Abstract: Wisdom is required not only for adults, but also for the young generation. God wants
the entire mankind to have a lifestyle with God's wisdom, especially for the young generation. It's
essential to ask the following questions and internalize it's importance: What is the meaning of
"Educating the young people" in Proverb 22:6? How to teach wisdom in the church and family?
How to apply the principles of "Educating the young people in Proverb 22:6 in their spiritual
life? The result of this study (spiritual search) suggests that it's important to "Train up a child in
the way child should go: and when child is old, child will not depart from it." Answers for those
questions as follows: (1) Young generation should not waste their time in vein but in the wisdom
of God and to fear God. (2) A wise lifestyle starts from home and Church. Parents are educators
of wisdom at home while Pastors are educating them in Church. (3) The value of wisdom can be
practiced in the form of young generation's good behaviour, deeds and various spiritual activities
Abstrak: Hikmat tidak saja dimiliki oleh orang tua tetapi juga para remaja. Remaja yang
mempunyai life style hikmat Allah adalah remaja yang sangat didamba-dambakan bagi Tuhan
dan sesama manusia. Pertanyaan yang adalah: Apakah makna “Didiklah Orang Muda” Kitab
Amsal 22:6? Bagaimanakah hikmat (bijak) dalam pendidikan keluarga dan gereja?
Bagaimanakah menerapkan prinsip-prinsip “Didiklah Orang Muda” dalam Amsal 22:6 terhadap
life style kerohanian Remaja? Hasil kajian adalah: (1) “Didiklah orang muda menurut jalan yang
patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” berarti
orang-orang muda (remaja) tidak boleh membuang waktu pertumbuhannya dengan sia-sia,
melainkan wajib berada dalam proses perubahan “didik hikmat” menjadi orang yang “takut akan
Tuhan”. (2) Life style hikmat bermuara dari rumah dan gereja. Orangtua menjadi pendidik bagi
proses perubahan hikmat di rumah sedangkan hamba Tuhan menjadi proses perubahan didikan
dari dalam gereja. (3) Nilai-nilai hikmat dapat diterapkan sebagai life style para remaja secara
holistik di mana hikmat itu dapat dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan seperti: bimbingan
yang berkualitas, bersahabat, mengambil perhatian, kunjungan, ibadah bersama, konseling, jiwa
kepempinina dan bersekutuan dengan berbagai program (latihan kepemimpinan, latihan atur cara
ibadah, latihan berdoa untuk ibadah, kuis Alkitab, membaca Alkitab, mengikuti pertandingan,
membuat perpustakaan di gereja, kelompok sel, perkemahan, dan kebangunan rohani).
1 5
Alkitab Edisi Study, Lembaga Alkitab J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab, Jilid
Indonesia, 2010. 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1998), 110 – 111.
2 6
http://xavierbook.axspace.com/kristen_prot David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian
estan/116-kitab_amsal_1_9.htm, diakses 23 Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988), 88.
7
September 2020. W.S Lasor, D.A. Hubbard dan F.W. Bush,
3
Tafsiran Alkitab Masa Kini (Jakarta: BPK Pengantar Perjanjian Lama II (Jakarta: BPK.
Gunung Mulia, 1990), 295. Gunung Mulia,1994), 90.
4 8
Clerence H. Benson, Pengantar Perjanian Andrew E. Hill & John H. Walton, Survei
Lama (Malang: Gandum Mas, 1983), 25. Perjanjian Lama (Jakarta: Gandum Mas, 1996), 470.
penting, berharga dan berguna karena Jika mereka tidak dapat menilai
apabila manusia melewati masa remajanya maklumat yang mereka dapat dari media
dengan kegagalannya, berkemungkinnan TV, internet dan lain-lain, bagaimana
akan menemukan kegagalan dalam mereka dapat memahami mana yang boleh
perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. dan yang tidak boleh; berkenan pada Tuhan
Sebaliknya apabila masa remaja itu diisi atau tidak. Teknologi yang ada membuat
dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang remaja berkenalan dengan dunia, dan dunia
sangat produktif dan berhasil diguna dalam menguasai kehidupan remaja.
rangka menyiapkan diri untuk memasuki (2) gereja (para pembimbing
tahapan kehidupan selanjutnya, remaja) sangat penting dalam menolong
berkemungkinnan manusia itu akan mereka menemukan jati diri mereka.
mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan Remaja perlu dihargai, diterima, dipahami,
hidupnya. Dengan sedemikian, masa remaja dan diperhatikan karena di masa kini ada
menjadi kunci sukses dalam memasuki banyak bahaya yang dapat menggagalkan
tahapan kehidupan selanjutnya. kehidupan kerohanian remaja apabila orang
Masa remaja merupakan suatu tua dan pembimbing remaja tidak
perjalanan hidup dari tahap-tahap kehidupan membangun kehidupan kerohanian remaja
yang harus dilalui manusia. Mengingati hal tersebut.
tersebut di atas, maka pembentukan Kebanyakan gereja dan orang tua
kerohanian bagi anak remaja amat sangat sudah merasa puas apabila melihat para
penting. “Dalam hal ini orang tua harus remajanya aktif pergi ke gereja atau
menjadi pemimpin yang baik, iaitu mengikuti ibadah remaja dan kegiatan
pemimpin yang berada di tengah-tengah.”9 rohani dan melayani di dalam gereja.
Oleh sebab itu peranan adalah: Namun apabila semuanya itu mereka
(1) orang tua sangat diperlukan lakukan hanya secara kegiatan, atau sekadar
dalam membentuk kerohanian remaja yang rutin yang hanya perlu untuk mengisi masa
dimulai dari rumah untuk menyiapkan diri lapang, maka remaja tersebut tidak akan
mereka dalam memasuki tahap kehidupan mendapatkan pertumbuhan kehidupan
selanjutnya. Seringkali orang tua dan kerohanian. Di dalam Yakobus 1:22-25
pembimbing rohani remaja sukar untuk berkata: “Tetapi hendaklah kamu menjadi
mengendalikan atau mengawasi mereka pelaku firman dan bukan hanya pendengar
setiap hari dan tidak tahu apa yang terjadi di saja; sebab jika tidak demikian kamu
lingkungan rumah, lingkungan sekolah, atau menipu diri sendiri. Sebab jika seorang
pun dimana para remaja itu berada. Saat ini hanya mendengar firman saja dan tidak
ada banyak remaja yang belum mengetahui melakukannya, ia adalah seumpama seorang
kesan negatif dari perkembangan teknologi. yang sedang mengamatamati mukanya yang
Karakter remaja yang suka mencuba hal-hal sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia
baru berpeluang untuk menjatuhkan mereka, memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia
apabila tidak dibimbing dengan betul. segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi
Maklumat begitu terbuka, jika mereka tidak barangsiapa meneliti hukum yang
dapat menilai maklumat yang diterima, sempurna, yaitu hukum yang
maka mereka akan terjerumus dan jatuh memerdekakan orang, dan ia bertekun di
dalam dosa, contohnya bahan-bahan lucah, dalamnya, jadi bukan hanya mendengar
seks bebas dan dadah yang ditawarkan untuk melupakannya, tetapi
secara terbuka dalam media elektronik. sungguhsungguh melakukannya, ia akan
berbahagia oleh perbuatannya.”
9
Roswitha Ndrahadan Julianto Simanjuntak,
9 Masalah Utama Remaja (Jakarta: Yayasan Peduli
Konseling Indonesia, 2009), viii.
Mengapa masih banyak remaja hubungan yang paralel, “dilukiskan sebagai
Kristian yang lahir dalam keluarga Kristian seorang pengasuh yang memberi makan
yang rajin mengikuti ibadah dan kegiatan anak asuhannya untuk mendapatkan didikan
rohani dan mengambil bagian dalam lebih lanjut”.10 Memberi makan dalam arti
pelayanan di gereja masih memiliki bukanlah makanan jasmani melainkan
kehidupan rohani tidak mengalami makanan rohani. Makanan rohani ialah
perubahan hidup? Ketaatan anak mengikuti firman Tuhan. Paulus menggambarkan
ibadah dan ajaran di gereja biasanya firman Tuhan itu sebagai air susu murni
berkembang karena nasihat dan teladan yang dapat memberikan pertumbuhan rohani
orang tua. Sikap anak kepada Tuhan juga (2 Ptr. 2:2).
banyak dipengaruhi apa yang dilihat pada Penulis Amsal mengajarkan agar
kehidupan ayah dan ibunya. Oleh sebab itu, orang bijaksana “mendidik” (Hánök --
penting bagi orang tua dan pembimbing melatih dengan disiplin agar anak
remaja di gereja memberikan ajaran yang membaktikan diri pada ...)". Maksudnya
benar dan didikan yang tepat kepada para adalah supaya orang bijaksana memberikan
remaja atau membangun kerohanian mereka pendidikan praktis untuk mempersiapkan
sehingga mereka tidak mudah terpengaruh seorang anak menjadi seorang yang dewasa
dan terjerumus dalam pergaulan bebas di yang mampu mandiri, mengembangkan
dalam kehidupan mereka. segala kemampuannya sesuai dengan yang
Dari persoalan-persoalan tersebut, dianugrahkan Tuhan kepadanya. “Bukan
timbul beberapa pertanyaan sebagai saja pendidikan praktis melainkan
menyelesaiannya adalah: Apakah makna pendidikan rohani untuk mengenal Allah
“Didiklah Orang Muda” Kitab Amsal 22:6? yang benar dan membaktikan diri kepada
Bagaimanakah hikmat (bijak) dalam Allah.”11
pendidikan keluarga dan gereja? Kata “didiklah” dalam bahasa
Bagaimanakah menerapkan prinsip-prinsip Yunani yang berarti “mengabdikan”. Orang
“Didiklah Orang Muda” dalam Amsal 22:6 bijaksana dalam hal ini orang tua diminta
terhadap life style kerohanian Remaja? untuk mengabdikan dirinya bagi anak-
anaknya dengan mendorong anak-anak
mencari Allah sehingga mereka menemukan
pengalaman spiritual dengan Allah dan
PEMBAHASAN dapat menikmati pengalaman itu yang
takkan mereka lupakan.”12
“Didiklah Orang Muda” dalam Kitab Jadi kata “didiklah” (Hánök) atau
Amsal 22:6 “mendidik” menunjuk kepada hubungan
paralel antara orang tua dan anak-anak atau
“Didiklah orang muda menurut jalan pengasuh dan anak-anak asuhannya, di
yang patut baginya, maka pada masa tuanya mana orang tua mengabdikan dirinya untuk
pun ia tidak akan menyimpang dari pada melatih (trainup) dengan disiplin kepada
jalan itu” (Ams. 22:6). “Train up a child in anak-anak, supaya mereka mengabdikan diri
the way he should go: and when he is old, he kepada Allah sang pencipta, sumber hikmat
will not depart from it” (Proverb 22:6 KJV). dan kehidupan. Lawrence Richards dalam