Anda di halaman 1dari 10

JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.

1 Oktober 2021, Halaman 40~49


ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

Menjadi Dewasa Secara Spiritual

Hotma Donna Riana1, Erni Rehulina Surbakti2

1,2
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta
Perkantoran Plaza Pasifik Blok B3 No. 55,57,59
Jl. Boulevard Barat Raya Kelapa Gading Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia

e-mail: 1caveolla@yahoo.com, 2ernirehulinasurbakti@sttlintasbudaya.ac.id

Informasi Artikel Diterima: 01-09-2021 Direvisi: 15-09-2021 Disetujui: 25-09-2021

Abstrak
Tulisan ini membahas tentang pribadi di arena publik, yang memiliki kematangan spiritual,
realisasi perkembangan spiritual pribadinya, hal-hal yang mempengaruhi kematangan
spiritualnya, tempat kematangan spiritual dalam konteks keluarga, dalam komunitas kecil
dan besar. Masa dewasa merupakan masa dimana seseorang mulai menentukan segala
sesuatu dalam hidupnya secara mandiri. Pada periode ini, ia mencoba memahami semua
perubahan dengan penuh pertimbangan dan tanggung jawab, termasuk hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Keinginannya yang dalam untuk memberikan yang terbaik
kepada Tuhan dan apa yang diinginkannya akan mempengaruhi standar moralnya.
Orang dewasa tidak hanya tahu kekuatannya tetapi juga kelemahannya. Mereka bangga
bukan karena kelebihan mereka. Mereka menyadari bahwa mereka juga memiliki banyak
kelemahan. Orang dewasa tidak diliputi kekurangannya, tetapi mereka ingin terus
membekali diri menjadi orang yang lebih baik, meski harus belajar dari orang lain yang lebih
muda dari dirinya, dengan harapan bisa menjadi berkat bagi orang lain. Seiring
bertambahnya usia, seseorang juga diharapkan semakin dewasa secara rohani, yang
ditunjukkan dengan memiliki hikmat dan pengetahuan yang benar tentang Tuhan.

Kata Kunci: Sikap Kristus, hamba Allah, spiritual, karakter, perilaku, komunikasi

Abstract
This paper discusses about personal in the public arena, who has a spiritual maturity, the
realization of his personal spiritual development, the things that are affecting his spiritual
maturity, the place of spiritual maturity in the context of family, in small and large
community. Adulthood is a period when someone starts to determine everything in his life
independently. At this period, he tries to understand all the changes with full consideration
and responsibility, include his relationship with the Almighty God. His deep desire to give the
best to the Lord and what he wants will influence his moral standard.
Mature people know not only his strengths but also his weaknesses. They are not
pride because of their strengths. They realize that they also have many weaknesses.
Mature people aren’t overwhelmed by their shortcomings, but they desire to continue to
equip themselves to be better people, even when they have to learn from others who are
younger than themselves, with the hope they can be blessings to others. As someone is
getting older, he is also expected to be more mature spiritually, which will be indicated by
having the wisdom and true knowledge of God.

Keywords: Christ attitude, servant of God, spiritual, character, behavior, communication

40
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

A. Pendahuluan penduduk lainnya di luar negara), baik


Seseorang disebut dewasa secara secara audio(suara) maupun secara
spiritual, dapat dilihat dari kehidupannya bergambar (visual), wi-fi, alat
setiap hari. Dewasa secara spiritual, telekomunikasi seperti telepon,
berarti memiliki pribadi yang berbeda dari handphone, yang dapat menghubungkan
kebanyakan orang pada umumnya. Hal keseluruh dunia. Begitu juga di gereja,
ini ditandai dari karakternya, sikap dan dapat digunakan untuk mengetahui
perilakunya, perkataannya, keberadaan jemaat dalam gereja
komunikasinya, kejiwaannya, dan tersebut. Kedua, berkenaan dengan
hubungannya dengan orang-orang di tubuh. Tubuh diciptakan oleh Tuhan,
sekitarnya, secara sempit maupun secara karena itu tubuh adalah baik. Meski tubuh
luas. Dengan cepatnya laju pertumbuhan adalah baik, namun tubuh dan seluruh
penduduk dan perkembangan teknologi ciptaan telah dinodai oleh pemberontakan
yang semakin canggih, maka manusia manusia melawan Allah.3 Alkitab
juga harus, dan mau tidak mau, bisa menjelaskan, meski tubuh dapat
mengikuti pergerakan yang semakin dipergunakan untuk kejahatan, tetapi
serba cepat. Dalam hal ini, hampir di Allah menciptakan tubuh bukan untuk
semua bidang mengalami laju kejahatan tetapi untuk pelayanan kepada
perkembangan yang sudah sangat cepat. Allah sendiri (I Kor. 6:13). Ketiga,
Seperti yang dapat diketahui, dalam hal berkenaan dengan keselamatan. Allah
komunikasi, transportasi, pendidikan, menyelamatkan umat-Nya dari dosa (Mat.
teknologi, bahkan dalam hal kelahiran 1:21; Luk. 1:77). Keselamatan dapat
atau pertambahan penduduk dunia. dialami sekarang dalam hubungan baru
Penulis memberikan tinjuan dari dengan Tuhan (I Kor. 15:2), dan akan
beberapa istilah teologis 1 sebagai disempurnakan waktu Kristus kembali
pendukung dalam penulisan yang (Mat. 10:22). Orang yang selamat,
berhubungan dengan kedewasaan mempunyai hubungan baik dengan Allah,
seseorang sescara spiritual. Pertama, sesamanya, dan diri sendiri.4 Berpangkal
berkenaan dengan dunia. Dalam kepada kebangkitan Yesus sebagai
Perjanjian Baru kosmos, biasanya tindakan penyelamatan Allah, maka
diterjemahkan “dunia” atau “bumi”, jemaat Kristen dapat memahami bahwa
disebut dunia manusia, bukan hanya semua tindakan Yesus semasa hidupnya
manusia saja yang tinggal, tetapi juga di dunia sudah menjadi nyata tindakan
dalam arti bahwa dunia terdiri dari penyelamatan Allah.5
manusia, bekerja, dan hasil kerjanya.2 Sudah seharusnya warga gereja
Dunia dengan kemajuan dan untuk memahami ketiga unsur di atas
perkembangan yang terus melaju, tidak sebagai awal pengetahuan. Dengan
bisa dihentikan, kecuali Allah yang demikian mereka dapat melanjutkan
menghendakinya. Dapat dilihat dalam kehidupan yang sudah Tuhan berikan.
berbagai bidang yang dilakukan dan Dengan maksud menjalankan apa yang
diciptakan oleh manusia itu sendiri. Tuhan perintahkan dan mentaatinya.
Sebagai contoh dalam hal komunikasi, Sebagai umat Kristen, untuk menanggapi
seperti yang dapat diketahui, hampir dunia yang terbentuk, manusia sebagai
semua penduduk dunia sudah dapat ciptaan-Nya yang mulia, maka manusia
menggunakan internet (sebuah jaringan seharusnya mengubah dan membentuk
yang dapat menghubungkan dengan dunia menjadi lebih baik, bukan

1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa


Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1990,
hlm. 932. (segala hal yang berhubungan
dengan teologi; berdasar pada teologi). 3Ibid., hlm. 6.
2 Malcolm Brownlee, Tugas Manusia 4Ibid., hlm. 12.
Dalam Dunia Milik Tuhan (Jakarta: BPK 5 C. Groenen OFM, Dasar-dasar Hidup

Gunung Mulia, cetakan ke-5, 2004), hlm. Religius: Panggilan Kristen (Yogyakarta:
4. Kanisius, cetakan ke-20, 2005), hlm. 16.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 41
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

menghindari dan membiarkannya.6 kehidupan sosial. Kedewasaan adalah


Namun pada kenyataannya, walau Alkitab sebuah kondisi diri dan sikap yang bisa
mendorong manusia untuk membentuk menyelesaikan banyak masalah dan
dunia sebagai tempat kehidupan mereka, menjadikannya selaras dengan
perlu diketahui bahwa gereja sering sekitarnya. Bahkan kedewasaan bisa
menyamakan diri dengan agama-agama mencegah timbulnya masalah dalam
yang ingin menghindari dunia. pergaulan dan kehidupan sosial. Bisa
Alkitab sebagai buku pedoman dikatakan, dunia akan menjadi tempat
hidup jemaat gereja. Untuk itu, gereja yang lebih baik jika masing-masing
sudah seharusnya memberikan individu bisa bersikap lebih dewasa dalam
pengajaran dan pemahaman yang baik segala hal.
kepada semua jemaat, sehingga jemaat Kedewasaan adalah hal yang
mampu dan bisa menjalankan ajaran dan sangat penting, namun sering dilupakan
perintah Tuhan. Seseorang yang sudah dan tidak berjalan dengan baik apa arti
taat dan menjalankan perintah Tuhan, sebenarnya dari kedewasaan itu sendiri.
maka orang tersebut akan memiliki Berikut akan dijelaskan menjadi dewasa
spiritual rohani yang baik dan bertumbuh secara spiritual, dapat dijelaskan dalam
menjadi pribadi yang dewasa, yang dua bagian, yaitu secara umum dan
mampu mengatasi setiap persoalan dan secara khusus.
permasalahan dirinya, atas tuntutan Agar seseorang memiliki
Tuhan. kedewasaan spiritual, sudah seharusnya
ia bersedia mengikuti berbagai kegiatan
B. Pengertian dan Cakupan untuk pengembangan spiritualnya, yang
Kedewasaan Spiritual bisa dilakukan dengan belajar, mengikuti
Allah adalah Pencipta dan Tuhan atas seminar-seminar, mendengarkan
seluruh dunia. menciptakan baik roh dan ceramah-ceramah, mengikuti pelatihan-
jiwa manusia maupun tubuh manusia dan pelatihan dalam rangka perubahan
benda-benda. Semuanya baik karena spiritual ke arah yang lebih baik. Sebab
Tuhan yang menciptakan. Manusia tidak sesungguhnya tidak ada orang yang
usah menentang kenikmatan jasmani, memiliki kedewasaan spiritual sejak dari
seolah-olah ia dipanggil untuk melihat lahirnya.9
semua hal jasmani sebagai karunia dari Seseorang untuk menjadi dewasa
Tuhan.7 Yang perlu diperhatikan adalah secara spiritual tidaklah mudah, seperti
bagaimana manusia melakukan apa yang yang sudah disinggung di atas. Menjadi
baik dan berkenan kepada Tuhan, dewasa secara spiritual tidak memandang
sebagai ciptaan-Nya untuk menjalani usia. Beberapa cakupan kedewasaan
kehidupan di dunia. Diperlukan tuntunan spiritual, yaitu: kedewasaan dalam
Tuhan dalam hidupnya, rohani karakter, kedewasaan dalam berperilaku,
spiritualnya lebih bertumbuh dan berbeda kedewasaan dalam berucap, dan
dari sesamanya. Seseorang dapat kedewasaan dalam berkomunikasi,
dikatakan dewasa secara spiritual sebagaimana dijelaskan lebih lanjut di
(kejiwaan; rohani; batin; mental; moral),8 bawah ini.
dapat dilihat dalam seluruh aspek
kehidupannya.
Kedewasaan dan sikap yang 1. Kedewasaan dalam Karakter
dewasa adalah hal yang sangat penting Setiap orang berbeda-beda dalam hal
untuk dimiliki setiap individu. Sebaliknya karakter. Ada yang faktor pembawaan,
sikap kekanakan adalah sumber dari lingkungan keluarga, dan keunikan
banyak masalah dalam pergaulan atau pribadi orang tersebut.10 Umumnya

6 Nicolas Wolterstorff, Until Justiceand 9 Ibid., hlm. 437. (tidak umum; khas;
Peace Embrace, William B. Eerdmans istimewa)
(Grand Rapids, 1983), hlm. 3 -22. 10 Mary Setiawani dan Stephen Tong,
7 Brownlee., Op.Cit., hlm. 3. Seni Membentuk Karakter Kristen: Hikmat
8 Tim Penyusun, Op.Cit., hlm. 857. Guru dan Ayah Bunda (Jakarta: Lembaga

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 42
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

karakter seseorang lebih banyak mempunyai kesesuaian sikap dengan


dipengaruhi oleh lingkungan budaya kerja, mudah dibuat mengerti dan
keluarganya.11 Karakter adalah sifat-sifat kooperatif adalah tipe pegawai yang
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang diimpikan oleh semua pemimpin
membedakan seseorang dengan yang perusahaan. Dalam situasi seperti itu,
lain; tabiat; watak.12 Mudah dibuat sikap kedewasaan membawa perubahan
mengerti, dengan kata lain tidak keras baik pada keadaan dan juga akan di
kepala dan tidak kepala batu. Bersedia apresiasi oleh lingkungan secara
beradaptasi untuk mencari sudut pandang semestinya.
yang tepat supaya dirinya bisa melihat Hal itu juga berlaku dalam
sesuatu secara proporsional. Jika ada lingkungan masyarakat gereja.
kesalahpahaman, mudah untuk dijelaskan Pendewasaan seseorang sangat
atau diluruskan. Jika melakukan diperlukan. Menjadi teladan dan panutan
kesalahan, mudah untuk memahami bagi warga gereja. Sebuah keadaan baik
kesalahannya dan mudah untuk meminta di dalam diri, akan lebih mudah dicapai
maaf. Jika orang lain yang melakukan jika kita berada di dalam lingkungan yang
kesalahan, mudah untuk memaklumi dan mendukung hal tersebut.
memaafkan. Tidak perlu mengeluarkan
banyak upaya dan energi untuk membuat 3. Kedewasaan dalam Berucap
orang lain mengerti dan memahami Ciri-ciri selanjutnya adalah dalam
sesuatu hal, suatu kondisi atau suatu perkataan.14 Mungkin terlihat sepele,
masalah. Mudah diajak bicara dan diskusi namun seseorang yang berbicara
untuk hal-hal yang sifatnya menuju titik sembarangan terhadap yang lainnya,
temu. Tidak perlu harus selalu ribut dan sangat dinilai dan diperhatikan dengan
bertengkar untuk mencari titik temu dari jelas. Melalui perkataan secara negatif
situasi-situasi yang ada. Karakter akan timbul amarah, kecewa, cemburu,
seseorang dapat dinilai oleh orang lain tidak suka, jengkel, tersinggung. Intinya
saat ia berinteraksi. hal-hal yang bersumber dari impuls,15
emosi atau perasaan. Muncul dari emosi
2. Kedewasaan dalam Berperilaku biasanya efek atau dampaknya menjadi
Seseorang dalam berperilaku tidak terukur, dalam arti banyak efek yang
memberikan tanggapan atau reaksi muncul bahkan tidak disadari oleh
secara pribadi yang terwujud dalam individu yang mengeluarkan sikap dan
gerakan (sikap), melalui gerakan tubuh respon tersebut. Juga mampu memahami
atau ucapan,13 kepada sesamanya, dari situasi atau masalah yang ada,
dengan beranekaragam. Seseorang kemudian mencari jawaban atau jalan
yang dewasa secara spiritual, ketika keluar terbaik sebagai sikap atau respon
berada dalam komunitas atau lingkungan atas masalah tersebut. Jika sudah
yang peduli dengan sikap-sikap yang memiliki kemampuan itu di dalam dirinya,
baik, sikap kedewasaannya akan sangat maka dapat diartikan dirinya sudah
dihargai dan juga membuat keadaan memiliki Kedewasaan, dengan perjalanan
menjadi lebih baik. Misalnya seorang proses yang harus dilalui, bukan dengan
pegawai di sebuah kantor dan anda instan. Namun, memerlukan
pribadi yang dewasa, anda pasti akan kebijaksanaan dan manajemen diri yang
menjadi rekan kerja yang menyenangkan baik dimana biasanya untuk mencapai itu,
dan berkualitas untuk rekan-rekan kerja biasanya sudah mempunyai banyak
anda, dan anda juga akan menjadi pengalaman hidup. Sifat-sifat seseorang
bawahan yang disenangi oleh atasan biasanya digambarkan oleh perkataan
anda. Seorang pegawai yang dewasa dan
14 Ibid., hlm. 396. (sesuatu yang
Reformed Injili Indonesia, cetakan ke-1, dikatakan).
1995), hlm. 3-7. 15 Ibid., hlm. 328. (rangsangan atau gerak
11 Tim Penyusun, Op.Cit., hlm. 5. hati yang timbul dengan tiba-tiba untuk
12 Ibid., hlm. 389. melakukan sesuatu tanpa pertimbangan;
13 Ibid., hlm. 671. dorongan hati).

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 43
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

yang memberikan gambaran umum potensi beragama atau keimanan kepada


tentang kepribadian otrang tersebut yang Tuhan atau percaya adanya kekuatan di
terkandung di dalamnya.16 luar dirinya yang mengatur hidup dan
Pengalaman hidup adalah faktor kehidupan alam semesta. Hal ini dapat
krusial yang mempengaruhi kedewasaan. dilihat bahwa manusia memiliki dasar
Biasanya sulit menjadi dewasa tanpa untuk mempercayai Penciptanya, yang
mengalami banyak hal terlebih dahulu. mempunyai kekuatan baik memberikan
Pengalaman hidup berfungsi sebagai sesuatu yang bermanfaat.
semacam jam terbang seseorang. Dewasa secara spiritual bagi
Pengalaman hidup adalah juga proses seseorang tidak terjadi dengan
untuk mendapatkan sudut pandang sendirinya, namun memerlukan proses
terbaik dari suatu hal. Pengalaman dari dirinya sendiri, bagaimana dia
memberikan dampak ke dalam hidup menerima dan melakukannya, yang juga
seseorang. Semua proses yang terjadi menjadi kaladeiskop diri orang tersebut,
itulah yang pada akhirnya membawa dimana berbagai gambar tentang dirinya
kepada sebuah kondisi yang disebut bergerak dihadapan matanya, yang
dengan dewasa. mendorong munculnya tanggapan-
tanggapan yang berlainan dan
4. Kedewasaan dalam Berkomunikasi beranekaragam.19 Dalam Alkitab, terdapat
Dan hal yang terpenting juga dalam banyak tokoh yang dapat menjadi contoh
berkomunikasi.17 Sering dipahami, bahwa bagaimana mereka mengalami
komunikasi tidak perlu dipelajari dan perubahan secara spiritual, di samping
dipraktekkan setiap hari. Banyak cara Yesus Kristus sendiri sebagai panutan
seseorang untuk berkomunikasi, dalam dan teladan yang paling utama. Dalam
lingkungan formal maupun informal. Perjanjian Lama, nama Abraham sudah
Dengan berkomunikasi yang baik dan tidak asing lagi dan juga dalam sejarah
benar, memudahkan orang lain mengerti bangsa Israel. Dia adalah nenek moyang
apa yang disampaikan. bangsa Israel. Abraham juga dikenal
dengan nama Abram. Ada tiga alur dalam
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian yang memberi andil untuk kisah
Kedewasaan Spiritual Abraham, disebut sebagai Bapa semua
Cukup banyak faktor yang mempengaruhi bangsa, sebagai teladan iman, dan
seseorang dewasa secara spiritual, sebagai janji kelangsungan hidup bangsa
antara lain dari diri sendiri, dari keluarga, Israel.20 Karena iman Abraham, maka ia
dan dari lingkungan. Ketiga faktor ini akan berkenan kepada Allah, jauh sbelum
diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Taurat diberikan.21 Abraham taat
melakukan apa yang Tuhan perintahkan
1. Faktor Diri Sendiri kepadanya. Ketika ia taat, maka tidak ada
Setiap manusia yang lahir, baik yang keraguan dari dirinya untuk menjalankan
masih primitif, bersahaja, maupun yang apa yang Tuhan perintahkan. Selain ada
sudah modern, baik yang lahir di negara berkat yang Tuhan berikan bagi Abraham,
komunis, kapitalis, demokratis, baik dari ia juga menjadi sumber berkat bagi
orang tua yang saleh maupun yang semua orang yang memberkati dia, yang
jahat,18 pada dasarnya mempunyai

16 Valerie J. Grant, Maternal Personality 19 Sue Burnham, Emosi Dalam Khidupan


Evolution and the Sex Ratio: do mothers (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), hlm.
control the sex of the infant (London and 11 – 12.
New York, Routledge, 1998), pg. 13. 20 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab: A
17 Tim Penyusun, Op.Cit., hlm. 454. Dictionary of The Bible (Panduan Dasar
(mengadakan komunikasi; berhubungan). ke dalam Kitab-kitab, Tema, Tempat,
18 Cecil G. Osborne, The Art of Learning Tokoh dan Istilah-istilah Alkitabiah
to Love Yourself: Seni Mengasihi Diri (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), hlm.
Sendiri (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 3.
cetakan ke-3, 2001), hlm. 18 – 19. 21 Ibid., hlm. 3.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 44
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

artinya berada dalam hubungan baik memperdalamnya. Keteguhan Ayub


dengannya dan keturunannya.22 dalam iman yang sejati memungkinkan
Contoh lain adalah Musa. Ia maksud Allah menang atas niat Iblis
seorang yang sudah merasakan (band. Yak. 5:11).
kenyamanan dalam istana Firaun, tetapi Dalam Perjanjian Baru, Tuhan
Tuhan Allah benar-benar membentuk Yesus tertulis dengan jelas bagaimana Ia
karakter Musa di padang gurun. Sebagai memberikan contoh dan teladan yang
seorang pemimpin besar bangsa Israel, benar-benar baik dan tidak bercacat.
bukan hal yang enak dan nyaman yang Tuhan Yesus membangun Hubungan
Musa dapatkan. Akan tetapi, hal yang yang baik (Luk. 2:41-52), ketika masih
tidak baik pun Musa juga merasakannya, remaja, Ia sudah berada di Bait Allah
seperti ia tidak diizinkan Allah untuk (sedang tanya jawab dengan para imam
masuk dalam tanah perjanjian. Musa dan ahli taurat). Yesus memiliki
adalah utusan Tuhan untuk menuntun kecerdasan spiritual yang sangat tinggi
bangsa Israel keluar dari Mesir dengan ketika ditanya ibu-Nya, Yesus menjawab
penyertaan Tuhan. Selama dalam bukankah “Aku” harus tinggal dirumah
perjalanan menuju Tanah Perjanjian, Bapa-Ku? Artinya Yesus sebagai Anak
terdapat keraguan dalam dirinya dalam Allah harus terus memabangun hubungan
memimpin bangsa Israel, diantaranya, dia dengan Bapa-Nya secara rohani. Begitu
tidak pandai berbicara. Namun dengan juga dengan umat Tuhan, harus
kedekatannya kepada Tuhan, maka dia membangun hubungan yang baik dengan
mendapat jalan keluar untuk sang Pencipta, dengan beribadah,
mengatasinya, dengan bantuan saudara- membaca dan merenungkan firman
saudaranya. Tuhan, menjadikan Tuhan nomor satu
Contoh lain lagi adalah Ayub. dalam kehidupan. Mengenal Allah lebih
Ayub merupakan seorang yang saleh dalam (Flp. 3:10) "di mana aku menjadi
yang tinggal di tanah Us, di sebelah Timur serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,"
Kanaan, dan terjadi sekitar zaman ayat ini menguraikan bahwa setiap orang
Abraham (Ayb. 42:16).23 Dia adalah percaya harus menjadi serupa dengan
seorang yang kaya raya, pada zamannya, Kristus. Bagaimana cara seseorang untuk
seorang yang tidak bersalah dan jujur menjadi serupa dengan Dia? Caranya
(Ayb. 1:1). Namun dalam waktu singkat ia adalah mengenal Allah lebih dalam,
harus kehilangan anak-anaknya, dengan membaca Alkitab dan menjalin
kekayaannya, dan kesehatannya.24 hubungan yang intim dengan Allah.
Dengan kejadian yang dialami oleh Ayub, Menghasilkan buah. Yesus
dia tidak marah, menuntut kepada Allah. adalah pokok anggur dan kita adalah
Pribadi Ayub yang dewasa secara ranting-rantingnya. Ia mau kita berbuah.
spiritual, seorang yang benar dan takut Buah yang dimaksudkan diantaranya:
akan Allah, yang bukan seorang Israel. Buah Roh, buah pelayanan dan buah
Dapat dijelaskan, dalam Kitab ini jiwa-jiwa yang diselamatkan (lewat
menyingkapkan suatu dinamika penting kesaksian atau penginjilan). Hanya orang
yang terjadi dalam setiap ujian berat yang yang melekat pada Kristus dan yang mau
dialami orang saleh, sementara Iblis terus dibersihkan yang dapat terus
berusaha untuk menghancurkan iman berbuah (Yoh. 15:2-4). Buah apa saja
orang saleh, Allah bekerja untuk yang sudah warga gereja hasilkan?
membuktikan iman itu dan Hidup untuk memberi dan
melayani. Yesus Kristus datang ke dunia
bukan untuk dilayani, tetapi untuk
22 Berthold A. Pareira, O.Carm, Abraham: melayani. Itulah yang tertulis dalam
Imigran Tuhan dan Bapa Bangsa-bangsa Markus 10:45. Sebagaimana Kristus telah
(Malang: DIOMA, cetakan ketiga, 2006), memberikan nyawanya bagi kita dan
hlm. 31. melayani semua orang, maka kita
23 Frances Blankenbaker, Inti Alkitab
haruslah melakukan hal sama. Kita dapat
untuk Para Pemula, (Jakarta: BPK memberikan pertolongan kepada sesama
Gunung Mulia, 2007), hlm. 131. kita dan terus menanamkan rasa
24 W.R.F, Browning, Op.Cit., hlm. 39.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 45
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

melayani Tuhan dan sesama dengan kepada anak-anak, yang memberikan


sepenuh hati. pengaruh terhadap perkembangan anak.
Memiliki Ketaatan Sosial, dengan Sehingga dengan bekal pendidikan yang
menjalani proses Allah. Proses diberikan, membantu seorang anak
pembentukan yang Allah lakukan bertumbuh secara mandiri.28 Lingkungan
memang terasa menyakitkan. Yesus yang kondusif, orangtua dalam hal ini
sendiri tetap menunjukkan ketaatan memiliki peranan yang sangat penting
kepada orang tuanya secara jasmani. juga. Mereka mampu memperlakukan
Kaitanya dengan manusia bertumbuh anak dengan baik, membina hubungan
menjadi dewasa Tuhan Yesus Kristus yang harmonis antara anggota
sudah memiliki keenam aspek bertumbuh keluarganya dan menciptakan suasan
menjadi dewasa. lingkungan keluarga yang harmonis dan
Seseorang menjadi dewasa kondusif.
secara spiritual dapat dipengaruhi oleh
prinsip-prinsip etis absolut yang 3. Faktor Lingkungan
menentukan semua perilaku manusia dan Secara sosial, sebagai anak-anak Allah,
semua hubungan antar pribadi dan maka harus memperlakukan semua
merupakan realitas puncak seseorang orang secara adil dan merata.29
dalam spiritualitasnya.25 Seseorang yang sudah dewasa secara
spiritual, akan lebih perduli terhadap
2. Faktor Keluarga sesama. Bijaksana, Doa Musa dalam
Keluarga merupakan lingkungan yang Mazmur 90:12, “Ajarlah kami menghitung
pertama dan utama bagi anak. Maka, hari-hari kami sedemikian, agar kami
kedudukan keluarga khususnya orangtua, beroleh hati yang bijaksana.” Dalam hal
dalam pengembangan kepribadian anak dapat dijelaskan, bahwa bertambahnya
adalah yang paling penting dan yang usia seseorang maka seharusnya
utama. Orang tua harus memiliki semakin bertambah hikmatnya di dalam
kepribadian yang baik yang menjadi Tuhan, sehingga memiliki kemampuan
panutan bagi anggota keluarga (anak- untuk mengatasi persoalan hidup.
anak), yang merupakan unsur-unsur yang Hati yang bijaksana adalah modal
penting, dalam mengembangkan utama dalam melihat persoalan dan
kerohanian spiritual, yang perlu menyelesaikan persoalan hidup dengan
diperhatikan orang tua, yaitu: Agama,26 damai. Namun bukan menjadi pribadi
adalah hal yang sangat penting yang yang lebih dominan. Tanggung jawab
harus diberikan orangtua terhadap kepada Tuhan, orang yang dewasa
anggota keluarga (anak-anak). Sebagai adalah yang memiliki kemampuan untuk
landasan rohani mereka untuk mengenal bertanggung jawab kepada Tuhan
dan memahami siapa Tuhan, yang sebagai mahluk religius yang diciptakan
menjadi pencipta dan pemberi kehidupan. menurut gambar-Nya (partner
Pendidikan,27 harus diberikan orangtua eksistensial-religius). Tanggung jawab
kepada sesama, dalam hal ini, tanggung
jawab dengan sesama, adalah mengakui
setiap perbuatan yang merugikan orang
25 Simon Chan, Spiritual Theology: Studi lain, baik secara sadar atau tidak sadar.
Sistematis tentang Kehidupan Kristen Dalam perkembangannya, seseorang
(Yogyakarta: ANDI, cetakan keenam, dalam menganut suatu agama, ada yang
2010), hlm. 43. secara alamiah dan ada juga yang
26 Tim Penyusun., Op.Cit., hlm. 9. memerlukan bimbingan dari seseorang
(kepercayaan kepada Tuhan, dewa, dan
sebagainya, dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian pengajaran dan latihan, proses;
dengan kepercayaan itu). perbuatan, cara mendidik).
27 Ibid., hlm. 204. (proses pengubahan 28 Robby I. Chandra, Pendidikan Menuju

sikap dan tata laku seseorang atau Manusia Mandiri (Bandung: Generasi
kelompok orang dalam usaha Infomedia, 2006), hlm. 65.
mendewasakan manusia melalui upaya 29 Simon Chan., Op.Cit., hlm. 51 – 52.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 46
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

yang dianggap lebih dewasa dalam hal Seseorang memperoleh hikmat dari Allah,
spiritual, antara lain: emosi, kekudusan, ketika ia mempercayakan seluruh
hikmat, dan kasih. kehidupannya berada dalam penyertaan
Emosi, adalah salah satu sifat Allah. Siapapun dapat memperoleh
yang sudah mampu dikendalikan dalam hikmat, jika sungguh-sungguh
diri seseorang yang sudah dewasa mempercayakan seluruh hidupnya
secara spiritual, yaitu rasa takut, depresi, kepada Allah. Kasih, bukanlah suatu hal
amarah, rasa bersalah, kebencian, iri yang mudah untuk dilakukan oleh
hati/kecemburuan, dan dukacita.30 manusia terhadap sesamanya, walau
Ketujuh sifat tersebut sudah bisa sudah tertulis dalam Alkitab untuk saling
dikendalikan dengan baik. Kekudusan, mengasihi. Hanya Tuhan yang bisa
adalah syarat bagi seseorang yang sudah memberikan kasih-Nya kepada umat-Nya
dewasa secara spiritual, karena sudah melalui Anak-Nya (Yoh. 3:16).
tidak lagi dikuasai oleh dosa. Kudus Gereja-gereja perlu memiliki
berarti memiliki moral yang tak bercacat. 31 sebuah kebijakan yang di sengaja guna
Yang artinya terpisah dari dosa dan menciptakan sebuah lingkungan kasih
terpusat kepada Allah. Kudus adalah karunia, yaitu sebuah zona aman di mana
“dipisahkan bagi Allah, dan tidak- para individu dapat saling
tanduknya sesuai dengan keadaannya bertanggungjawab, namun mereka aman
yang sudah dipisahkan.32 Secara nyata, untuk berbicara tentang pergumulan dan
harus dihadapi oleh orang yang sudah kegagalan mereka.36 Mengapa
dewasa secara spiritual, mempunyai disengaja? Melihat dari situasi dan
tanggung jawab pribadi dalam perjalanan kondisi gereja yang saat ini, sangat
untuk mencapai kekudusan. Untuk itu, sedikit ditemukan ruang kebersamaan
perlunya seseorang untuk yang kondusif dan membangun di antara
mengejar(sangat mengharapkan sesuatu sesama jemaat. Kesatuan umat Tuhan
dengan terus-menerus berasal dari “kesatuan” yang dikaruniakan
mengusahakannya) kekudusan hidup, Allah di dalam batin umat ketika menjadi
yang hanya mungkin dapat dicapai percaya kepada Kristus, dan “kesatuan”
melalui pertolongan Allah.33 Kekudusan itu dimiliki bersama oleh setiap orang
adalah ciri khas Tuhan (Im. 19:2; Luk. milik Tuhan.37
1:49; I Ptr. 1:15) dan Kekudusan adalah
kehendak Allah bagi semua orang (I Tes. D. Perubahan Seseorang yang Dewasa
4:3; Ef. 1:4; I Ptr. 1:16), walau mempunyai Secara Spiritual
jalan kehidupan yang berbeda namun Ketika sudah menjadi seseorang yang
dipanggil oleh-Nya (Mat. 22:37-39; Mrk. dewasa secara spiritual, bukan hanya
12:30-31). Agar seseorang menjadi terjadi perubahan38 yang baik bagi orang
dewasa secara spiritual harus memiliki tersebut, namun dapat menjadi alat yang
hikmat, kebijaksanaan yang baik.34 dipakai oleh Allah dalam melayani umat-
Hikmat bukan berasal dari dunia, tetapi Nya, yang telah berlabuh pada sifat Allah
yang berasal dari Allah semata-mata.35

Manusia dengan Hikmat Allah (Bandung:


30 Ken Campbel, 7 Emosi Perusak Jiwa: Kalam Hidup, cetakan keempat, 2001),
Kiat mengelola Emosi-emosi yang hlm. 3.
Merusak Berdasarkan Kitab Mazmur 36 Ken Legg, 40 Hari tentang Kasih

(Yogyakarta: ANDI, cetakan kelima, Karunia: Grace Root (Akar-akar Kasih


2008), hlm. vii. Karunia) (Jakarta: Light Publishing, 2013,
31 Jerry Bridges, Mengejar 84.
Kekudusan(The Pursuit of Holiness) 37 Watchman Nee, Kehidupan Gereja

(Bandung: Pioner Jaya, 2009), hlm. 15. yang Normal (Surabaya: Yayasan
32 Ibid., hlm. 15 Perpustakaan Injil, cetakan kedua, 2005),
33 Ibid., hlm. 7. hlm. 138.
34 Tim Penyusun, Op.Cit., hlm. 307. 38 Tim Penyusun, Op.Cit., hlm. 981. (Hal
35 Warren W. Wiersbe, Hikmat di Dalam atau keadaan berubah; peraliham;
Kristus: Betapa Berbedanya Hikmat pertukaran).

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 47
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

yang tidak pernah goyah terhadap orangtua yang memberikan pengajaran


serangan-serangan si Iblis.39 Perubahan rohani spiritual, pendidikan, dan
yang terjadi adalah, bertumbuh secara lingkungan yang kondusif. Yang terakhir
rohani, orang yang selalu bertumbuh, baik adalah dari lingkungan masyarakat, dapat
dalam iman atau karakter. Orang yang memiliki sikap bijaksana, tanggung jawab
rajin membangun hidup beribadah. kepada Tuhan, dan tanggung jawab
Menyadari bahwa hidup rohaninya tidak terhadap sesama. Sehingga
akan bertumbuh jika tidak bersekutu menghasilkan pribadi yang bertumbuh
dengan firman-Nya dan umat-Nya. Orang secara rohani, bersaksi tentang Yesus
tersebut akan menjadi magnit yang positif Kristus, dan bisa bertanggung jawab
menuju kepada jalan keselamatan, terhadap agama, keluarga, dan
banyak jiwa yang terus-menerus mencari masyarakat dengan baik.
kebenaran dan keselamatan itu sendiri Akhir kata, kiranya tulisan ini bisa
dengan pertumbuhan rohani mereka. menjadi bahan informasi yang baik dan
Bersaksi tentang Yesus, adalah berbicara bermanfaat bagi para akademis dan juga
lebih banyak tentang Tuhan daripada diri masyarakat luas, agar memiliki pribadi
sendiri. Orang yang hidup menjadi terang yang dewasa secara spiritual.
bagi sekelilingnya, dan sekelilingnya
memberi kesaksian yang positif. Orang
yang selalu menunjukkan kasih dalam
setiap perbuatannya. Orang yang tidak DAFTAR PUSTAKA
menuntut hak-haknya. Bertanggung
jawab, adalah seseorang yang hidup Blankenbaker, Frances. Inti Alkitab Untuk
bertanggung jawab dalam keluarga, Para Pemula. Jakarta: BPK Gunung
pekerjaan, gereja dan masyarakat, Mulia, 2007.
memiliki rasa tanggung jawab yang baik. Boice, M. James. Dapatkah Aku Dipakai
Allah? Bandung: Kalam Hidup,
E. Kesimpulan 1982.
Dalam perkembangan zaman yang terus Bridges, Jerry. Mengejar Kekudusan(The
melaju dengan cepat, maka manusia Pursuit of Holiness). Bandung:
harus mampu dan bisa mengikutinya Pioner Jaya, 2009.
dengan baik. Yang perlu diikuti bukan Browning, W.R.F. Kamus Alkitab: A
hanya satu, namun semua aspek yang Dictionary of The Bible (Panduan
berhubungan dengan kehidupan umat Dasar Ke Dalam Kitab-Kitab, Tema,
manusia itu sendiri. Banyak tantangan Tempat, Tokoh Dan Istilah-Istilah
yang harus dihadapi untuk dapat Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung
menyesuaikannya dengan baik. Manusia Mulia, 2007.
adalah ciptaan Tuhan yang paling Brownlee, Malcolm. Tugas Manusia
sempurna, diberikan pengetahuan, hikmat Dalam Dunia Milik Tuhan. 5th ed.
yang baik, sehingga menjadi pribadi yang Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
dewasa secara spiritual, menjadi dewasa Burnham, Sue. Emosi Dalam Kehidupan.
baik secara umum maupun secara Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.
khusus dan memiliki ciri-ciri yang positif Campbel, Ken. 7 Emosi Perusak Jiwa:
dalam karakter, perilaku, perkataan, dan Kiat Mengelola Emosi- Emosi Yang
komunikasi. Merusak Berdasarkan Kitab
Faktor-faktor yang mendukung Mazmur. 5th ed. Yogyakarta:
adalah diri sendiri, yang dapat dijadikan Yayasan ANDI, 2008.
panutan dan teladan melalui orang-orang Chan, Simon. Spiritual Theology: Studi
pilihan Allah dalam Perjanjian Lama, dan Sistematis Tentang Kehidupan
melalui Tuhan Yesus Kristus dalam Kristen. 6th ed. Yogyakarta:
Perjanjian Baru. Dari keluarga, khususnya Yayasan ANDI, 2010.
Chandra, Robby. I. Pendidikan Menuju
Manusia Mandiri. Bandung:
39
James Montgomery Boice, Dapatkah Aku Generasi Infomedia, 2006.
Dipakai Allah? (Bandung: kalam Hidup, Grant, J. Valerie. Maternal Personality
1982), hlm. 21.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 48
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.3 No.1 Oktober 2021
ISSN: 2528-7321 | E-ISSN: 2808-814X

Evolution and the Sex Ratio. Londn


and New York: Routledge, 1998.
Legg, Ken. 40 Hari Tentang Kasih
Karunia: Grace Root (Akar-Akar
Kasih Karunia). Jakarta: Light
Publishing, 2013.
Nee, Watchman. Kehidupan Gereja Yang
Normal. 2nd ed. Surabaya: Yayasan
Perpustakaan Injil, 2005.
O. Carm, Pareira, Berthold, A. Abraham:
Imigran Tuhan Dan Bapa Bangsa-
Bangsa. 3rd ed. Malang: DIOMA,
2006.
OFM, Groenen, C. Dasar-Dasar Hidup
Religius: Panggilan Kristen. 20th ed.
Yogyakarta: Kanisius, 2005.
Osborne, G. Cecil. The Art of Learning to
Love Yourself: Seni Mengasihi Diri
Sendiri. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2001.
Setiawani, Mary dan Tong, Stephen. Seni
Membentuk Karakter Kristen:
Hikmat Guru Dan Ayah Buda. 1st
ed. Jakarta: Lembaga Reformed
Injili Indonesia, 1995.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1990.
Wiersbe, Warren W. Hikmat Di Dalam
Kristus: Betapa Berbedanya Hikmat
Manusia Dengan Hikmat Allah.
Bandung: Kalam Hidup, 2001.
Wolterstoff, Nicolas. Until Justice and
Peace Embrace. Edited by William
B. Eerdmands. Grand Rapids, 1983.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 49

Anda mungkin juga menyukai