Anda di halaman 1dari 6

1

PENGERTIAN ISTILAH Oleh: Pieter G.O. Sunkudon Disebabkan oleh perbedaan struktur antara bahasa Yunani dengan bahasa Indonesia, maka seringkali dalam penterjemahan sebuah kata Yunani kedalam bahasa Indonesia, menuntut suatu penjelasan lebih lanjut. Hal tersebut juga disebabkan oleh, keterbatasan pengertian sebuah kata dalam bahasa Indonesia untuk menerjemahkan sebuah kata Yunani, sehingga satu kata dalam bahasa Indonesia, seringkali tidak cukup untuk menjelaskan arti dari sebuah kata dalam bahasa Yunani. Permasalahan seperti diatas, membuat penulis sangat tertarik untuk menyelidiki sebuah kata Yunani yang diterjemahkan iman dalam bahasa Indonesia. Berikut uraian mengenai pengertian kata , yaitu dari segi etimologi dan menurut konteks dalam Perjanjian Baru.

dari Segi Etimologi dalam paradigma tata bahasa Yunani, adalah sebuah kata benda deklinasi satu feminin tunggal yang dalam penggunaannya ditempatkan pada kasus nominatif, yang menunjuk pada subyek dalam sebuah kalimat. Ini berarti bahwa, kata bukanlah sesuatu yang ditindaki/ dikerjakan oleh seseorang atau jelasnya kata kerja, tetapi adalah sesuatu yang dalam pengertiannya dapat menghasilkan atau menyebabkan sesuatu terjadi.

2 Dalam kamus Yunani-Indonesia, Newman Jr. menuliskan (mengenai arti kata), , f iman, kepercayaan, keyakinan; iman kristen; kekuatan iman (Rom. 14:22, 23); (?) ajaran (Yud. 3,20); tanggungan, bukti (Kis. 17:31); janji (1Tim. 5:12).1 Jadi dapat dilihat bahwa walaupun LAI seringkali hanya menerjemahkan dengan kata iman saja, dalam pengertian yang lebih jelasnya, pengartian seperti itu memang belumlah dapat menjelaskan secara detail apa maksud dan makna yang pasti dari kata yang sedang dibahas dalam makalah ini. Dalam Strongs Exhaustive Concordance Of The Bible, James Strong memberikan informasi seperti berikut: , - Persuasion. Ie. Credence; mor. Conviction (Of Religious Truth or Truthfullnes Of God or Religious Theacher), espec. Reliance upon Christ for salvation; abstr. Constancy in Such Profession; by extens. The sistem Religious (Gospel) Truth it self:- Assurance, belief, believe, faith, fidelity.2 Jadi dapat dilihat bahwa, dari segi tata bahasa juga erat hubunganya dengan masalah keyakinan, kepercayaan, kesetiaan, ketaatan, keteguhan dan sebagainya yang kesemuanya itu berhubungan dengan keselamatan didalam Kristus. Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara etimologi, bukan saja mengadung arti sekedar percaya, namun lebih dari itu, adalah sumber dalam memperoleh sesuatu, yang secara khusus mengarah kepada keselamatan.

Menurut Konteks Perjanjian Baru Dalam Perjanjian Baru, mengenai penggunaan kata, selain berhubungan dengan keselamatan, juga dipakai dalam hal penyembuhan seseorang dari suatu penyakit. Seperti dalam Matius 9:22, memang Yesus berkata imanmu telah
1

Barclay M. Newman Jr, Kamus Yunani-Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia,1997), 134.

3 menyelamatkan engkau, namun dalam beberapa terjemahan, kata yang dipakai bukan diartikan menyelamatkan tetapi menyembuhkan(terj. Bahasa Kaili Daa), seperti dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari, dikatakan karena engkau percaya kepadaKu, engkau sembuh!. Jadi jelas bahwa dalam proses penyembuhan tersebut, tanpa mengesampingkan kuasa Yesus, -lah yang berperan didalamnya. Demikian juga dalam Kis.3:16, dapat dilihat bahwa kata dipakai dalam konteks penyembuhan seorang yang lumpuh sejak lahir. Namun demikian, kata dalam Perjanjian Baru tidak saja dipakai dalam hal kesembuhan tetapi juga dalam konteks keselamatan jiwa seseorang. hal tersebut dapat dilihat dalam ayat-ayat seperti, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat ! (Luk.7:50); supaya kepercayaanmu kepada Kristus(Gal.5:6, BIS); satu Tuhan, satu iman, .(Ef.4:5, NKJV), dan sebagainya. Memang bila ditelusuri lebih dalam konteks pembicaraan kata dalam ayat-ayat diatas menunjuk pada hal keselamatan jiwa seseorang. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa, kata yang biasa dipakai dalam Perjanjian Baru, adalah sesuatu yang dapat menghasilkan kuasa, baik untuk penyembuhan dari suatu penyakit maupun dalam hal penyelamatan jiwa seseorang atau penerimaan hidup yang kekal.

James Strong, Strong exhaustive Concordance Of The Bible, (t.k: t.p,t.t), t.h (no. 4102).

BAB II MAKNA KATA DALAM SURAT ROMA Setelah melihat makna kata , baik dari segi etimologi maupun menurut konteks Perjanjian Baru pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini penulis mencoba untuk menguraikan makna kata pistis menurut Surat Roma dan beberapa hal yang menjadi dampak pistis itu bagi setiap orang yang memilikinya, seperti yang dituliskan Paulus dalam Surat tersebut.

Pengertian Kata Menurut Konteks Surat Roma Menurut pengamatan yang telah penulis lakukan, ada sekitar enam kali Paulus memakai kata dalam Surat Roma. Dan setiap penggunaan kata pada masingmasing ayatnya menunjukan suatu pengertian yang tidak berbeda. Dalam pasal 1:8 dikatakan, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu diseluruh dunia. Mengenai ayat tersebut, Dave Hagelberg mengomentari bahwa, ia (pen-Paulus) mengucap syukur karena berita ada orang percaya di Roma, .3, atau jelasnya bahwa, ada pengikut Kristus di sana4 dan satu hal yang pasti bahwa, setiap orang yang telah mengikut Kristus pasti telah memiliki hidup kekal.5 Jelas bahwa, kata

Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 18. R.P.Martin, Tafsieran Alkitab Masa Kini III, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2000), 413. 5 Donald Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas, 1994), 1836.
4

5 dalam 1: 8 diatas sedang berbicara mengenai sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan. Kata pistis dalam ayat-ayat lain seperti 4:5;9;11;14 dan 10:17 juga berada dalam konteks pembicaraan sama seperti diatas, yaitu mengenai keselamatan, yang erat hubungannya dengan pembenaran yang diperoleh hanya dengan iman semata bukan karena perbuatan.6 Mengenai hal tersebut jelas terlihat, memang terdapat perbedaan maksud antara iman yang dipakai dalam Surat Roma dan Surat Yakobus (21:17).7 Melalui pengamatannya, Witness Lee juga menunjukan bahwa ayat-ayat diatas memiliki kesejajaran dengan beberapa ayat seperti, Yoh.5:24; Gal.3:2; dan Ef.1:138 yang kesemuanya itu sedang membicarakan penerimaan seseorang terhadap Kristus yang memberikan keselamatan lewat apa yang mereka dengar dari para pemberita Injil. Kesimpulannya adalah bahwa, yang dipakai dalam Surat Roma adalah, yang berhubungan langsung dengan keselamatan seseorang melalui karya Kristus.

Dampak Terhadap Orang Percaya Tidak lepas dari uraian diatas, terlihat beberapa hal yang menjadi dampak terhadap orang percaya. Dalam arti bahwa ketika ada dalam diri seseorang, maka akan terlihat beberapa hal yang merupakan manifestasinya. Dengan seseorang dapat sembuh dari suatu penyakit, sebab telah dijelaskan diatas, dari segi etimologi, merupakan sumber yang dapat

6 7

Paulus Daun, Keselamatan Dalam Kitab Roma, (t.k: t.p, t.t), 71. Dave Hagelberg, Tafsiran Roma, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 77. 8 Witness Lee, Perjanjian Baru, (Jakarta: YPII, 1997), 798.

6 menghasilkan sesuatu dalam diri seseorang. Jadi dengan seseorang akan mendapat kemampuan untuk taat, yakin, teguh dalam segala permasalahan dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu dalam konteks surat Roma, selain membuat seseorang dibenarkan oleh Allah9, kata benda feminin tunggal tersebut juga mampu memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yaitu berkenaan dengan konsep pendamaian10. Berhubungan dengan pembenaran dan pendamaian diatas, penulis menarik suatu kesimpulan bahwa dampak yang paling besar ketika seseorang memiliki dalam dirinya, adalah karunia keselamatan11 dari Allah.

Donald Stamps,dan yang lainnya, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas, 1994), 1836. 10 Paulus Daun, Keselamatan Dalam Surat Roma, (t.k: t.p, t.t.), 72. 11 Charles Ryrie, Teologi Dasar II, (Yogyakarta: Yayasan Andi, t.t), 45.

Anda mungkin juga menyukai