Anda di halaman 1dari 5

Nama : Youla Diana Rimbing

Mata Kuliah : Perjanjian Baru

PERKEMBANGAN TEOLOGI PERJANJIAN BARU

Pertanyaan :
Sejauh mana saudara mengetahui tentang perkembangan teologi Perjanjian Baru?

Perjanjian baru menceritakan tentang salah satu gerakan agama dan sosial
yang paling menarik di dunia. Isinya seperti perpusatakaan kecil yang terdiri dari
surat-surat pribadi, kitab-kitab sejarah dan teologia. Kitab-kitab ini ditulis oleh
berbagai penulis pada waktu dan tempat yang berlainan di kekaisaran Roma selama
abad pertama masehi. Semuanya merupakan bagian dari kisah yang sama yang
mencerminkan semangat dan pengabdian para pengikut Yesus Kristus mula-mula.
Menurut standar moderen para penulisnya berpendidikan rendah, namun jutaan
orang membaca perjanjian baru secara teratur dan menemukan didalamnya
inspirasi bagi kehidupan sehari-hari.
Perjanjian baru adalah kegenapan dari kitab perjanjian lama dimana
perjanjian lama berbicara mengenai hukum-hukum Allah dan ketetapan Allah dan
perjanjian baru berbicara mengenai anugrah dan kasih karunia Allah melalui Yesus
Kristus. Perjanjian baru juga menceritakan tentang karya penebusan Kristus Yesus
bagi umat manusia yang berdosa. Perjanjian baru berbicara mengenai keselamatan
kekal dari Yesus Kristus sampai pada kedatangannya. Perjanjian baru terdiri dari 27
kitab. Kitab perjanjian baru melanjutkan kitab umat Allah yang sebelumnya tertulis
didalam perjanjian lama. Istilah “perjanjian” berasal dari bahasa Yunani yaitu
Diatehke yang berarti kesepakatan atau wasiat.
Para penulis perjanjian baru memakai ungkapan “perjanjian Allah yang baru
untuk menggambarkan hal-hal yang dikerjakan oleh Allah melalui Yesus (1
Koriuntus 8:7-13, 9:15-17, 11:25, 12:24-27). Rasul paulus berkata bahwa perjanjian
yang baru itu tidak didasarkan pada hukum tertulis, tetapi lahir dari roh Allah dan
membawa kehidupan baru (2 Korintus 3 :6-15, Galatia 3:10-14). Kitab perjanjian
baru ditulis dalam kurun waktu 100 tahun setelah masa kehidupan Yesus. Kitab-
kitab ini kebanyakan memusatkan perhatian pada diri Yesus yang diyakini oleh umat
Kristen sebagai yang diurapi (Mesias) atau Juru Selamat (Markus 8:29 14:61-62,
Lukas 2:11, Yohanes 20:30-31, Kisah Para Rasul 3:18-21).
Perjanjian baru adalah janji yang telah dibuat oleh Allah kepada umat
manusia yang menyatakan bahwa Ia akan mengampuni dosa dan memulihkan
persekutuan dengan manusia yang hatinya tertuju kepada-Nya. Yesus Kristus
adalah sang mediator perjanjian baru dan kematian-Nya di atas kayu salib adalah
basis perjanjian itu (Luk 22:20). Perjanjian baru ini telah dinubuatkan ketika
perjanjian lama masih berlaku. Nabi Musa, Yeremia, dan Yehezkiel. Semua
bernubuat tentang perjanjian baru.
Perjanjian lama yang telah ditetapkan oleh Allah dengan umat-Nya
menyaratkan ketaatan yang ketat terhadap hukum Musa. Upah dosa adalah maut
(Roma 6:23). Akan tetapi, Musa yang melaluinya Allah telah menetapkan perjanjian
lama, juga mengantisipasi adanya perjanjian baru di masa yang akan datang. Nabi
Yeremia diduga bernubuat akan perjanjian baru ini. Perjanjian baru ini juga dibahas
pada kitab Yehezkiel (Yehezkiel 36:26-27).
Perjanjian baru pada awalnya diberikan kepada Israel dan mengandung janji
keberadaan di tanah perjanjian yang ditandai oleh damai, berkat, dan buah yang
melimpah. Kita sudah tidak lagi dibawah hukum taurat, melainkan dibawah kasih
karunia (Roma 6:14-15). Perjanjian baru, kita telah diberi kesempatan untuk
menerima keselamatan secara cuma-cuma (Efesus 2:8-9).
Tanggungjawab kita adalah melatih iman kita didalam Kristus, Ia yang
menggenapi hukum bagi kita dan mengakhiri sistem pengorbanan hukum melalui
kematian-Nya sebagai kurban. Melalui Roh Kudus yang menghidupi dan berdiam
didalam setiap orang percaya (Roma 8:9-11).
Perjanjian baru secara umum dibagi dalam kitab-kitab injil, kisah para rasul,
surat-surat paulus, surat-surat umum, dan kitab wahyu. Keempat injil kitab matius,
markus, lukas, dan yohanes adalah laporan tentang kehidupan Kristus. Kitab Kisah
Para Rasul mencatat sejarah gereja dan para rasul, khususnya perjalanan
misionaris paulus, setelah kematian Kristus. Surat-surat Paulus memberikan
petunjuk kepada Para pemimpin dan anggota gereja. Surat-surat lain ditulis oleh
para rasul dan memberikan nasihat tambahan kepada orang suci terdahulu. Kitab
wahyu yang ditulis oleh rasul Yohanes, memuat sebagian besar nubuat berkaitan
dengan jaman terakhir.
Perjanjian baru diantara kita dengan Allah adalah penyelesaian utama
terhadap pemberontakan umat manusia. Perjanjian baru datang melalui kematian
Yesus Kristus, demikian juga dinubuatnya dengan cawan sesudah makan (Lukas
22:20). Perjanjian baru berarti kita dapat langsung pergi kepada Allah melalui
Kristus. Perjanjian baru seperti yang biasa diterima oleh gereja-gereja Kristen.
Perjanjian baru digunakan para penulis pada paruh abad kedua. Perjanjian baru
adalah bagian dari alkitab kristen yang ditulis kelahiran Yesus Kristus. Perjanjian
baru ditulis dalam bahasa Yunani karena pada waktu itu bahasa Yunani merupakan
bahasa percakapan yang paling umum digunakan di wilayah Laut Tengah. Dan
perjanjian baru ditulis oleh orang yang dekat dan mengenal siapa Yesus dari
perjuangan, hidup dan penderitaan-Nya.
Kitab suci perjanjian baru sebenarnya menunjuk kepada isi yang bersifat
menyeluruh pada sebuah kitab. Perjanjian itu disebut “baru” karena memang berisi
perjanjian yang memperbaharui (Lukas 22:20). Setelah melihat banyak tabiat Allah
Bapa dalam perjanjian lama, kita melihat ciri Allah dalam perjanjian baru. Ternyata
Tuhan yang digambarkan pada perjanjian baru tidak berbeda didalam Tuhan
perjanjian lama. Allah Bapa dinyatakan sebagai pencetus dalam sesuatu dan
sebagai Bapa dari semua orang percaya dan dalam arti yang unik Bapa dan Yesus
Kristus. Alkitab perjanjian baru juga memandang hubungan bapa anak rohani. Ini
tidak dibatasi oleh Allah dan bangsa Israel tetapi diantara Allah dan orang percaya
secara individu.
Setiap bagian perjanjian baru menyumbangkan pemikiran-Nya tentang
Kristus. Teologi perjanjian baru pada hakekatnya adalah merupakan teologi
mengenai Kristus karena itu, Kristologi menjadi ajaran utama untuk dipertimbangkan
bukan karena pengaruh dogmatis, tetapi semata-mata karena terasa paling
beralasan untuk mencari dasar kesatuan perjanjian baru didalam Dia menjadi pusat
kepercayaan Kristen.
Istilah teologia berasal dari dua kata yaitu theos dan logos. Theos berarti
Allah atau Ilah-Ilah, dan logos berarti perkataan atau firman atau wacana. Jadi.
Maka istilah teologi adalah wacana ilmiah mengenai Allah atau Ilah-Ilah. Teologi
merupakan salah satu usaha manusia yang selayaknya disebut ilmu. Didalamya
manusia berusaha mencari tahu tentang suatu pokok atau serentetan pokok. Pokok
disebut dikenal sebagai fenomena yang artinya hendak dipahami sedemian rupa
sehingga makna eksistensinya dapat diungkapkan. Teologi hendak mengenal,
memahami dan mengungkapkan Allah. Dalam gereja kristen, teologi mula-mula
hanya membahas ajaran Allah, kemudian artinya menjadi lebih luas yaitu membahas
keseluruhan ajaran dan praktik kristen.
Ilmu teologi merupakan ilmu yang majemuk isinya. Didalamnya terdapat
beberapa bidang pokok yang perlu dikenal antara lain biblika umum, historika,
sistematika, dan praktika. Teologi biblika bersandar pada ilmu tafsir yang meneliti
ayat demi ayat, perikop demi perikop, dan unit yang lebih luas seperti kitab atau
karya suatu mashab dari suatu bahasa, bentuk, isi, dan konteks. Teologi biblika juga
berhubungan dengan ilmu teologi sistematika (dogmatika dan etika) yang
memperingatkan akan persoalan ayng dipikirkan dalam umat kristen berabad-abad
lamanya dan yang sedang aktual. Teologi biblika juga berhubungan dengan ilmu
praktika yang menyampaikan hasilnya kepada jemaat melalui pembinaan,
pemberitaan, dan pengajaran serta dalam usaha diakonia, sosial dan politis.
Seperti semua ilmu, teologi biblika mempunyai suatu fungsi kristis yang
dijalankan dalam dialog dalam gereja, tradisinya dan persoalan yang dihadapi. Tidak
satupun bagian dari perjanjian baru dapat dimengerti kalau tidak memahami Kristus.
Setiap bagian perjanjian baru menyumbangkan pemikirannya tentang Kristus.
Teologi perjanjian baru pada hakekatnya adalah merupakan teologi mengenai
Kristus, karna itu kristologi menjadi ajaran utama untuk dipertimbangkan bukan
karena perngaruh dogmaatis, tetapi semata-mata karena terasa paling beralasan
untuk mencari dasar kesatuan perjanjian baru didalam Dia menjadi pusat
kepercayaan Kristen. Dalam teologi perjanjian baru salah satu segi yang menonjol
adalah karya roh kudus. Tidak dapat disangkal adanya ketergantungan kyat roh
kudus sejak penjelamaan Yesus sampai ke berbagai tahapan perkembangan gereja,
teologi perjanjian baru terikat menjadi satu oleh pertalian roh Kudus.
Sejarah dan perkembangan teologi perjanjian baru, manusia selalu berusaha
untuk memahami Allahnya dan mempercakapkan tentang Dia, inilah selalu menjadi
alasan klasik mengapa teologi tidak pernah amti dan selalu berkembang. Teologi
selalu berkembang bahkan selalu erat kaitannya dengan sejarah gereja dimana
tempat teologi itu tumbuh dan berkembang. Selama manusia memikirkan tentang
Allahnya, maka akan selalu lahir pemikiran dan perkembangan teologi, yang
membuat perbedaan adalah sumber-sumber yang digunakan oleh para penggagas
teologi tidak sama.
Teologi pada abar permulaan adalah teologi yang dikembangkan oleh Bapa
Apostolik, ini adalah masa dimana rancang bangun teologi tersusun secara
sistematis, teologi ini dekat dengan peristiwa kehidupan kristus dan rasul-rasul.
Sumbangan yang mereka sampaikan adalah tentang trinitias keilahian, dan
kekekalan Kristus dan keselamatan. Pada abad pertengahan, pengkajian alkitab
diibawah dari dogma gereja. Teologi alkitab hanya dipakai untuk menguatkan dogma
gereja, yang didirikan berdasarkan alkitab, maupun tradisi gereja. Dalam sejarah
perkembangan teologi perjanjian baru yang awalnya ketika para reformator
menentang sifat teologi dogmatis yang tidak alkitabiah itu dan menuntut agar teologi
itu haruslah secara alkitab saja seharusnya dogma adalah merupakan perumusan
ajaran-ajaran alkitab yang sistematis.
Dalam mengikuti teologi perjanjian baru, sebagian mengikuti garis umum dari
teologi sistematik, namun demikian metodologi itu tidak cukup menekankan dari
masing-masing penulis, kelihatannya yang paling baik adalah menyusun teologi
perjanjian baru dengan menganalisa penulisan masing-masing perjanjian baru yang
merefleksikan apa yang setiap penulis katakan tentang suatu subjek. Teologi
perjanjian baru harus berusaha menggambarkan kulminasi doktrin-doktrin berkaitan
dengan Kristus dan penebus. Alkitab tidak berasal dari satu buku tunggal ajaran
atau penuntun moral. Alkitab terdiri dari berbagai jenis tulisan dan gaya sastra yang
merupakan catatan sejarah. Pernyataan khusus Allah yang berupa sejarah yang
hasilnya berupa sejarah. Sejarah panjang alkitab bermula sejak di Eden dan setelah
kejatuhan manusia dalam dosa lalu dilanjutkan dalam karya penebusan Allah yang
terus menerus berlangsung melalui pengungkapan dirinya dan melalui firmn yang
ditafsirkan terutama dalam perjanjian-Nya dengan Israel sampai puncaknya dalam
pribadi dan karya Kristus.
Kesatuan perjanjian baru adalah kesatuan didalam keanekaragaman dan hal
ini memang lebih baik karena menggambarkan pribadi Allah sendiri yang adalah
berbeda tetapi satu kesatuan. Para penyaji dapat menyimpulkan bahwa teologi
perjanjian baru adalah pemahaman seluk beluk Allah yang diungkapkan oleh
perjanjian baru, atau yang mendasari perjanjian baru atau yang disimpulkan dari
perjanjian baru. Tiga macam sumber yang jadi sasaran penelitian latar belakang
yatu perjanjian lama, tulisan-tulisan yahudi, palestina dan tulisan-tulisan helenistik.
Sumber ini akan membantu kita dalam memahami perjanjian baru dan mengenai
perkembangan teologi perjanjian baru terjadi perubahan dari zaman ke zaman,
mulai dari teori biblika yang tidak terlalu diperhatikan karna terlalu fokus utama pada
masa abad pertengahan lebih kepada teologia dogmatika sampai dibuat perbedaan
antara teori biblika perjanjian lama dan perjanjian baru. Juga mengenai pandangan
para ahli yang beragam membuat kita mengetahui bahwa memang jelas tampak
bahwa ahli-ahli belum sepakat mengenai tujuan suatu teologi perjanjian baru,
kebanyakan diantara mereka lebih suka menyajikan bukti-bukti berupa ulasan
teologis yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai