Anda di halaman 1dari 6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja

Ditulis oleh Nicole

Materi ke - 5

Pokok Bahasan : Alkitab

Sub Pokok Bahasan : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja

FUNGSI DAN WIBAWA ALKITAB DALAM GEREJA

Hal penting dan mendasar yang kerap menjadi pertanyaan tentang Alkitab adalah: apakah
fungsi Alkitab dan bagaimana memahami wibawa Alkitab dalam kehidupan orang beriman di
masa kini yang terkesan sudah kurang menghargai dan tidak lagi memberi tempat bagi
Alkitab?
Ke
majuan teknologi dan perkembangan pola pikir manusia dan masyarakat telah menggiring cara
pandang banyak orang, khususnya orang Kristen terhadap Alkitab menjadi lebih kritis. Dan
bahkan bukan hanya kritis, tetapi cenderung mengarah pada sekularisasi Alkitab, sehingga
Alkitab dipandang hanya sebagai salah satu dokumen penting untuk diteliti dan tidak lagi diberi
ruang akan nilai sakral dan makna transendensi dari Alkitab itu sendiri sebagai
Firman Tuhan
. Hal ini semakin terasa dalam kehidupan orang Kristen terjadi pengelompokkan sikap dan
perilaku orang Kristen terhadap Alkitab, yakni:
Kelompok yang pertama
adalah kelompok yang tetap mempertahankan sikap dan perilaku mereka memperlakukan
Alkitab sebagai yang suci dan penuh kuasa oleh karena itu Alkitab cenderung disakralkan
dan bahkan dikeramatkan, sehingga pada waktu meninggal pun, Alkitab turut dimasukkan
dalam peti jenazah.
Kelompok kedua

1/6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja


Ditulis oleh Nicole

adalah kelompok yang tetap memberikan penghargaan khusus terhadap Alkitab sebagai Kitab
suci namun tidak membelenggu diri dengan sikap berlebihan dengan mensakralkan Alkitab itu;
Alkitab dipahami sebagai Pedoman utama dalam hidup beriman.
Kelompok yang ketiga
adalah kelompok yang lebih ekstrim, yaitu kelompok yang memperlakukan Alkitab tidak
berbeda dengan buku-buku lainnya, ia menjadi penting ketika diperlukan dan ia juga tidak perlu
diberi penghargaan khusus sebagai buku suci. Dari tiga kelompok orang yang
mengapresiasikan Alkitab dalam kehidupan mereka maka tentu akan mempertegas pentingnya
pertanyaan di atas, apa fungsi dan wibawa Alkitab dalam gereja?

Dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut, maka pertama-tama perlu untuk diketahui dan
dipahami rumusan Pemahaman Iman GPIB tentang Firman Allah. Pokok Pemahaman Iman
GPIB tentang Firman Allah, khususnya pada alinea ke-3 dan ke-4 yang mengatakan bahwa:

Bahwa dengan terang Roh Kudus, persekutuan orang percaya menetapkan tulisan-tulisan yang
memberitakan perbuatan Allah serta respon manusia terhadap tindakan Allah pada kurun waktu
tertentu.

Bahwa dengan tuntunan Roh Kudus para penulis Alkitab menceritakan dan memberitakan
perbuatan-perbuatan besar Allah dalam bentuk tulisan
pada suatu kurun waktu tertentu dan juga
respons manusia terhadap tindakan-tindakan Allah
pada kurun waktu tertentu
3

Dari rumusan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa: pertama, ditegaskan bahwa Alkitab
merupakan penyataan Allah yang disampaikan melalui kehadiran dan keberadaan orang
(-orang) tertentu yang dipanggil dan diutus untuk menyatakan segala kehendak, rancangan dan
perjanjian-Nya
(ban
dingkan Pelajaran/Materi sebelumnya). Dan penyataan Allah ini dituangkan dalam bentuk
pengalaman iman yang dipelihara melalui tradisi lisan (pengajaran) dan diteruskan dalam
bentuk tulisan dengan beraneka ragam jenis tulisan. Namun, di atas segala proses tersebut,
jelas bahwa semuanya dilakukan dengan terang Roh Kudus.
Alkitab memang dituliskan oleh manusia, namun proses yang berlangsung bukan semata
karena kemauan dan kemampuan manusia, tetapi karena campur tangan Allah melalui
Roh-Nya yang Kudus.
Maksudnya adalah bahwa Alkitab sebagai pernyataan tertulis yang berisikan berita tentang
karya Allah bagi umat-Nya atau juga bagi dunia, diterima dipelihara dan diwariskan hanya dan

2/6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja


Ditulis oleh Nicole

oleh otoritas ilahi melalui keberadaan umat-Nya. Dengan demikian, wibawa Alkitab sebagai
berita ilahi tidak berkurang oleh perkembangan jaman, Alkitab tetap memiliki wibawa ilahi
karena karya-karya Allah yang diberitakan tidak hanya mempunyai makna penting bagi orang
pada jamannya tetapi juga mempunyai makna penting bagi kehidupan umat selanjutnya, yaitu
jemaat dan gereja.
Alkitab berintikan Firman Tuhan tidak akan dapat dibuat sebagaimana ada dan kita wariskan
hingga saat ini tidak akan ada tanpa kuasa dan tuntunan Roh Allah.
Jadi Alkitab ada bukan karena manusianya, melainkan karena Allah berkenan melalui Roh-Nya
menuntun, memampukan dan memakai orang-orang tertentu dan pada kurun waktu tertentu (
2 Timotius 3 : 16
: Segala tulisan yang diilhamkan Allah....). Dan oleh karena itu, Alkitab mempunyai wibawa
yang tidak dapat digantikan oleh siapapun, Tuhan Yesus sendiri menegaskan bahwa:

17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
18

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
19

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala
perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan
Sorga. (
Matius 5 :17-19
)

Alkitab memiliki wibawa sebagai KITAB SUCI bukan karena labelisasi oleh sekelompok orang
tertentu, tetapi Alkitab adalah KITAB SUCI
karena
di dalamnya disaksikan karya dan perbuatan Allah, serta hukum dan kehendak-Nya yang
dinyatakan oleh Allah melalui orang dan jaman tertentu.
Oleh karena itu, wibawa Alkitab tidak pernah memudar seiring dengan majunya perkembangan
jaman; sebaliknya, wibawa Alkitab tetap lestari karena Alkitab menyatakan / memberitakan
karya dan perbuatan Allah yang mengubah dan membaharui melalui dan atas kehidupan umat
yang pada jamannya mengalami karya dan perbuatan itu, juga atas kehidupan umat
selanjutnya yang menghayati karya dan perbuatan Allah itu sendiri.

Dengan memahami bahwa wibawa Alkitab bukanlah hasil labelisasi dari sekelompok orang
yang di kemudian hari, melainkan karena substansi berita yang dinyatakan oleh umat yang
mengalami karya dan perbuatan Allah, maka dapat dipahami juga bahwa Alkitab memiliki fungsi

3/6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja


Ditulis oleh Nicole

yang sangat besar. Dalam Surat 2 Timotius 3 :15-17 , Rasul Paulus memberikan penegasan
akan fungsi dari Alkitab, yaitu:
1. Alkitab adalah sumber utama yang menunutun seseorang untuk mengetahui, memahami
dan mengenal bahkan menerima keselamatan dalam Kristus Yesus (ayat 15). Dengan Alkitab,
iman seseorang mengalami pertumbuhan, bahkan kedewasaan untuk menghayati pengakuan
percayanya;
2. Alkitab mempunyai fungsi edukatif (pengajaran dan mendidik orang dalam kebenaran),
fungsi
korektif (menyatakan kesalahan), fungsi reflektif
-kritis
(memperbaiki kelakuan) (ayat 16); dan
3. Alkitab mempunyai fungsi untuk membangun citra dan kualitas diri serta kehidupan
pribadi dan persekutuan orang percaya (ayat 17).

Alkitab mempunyai fungsi dalam hubungan dengan kehidupan orang percaya dan pertumbuhan
iman dari orang percaya. Sehingga Alkitab mempunyai fungsi sentral dan dominan dalam
kehidupan pribadi maupun umat. Hal ini menjadi penting, karena jika orang Kristen atau jemaat
telah salah memahami fungsi Alkitab bagi mereka maka bukan tidak mungkin nilai fungsi
Alkitab akan mengalami degradasi yang luar biasa, bahwa Alkitab akan disepelekan. Alkitab
memiliki fungsi sentral dan dominan, karena hidup iman seseorang dan persekutuan
ditumbuh-kembangkan tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Alkitab. Seseorang makin
mengenal Allah, karya Keselamatan-Nya serta menghayati makna hidup berimannya tidak
dapat lepas dari tuntunan Alkitab.

Fungsi Alkitab selanjutnya adalah dalam kaitannya dengan pembangunan tubuh Kristus (bandi
ngkan
Kisah Para Rasul 2
;
Kisah Para Rasul 4
;
1 Korintus 12
;
1 Korintus 14
;
Efesus 4
). Yang dimaksudkan di sini adalah Alkitab berada pada posisi sentral bukan hanya dalam hal
kehidupan iman personal atau komunal, tetapi juga posisi sentral itu berlaku, menerangi segala
keputusan atau kebijakan yang diambil dalam menata dan membangun persekutuan orang
percaya / jemaat. Segala keputusan dan kebijakan gerejawi tidak boleh lepas dari dasar Alkitab.

4/6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja


Ditulis oleh Nicole

Alkitab sebagai pernyataan kehendak Allah semestinya menjadi dasar pijak dan memayungi
segala keputusan dan kebijakan gerejawi baik yang berlaku ke dalam mau pun ke luar, baik
untuk tingkat di jemaat maupun di tingkat sinodal. Fungsi ini teramat penting, karena di sinilah
letak perbedaan fundamental antara gereja dengan organisasi lainnya; antara keputusan dan
kebijakan gerejawi dengan keputusan dan kebijakan organisasi sekuler lainnya. Hal ini juga
menjadi penting dan mesti dihayati oleh setiap pribadi dalam gereja terutama para pelayan dan
pejabatnya, segala keputusan dan kebijakan gerejawi adalah keputusan dan kebijakan yang
mencerminkan citra dan kualitas wibawa Alkitab sebagai pernyataan Allah bagi umat maupun
bagi dunia.

Dengan memahami akan fungsi dan wibawa Alkitab dalam gereja, maka peserta katekisasi
hendaknya :
1. Memelihara ketekunan dan kesungguhan dalam membaca dan menghayati pesan
Alkitab
2. Membangun kesetiaan untuk menerapkan penghayatan pesan Alkitab dalam hidup
imannya secara pribadi
3. Membangun dan melatih partisipasi aktif dalam kehidupan berjemaat dengan dasar pijak
pada kebenaran Alkitabiah

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Majelis Sinode GPIB, Pemahaman Iman, Jakarta: GPIB, 2007, halaman 9

Daftar Bacaan Buku :


1.
2.
3.
4.

Majelis Sinode GPIB, Bahan Pelajaran Katekisasi Buku


Majelis Sinode GPIB, Bahan pelajaran Katekisasi Buku
Majelis Sinode GPIB, Pemahaman Iman, Jakarta: GPIB,
R. Soedarmo, Makna Ungkapan-ungkapan Asing dalam

I, Jakarta: GPIB,
II, Jakarta: GPIB,
2007
Alkitab, Jakarta: BPK

5/6

Materi 5 : Fungsi dan Wibawa Alkitab dalam Gereja


Ditulis oleh Nicole

Gunung Mulia, 2004


5. R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2005
6. Fritz Ridenour, Dapatkah Alkitab dipercaya ?, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2001
7. David Robert Ord & Robert B. Coote, Apakah
Alkitab benar ? Memahami Kebenaran
Alkitab pada Masa Kini
, Jakarta: BPK
Gunung
Mulia, 2003.
8. David L. Baker, Satu Alkitab Dua Perjanjian: Suatu
Studi tentang hubungan Teologis
antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru
, Jakarta: BPK Gunung
Mulia,
2001
9. Dieter Becker, Pedoman Dogmatika: suatu Kompedium
Singkat, Jakarta: BPK
Gunung Mulia,
2001.

6/6

Anda mungkin juga menyukai