Abstrak
Kontemplatif berasal dari bahasa Latin (contemplore) berarti merenung dan
memandang. Kontemplatif merupakan cara hidup yang mengutamakan kehidupan
penuh ketenangan, bermati raga, dan bertapa, sehingga dapat berdoa dan bersemedi
dengan lebih mudah. Kaum muda sangat berperan penting dalam hal semacam ini
karena untuk menjadi orang muda katolik yang beriman membutuhkan ketenangan
dalam menjalani kehidupan beriman dalam berdoa. Pendidikan yang dimaksud dalam
Alkitab bukan hanya berupa pengetahuan semata, melainkan moral, etika, perilaku juga
merupakan sebuah pendidikan. Dengan begitu hubungannya dalam kitab Mazmur
adalah melakukan puji-pujian, ratapan, doa dalam suatu keheningan yang juga
membutuhkan sikap berdoa dan melakukan permohonan. Sebagai kaum muda yang
beriman, maka wajib mentaati imannya dengan penuh keyakinan sebagai kaum muda
beriman.
1. Pendahuluan
Sabda Allah dalam Alkitab adalah hasil dialog antara Allah dan manusia. Apa
yang diimani, itulah yang ditulis. Sifat dialog ini nyata dalam mazmur. Mazmur memuat
doa dan pujian manusia yang sekaligus adalah Sabda Allah sendiri. Mazmur juga
berbicara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia (bahkan
masa sebelum kehidupan pun ada dalam Maz 139 dan Mzm 51). Mazmur dengan
demikian dapat diartikan sebagai doa manusia dan sekaligus Sabda Allah. Doa-doa
Mazmur juga lahir dari atau lingkungan hidup yang sangat konkret. Dalam arti tertentu
mazmur adalah suatu karya sastra. Seperti halnya karya-karya sastra yang lain, mazmur
juga ditentukan oleh pribadi pengarang, lingkungan budaya, dan nilai-nilai yang ingin
diungkapkan didalamnya. Identitas penulis mazmur tidak dapat ditentukan, karena
mazmur adalah karya anonim. Oleh karena itu, pribadi penulis mazmur tidak dapat
diperhitungkan dalam usaha menggali isi mazmur. Namun lingkungan dapat memberikan
bahan yang cukup untuk memahami lingkungan sosial dimana mazmur-mazmur muncul
dan menentukan ciri-ciri sastranya. Kemudian menelaah atas teks yang adalah puisi,
akan menyingkapkan nilai-nilai yang terkandung disana. Kecuali itu jelas pula bahwa
mazmur muncul dan lahir dari pengalaman hidup manusia beriman.
Pengalaman itu kemudian diungkapkan dalam karya sastra. Dalam perjalanan
waktu Israel dan kemudian juga Gereja melihat adanya suatu kesatuan rencana
dibelakangnya. Dalam mazmur-mazmur tercermin majunya sebuah rencana, sehingga
mazmur berperan sebagai alat untuk sejarah dan wawancara dengan Allah.
2. Kitab Mazmur
Sejak dahulu bangsa Israel adalah suatu bangsa yang gemar melakukan ritual
keagamaan (doa) dengan nyanyian. Mereka memvisualisasikan doa itu dengan nyanyian
puji-pujian dan permohonan kepada Tuhan. Doa permohonan serta puji-pujian yang
dinyanyikan itu berdasar atas pengalaman-pengalaman hidup yang terjadi setiap hari.
Mazmur-mazmur tidak diciptakan sebagaimana sastra modern diciptakan, melainkan
tahap demi tahap berkembang dari kepentingan ibadat umat Israel. Mazmur lahir dari
pengalaman iman pemazmur dengan Tuhannya.
Kitab Mazmur ini berisi 150 mazmur yang mayoritas adalah gubahan Daud. Para
pakar berpendapat bahwa buku ini digubah oleh berbagai pujangga dalam waktu yang
lama sekali, yaitu mulai zaman Musa sampai setelah orang Israel kembali dari
pembuangan ke Babel. Nyanyian-nyanyian dan doa-doa ini dikumpulkan oleh orang
Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya dimasukan kedalam Alkitab.
Tiga ribu tahun yang lalu hiduplah seorang pria yang hebat memimpin sebuah
bangsa yang hebat dibawah Allah yang hebat (Allah semesta langit). Nama pria tersebut
adalah Daud. Daud begitu berkuasa sehingga enam puluh dua pasa dalam Perjanjian
Lama dipersembahkan untuk biografinya, dan tidak kurang dari lima puluh sembilan
referensi didalam perjanjian baru yang meminta perhatian orang kepada pria ini, jelas
lebih banyak, dari pada tokoh kitab lainnya.
Tetapi, Daud, anak Allah yang hebat, melakukan serentetan dosa yang mengerikan
yang memimpin kepada konsekuensi-konsekuensi yang mengerikan. Ketika ia berusia
sekitar lima puluh tahun, ia melakukan perzinahan. Kemudian, bukannya segera
menghadapinya dan mengakuinya, ia justru menutup-nutupinya dengan pembunuhan
berencana. Selama bagian yang lebih baik dalam satu tahun, ia menjalani kehidupan
yang penuh kemunafikan dan tipu muslihat. Dunianya menjadi dunia yang penuh
kewaspadaan dan kerahasiaan yang menyedihkan.
Dengan melihat situasi selama periode tersebut, sejalan dengan berlalunya hari dan
bulan, mungkin ada orang yang mengira bahwa Allah yang suci sedang tertidur, atau
paling tidak membiarkan hal tersebut berlalu, bahwa sesungguhnya dosa sudah dibayar,
bahwa tidak ada upah dosa. Tetapi keadaannya bukan begitu.
Dengan gerekan yang mengagumkan dari pihak Allah akhirnya Ia membawa
seorang pria yang memiliki ketulusan hati (integritas) yang besar kehadapan Daud,
seorang pria yang memberitahukan kebenaran kepadanya.
Kitab Mazmur memuat lagi 150 lagu keagamaan yang berasal dari umat Israel
dimasa yang lampau. Sudah pasti bahwa Kitab Mazmur seperti tercantum dalam Alkitab
sudah terbentuk sekitar tahun 200 sebelum masehi, bahkan barangkali sudah jauh
sebelumnya. Kitab Mazmur tidak memuat semua lagu dan nyanyian keagamaan yang
penuh diciptakan dan dipakai umat Israel. Sejak awal mula, orang Israel suka menyanyi,
juga dalam ibadatnya. Mereka menciptakan banyak lagu keagamaan. Dalam Alkitab
sendiri, di luar Kitab Mazmur masih terpelihara sejumlah besar lagu semacam itu. Yang
barangkali paling tua terdapat dalam kitab hakim-hakim.
Sebagian besar Mazmur yang tersimpan sampai kini disusun demi kepentingan
liturgi khususnya untuk perayaan besar. Ketidakjelasan informasi tentang siapa penyair
dan waktu penyusunan Mazmur membuat asal-usul mazmur ketika ditemukan hanya
dikumpulkan berdasarkan tempat darimana mazmur itu berasal. Mengenai penyair dan
waktu pembuatan sulit diidentifikasi dengan jelas. Mazmur yang berhasil dikumpulkan,
dijadikan koleksi dan sampai sekarang kitab mazmur berupa kumpulan dari beberapa
koleksi yang lebih kecil. Mazmur yang dikenal di seluruh dunia, ada 150 buah dan ini
terdapat dalam kitab mazmur. Satu hal yang merupakan keunikan mazmur dibandingkan
sastra modern yaitu mazmur tidak ditulis dulu baru dinyanyikan namun sebaliknya
didoakan atau dinyanyikan baru kemudian ditulis dan dikumpulkan.
5. Penutup
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pemaparan diatas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan iman sangatlah penting bagi perkembangan iman kaum muda
menurut kebenaran firman Tuhan salah satunya dalam kitab Mazmur. Dengan
perkembangan zaman sekarang ini kaum muda pada masa tersebut harus mengimani
dengan baik secara kognitif maupun afektif. Secara kognitif dipacu dalam
perkembangan daya pikir, pengetahuan, sedangkan afektif juga harus dikembangkan
oleh orangtua sejak dini bahkan sejak mereka lahir, orangtua mulai mendidik moral
mereka perilaku mereka yang sesuai dengan kebenaran. Pendidikan yang dimaksud
dalam Alkitab bukan hanya berupa pengetahuan semata, melainkan moral, etika,
perilaku juga merupakan sebuah pendidikan.
Daftar Pustaka
LAI, 2018. Kitab Deuterokanonika. Jakarta.
Koesoema A.,Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
Veit, Gene Edward. 2003. Dengan Segenap Akal Budi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Dewantara, A. W. (2011). MEMPROMOSIKAN AMSAL DALAM KATEKESE KELUARGA. JPAK:
Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 6(3), 101-111.
http://angganapitupulu.blogspot.com/2018/06/makalah-mazmur.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Mazmur