Anda di halaman 1dari 7

Tugas Diskusi Pengantar Ilmu Teologi Pengertian Alkitab, Fungsi dan Cara Memahami Isinya

Oleh kelompok 1 :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Dinda G.S. Putirulan Yonna Eunike Tanahitumesing John Lamhot Sinaga Lionita M. Itta Silpa R. Taneo Kurniawan Natasya Br. Tarigan Estron E. Banoet Ady Todo

(712010003) (712010013) (712010) (712010018) (712010036) (712010048) (712010050) (712010061) (712010072)

Fakultas Teologi UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2011

Pengantar Ilmu Teologi

Page 1

1. Pengertian Alkitab Kata Bible (Alkitab) berasal dari Bahasa Latin dan Yunani yang berarti kitab , nama yang pantas karena Alkitab adalah kitab bagi semua orang, bagi segala zaman. Ini merupakan kitab yang tidak ada bandingannya, dan satu-satunya kitab. Alkitab juga merupakan kitab suci umat Kristiani, ada beberapa pandangan yang mengatakan bahwa Alkitab juga disebut dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya ada empat kitab Injil dalam Perjanjian Baru. Alkitab dibagi atas dua bagian utama: Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagianbagian utama ini disebut "Perjanjian" karena Allah bangsa Israel membuat perjanjian kepada manusia. Pertama kalinya antara Musa dan bangsa Israel dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia Alkitab diperkirakan ditulis selama 1900 tahun Walaupun kitab pertama dalam Alkitab dimulai dengan Kitab Kejadian, namun banyak ahli yang percaya bahwa Kitab Ayub adalah kitab yang pertama kali ditulis. Alkitab pertama kali ditulis sekitar tahun 1800 S.M. Sedangkan kitab terakhir (Kitab Wahyu) ditulis sekitar tahun 95 M. Artinya bahwa butuh waktu 1900 tahun untuk membuat satu Alkitab. Alkitab ditulis dalam tiga bahasa, hampir semua buku kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali Daniel yang sebagiannya ditulis dalam bahasa Aram, sedangkan semua Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Ditulis dalam berbagai keadaan dan berbagai macam profesi Alkitab kita ditulis ketika dalam keadaan damai (Amsal, Pengkhotbah), masa penjajahan dan pembuangan (Daniel, Ezra), masa perang (Mazmur), masa perpindahan penduduk (Kejadian, Keluaran). Selain itu juga ditulis di beberapa tempat yang unik seperti istana Raja (Mazmur, Amsal), di atas gunung (Keluaran), di penjara (Sebagian besar dari Surat Paulus), di pulau Patmos yang terpencil (Wahyu). Ditulis oleh berbagai orang dan berbagai latar belakang Paulus(TukangTenda) Petrus(Nelayan) Daud, Salomo (Raja) Ester(Ratu)
Pengantar Ilmu Teologi Page 2

PemunggutCukai(Matius) Tabib/Dokter(Lukas) Pemungut Buah (Amos)

2. Fungsi Alkitab Dengan melihat pengertian dari Alkitab itu sendiri, dengan tidak langsung kita dapat menemukan beberapa fungsi yang dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan dalam kehidupan kita antara lain : 1. Bersaksi Tentang Tuhan Yesus (Yoh. 5:39) Tuhan Yesus adalah judul Alkitab, adalah isi Alkitab, Alkitab merupakan penjelasan Tuhan Yesus, adalah pernyataan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah firman Allah yang hidup, Alkitab adalah perkataan yang ditulis Allah. Alkitab. sebagai perkataan yang ditulis, jika tidak ada Tuhan Yesus sebagai perkataan yang hidup menjadi realitas, maka Alkitab tidak lebih dari satu doktrin yang kosong; huruf-huruf yang hampa, sia-sia. 'Tuhan Yesus sebagai perkataan yang hidup, jika tidak ada Alkitab untuk menyatakannya, Tuhan Yesus akan samar-samar, sulit dikenal, kabur, susah dipegang. 2. Agar Manusia Mendapatkan Hikmat Keselamatan Fungsi Alkitab disatu aspek adalah untuk Tuhan Yesus, di aspek lain adalah untuk kita. Di satu aspek bersaksi tentang Tuhan Yesus; di aspek lain agar kita bisa mendapatkan kasih karunia dan terbangunkan. Pada aspek bagi kita, fungsi Alkitab yang pertama adalah agar kita mendapatkan hikmat keselamatan (II Tim. 3:15), mewahyukan cara keselamatan Allah di dalam Kristus dan jalan manusia beroleh selamat demi iman, sehingga kita mengetahul jalan keselamatan, memahami cara beroleh selamat. 3. Agar Manusia Dilahirkan Kembali Fungsi nyata pertama Alkitab di atas diri kita adalah agar kita dilahirkan kembali (I Fir. 1:23). Alkitab adalah firman Allah yang hidup, di dalamnya mengandung hayat Allah yang hidup. Ketika kita dengan iman menerima firman Alkitab ke dalam kita, firman Alkitab sepertilah benih hayat yang jatuh ke dalam kita, menanamkan hayat Allah ke dalam kita, agar kita memiliki hayat Allah, dan karenanya dilahirkan kembali. 4. Adalah Susu Rohani Kaum Saleh Ketika kita baru beroleh selamat, dan terhadap perkara rohani masih tidak begitu paham, perkataan Alkitab ada yang seperti susu, yang bisa merawat kita, agar hayat rohani kita bisa perlahan-lahan bertumbuh besar (I Ptr. 2:2). Karena itu, orang yang baru dilahirkan
Pengantar Ilmu Teologi Page 3

kembali, seharusnya damba akan firman Alkitab, seperti bayi yang baru lahir, yang mendambakan air susu firman yang murni. 5. Adalah makanan Hayat Kaum Saleh Firman Alkitab juga adalah makanan hayat rohani kita (Mat. 4:4). Sebagaimana hayat tubuh jasmani kita memerlukan gizi, demikian juga hayat rohani kita memerlukan gizi. Gizi hayat rohani hanya bisa disuplaikan oleh firman Alkitab. Di hadapan Allah kita perlu menjadi orang yang lincah dan kuat, tidak hanya bersandarkan roti jasmani, juga bersandarkan setiap firman yang keluar dari mulut: Allah, yaitu firman Alkitab. Kita harus memandang firman Alkitab sebagai makanan untuk dimakan (Yer. 15:16), bahkan lebih mementingkan firman Alkitab daripada makanan jasmani. Jika tidak demikian, hayat rohani kita tidak bisa bertumbuh besar. 6. Agar Kaum Saleh Disempurnakan Ajaran Alkitab bisa membuat kita memiliki kesabaran, mendapatkan dorongan dan memiliki pengharapan (Rm. 15:4). Setelah kita dilahirkan kembali, Alkitab bisa mengajar kita, mengontrol kita, sehingga dalam segala aspek kita dibetulkan, mengajar kita belajar adil dalam segala perkara, agar kita sebagai orang-orang milik Allah disempurnakan.

Di samping itu juga, Alkitab memiliki fungsi yang sangat besar, seperti tercantum dalam beberapa ayat Alkitab Surat 2 Timotius 3 :15-17, Rasul Paulus memberikan penegasan akan fungsi dari Alkitab, yaitu: 1. Alkitab adalah Sumber utama yang menuntun seseorang untuk mengetahui, memahami dan mengenal bahkan menerima keselamatan dalam Kristus Yesus (ayat 15). Dengan Alkitab, iman seseorang mengalami pertumbuhan, bahkan kedewasaan untuk menghayati pengakuan percayanya; 2. Alkitab mempunyai fungsi edukatif (pengajaran dan mendidik orang dalam kebenaran), fungsi korektif (menyatakan kesalahan), fungsi reflektif-kritis (memperbaiki kelakuan) (ayat 16); dan 3. Alkitab mempunyai fungsi untuk membangun citra dan kualitas diri serta kehidupan pribadi dan persekutuan orang percaya (ayat 17). Alkitab juga, mempunyai fungsi dalam hubungan dengan kehidupan orang percaya dan pertumbuhan iman dari orang percaya. Sehingga Alkitab mempunyai fungsi sentral dan dominan dalam kehidupan pribadi mau pun umat. Hal ini menjadi penting, karena jika orang Kristen atau jemaat telah salah memahami fungsi Alkitab bagi mereka maka bukan tidak mungkin nilai fungsi Alkitab akan mengalami degradasi yang luar biasa, bahwa Alkitab akan disepelekan. Alkitab memiliki fungsi sentral dan dominan, karena hidup iman seseorang dan persekutuan ditumbuhkembangkan tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Alkitab. Seseorang makin mengenal Allah, karya Keselamatan-Nya serta menghayati makna hidup
Pengantar Ilmu Teologi Page 4

berimannya tidak dapat lepas dari tuntunan Alkitab.

Fungsi Alkitab selanjutnya adalah dalam kaitannya dengan pembangunan tubuh Kristus (bandingkan Kisah Para Rasul 2; Kisah Para Rasul 4; 1 Korintus 12; 1 Korintus 14; Efesus 4). Yang dimaksudkan di sini adalah Alkitab berada pada posisi sentral bukan hanya dalam hal kehidupan iman personal atau komunal (komunitas), tetapi juga posisi sentral itu berlaku, menerangi segala keputusan atau kebijakan yang diambil dalam menata dan membangun persekutuan orang percaya / jemaat. Segala keputusan dan kebijakan gerejawi tidak boleh lepas dari dasar Alkitab. Alkitab sebagai pernyataan kehendak Allah semestinya menjadi dasar pijak dan memayungi segala keputusan dan kebijakan gerejawi baik yang berlaku ke dalam maupun ke luar, baik untuk tingkat di jemaat maupun di tingkat sinodal. Fungsi ini teramat penting, karena di sinilah letak perbedaan fundamental antara gereja dengan organisasi lainnya; antara keputusan dan kebijakan gerejawi dengan keputusan dan kebijakan organisasi sekuler lainnya. Hal ini juga menjadi penting dan mesti dihayati oleh setiap pribadi dalam gereja terutama para pelayan dan pejabatnya, segala keputusan dan kebijakan gerejawi adalah keputusan dan kebijakan yang mencerminkan citra dan kualitas wibawa Alkitab sebagai pernyataan Allah bagi umat maupun bagi dunia. Jadi, pada intinya jika kita tidak membaca Alkitab, maka kita tidak akan pernah tahu semua kehendak, pikiran, hukum dan perintah Allah, sehingga kita tidak tahu apakah kita sedang tersesat, mengikuti kemauan diri sendiri atau disesatkan oleh bisikan, godaan iblis, menuju neraka bukan sorga. Meski, pada dasarnya yang kita tahu bahwa Alkitab itu memang bukan kitab yang diturunkan asli dari sorga tetapi, tergantung dari bagaimana seseorang mengimani isi akan Alkitab tersebut.

3. Cara Memahami Isi Alkitab Tanpa Alkitab dan Roh Kudus maka gereja tidak bisa hidup, sebab isi Alkitab adalah makanan rohani bagi orang-orang percaya. Alkitab sangat bermanfaat bagi orang-orang percaya untuk belajar dan mengenal pengajaran tentang keselamatan. Hanya dalam dan dari Alkitab-lah kita mengenal dan belajar bahwa setelah manusia jatuh ke dalam dosa, ia hanya dapat selamat di dalam dan oleh Yesus Kristus. (2 Timotius 3:16, Kisah Para Rasul 4:12, dan Yohanes 3:16). Hal ini merupakan inti dari berita Alkitab yang disebut sebagai Berita Sukacita bagi dunia dan manusia (Injil). Gereja-gereja telah menggunakan Alkitab sebagai sarana (media) untuk meneruskan berita sukacita kepada jemaatnya. Sarana ini dipergunakan dalam seluruh tugas pelayanan gereja, baik untuk kalangan dewasa, pemuda, remaja, dan anak-anak. Jadi dapat dikatakan tanpa Alkitab, maka sulit untuk menafsirkan apa yang harus dilakukan bagi umat kristiani. Berikut adalah beberapa cara dalam memahami isi Alkitab , yang dianggap baik oleh kelompok kami yakni:

Pengantar Ilmu Teologi

Page 5

1. Cara membaca Alkitab. Untuk memahami isi Alkitab kita juga harus memperhatikan bagaimana cara kita membaca Alkitab. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi pemahaman kita tentang isi Alkitab yang kit baca. 2. Menggali dan mempelajari Alkitab. Menggali Alkitab harus dilakukan oleh pihak gereja dalam membangun jemaat sehingga jemaat dapat dan mampu untuk memahami Alkitab. Disisi lain pihak Gereja harus memahami bahwa mempelajari Alkitab bukan hanya di lakukan di Gereja tetapi juga dapat dilakukan lewat setiap Pemahaman Alkitab (PA), ketekasasi, dan juga lewat setiap diskusi isi Alkitab. 3. Memahami Alkitab secara harafiah, kronologis, ilmiah dan teologis. a. Pemahaman Alkitab Secara Harfiah Artinya apa yang tertulis secara harfiah dalam Alkitab itulah yang dipahami dan dilaksanakan. Jika kita memahami Alkitab hanya secara harfiah, maka akan banyak kebiasaan dan kasus-kasus dalam Alkitab yang akan membingungkan dan pada akhirnya membuat kita tersesat, sebab akan ada banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang sepertinya bertentangan satu dengan yang lain. Karena itu jika kita ingin memahami Alkitab kita harus memahami konteks dan budaya Alkitab. b. Pemahaman isi Alkitab Secara Kronologis Artinya kita menjadikan perhitungan waktu yang tertulis dalam Alkitab sebagai patokan-patokan mutlak dalam menghitung hari-hari dan waktu dari suatu peristiwa.

c. Pemahaman isi Alkitab Secara Ilmiah Artinya mendekati apa yang tertulis dalam Alkitab secara logika dan pengetahuan serta yang dapat diterima secara akal dan ilmu pengetahuan. Kalau yang tertulis dalam Alkitab tidak sesuai logika dan ilmu pengetahuan maka hal tersebut tidak dapat diterima. d. Pemahaman isi Alkitab Secara Teologis Artinya kita berupaya mencari ajaran dan kehendak Tuhan dari setiap kitab, setiap perikop bahkan dari ayat sekalipun yang ada dalam Alkitab dengan memohon pimpinan Roh Kudus. Inilah cara membaca dan memahami Alkitab yang benar, sebab kehendak, ajaran, dan maksud Tuhanlah yang ingin kita cari dan dapatkan. Dari keempat cara memahami Alkitab di atas, maka jelaslah bahwa betapa masih minimnya pengetahuan warga jemaat tentang cara memahami Alkitab. Oleh karena itu ketika
Pengantar Ilmu Teologi Page 6

kita membaca/merenungkan Alkitab bukan hanya sekadar memahami, tetapi agar kita mengenal maksud dan tujuan dari isi Alkitab tersebut agar kita dapat melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah.

Pengantar Ilmu Teologi

Page 7

Anda mungkin juga menyukai