AYULIA SRININGSI
2020164616
TEOLOGI KRISTEN
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Pada dasarnya hikmat adalah seni yang sangat praktis untuk terampil dan
sukses dalam hidup. Hikmat adalah pengetahuan untuk menjalani kehidupan
(Amsal 1:5), dimana hikmat itu ada di dalam hati yang menjadi pusat
pengaambilan keputusan yang bermoral dan berakal. Hikmat meliputi
kecakapan teknis atau keahlian seperti terdapat pada seorang pelaut atau
seniman/tukang, dan konotasi praktis ini tak pernah hilang. 3 Selain hikmat di
dalam Amsal juga dibahas mengenai pertentangan-pertentangan yang tentunya
terjadi karena sebab tertentu. Amsal membahas beberapa pertentangan-
pertentangan di antaranya adalah pertentangan antara yang benar dengan yang
jahat dan antara yang berhikmat dengan yang bodoh. Pertentangan antara
kemalasan dan kebodohan, kekayaan dan kemiskinan. Konsep sebab akibat
sangat jelas di sini. Adapun pengajaran utama yang disampaikan adalah karakter
1
Walter C. Kaiser, Jr., Teologi Perjanjian Lama (Malang:Gandum Mas,2013), 213
2
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas,2012), 137
3
William Dyrness, Tema-tema Dalam Teologi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Masa,2009), 171-
172
yang berbeda yang menimbulkan dampak yang berbeda pula. Perilaku orang
benar, orang bijak, orang rajin mendatangkan kesejahteraan kepada keluarga,
masyarakat sekitarnya bahkan hewannya, sementara orang fasik, bodoh,
pemalas bersama dengan keluarganya akan mengalami malapetaka. Akan tetapi,
dikemukakan juga bahwa kecukupan, kekayaan, dan umur panjang berasal dari
Tuhan.4
Pertentangan antara kekayaan dan orang miskin terdapat dalam Amsal 13:7-
11 dan penulis melihat perlunya penjelasan mengenai hal itu, terlebih
memperhatikan bagaimana manusia dapat berhikmat dalam kekayaan dan
bagaimana di dalam kemiskinan. Untuk itu Penulis tertarik mengkaji makna yang
terkandung dalam di dalam Amsal 13:7-11 ini, dengan maksud agar jemaat masa
kini bisa mengerti dan memahami bahkan merefleksikannya dalam
kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Struktur Kitab Amsal
2. Tafsiran Amsal 13:7-11
3. Implikasi terhadap jemaat masa kini
4
Risnawaty Sinulingga, Tafsiran Alkitab: Amsal 10:1-22:16 (Jakarta:Gunung Mulia,2012), 34
5
John stott, Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani (Jakarta: Bina Kasih,2012), 307
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui struktur Kitab Amsal
2. Untuk mengetahui Tafsiran Amsal 13:7-11
3. Untuk menegtahui Implikasi terhadap jemaat masa kini
BAB II
ISI
I. Pendahuluan 1:1-7
II. Ajaran tentang hikmat 1:8-9:18
III. Kumpulan tentang amsal-amsal Salomo yang pertana 10:1-
22:16
IV. Perkataan-perkataan orang bijak 22:17-
24:34
V. Kumpulan Amsal Salomo yang kedua 25-29
VI. Perkataan Agur 30
VII. Perkataan Lemuel 31:1-9
VIII. Lampiran : Isteri yang sempurna 31:10-317
Amsal-amsal Salomo terdiri dari 375 amsal yang biasanya dianggap sebagai
bagian tertua kitab Amsal. Amsal-amsal ini biasanya terdiri dari dua baris. Amsal
10-15 struktusr puisinya biasanya bersifat pertentangan yakni baris kedua
menyatakan gagasan yang berlawanan dengan baris pertama. Kebanyakan amsal ini
6
W.S Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarata:BPK Gunung Mulia,2007), 90
7
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama , 138
tidak langsung berhubungan dengan iman Israel namun lebih didasarkan pada
pengamatan praktis terhadap kehidupan sehari-hari.
Seperti Agur, Lemuel raja Masa ini pun identitasnya tidak dikenal, amsalnya
terdiri dari nasihat yang bijaksana dari ibunya untuk mempersiapkan dia menjadi
raja yakni mengingatkannya untuk menghindari kesenangan berlebihan terhadap
perempuan dan anggur, melindungi hak-hak orang miskin dan yang tertindas.
Mengenai Isteri yang sempurna pada dalam Amsal 31:10-31 ini tidak
memiliki judul khususyang dipisahkan dari perkataan-perkataan Lemuel.
Penulisnya tidak disebut tetapi tulisan ini tertulis dengan sangat cermat memakai
tekhnik yang adalah perkembangan kemudian dalam sastra Ibrani. Tekhnik ini
berfungsi untuk menegaskan pengertian yang menyeluruh dalam gambaran
mengenai isteri dan ibu yang sempurna ini. Gambaran perempuan yang rajin, caka
dan teliti serta saleh ini merupakan kesimpulan yang sangat sesuai dengan kitab
yang mengajarkan tentang keberadaan dan pentingnya hidup yang taat kepada
Allah dalam segala hal.8
Amsal 13:7-11 dengan kalimat hikmat dua baris berbentuk paralel antitesis
yang membandingkan pikiran mengenai “berlagak kaya” dan “berlagak miskin”,
“kekayaan” dan “orang miskin”, “terang orang benar” dan “pelita orang fasik”,
“keangkuhan” dengan “ “mendengarkan nasihat” serta antitesis antara “harta
yang diperoleh secara cepat” dan “ mengumpulkan harta sedikit demi sedikit. 9
Dalam Amsal 13:7-11 ini dimulai dengan ajaran sikap hidup yang salah.
Sikap hidup yang paradoks dari orang miskin dan orang kaya. Orang miskin
berpenampilan seperti orang kaya (ay.7a), sementara orang kaya berlagak
miskin(ay. 7b). Sikap yang salah dalam kalimat hikmat ini adalah berpenampilan
melebihi kemampuan, berpura-pura menjadi orang kaya atau orang miskin.
Lewat tujuan tertentu ada orang, lewat sikap dan penampilannya ingin memberi
kesan bahwa dia memiliki kekayaan lebih dari pada yang sebenarnya. Ada juga
yang bersikap bodoh dengan berpenampilan sebagai orang miskin hal itu
didasari tujuan tertentu agar ingin memberi kesan bahwa ia miskin lewat sikap
dan penampilannya, walaupun sebenarnya ia kaya. Penegasan guru hikmat
dalam ayat ini yaitu agar murid berpenampilan jujur dan tidak berpura-pura dan
supaya seseorang tidak menilai orang lain berdasarkan penampilannya karena
penampilan belum tentu bisa menyatakan keadaan yang sebenarnya. 10
9
Risnawaty Sinulingga, Tafsiran Alkitab: Amsal 10:1-22:16, 40
10
Risnawaty Sinulingga, Tafsiran Alkitab: Amsal 10:1-22:16, 140
kini. Tebusan nyawa seseorang adalah kekayaannya. Orang kaya bisa menebus
nyawanya dengan mengguakan kekayaan, bila ada ancaman yang
membahayakan dirinya karena kekayaannya, atau bila ia berada dalam situasi
lain di mana dibutuhkan tebusan bagi nyawanya. Sementara orang miskn, di satu
sisi karena kemiskinannya, tidak mendapatkan perlindungan dari kekayaan akan
tetapi di sisi lain juga tidak akan menghadapi ancaman. Ayat 8b ini “.. tetapi
orang miskin tidak mendengar ancaman” berisi peringatan bagi orang kaya
karena ia terus menerus merasa terancam sebab orang lain menginginkan
kekayaannya walaupun ia mampu melindungi dirinya dengan menggunakan
kekayaannya. Ayat ini juga menyatakan penguatan bagi orang miskin karena
orang miskin tidak akan pernah diancam oleh sebabkekayaan, bahkan tidak
pernah merasa terancam akan kehilangan kekayaannya karena memang dia
tidak memiliki kekayaan.
Diperoleh dengan cepat dan mengumpulkan sedikit demi sedikit (ay. 11).
Ayat ini merupakan kesimpulan pengajaran tentang sikap hidup yang benar
tehadap kekayaan pada perikop ini. Harta yang diperoleh secar acepat, tanpa
kerja keras, tetapi lewat penipuan atau kekerasan yang mengorbankan orang
lain, akan cepat juga habisnya, bahkan bsa mengakibatkan kehancuran.(10:2;
11:4,18; 21:6). Dan sebaliknya siapa ynag mengumpulkan harta sedikit demi
sedikit, menjadi kaya (ay.11b), artinya orang yang bekerja keras dan jujur,
walaupun lambat, pasti akan menjadi kaya.11
Dalam kehidupan jemaat masa kini, jurang antara si miskin dan si kaya
seakan semakin jauh. Hal ini dapat kita buktikan dengan fakta yang terjadi di
zaman modern yang serba canggih ini, si kaya dengan segala kemewahannya
dapat hidup tentram dan tenang sesuai dengan keinginan hatinya, sementara si
miskin tertinggal jauh dengan kesusahan dan kesengsaraan yang dideritanya
tidak ada kemajuan. Akan tetapi menjadi seorang kaya tidaklah salah, juga
menjadi miskin pun tidak salah ketika kita benar-benar hidup hidup takut akan
Tuhan.
Menjadi orang miskin terus menerus di dalam dunia ini (ekonomi), walaupun
sudah berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk menjadi kaya, tetapi
nasibnya begitu-begitu saja, tetaplah bersyukur, tetaplah menjadi diri sendiri
dan tetaplah berpengharapan bahwa Tuhan akan mencukupkan semuanya
11
Risnawaty Sinulingga, Tafsiran Alkitab: Amsal 10:1-22:16, 140-143
bahkan memberikan kelimpahan kekayaan yang abadi ketika kita tetap hidup
takut pada Tuhan. Walaupun miskin ekonomi tetapi jangan sapai sebagai umat
Tuhan kita juga miskin spiritualitas, miskin iman yang dapat memadamkan
pelita kita, terlebih ketika kita hidup berpura-pura berlagak seperti orang kaya.
Kita diajarkan untuk tetap berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit, tidak
berpura-pura dan jujur.
Menjadi orang kaya adalah anugerah dan merupakan salah satu bukti nyata
berkat Tuhan bagi jemaatnya. Namun tidak dapat dipungkiri kebanyakan jemaat
yang kaya selalu memusatkan perhatiannya bagaimana ia dapat mengumpulkan,
mengumpulkan dan mengumpulkan hartanya sebanyak mungkin, hingga
akhirnya kadang kala ada yang mengusahakan kekayaan dengan cepat tanpa
menyadari kesalahan itu mengakibatkan kekayaan yang ia peroleh itu hanya
sebentar saja. Fakta yang terlihat juga adalah kesombongan dari mereka yang
kaya dan tidak lagi mau mendengarkan nasihat-nasihat karena yang ada dalam
fikirannya hanyalah harta yang ia miliki.Walaupun segala hal dapat ia lakukan
karena harta yang ia miliki tetapi tetap saja merasa terancam kalau-kalau orang
lain mengambil kekayaannya itu. Padahal Takut akan tuhan adalah segalanya,
percuma mempunyai kekayaan yang luar biasa banyaknya jika kita hidup tidak
taat, semua itu tidak akan di bawa jika Tuhan datang kembali. Kita diajar untuk
hidup sebagaimana orang kaya yang dikehendaki Tuhan, yang tidak terlalu
memusatkan perhatian kepada harta kekayaan yang kita miliki, apalagi jika kita
menhalalkan cara yang haram untuk mendapatkan kekayaan dn tidak
menghargai orang lain disekitar kita katrena mengandalkan kekayaan kita.
Lasor, W.S .Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarata: BPK Gunung Mulia, 2007
Sinulingga, Risnawaty . Tafsiran Alkitab: Amsal 10:1-22:16. Jakarta: Gunung Mulia, 2012
Stott, John. Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani. Jakarta: Bina Kasih, 2012
Kaiser, Jr., Walter. Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2013
Dyrness, William .Tema-tema Dalam Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas,
2009