Anda di halaman 1dari 22

KEMISKINAN & KEKAYAAN DALAM

PANDANGAN KRISTEN

Dosen pengampu : Pdt.Bernard Sitorus,S.Th,M.Th.

Disusun oleh:

Amelia Revita purba

2223200

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN : AGRIBISNIS

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

MEDAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “membiara dalam Pandangan agama kristen”. Atas dukungan moral dan
material yanf diberikan dalam penyusunan makalah ini.

pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah agama yang telah diberikan tugas terhadap saya.ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan,waktu dan kemampuan
saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya dan semua orang.sekian dan terimakasih Tuhan Yesus memberkati
kita.

Medan 30 november 2022

Amelia revita purba


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................

1.1 LATAR
BELAKANG...............................................................1
1.2 TINJAUAN
PUSTAKA...................................................................2
1.3 RUMUSAN
MASALAH..................................................................3
1.4 TUJUAN......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................5

2.1 Arti membiara dalam pandangan agama


kristen...................................................................................................6

2.2 Faktor-faktor membiara dalam pandangan agama


kristen...................................................................................................7

2.3 Tempat-tempat membiara yang terkenal di indonesia


dan dunia...............................................................................................8

2.4 Membiara dalam kehidupan agama


kristen...................................................................................................9
BAB III
PENUTUP.............................................................................................

A.

KESIMPULAN.........................................................................

B.

SARAN......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I

PENDAHLUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Agama merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia sehingga agama dan
manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Seiring waktu dari zaman ke zaman,
manusia tetap dan akan pasti membutuhkan agama. Nilai-nilai keagamaan akan
mempengaruhi setiap pemeluknya dari segi pemahaman maupun praktek keagamaannya.
Dari segi pemahaman akan mempengaruhi sudut pandang dan tujuan seseorang, dan dari
praktek keagamaanya akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang dilakukan. Menurut
gambaran Elizabeth K.Nottingham (1985:3-4), agama adalah gejala yang “terdapat dimana-
mana” dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalam makna dari
keberadaan diri sendiri dan alam semesta.1 Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup
sendiri (social), maka selain membutuhkan kebutuhan primer dan sekunder maka ia juga pasti
membutuhkan kebutuhan lain yaitu agama untuk kebutuhan spiritualnya.1

Maka ia disebut sebagai makhluk beragama Sebagai bentuk keyakinan manusia


terhadap sesuatu yang bersifat supranatural (adikodrati), ternyata agama seakan-akan
menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Dengan begitu, agama secara
psikologis memiliki fungsi sebagai motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang
mendorong dalam keyakinan keberagamaan tersebut dinilai mempunyai kekuatan yang
sangat mengagumkan dan sulit di tandingi secara rasional, doktrin ataupun ideologi-ideologi
yang memiliki sifat profan. Memeluk suatu agama, adalah sebuah kebebasan bagi setiap
orang untuk memilih. Baik memilih salah satu agama ataupun tidak sama sekali. Ada 6
agama resmi yang ada di Indonesia, diantaranya Agama Islam, Agama Kristen Katolik,
Agama Kristen Protestan, Agama Hindu, Agama Budha, dan Agama Konghucu.kebebasan
beragama diatur agar tidak ada unsur paksaan dalam setiap agama khususnya bagi para
penganutnya. 2

1
 "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama ...."
http://digilib.uinsgd.ac.id/34203/13/4_bab1.pdf.
2
 "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama ...."
http://digilib.uinsgd.ac.id/34203/13/4_bab1.pdf.
Karena apabila seseorang beragama karena paksaan dan karena keinginan sendiri
maka hasilnya akan tentu berbeda. Dalam ajaran Kristen terdapat istilah yang di sebut sebagai
biarawan dan biarawati. Mereka adalah seseorang yang hidup membiara. Biarawan
merupakan sebutan untuk laki-laki dan biarawati sebagai sebutan untuk perempuan. Mereka
di wajibkan mengikuti seluruh aturan yang ada didalam biara. Hidup membiara bukanlah hal
mudah yang bisa di lakukan sembarang orang. Seseorang akan terdorong karena dirinya
sendiri tanpa ada paksaan dari faktor luar. Ia juga akan sadar pada keagamaannya dan
memutuskan untuk fokus beribadah. Memilih kehidupan membiara berarti memilih untuk
memfokuskan jiwa dan raga pada ketaatan beragama dengan adanya keterikatan kaul-kaul
yang di hayati dan dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi biarawati juga bukan
sebuah pilihan manusia tapi merupakan pilihan Tuhan. 3

Di Indonesia sebutan Biarawati biasa disebut dengan sebutan Suster. Sebelum


memutuskan untuk hidup membiara menjadi biarawati biasanya para biarawati tersebut harus
melewati beberapa proses. Para calon biarawati tersebut harus matang dan benar-benar siap
melepaskan hal-hal tentang keduniawian termasuk kebutuhan biologis yang biasanya selalu
tidak lepas sebagai kebutuhan manusia. Para calon biawati tersebut harus siap menjalankan
kaul yang mengharuskan mereka untuk tidak menikah (selibat) selama hidupnya. Namun
bukan berarti mereka harus menutup diri kepada orang lain ataupun kepada lawan jenis, tapi
dimaksudkan agar mereka bisa fokus dan taat beribadah kepada Tuhan dan sesama sebagai
representasi kecintaan mereka. Tarekat memiliki arti penting dan juga khas dalam
spiritualitas kristiani, khususnya Khatolik. Malahan agama Khatolik disuburkan oleh
peghayatan tarekat sebagai cirikhasnya. Tarekat atau Kongregasi merupakan perkumpulan
para biarawan, biarawati atau rohaniwan, rohaniwati dalam kesatuan khusus. 4

Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang Formatio atau pembinaan untuk
calon-calon biarawati. Mencakup bagaimana tahapan yang di lakukan untuk menjadi seorang
suster atau biarawati sejak sebelum masuk kongregasi sampai mengucapkan kaul kekal, serta
memaparkan mengenai konsep formatio/ pembinaan dan pendidikan sekaligus pelayanan
biarawati di kongregasi tersebut5

1.2 TINJAUAN PUSTAKA


3
 "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama ...."
http://digilib.uinsgd.ac.id/34203/13/4_bab1.pdf.
4
 "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama ...."
http://digilib.uinsgd.ac.id/34203/13/4_bab1.pdf.
5
 "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama ...."
http://digilib.uinsgd.ac.id/34203/13/4_bab1.pdf.
Seorang biarawati merupakan seorang perempuan yang hidup di biara yang
secara sukarela meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan dirinya serta hidupnya
untuk kehidupan agama di suatu tempat ibadah. Seorang biarawati diikat oleh ‘tri suci’
atau disebut dengan “Kaul Kekal” yang harus dipatuhi seumur hidupnya. (Aleksander,
2007). Biarawati adalah seseorang memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk
melayani segala umat yang ada di sekitar mereka, mereka juga dapat dikatakan
seorang pertapa yang secara sukarela memilih untuk meninggalkan kebiasaan masyarakat
seperti biasanya dan menjalani hidupnya dalam doa dan kontemplasi di sebuah biara.
Istilah "biarawati" berlaku untuk umat Katolik (tradisi timur dan barat), orang Kristen
Ortodoks, Anglikan, Lutheran, Jain, Budha, Tao, Hindu dan beberapa tradisi keagamaan
lainnya. (The Oxford English Dictionary, vol X, page 599) 6

Menurut Aleksander (Hagang 2015: 111) Biarawati adalah seorang perempuan yang
hidup di biara yang secara sukarela meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan
dirinya serta hidupnya untuk kehidupan agama disuatu tempat ibadah. Seorang biarawati
diikat oleh ‘tri suci’ disebut “kaul kekal” yang harus di patuhi seumur hidupnya. bahwa
biarawati dalam bahasa Latin disebut dengan nonna, yaitu seseorang yang hidup membiara
dan 34 mengikrarkan tiga kaul (kemurnian, ketaatan dan kemiskinan ) melanjutkan bahwa 3
kaul tersebut menjadi syarat utama seorang biarawati. Dalam pandangan orang abad
pertengahan tujuan hidup membiara adalah menjauhkan diri dari dunia yang jahat.
Kesenangan daging dimatikan dengan cara hidup wadat, sedangkan kesenangan mata
diperangi dengan kemiskinan dan ketaatan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa biarawati adalah seorang perempuan yang hidup dibiara yang meninggalkan
kesenangan duniawi dan memfokuskan hidupnya pada kehidupan agama, yang diikat dalam
kaul, yaitu kaul kemurnian, kemiskinan dan ketaatan. Secara umum inti dari hidup membiara
atau berkaul adalah ingin mempersembahkan diri kepada Tuhan sepenuhnya.7

Dalam hal ini mempersembahkan diri yaitu menyerahkan diri untuk digunakan oleh
Tuhan dalam karya kasih-Nya bagi orang lain. Alasan mengapa harus mempersembahkan diri
kepada Tuhan bukan karena hebat, pandai atau memiliki kepekaan tinggi namun karena
Tuhan lebih dulu mencintai kita seorang manusia sehingga kita perlu untuk kembali
6
"BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PDF Free Download - DocPlayer.info."
https://docplayer.info/54181410-Bab-ii-tinjauan-pustaka.html
7
"BAB II - Repository USM." https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2016/F.131.16.0017/
F.131.16.0017-05-BAB-II-20200316101703.pdf.
membagikan cinta-Nya yang telah kita terima kepada orang lain supaya orang lain juga
merasakannya. Maka motivasi utamanya adalah karena cinta-Nya yang telah dialami dalam
hidupnya itu yang menjadikan seseorang mau menanggapi panggilan Tuhan untuk bergabung
dalam karya keselamatan Tuhan.8

Dari hasil wawancara tersebut nampak jelas permasalahan yang ada


pada kehidupan membiara yaitu kehadiran biarawati tidak dapat dirasakan oleh
umat sebagai terang atas kegelisahan hidup. Biarawati zaman ini terlalu sibuk
dengan kepentingan pribadi dan tidak dapat selektif dalam menggunakan
teknologi, sehingga perlahan mereka mulai tidak menghayati kaul
kemiskinannya. Dewasa ini perkembangan zaman modern menjadi tuntutan
kebutuhan dan daya tarik hidup materialistis bagi semua orang termasuk kaum
biarawati, oleh karena itu jika seorang biarawati ingin tetap menghayati hidup
baktinya dengan sungguh dan tetap menemukan makna hidup membiara
mereka harus menghayati hidup baktinya dengan cara lain meski inti dari hidup
membiara sama. Menanggapi permasalahan yang ada pada zaman ini, dalam
wawancara suster pembimbing juga menceritakan kasus yang terjadi pada
tarekat. Beberapa suster memutuskan untuk mengundurkan diri dari tarekat
karena merasa kehidupan di luar biara lebih bebas dan menyenangkan9.

Kasus lainnya adalah beberapa suster harus dikeluarkan karena tidak


bijaksana dalam menggunakan teknologi sehingga kebablasan dan membuat
dampak yang tidak baik bagi anggota terekat lainnya. Terakhir, suster yang
masih bertahan dalam biara mulai meninggalkan hidup berkaul terutama kaul
kemiskinan. Ketiga hal tersebut merupakan potret nyata yang sering dialami
oleh tarekat oleh karena itu proses pencarian makna dalam hidup membiara

8
"BAB II - Repository USM." https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2016/F.131.16.0017/
F.131.16.0017-05-BAB-II-20200316101703.pdf.
9
Elisabeth Nurhaini Butarbutar, Hukum Harta Kekayaan, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 25
sangatlah penting. Zaman telah mengubah pola hidup biarawati menjadi
ketergantungan terhadap teknologi sehingga beberapa dari mereka kehilangan
tujuan serta makna hidup sebagai seorang biarawati. Hidup yang bermakna (the
meaning of life) adalah kualitas kehidupan yang didambakan setiap manusia
(Bastaman, 2007, hal. 42). Begitu juga dengan biarawati, agar hidup membiara
mempunyai kualitas yang baik harus menemukan makna terlebih dahulu.
Penemuan makna hidup berkaitan dengan kepribadian dan religiusitas, serta
berefek positif pada well-being (Setyarini & Atamimi,2011, hal. 178). Proses
makna hidup erat dengan kebahagiaan, didukung oleh pendapat MacGregor &
Liitle (dalam Baumeister, R. F., Vohs, K. D., Aaker, J. L., & Garbinsky, E. N.,
2012, hal 3) bahwa kebahagiaan dan makna hidup adalah figur yang sangat
penting dari kehidupan yang diinginkan dan saling terkait10.
Tokoh Budhis Dalai Lama menjelaskan bahwa ada empat faktor
pemenuhan kebahagiaan yaitu kekayaan, kepuasan duniawi, spiritualitas, dan
pencerahan (Lama & Cutler, 2014, hal. 51). Biarawati sebagai religiusitas yang
total memilih untuk memenuhi kebutuhan spiritualitas. Makna hidup bagi
seorang biarawati sangatlah penting karena dapat menjadi dasar untuk bertahan
pada pilihan hidup membiara. Menurut Victor Frankl (Bastaman, 2007), makna
hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta
memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan
dalam kehidupan (the purpose in life). Semakin berkembangnya zaman seorang
biarawati harus mengubah cara agar mereka tetap menemukan makna dalam
hidup membiara di era zaman modern dan agar kehadiran biarawati tetap
dirasakan oleh umat. Setelah mengetahui bahwa hidup membiara di zaman
modern ini banyak sekali tantangan, tidak dapat dipungkiri bahwa situasi saat
ini menimbulkan banyak sekali pertanyaan seperti : “apakah biarawati dapat
menghayati kaul yang diucapkan?”, “bagaimanakah cara untuk bertahan
menghadapi tantangan zaman?” dan “apakah makna dari hidup membiara di
era zaman modern ini?”. Pertanyaan tersebut akan terus muncul dan menjadi
keprihatinan. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh

10
Andreas Soeroso, Sosiologi 2, (Jakarta: Penerbit quadra, 2008), hlm. 12
zaman beserta tantangan hidup membiara dan makna kehidupan biarawati yang
telah berkaul kekal di era zaman modern.
Gaya hidup sehari-hari seorang biarawati atau suster adalah hidup untuk melayani
sesama manusia, menghayati ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab Suci dan menjalani
kehidupan biara. Kegiatan melayani sesama, diwujudnyatakan dalam semangat kerasulan
ordo atau tarekat yang mereka ikuti, baik di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ataupun
pastoral. Kemudian, menghayati ajaran-ajaran yang terdapat dalam Kitab Suci dalam hidup
berdoa diwujudnyatakan para biarawati dengan melakukan doa, baik itu dilakukan secara
pribadi ataupun secara bersama. Mengawali jalan kehidupan membiara untuk menjadi
biarawati yang menjalani ketiga kaul suci dan hidup penuh untuk melayani sesama tentu
memiliki tekanan tertentu pada diri individu misalnya keluarga yang menuntut calon
biarawati untuk memiliki pasangan atau mencari nafkah diharapkan calon biarawati yang
memiliki ketangguhan dalam menghadapi situasi tersebut akan membantunya untuk berhasil
menjadi seorang biarawati.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang dan tinjauan pustaka diatas maka rumusan masalah yang
terdapat di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Arti membiara dalam kehidupan agama kristen?


2. Faktor-faktor orang dalam membiara ?
3. Tempat-tempat membiara yang terkenal di indonesia dan dunia?
4. Membiara dalam pandangan agama kristen?

1.4 TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.mengetahui membiara dalam kehidupan agam kristen

2.untuk menegtahui tempat-tempat membiara yang terkenal

3.mengetahui faktor-faktor membiara

4.mengetahui apakah orang kristen boleh membiara(menjadi biarawati)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa arti membiara dalam pandangan agama kristen

Biarawati adalah seorang perempuan yang secara sukarela meninggalkan kehidupan


duniawi dan memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di suatu biara atau tempat
ibadah. Istilah ini dapat ditemui di berbagai agama seperti Katolik, Kristen Timur (Kristen
Ortodoks, Ortodoks Oriental, dll), Anglikan, Jain, Lutheran, dan Buddhisme. Biarawati
dalam agama Katolik adalah perempuan yang tergabung dalam suatu tarekat atau ordo
religius. Di Indonesia para biarawati biasanya dipanggil suster (Belanda: zuster, saudara
perempuan). Para suster biasanya bekerja di bidang pendidikan (formal dan nonformal),
kesehatan, dan pelayanan sosial di lingkungan gereja atau masyarakat umum seperti suster-
suster CB, SSPS, JMJ, SMSJ, SND, PRR, dsb). Ada juga pada beberapa tarekat religius
biarawati yang mengkhususkan kepada pelayanan religius melalui doa (dalam gereja Katolik
dikenal dengan biara suster kontemplatif) seperti suster-suster Ordo Karmel Tak Berkasut
(OCD) dan Suster SSPS Adorasi Abadi.11

Sama seperti halnya pastor, biarawati tidak menikah karena telah mengucapkan atau
mendeklarasikan 3 kaul yakni kaul kemurnian, kaul ketaatan, dan kaul kemiskinan dalam
suatu komunitas religius. Kaul adalah janji sukarela kepada Allah, untuk melaksanakan suatu
tindakan yang lebih sempurna. Kaul merupakan dasar hidup membiara yang disahkan oleh
Gereja, di mana para anggota yang terhimpun dalam suatu komunitas religius memutuskan
untuk memperjuangkan kesempurnaan lewat sarana-sarana ketiga kaul religius, yakni kaul
kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan, yang diamalkan sesuai dengan peraturan.12

Kaul kemiskinan
Kaul kemiskinan adalah pelepasan sukarela hak atas milik atau penggunaan milik tersebut
dengan maksud untuk menyenangkan Allah. Semua harta milik dan barang-barang menjadi
milik Kongregasi, atau tarekat. Manusia tidak lagi memiliki hak atas apa saja yang diberikan
kepadanya, entah barang entah uang. Semua derma dan hadiah, yang barangkali diberikan
kepadanya sebagai ungkapan terima kasih atau ungkapan lain apa pun, menjadi hak
Kongregasi. Keutamaan Kemiskinan adalah keutamaan injili yang mendorong hati untuk

11
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
12
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
melepaskan diri dari barang-barang fana; karena kaulnya, biarawan-biarawati terikat oleh
kewajiban itu.13

Kaul kemurnian
Kaul kemurnian mewajibkan manusia lepas perkawinan dan menghindari segala sesuatu yang
dilarang oleh perintah keenam dan kesembilan. Setiap kesalahan melawan keutamaan
kemurnian juga merupakan pelanggaran  terhadap kaul kemurnian sebab di sini tidak ada
perbedaan antara kaul kemurnian dan keutamaan kemurnian, tidak seperti dalam kaul
kemiskinan dan kaul ketaatan. 14

Kaul ketaatan
Kaul Ketaatan lebih tinggi daripada dua kaul yang pertama. Sebab, kaul ketaatan adalah suatu
kurban, dan ia lebih penting karena ia membangun dan menjiwai tubuh religius. Dengan kaul
ketaatan biarawan-biarawati berjanji pada Allah untuk taat kepada para pimpinan yang sah
dalam segala sesuatu yang mereka perintahkan demi peraturan. Kaul ketaatan membuat
biarawan-biarawati bergantung kepada pimpinan atas dasar peraturan-peraturan sepanjang
hayatnya dan dalam segala urusannya. Keutamaan ketaatan lebih luas daripada kaul ketaatan;
keutamaan ini mencakup ketentuan dan peraturan, dan bahkan nasihat-nasihat para pimpinan.
Memenuhi perintah dengan tulus dan sempurna – ini disebut ketaatan kehendak kalau
kehendak mendorong budi untuk tunduk kepada nasihat pimpinan. Sehubungan dengan ini,
untuk menunjang ketaatan.15
Imam Projo dan Imam Religius

Tiga kaul yang menjadi dasar kehidupan seorang biarawan-biarawati merupakan cara
mewujudkan iman yang radikal sesuai nasihat Injil. Gereja berkeyakinan bahwa tiga hal
itulah yang menjadi inti dari nasihat Injil yang diwartakan Yesus. Kita perlu memahami
bahwa imam-imam projo (pr), dioces, bukanlah imam-imam biarawan. Mereka ini tidak
mengucapkan tiga kaul tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya hampir sama dengan imam-
imam religius. Kesederhanaan hidup seorang imam adalah bagian integral dari hidup
panggilannya secara utuh. Kesederhanaan pula yang menjadi semangat hidup dan karya Bapa
Paus Fransiskus selama karya imamatnya. Beliau mengambil nama St Fransiskus karena
13
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
14
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
15
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
teladan kesederhanaan hidup dari St. Fransiskus dari Asisi dalam segala aspek kehidupan
tokoh kudus Gereja tersebut. Kesederhanaan hidup para imam ini secara jelas memantulkan
kekudusan dan Terang Kristus kepada umat di sekitar-Nya, sebab mereka secara istimewa
mengambil gaya hidup Kristus sebagai gaya hidup mereka sendiri.16

  Maka semua imam, baik imam anggota suatu Ordo religius, maupun imam Diocesan
(RD) yang juga sering dikenal dengan sebutan imam ‘projo’, dipanggil untuk hidup dalam
kesederhanaan sebagai seorang pelayan Tuhan. Imam-imam dari Ordo religius memang
umumnya terikat oleh kaul ketaatan, kemurnian dan kemiskinan, sesuai dengan spiritualitas
pendiri Ordo tersebut. Maka para imam dari Ordo religius ini terikat ketentuan untuk
menjadikan hampir semua harta miliknya menjadi milik komunitas Ordo tersebut, hanya ada
kekecualian untuk barang-barang pribadi. Namun imam-imam diocesan tidak terikat kaul
kemiskinan, artinya diperbolehkan mempunyai kepemilikan tertentu, untuk menunjang
pelayanannya. Maka ada sejumlah orang mengira bahwa karena para imam projo tidak terikat
kaul kemiskinan, maka mereka boleh hidup seperti kaum awam dan boleh hidup dalam
‘kemewahan’. Benarkah demikian? Projo itu bukan ordo. Projo ialah terjemahan Jawa dari
Pr, yang sebenarnya berarti Priest atau imam. Projo sendiri dalam bahasa Jawa berarti
“rakyat’. Maka, imam ialah orang yang ditahbiskan untuk melaksanakan tugas imamat
bersama rakyat. Jangan sampai imam membuat sandungan karena gaya hidup mewah. Imam
wajib hidup berpenampilan wajar sebagai imam di tengah rakyat.17

2.2 Faktor-faktor membiara dalam pandangan agama kristen

Kehidupan seorang biarawati sangat berbeda dengan kehidupan orang awam pada
umumnya. Kata awam dalam bahasa Indonesia berarti biasa. Sedangkan orang awam berarti
orang biasa, bukan ahli, bukan rohniawan, bukan tentara (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Pada persidangan Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD) yang pertama di Amsterdam,
Belanda pada tahun 1948, sudah mulai ditegaskan tentang pentingnya peranan kaum awam
yang mempunyai latar belakang pendidikan yang bermacam-macam. Orang awam banyak
menghabiskan waktunya di luar gereja daripada di dalam gereja. 18

16
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
17
"Menjadi Imam, Biarawan Dan Biarawati: Antara Pilihan Dan ...." 26 Jun. 2015, https://paroki-
sragen.or.id/2015/06/26/menjadi-imam-biarawan-dan-biarawati-antara-pilihan-dan-panggilan-hidup/.
18
"SELIBAT KAUM BIARAWATI (Studi Kasus di Gereja Santa Maria ...." 15 Agu. 2020,
http://digilib.uinsby.ac.id/42877/2/Laila%20Qotrin%20Nada_E02216013.pdf.
Itulah sebabnya kaum awam mempunyai kesempatan yang luas untuk bersaksi
tentang Kristus. Biarawati tidak termasuk herarki, bukan jabatan gerejawi, tetapi biarawati
merupakan corak kehidupan. Meski bukan fungsi gerejawi, keberadaan para biarawati tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan dan kesucian gereja. Sebab, hidup membiara berkembang
dari kehidupan gereja sendiri, bahkan dari nasihat-nasihat Injil pada sabda dan teladan Tuhan.
Status hidup religus bukan pemisah antara hidup orang beriman dan orang awam. Perbedaan
awam dan biarawati adalah soal corak kehidupan, khususnya kehidupan di mana orang
dengan kaul atau ikatan suci lainnya mewajibkan diri untuk hidup menurut tiga nasihat Injil,
yaitu hidup selibat (kemurnian), kemiskinan, dan ketaatan. Menjadi seorang biarawati
bukanlah hal yang mudah. Sebelumnya mereka harus mendapatkan surat rekomendasi dari
gereja dan surat rekomendasi dari orangtua serta harus melewati lima tahapan proses. Yaitu
masa aspiran, masa postulat, masa novisiat, masa yuniorat, dan kaul kekal.19

Sebelum memutuskan menjadi seorang biarawati mereka tentu saja memiliki


motivasi dan banyak faktor, baik pendukung maupun penghambat. Para suster di Biara Jesus
Maria Joseph Ciputat, Tangerang Selatan terdiri dari lima orang suster, yang telah melewati
proses tersebut. Empat sebagai suster aktif yang masih melakukan kegiatan biara dan juga
dalam karya serta satu suster yang sudah sepuh dan tidak begitu aktif dalam kegiatan biara
maupun kegiatan karya. Suster Cathrine selaku ketua komunitas “Bintang Kejora” Ciputat20,

Selain itu, karena memiliki saudara yang menjadi suster di salah satu kongregasi dan
juga karena tertarik melihat pakaian yang dikenakan oleh para suster. Sebelum melewati
tahapan proses, suster Cathrine menghadapi banyak faktor penghambat salah satunya karena
tidak mendapatkan izin dari sang ayah tetapi mendapat dukungan penuh dari sang ibu. Oleh
karenanya faktor pendukung dari sang ibu, suster Cathrine tetap melanjutkan niatnya untuk
menjadi seorang biarawati.21

Kaum awam dan hierarki adalah kaum beriman Kristiani yang mempunyai martabat
yang sama sebagai umat Allah dan tugas perutusan yang sama di dunia, yaitu membangun
Tubuh Kristus atau Gereja. Setiap komponen gereja memiliki fungsinya masing-masing dan
harus melakukan kerja sama di antara keduanya. Seorang biarawati dengan kaul-kaulnya
19
"SELIBAT KAUM BIARAWATI (Studi Kasus di Gereja Santa Maria ...." 15 Agu. 2020,
http://digilib.uinsby.ac.id/42877/2/Laila%20Qotrin%20Nada_E02216013.pdf.
20
"SELIBAT KAUM BIARAWATI (Studi Kasus di Gereja Santa Maria ...." 15 Agu. 2020,
http://digilib.uinsby.ac.id/42877/2/Laila%20Qotrin%20Nada_E02216013.pdf.
21
"SELIBAT KAUM BIARAWATI (Studi Kasus di Gereja Santa Maria ...." 15 Agu. 2020,
http://digilib.uinsby.ac.id/42877/2/Laila%20Qotrin%20Nada_E02216013.pdf.
mengarahkan umat Allah pada dunia yang akan datang (eskatologis), hierarki berperan
memelihara keseimbangan dan persaudaraan di antara sekian banyak tugas pelayanan.
Sedangkan para awam bertugas dalam tata dunia, menjadi Rasul dalam keluarga dan
masyarakat.22

2.3 Tempat-tempat membiara yang terkenal di Indonesia dan dunia

TEMPAT YANG ADA DI DUNIA

 Biara Meteora, Yunani

Meteora adalah istilah dalam bahasa Yunani yang berarti "melayang di udara"
atau "di atas langit". Meteora adalah gabungan dari enam biara dan merupakan salah satu
kompleks biara terbesar dan terpenting di Yunani. Keenam biara ini dibangun di atas batu
raksasa. Biara ini berada pada ketinggian lebih dari 400 meter di atas lembah Peneas dan kota
kecil Kalambaka di dataran Thessalia. Seperti yang sudah bisa Anda tebak, biara ini sangat
susah untuk diakses. Namun, kini Anda dapat mengaksesnya dengan menumpang sebuah
kereta gantung sederhana yang dikaitkan antara kedua sisi tebing.23

22
"SELIBAT KAUM BIARAWATI (Studi Kasus di Gereja Santa Maria ...." 15 Agu. 2020,
http://digilib.uinsby.ac.id/42877/2/Laila%20Qotrin%20Nada_E02216013.pdf.

23
"5 Biara yang paling sulit dikunjungi di dunia | merdeka.com." 11 Jan. 2014,
https://www.merdeka.com/gaya/5-biara-yang-paling-sulit-dikunjungi-di-dunia.html.
TEMPAT YANG ADA DI DUNIA

 Biara Taung Talat, Myanmar


Biara Taung Kalat terletak di atas leher vulkanik atau berada ketinggian 737 meter di
atas tanah. Biara ini berada sangat dekat dengan gunung berapi Popa. Biara ini dapat diakses
dengan menaiki 777 anak tangga. Tempat ini juga ditinggali oleh banyak monyet Macaque,
yang menjadi salah satu atraksi wisata di Taung Kalat.24
 Biara Taktsang Palphug, Bhutan
The Tiger's Nest juga dikenal sebagai The Tiger's Nest atau Sarang Macan. Biara ini
dibangun di atas tebing terjal, sekitar 900 meter di atas lembah Paro di Bhutan. Biara
Taktsang Palphug menjadi situs suci dan kompleks kuil Buddha Himalaya,pertama
25
kali dibangun pada 1692

 Biara Sumela
Biara Sumela dibangun di atas tebing batu di Lembah Altmdere, Turki. Biara ini
berada pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas tanah dan menjadi atraksi wisata
utama dari Altindere National Park. Biara Sumela sendiri didirikan pada tahun 386
Masehi, pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius I (375-395). Kini, biara ini juga
difungsikan sebagai museum.26
 Kuil Xuankong, China
Kuil Xuankong atau juga biasa disebut Hanging Temple, adalah sebuah kuil yang
terletak di sebuah lembah di kaki Gunung Heng di Provinsi Shanxi, China. Kuil ini
dibangun menempel di sisi tebing pada ketinggian sekitar 75 meter di atas tanah.
Bangunan kuil ini disangga oleh batu dan balok kayu yang dimasukkan ke dalam
dinding gunung. Ada lebih dari 40 ruang, lemari dan paviliun di kuil ini. Di dalam
kuil ini, ada lebih dari 80 patung perunggu, patung besi cor, dan pahatan patung tanah
liat.27

TEMPAT YANG ADA DI INDONESIA


24
"5 Biara yang paling sulit dikunjungi di dunia | merdeka.com." 11 Jan. 2014,
https://www.merdeka.com/gaya/5-biara-yang-paling-sulit-dikunjungi-di-dunia.html.
25
"5 Biara yang paling sulit dikunjungi di dunia | merdeka.com." 11 Jan. 2014,
https://www.merdeka.com/gaya/5-biara-yang-paling-sulit-dikunjungi-di-dunia.html.
26
"5 Biara yang paling sulit dikunjungi di dunia | merdeka.com." 11 Jan. 2014,
https://www.merdeka.com/gaya/5-biara-yang-paling-sulit-dikunjungi-di-dunia.html.
27
"5 Biara yang paling sulit dikunjungi di dunia | merdeka.com." 11 Jan. 2014,
https://www.merdeka.com/gaya/5-biara-yang-paling-sulit-dikunjungi-di-dunia.html.
 WISMA HATI KUDUS

Pangenrejo (Jln. P. Jayeng Tirto No. 1), Purworejo, Jawa Tengah

Pusat Spiritual · 1 tips

 GEREJA KATOLIK ST.YOHANES RASUL

Jl Kliwonan (Simpang Jl Marditomo & Jl Kliwonan),


Kutoarjo, Jawa Tengah

Gereja · 4 tips dan ulasan

 GEREJA HATI KUDUS YESUS

Batu Gantung, Ambon, Mollucas


Gereja · 2 tips dan ulasan
 GEREJA KATOLIK BUNDA HATI KUDUS

Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari No. 28, Jakarta Pusat, Jakarta

Gereja · 6 tips dan ulasan

 BIARA MSC
Wainitu (Jln. Siwabessy), Ambon, Maluku
Pusat Spiritual
 BIARA OMI
Jl.Mawar, Ngaglik, Special Region of Yogyakarta
Gereja ·
 SUSTERAN BPHK KOM.GROGOL
Grogol (Jln. Satria), Jakarta, Jakarta
Pusat Spiritual · Grogol Petamburan 
 SUSTERAN SANTA MARIA,BULU
Jl. Raya Kedu km 5, Temanggung, Jawa Tengah

 BIARA RUBIAH KARMEL”FLOS CARMELI”


Ridwan 7, Batu - Malang, Jawa Timur
Gereja
2.4 Membiara dalam kehidupan agama kristen
a. Arti dan Makna Hidup Membiara
Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa
hidupnya berada di hadirat Allah. Agar hadirat Allah bisa diungkapkan secara padat dan
menyeluruh, orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga. Hal ini
dilakukan mengingat, berdasarkan pengalaman, kesibukan hidup berkeluarga sangat
membatasi kemungkinan untuk mengungkapkan hadirat Allah secara menyeluruh dan padat.
Dilihat dari hidup manusia keseluruhan, ternyata hidup membiara mempunyai nilai dan
kepentingannya. Melalui hidup membiara, umat manusia semakin menemukan dimensi
rohani dalam hidupnya. Dari pengalaman hidup yang praktis, 28

orang menyadari bahwa dalam keterbatasan hidup mereka hadirat Allah tidak dapat
dinyatakan dengan bobot yang sama. Untuk kepentingan itu tampaklah betapa pentingnya
hidup membiara bagi hidup manusia itu. Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri
secara mutlak dan menyeluruh. Cara hidup ini merupakan suatu kemungkinan bagi manusia
untuk mengembangkan diri dan pribadinya. Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri,
yaitu menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia. Karenanya, hidup membiara
juga disebut panggilan.29

b. Inti Hidup Membiara


Inti kehidupan membiara, yang juga dituntut dari setiap orang Kristen, ialah persatuan
atau keakraban dengan Kristus. Tugas ataupun karier adalah soal tambahan. Tanpa keakraban
ini maka kehidupan membiara sebenarnya tak memiliki suatu dasar. Seorang biarawan
hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola nasib hidup Yesus Kristus
secara radikal bagi dirinya. Oleh karena itu, semboyan klasik hidup membiara ialah
”Mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus”, atau ”Meniru Kristus” Lumen Gentium, Art. 42.

28
"Arti dan Makna Hidup Membiara Inti Hidup Membiara - id.123dok.com." https://text-
id.123dok.com/document/oz14718vz-arti-dan-makna-hidup-membiara-inti-hidup-membiara.html
29
"Arti dan Makna Hidup Membiara Inti Hidup Membiara - id.123dok.com." https://text-
id.123dok.com/document/oz14718vz-arti-dan-makna-hidup-membiara-inti-hidup-membiara.html.
Ungkapan ini tidak boleh ditafsirkan secara lahiriah saja. Mereka yang mengikuti Kristus
berarti ”meneladan bentuk kehidupan-Nya” Lumen Gentium, Art. 4430.

Akan tetapi, meneladani harus diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka sungguh
bersatu dan menyerupai Kristus. Untuk dapat menyerupai dan menyatu dengan Kristus, orang
harus sering berkomunikasi atau bertemu dengan Yesus Kristus. Pertemuan atau komunikasi
yang efektif dan yang paling sering dilakukan ialah doa. 54 Kelas XII SMASMK Seorang
biarawan yang baik harus sering ”tenggelam dalam doa” sebab doa merupakan suatu daya
atau kekuatan untuk dapat meneladani dan bersatu dengan Kristus. Di dalam doa orang selalu
bisa berbicara, mendengar, dan mengarahkan diri kepada Kristus. Persatuan erat dengan
Kristus itulah inti dan tujuan hidup membiara. Tanpa persatuan dengan Kristus, hidup
membiara akan rapuh karena tidak memiliki dasar. 31

Seorang biarawan perlu mengusahakan persatuan yang erat dengan Kristus dan
menerima pola hidup Kristus secara radikal sampai ke akar-akarnya bagi dirinya
sendiri. Inti hidup membiara didasarkan pada cinta Allah sendiri. Demi cinta-Nya
kepada manusia, Allah mengutus Putra- Nya ke dunia untuk mewartakan, menjadi
saksi, dan melaksanakan karya keselamatan-Nya bagi manusia. Yesus menjalankan
tugas perutusan-Nya secara sempurna dan radikal dengan menyerahkan diri secara
total kepada Bapa-Nya, memiliki dan menggunakan harta benda hanya sejauh
diperlukan untuk melaksanakan karya-Nya, dan taat kepada Bapa-Nya sampai wafat
di kayu salib. Pola hidup semacam itulah yang hendaknya dihayati oleh seorang
biarawan dalam hidupnya, sebagai tanda persatuannya dengan Kristus.32
Secara umum inti dari hidup membiara atau berkaul adalah ingin
mempersembahkan diri kepada Tuhan sepenuhnya. Dalam hal ini mempersembahkan
diri yaitu menyerahkan diri untuk digunakan oleh Tuhan dalam karya kasih-Nya bagi
orang lain. Alasan mengapa harus mempersembahkan diri kepada Tuhan bukan
karena hebat, pandai atau memiliki kepekaan tinggi namun karena Tuhan lebih dulu

30
"Arti dan Makna Hidup Membiara Inti Hidup Membiara - id.123dok.com." https://text-
id.123dok.com/document/oz14718vz-arti-dan-makna-hidup-membiara-inti-hidup-membiara.html.
31
"Arti dan Makna Hidup Membiara Inti Hidup Membiara - id.123dok.com." https://text-
id.123dok.com/document/oz14718vz-arti-dan-makna-hidup-membiara-inti-hidup-membiara.html.
32
"Arti dan Makna Hidup Membiara Inti Hidup Membiara - id.123dok.com." https://text-
id.123dok.com/document/oz14718vz-arti-dan-makna-hidup-membiara-inti-hidup-membiara.html.
mencintai kita seorang manusia sehingga kita perlu untuk kembali membagikan cinta-
Nya yang telah kita terima kepada orang lain supaya orang lain juga merasakannya.
Maka motivasi utamanya adalah karena cinta-Nya yang telah dialami dalam hidupnya
itu yang menjadikan seseorang mau menanggapi panggilan Tuhan untuk bergabung
dalam karya keselamatan Tuhan.33

33
"BAB II - Repository USM." https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/F11A/2016/F.131.16.0017/
F.131.16.0017-05-BAB-II-20200316101703.pdf.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Biarawati adalah perempuan yang sukarela meninggalkan kehidupan duniawi


dan mefokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di suatu biara atau tempat ibadah.
Biarawati memilih untuk hidup selibat (tidak menikah). Dengan hidup tetap perawan,
biarawati menjaga kesuciannya secara lahir dan batin dengan berpegang teguh pada
tiga kaul, yaitu kaul kemurnian, kaul ketaatan, dan kaul kemiskinan. Ketiga kaul ini
merupakan konsekuensi bagi perempuan atau siapapun yang memilih meninggalkan
kehidupan duniawinya dan memfokuskan hidupnya pada kehidupan agama.
Ketulusan dan pengorbanan yang dilakukan biarawati bukanlah hasil dari aturan-
aturan yang ada dalam kehidupan membiara tapi itu semua adalah wujud totalitas
penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan. Biarawati tidak menikah, biarawati harus
siap menjalani kehidupan dalam kesederhanaan dan taat kepada aturan kongregasi dan
Tuhan.

B.SARAN

Adapun saran yang disampaikan penulis adalah diharapkan mampu


memberikan pengetahuan informasi yang berkaitan tentang kehidupan kaul, sehingga
mampu mengubah sudut pandang seseorang terhadap biarawati agar tidak menilai
menyimpang terhadap segala kegiatan para biarawati. Serta diharapkan mampu
menjadi referensi visual untuk penilitian-penelitian selanjutnya yang membahas
terkait kehidupan biarawati serta makna kaul kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan.
Penulis menyadari penciptaan karya ini masih jauh dari kata sempurna, namun
diharapkan dari penciptaan karya ini mampu memberikan banyak wawasan dan
menginspirasi dan memaknai hidup ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai