• Kitab Suci Perjanjian Lama yang sekarang kita miliki pada mulanya
berupa kumpulan cerita-cerita tentang pengalaman Iman bagsa
Irael dalam hubunganya dengan sejarah keselamatan. Bangsa
Israel mengalami Tuhan yang menyertai, melindungi, dan
menyelamatkan umat-Nya. Mereka mengalami kasih Allah yang
begitu besar.
Pada waktu itu di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi yang
berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 -
246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke
dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi - menurut
tradisi - 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel.
Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut
Septuaginta, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai
dengan jumlah penterjemah.
Seluruh Kitab Suci Perjanjian Lama adalah Kitab Iman; Kitab Iman Bangsa
Israel. Jadi, bukan riwayat hidup atau sejarah dari seseorang atau bangsa
Israel. Tokoh-tokoh dalam Kisah Perjanjian Lama dapat saja tokoh sejarah
dan mempunyai latar belakang sejarah, tetapi dalam Kitab Suci Perjanjian
Lama terutama dimuat iman dari bangsa terpilih. Perjanjian Lama
sesungguhnya mengisahka pra-sejarah, yakni kisah penciptaan sampai
dengan menara Babel (lih. Kej 1-11) dan sejarah Israel mulai dari Abraham
yang hidup sekitar tahun 2000/1800 SM sampai menjekang Yesus Kristus.
• Dua abad terakhir: pada masa ini ditulis kitab-kitab Ester, Daniel,
Yudith, Tobit, I-II Makabe, Sirakh, dan Kebijaksanaan Salomo.
Kitab Deuterokanonika