelum abad ke-6 SM
s/d abad ke-5 SM
23 Pengkhotbah NN/Pseudo Salomo abad ke-3 SM
24 Kidung Agung Salomo setelah abad ke-8 SM
25 Kebijaksanaan NN/Pseudo Salomo 200-150 SM
26 Sirakh Yeshua bin Sirakh 190-180 SM
D Kitab-kitab Nubuat para Nabi
27 Yesaya Yesaya 742-701 SM, >539 SM, <520-473 SM
28 Yeremia Yeremia 627- <587 SM
29 Ratapan Yeremia sekitar abad ke-6 SM
30 Barukh Barukh/NN sekitar abad ke-6- 5 SM
31 Yehezkiel Yehezkiel sekitar abad ke-6 SM (592-570 SM)
32 Daniel (+Tamb. Daniel) Daniel sekitar abad ke-6 SM/ abad ke-2 SM
33 Hosea Hosea sekitar abad ke-8 SM (750-725 SM)
34 Yoel Yoel sekitar abad ke-8 SM/ abad ke-4 SM
35 Amos Amos 791-753 SM
36 Obadiah Obadiah sekitar abad ke-9 SM/ ke-6 SM/ <500 SM

Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 4


NO NAMA KITAB OTORITAS/PENGARANG PERKIRAAN TAHUN PENYUSUNAN
37 Yunus Yunus/ NN sekitar abad ke-8 SM/ ke-7 SM
38 Mikha Mikha 740-695 SM
39 Nahum Nahum 663-612 SM
40 Habakkuk Habakkuk 610-600 SM
41 Zefanya Zefanya 640-609 SM
42 Hagai Hagai 520 SM (586-445 SM)
43 Zakaria Zakaria 520-518 SM
44 Maleakhi Maleakhi >460 SM
45 1 Makabe NN 134-104 SM
46 2 Makabe NN 124-80 SM
PERJANJIAN BARU:
A. Injil
47 Matius Matius 50 an
48 Markus Markus 55-62
49 Lukas Lukas 62
50 Yohanes Yohanes 90-100
B. Sejarah Gereja Perdana
51 Kisah Para Rasul Lukas 63
C. Surat-surat Paulus
52 Roma Paulus 57/58
53 1 Korintus Paulus 54-57
54 2 Korintus Paulus 57
55 Galatia Paulus 57/58
56 Efesus Paulus 61-63
57 Filipi Paulus 54-57
58 Kolose Paulus 61-63
59 1 Tesalonika Paulus 50-52
60 2 Tesalonika Paulus 50-52
61 1 Timotius Paulus 65
62 2 Timotius Paulus 66-67
63 Titus Paulus 65
64 Filemon Paulus 61-63
D. Surat-surat Umum/Katolik/Pastoral
65 Ibrani Paulus 64-67
66 Yakobus Yakobus sebelum 62
67 1 Petrus Petrus sebelum 67
68 2 Petrus Petrus sebelum 67
69 1 Yohanes Yohanes 90-100
70 2 Yohanes Yohanes 90-100
71 3 Yohanes Yohanes 90-100
72 Yudas Yudas 50-70
E. Nubuat
73 Wahyu Yohanes 60-70

Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 5


PERISTIWA – PERISTIWA ALKITAB
Kebanyakan waktu yang disebutkan adalah perkiraan.

TAHUN Sblm 2500 sM 2500 – 2000 sM 2000 – 1500 sM 1500 – 1000 sM 1000 – 500 sM 500 – 0 sM 0 – 100 M
PERISTIWA - 2550 : Piramid Agung 2000 : Epik Gilgamesh 1790 : Kitab Hukum 1500 : mulainya 1000 : Bangsa Fenisia 323 : Alexander Agung Juli 64 : 2/3 kota Roma
dibangun di Giza dari Babylonia, kisah Hammurabi dengan 282 Hinduisme di India menciptakan sistem meninggal setelah hangus terbakar – Orang
PERISTIWA
tertulis yang pertama aturan – beberapa di huruf alfabet menguasai Timur Kristen disalahkan
DUNIA antaranya sama dengan
1440 : Thutmose III
Tengah
(‘Napoleon dari Mesir’) 776 : Penyelenggaraan 70 : Roma menguasai
hukum-hukum dari
berkuasa Olimpiade yang pertama 63 : Roma menguasai Yerusalem dan Bait Allah
Musa
Yerusalem terakhir orang Yahudi
1250 : Rameses Agung
menguasai Mesir 7 : Planet Saturnus dan 79 : Gunung Vesupius di
Uranus ada dalam posisi dekat kota Napoli meletus
sejajar

PERISTIWA - Sebelum 4000 : 2100-an : Allah 1800-an : Keluarga 1440 : (atau 931 : Kerajaan Israel 40 – 4 : Herodes Agung 30 : Yesus disalibkan
PERISTIWA Penciptaan memberikan janji akan Yakub pindah ke Mesir pertengahan 1200-an) terpecah menjadi Israel memerintah di Yudea
43 : Paulus memulai
tanah bagi keturunan karena adanya bencana Musa memimpin orang dan Yehuda
ALKITAB Sebelum 2500 : Air
Abraham kelaparan; Ibrani keluar dari tanah
7 – 4 : Yesus lahir pelayanan bagi orang-orang
Bah 722 : Israel dikalahkan non-Yahudi
keturanannya menjadi Mesir
oleh Asyur
budak 44 : Rasul Yakobus menjadi
1035 : Orang Israel
586 : Yehuda dikalahkan murid pertama yang
mengangkat Saul
oleh Babylonia dihukum mati
sebagai raja
536 : orang Yahudi 67 : Paulus dihukum mati
membangun kembali
90-an : Yohanes menuliskan
Yerusalem
kitab terakhir dalam Alkitab,
yaitu Wahyu

TOKOH ALKITAB Sebelum 4000 : 2100-an : Abraham 1900-an : Yakub 1400-an : (atau 1200-an) 900-an : Salomo 7-4 sM – 30 M : Yesus Yesus
Adam dan Hawa Musa
2000-an : Ishak 1800-an : Yusup 700-an : Yesaya dan Petrus dan para Murid
Sebelum 2500 : Nuh 1100-an : Samson beberapa Nabi Yahudi
Paulus
lainnya
1000-an : Daud
600-an : Yeremia dan
beberapa Nabi Yahudi
lainnya

SETTING BAGI Kejadian Kejadian Kejadian, Keluaran, Imamat, 1-2 Raja-raja, Ester, Ezra, Nehemia, Perjanjian Baru
MASING- Bilangan, Ulangan, 1-2 Tawarikh, Maleakhi, Matius, Lukas
Keluaran, kemungkinan
Yoshua, Hakim-hakim, Kidung Agung, sebagian
MASING KITAB Ayub
Ruth, 1-2 Samuel besar kitab para Nabi

Kursus Dasar Kitab Suci Pertemuan 1 - 6

Anda mungkin juga menyukai