Anda di halaman 1dari 113

B. A. Rukiyanto, S.J.

Pokok Bahasan
Martabat Manusia
Iman Katolik
Ajaran Gereja
Tujuan Hidup
Apa tujuan hidupku?
Animalia Educandum
Zoon politicon
Homo homini socius ..... lupus
Latihan Rohani 23
Karena itu
Manusia harus mempergunakannya sejauh itu menolong
untuk mencapai tujuan tadi, dan
harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut, sejauh
itu merintangi dirinya.
Oleh karena itu, kita perlu mengambil sikap lepas-bebas
terhadap segala ciptaan tersebut,
sejauh pilihan merdeka ada pada kita dan tak ada larangan.
Tujuan hidup
Tujuan hidup manusia: memuliakan Tuhan (AMDG)
dan keselamatan diri.
Segala sesuatu merupakan sarana untuk tujuan.
Kita menggunakan sarana sejauh perlu
Perlu sikap lepas bebas (indifference) terhadap sarana.
Perlu memilih yang lebih memuliakan Tuhan (magis)
Pembedaan Roh (LR 313-336)
Kepada orang yang jatuh beruntun dari dosa besar ke
dosa besar, roh jahat akan menyodorkan kesenangan
semu, supaya orang tetap dalam keadaan dosa.
Roh baik menyesakkan hati dan menegur pikiran
untuk berubah.
Sebaliknya kepada orang yang tekun dalam doa dan
maju dalam hidup rohani, roh baik akan memberi
semangat dan hiburan; sedangkan roh jahat akan
menyesakkan, menghalanginya.
Hiburan Rohani
Keadaan jiwa seseorang yang mengalami gerak batin
sehingga berkobar-kobar mencintai Allah.
Dapat juga berupa kesedihan dan penyesalan akan dosa
dan kelalaiannya, tetapi pada saat yang sama ia merasa
bersyukur kepada Allah Penebus.
Hiburan rohani bukanlah semata-mata usaha dan kerja
keras manusia, tetapi merupakan rahmat Tuhan, karya
Roh Kudus.
Berkeyakinan bahwa Allah melindungi dan
mencintainya, serta membimbing dalam hidup ini
Perasaan orang menjadi kerasan apabila dekat dengan
Tuhan dalam doa, menjadi gembira, tentram dan
semangat untuk hidup lebih maju
Orang tidak ragu lagi untuk berjuang dan memilih sesuatu
yang baik dalam hidup ini. Bahkan orang sampai gembira
menjalankan tugas yang berat sekalipun karena disadari
sebagai karya Allah baginya.
Kesepian Rohani
Keadaan batin atau hidup seseorang yang tampak
semakin menjauh dari Tuhan, makin kehilangan
kasih, iman, dan harapan kepada Allah.
Perasaan berat, murung, sedih, lesu, suram, kendor,
hidup berat sebagai beban, kekacauan pikiran dan
hati.
Juga tampak pada gejala seseorang yang mulai
berpikir dan bertindak ke arah hal-hal yang hina dan
duniawi.
Timbulnya kebiasaan yang kurang baik, suka
meninggalkan tugas, dan tak dapat membedakan mana
yang tugas pokok dan mana yang tugas sampingan.
Orang yang ada dalam kesepian tidak boleh membuat
perubahan yang pokok, tetapi tetap teguh dalam
keputusan sebelumnya, karena dalam kesepian, roh
jahat yang meresapi sehingga orang sulit untuk
memutuskan secara benar.
3 sebab utama kesepian
Karena kita kendor, malas, lalai dalam latihan rohani
– salah sendiri.
Untuk mencobai seberapa besar kekuatan kita dan
seberapa jauh kita tetap memuliakan Allah bila
dibiarkan tanpa hiburan atau rahmat yang berlimpah.
Untuk mengajar kita bahwa hiburan bukan
tergantung pada kekuatan kita, melainkan betul-betul
anugerah dan rahmat Allah belaka – supaya kita tidak
menjadi sombong karena merasa mampu mencapai
hiburan itu.
Nasehat dalam kesepian rohani
Agere Contra, yaitu semangat mengerasi diri dan
melawan kecenderungan diri yang mulai malas
dengan berjuang secara tabah dan sabar.
Orang dalam kesepian perlu lebih tekun berdoa,
bermeditasi, mati raga, laku tapa, dan disiplin diri.
Semua ini perlu ditingkatkan agar orang tidak terseret
pada mencari kesenangan semu dan lebih percaya
pada kekuatan doa.
Ketika kesepian, lebih tekun dalam doa dan mati raga,
tetap setia, Tuhan akan memberikan konsolasi pada
waktunya. Jangan mengubah keputusan saat desolasi
Orang perlu berani melawan kesepian, berusaha
menundukkan rasa kesepian dengan akal budi dan
pikirannya.
Dalam kesepian, orang merenungkan betapa kita tanpa
Tuhan tidak dapat berbuat apa- apa, kita sungguh
bergantung kepada Tuhan.
Nasehat dalam hiburan rohani
Ketika konsolasi, memikirkan bahwa aku tetap lemah,
mudah jatuh saat kesepian, maka jangan sampai jatuh
ke dalam kesombongan; juga memikirkan bagaimana
aku akan mengatasi kesepian.
Perlu kita memikirkan bila suatu saat kita dalam
kesepian. Dengan demikian orang itu tidak
melampiaskan kesukaannya tanpa batas dan perlu tahu
diri karena dalam hiburan rohani ini, kita diharapkan
mencari kekuatan baru untuk menghadapi kesepian
rohani yang akan dialami.
Dalam suasana hiburan kadang orang digoda untuk
mengharapkan macam-macam hal dan mau membuat
janji macam-macam. Orang harus bisa bersyukur,
tetap rendah hati, dan mengembangkan rasionalitas.
Sangat penting bahwa orang yang dalam hiburan
tidak menikmati sendiri hiburan itu. Kita harus tetap
sadar bahwa hburan rohani hanyalah sarana dan bukan
tujuan. Tujuan kita adalah untuk lebih bersatu dengan
Tuhan sendiri.
3 cara setan menggoda
Setan bersikap seperti wanita penggoda pria, lemah
bila dilawan, kuat bila dibiarkan.
Atau seperti buaya darat: ingin dirahasiakan dan
tidak dibuka kepada siapa pun.
Atau seperti komandan musuh: selalu mencari
kelemahan yang mudah diserang dan dihancurkan.
Hiburan tanpa sebab selalu datang dari Tuhan
Bila dengan sebab, hiburan dapat datang dari roh
baik maupun roh jahat.
Roh jahat dapat berganti rupa sebagai roh baik:
mengikuti suasana jiwa yang saleh, lalu menggiring ke
yang jahat.
Harus diperhatikan cara kerja Roh baik: awal, tengah
dan akhir harus baik. Bila awalnya baik, tapi akhirnya
menjerumuskan, itu berarti dari setan.
Penting: Bimbingan Rohani
Penelitian batin
Mohon terang Roh Kudus
Melihat pengalaman dalam terang Tuhan
Bersyukur
Menyesal
Niat baru
KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU
Perjanjian Lama
Kitab-kitab yang ditulis sebelum Yesus Kristus
Berisi tentang karya penyelamatan Allah terhadap
bangsa Yahudi (Israel)

Perjanjian Baru
Kitab-kitab yang ditulis setelah Yesus Kristus
Berisi pengakuan iman akan Yesus
Pengalaman dengan umat kristen perdana
PEWARTAAN DALAM KITAB SUCI

• Persiapan pewartaan Kerajaan Allah • Pewartaan pemenuhan Kerajaan Allah pada akhir
• Disampaikan dengan perantaraan zaman.
para nabi • Kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

PL PB

Panggilan Akhir
Awal YESUS
Abraham Zaman
kejadian

Why
Surat
Pewartaan Kerajaan Allah
oleh Yesus
Injil Pewartaan berbagai
Terlaksana dalam Sabda perwujudan Kerajaan Allah
dan Karyanya. dalam kehidupan jemaat
yang menghadapi berbagai
Pewartaan Kerajaan tantangan dan keadaan
Allah oleh Gereja yang yang berbeda-beda
sedang berkembang Kis
Relevansi Kitab Suci
Pegangan hidup kita dalam menemukan kehendak
Allah
Bahan doa, renungan
Liturgi Sabda: dalam Ekaristi, doa lingkungan
Perlu penafsiran Kitab Suci: mencari relevansinya
dalam hidup sekarang
PERJANJIAN LAMA
 BAGIAN SEJARAH
 1. Pentateukh • 7. Ezra Nehemia
 2. Kitab Yosua • 8. Kitab Makabe
 3. Kitab Ruth • 9. Kitab Tobit
 4. Kitab Samuel • 10. Kitab Ester
 5. Kitab Raja-raja • 11. KitabYudit
 6. Kitab Tawarikh

 BAGIAN PUISI
 1. Kitab Ayub • 5. Kidung Agung
 2. Kitab Mazmur • 6. Kitab Kebijaksanaan Salomo
 3. Kitab Amsal • 7. Kitab Yesus bin Sirakh
 4. Kitab Pengkotbah

 BAGIAN PARA NABI


 1. Kitab Yesaya • Kitab Nabi Kecil (12):
 2. Kitab Yeremia Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus
 3. Kitab Yehezkiel Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya,
 4. Kitab Daniel Hagai, Zakharia, Maleakhi
BAHASA KITAB SUCI
• IBRANI
– Bagian terbesar Perjanjian Lama
– Termasuk dalam rumpun bahasa Semit (bangsa Timur Tengah),
dekat bhs arab
– Akhir-akhir ini dihidupkan sebagai bahasa nasional Israel Modern

• ARAM
– Bagian kecil PL ditulis dalam bahasa Aram
– Misal : Kitab Ezra dan Kitab Daniel
– Berasal dari bangsa Aram yang berasal dikawasan Sungai Tigris dan
Eufrat serta negeri Siria
– 800 sM sebagai bahasa internasional
– Tak dipakai lagi kecuali oleh kelompok kecil orang kristen palestina
dan libanon
– Saat Yesus rakyat Palestina berbahsa Aram

• YUNANI
– Perjanjian Baru seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani
– Hanya dua kitab Pl : Kitab 2 Makabe dan Kebijaksanaan Salomo
PENTATEUKH (BAGIAN SEJARAH (i)
Disebut juga Torah/Taurat Musa
1. Kitab Kejadian
 Kejadian dunia dan awal umat Israel
2. Kitab Keluaran
 Kisah umat israel saat mengungsi, keluar dari mesir dan
mengenbara di padang gurun
3. Kitab Imamat
 Tata upacara umat israel
4. Kitab Bilangan
 Dari padang gurun sampai tanah Kannan
5. Kitab Ulangan
 Wejangan kembali, saat di padang gurun dan hukum saat itu.
SUSUNAN PB

Perjanjian Baru terdiri atas 27 buku.

Semua berbicara tentang Yesus Kristus, karya-Nya


pun pula tuntutan-tuntutan-Nya. Karangan-karangan
yang terkumpul dalam Perjanjian Baru tidak sama
corak cirinya, dipengaruhi oleh situasi pengarang.

33 FT - UGM
SUSUNAN PB

Susunan karangan sbb :


Injil-injil (4)
Kisah para Rasul (1)
Surat-surat (21)
Wahyu Yohanes (1)

34 FT - UGM
URUTAN TAHUN PENULISAN
(hipotesis)

1 49/50 Mrk 65/75 100


Yoh
Tes Mat 75/80
Yud 100
1 51/52 80/85 100
Luk 1Tim
Kor 80/90 100
Ibr Tit
2 51/52
Ef 85/90 100
2Tim
Kor 85/90
Kis 1 Yoh 110/ 125
Gal 55/56
1Ptr 85/90 110/ 125
58/59? 2Yoh
Rm 85/90
Yak 3Y oh 110/125
Flp 60/62
Why 90/95 125
60/62 2Ptr
Kol
60/65? FT - UGM 35
INJIL
Injil yang berjumlah empat itu
sebagian besar berupa ceritera-
ceritera.
Cerita-cerita itu langsung
mengenai Yesus :
 selagi hidup di dunia,
 karya-Nya,
 wejangan-wejangan
 nasib-Nya.

36 FT - UGM
INJIL
Semua Injil itu berhenti
dengan berita tentang Yesus
yang menampakkan diri setelah
wafat di salib dan bangkit .

37 FT - UGM
KISAH PARA RASUL

Karangan itu pun berupa kisah


dan memuat beberapa wejangan
juga.
Ciri coraknya mirip dengan ciri corak ke­empat Injil.

38 FT - UGM
KISAH PARA RASUL

Kisah itu mengenai apa yang


terjadi setelah Yesus hilang dari
panggung dunia.
cerita-cerita tentang munculnya jemaat Kristen
pertama, perambatannya dan hal ihwalnya selama l.k.
30 tahun

39 FT - UGM
KISAH PARA RASUL

Terkumpul ceritera-ceritera
mengenai beberapa tokoh umat
Kristen semula, khususnya
Paulus.
Kisah ini berhenti dengan bercerita tentang Paulus
dalam tahanan di kota Roma.

40 FT - UGM
SURAT-SURAT
Ada 21 karangan yang ciri coraknya lain sekali.

Karangan-karangan tidak berupa ceritera atau kisah.


berupa wejangan yang bermacam-macam.

41 FT - UGM
SURAT-SURAT
Biasanya karangan-karangan itu disebut "surat"
(rasuli). Banyak di antaranya memang berupa surat.
kumpulan petuah,  seperti Yakobus,
"risalat",  1 Yoh dan Ibr.

Panjangnya karangan-karangan itu berbeda sekali.


Panjang, seperti Rm
Pendek sekali, seperti Flm dan 1+ 3Yoh,
 hanya beberapa kalimat, semacam “sms".

42 FT - UGM
Wahyu Yohanes
Karangan terakhir dalam Perjanjian Baru, malah dalam
seluruh Alkitab, lain lagi sifatnya.
 Kitab terakhir itu cukup tebal dan diberi judul: Wahyu Yohanes.

Meskipun karangannya berupa surat, namun merupakan


serangkaian penglihatan.
 mengenai hal ihwal umat Kristen dan dunia seluruhnya.

Kitab itu terarah ke


 masa depan, masa terakhir.

43 FT - UGM
BAHASA PERJANJIAN BARU

Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.


Barangkali dapat dikecualikan Mat memakai bahasa
Aram.
zaman Perjanjian Baru  bahasa Yunani  bahasa
internasional
di seluruh wilayah negara Roma dan malah di luar juga.

44 FT - UGM
BAHASA PERJANJIAN BARU

Bahasa Yunani mengalami perkembangan dan


mengenal berbagai tingkat.
Bahasa Yunani yang dipakai Perjanjian Baru ialah
bahasa yang sedikit disederhanakan.
Dalam karangan-karangan Perjanjian Baru
tingkat bahasa Yunani yang dipakai berbeda-beda.
Mrk memakai bahasa sederhana tetapi baik.
Why sungguh jelek bahasanya.
Ibr dikarang dalam bahasa yang halus sekali.

45 FT - UGM
Wahyu
Perkenalan diri Allah kepada manusia: melalui
Sabda-Nya, pengetahuan, janji, pengalaman
Pemberian diri Allah kepada manusia yang
memuncak dalam diri Yesus
Iman
Jawaban manusia atas wahyu Allah
Iman = kepercayaan
Iman nyata dalam perbuatan
Iman Katolik
Iman Katolik: kepercayaan kepada Allah
yang telah mewahyukan diri sebagai Bapa
dengan mengutus Yesus Kristus, Putera-
Nya, kepada kita, agar kita dapat bersatu
dengan-Nya dalam Roh Kudus – bersifat
trinitaris (Allah Pencipta, Allah Penyelamat,
Allah Pembaharu).
 Allah menciptakan langit dan bumi (segala sesuatu)
– segala sesuatu yang baik dan benar berasal dari
Allah (bdk. Kej 1).
 Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah (Kej 1:27) – diciptakan sedemikian rupa
sehingga sedikit banyak menyerupai Allah.
 Tugas manusia: mencerminkan keberadaan Allah di
dunia, diberi kuasa sesuai kehendak Allah:
melindungi, memelihara, membebaskan.
 Kedudukan manusia: tergantung pada Allah,
sekaligus partner Allah dalam mengembangkan
alam ciptaan – sebagai sarana perealisasian diri yang
disertai dengan kebebasan.
 Kebebasan yang diberikan Allah demi perealisasian
diri disalahgunakan manusia: memilih melawan
Allah – jatuh ke dalam dosa (Kej 3).
 Dosa asal: manusia lahir dalam keadaan dosa,
keadaan konkret umat manusia yang menolak kasih
Allah.
 Allah tidak membiarkan manusia dalam keadaan
dosa. Maka Allah menyelamatkan manusia.
 Karya keselamatan Allah dimulai di dalam sejarah
bangsa Israel, yang dipersiapkan untuk melahirkan
Mesias – Allah mengikat perjanjian dengan Israel,
membebaskannya dari Mesir.
 Allah juga memberikan hukum Taurat di Gunung
Sinai, untuk mengatur hidup mereka di dunia
sebagai umat Allah.
 Puncak karya keselamatan: dibawa Kristus melalui
wafat dan kebangkitan-Nya.
 Setelah Kristus naik ke surga, Allah mengutus Roh
Kudus untuk menyertai manusia, menggerakkan
dan memperbaharui.
Iman yang Dirayakan &
Dihayati
Iman dirayakan di dalam liturgi, di mana orang
menanggapi sapaan Allah.melalui kata-kata dan tanda-
tanda (simbol).
Iman dihayati melalui hidup: dalam doa, berbagi kasih
dan bermatiraga.
Yesus mengajarkan hidup yang radikal: Sabda Bahagia
(Mat 5).
Yesus memanggil manusia untuk hidup secara radikal:
panggilan imam dan hidup religius dengan ke-3 kaul.
Dasar Iman: Wahyu
Dasar iman kita: wahyu Allah.
Wahyu: penganugerahan diri Allah kepada
manusia.
Iman: jawaban manusia atas wahyu Allah,
penyerahan diri manusia kepada Allah.
Empat aspek dasariah wahyu: 1) aspek misteri ilahi:
rencana Allah untuk menyelamatkan manusia;
2) aspek historis; 3) aspek pengetahuan: kesaksian,
pewartaan dan ajaran; 4) aspek personal:
pertemuan pribadi antara Allah dan manusia.
Pedoman Iman
Pedoman iman: pegangan pokok agar dapat
memahami dan menghayati serta mengimani wahyu
Allah – dalam Kitab Suci, Tradisi, Magisterium.
Tradisi: kelanjutan pewartaan rasuli, menyangkut
iman dan moral, melalui teladan dan ketetapan.
Kitab Suci: menyimpan dengan setia apa yang
diwartakan para Rasul sehingga bisa menjadi dasar
iman kita.
Magisterium: kuasa mengajar para uskup –
pelayanan kepada umat berupa pengajaran,
pengudusan dan penggembalaan.
Ajaran Gereja
Siapakah Yesus Kristus
Misteri Allah Tritunggal
Hakekat Gereja
7 Sakramen
Devosi
Refleksi
Siapakah yang memperkenalkan Yesus pertama kali
kepadaku?
Siapakah Yesus yang pertama kali dikenalkan
kepadaku?
Dalam perkembangan usiaku hingga saat ini,
siapakah Yesus bagiku? (apakah ada pengalaman
hidup tertentu shg aku menyebut Yesus seperti itu?)
Siapakah Yesus
Dalam seluruh sabda dan karya-Nya, Yesus
mewartakan kerajaan Allah yang bernada sukacita:
dengan kedatangan kerajaan Allah, Allah bermaksud
menyelamatkan dan membebaskan manusia karena
kemurahan hati dan belas kasih-Nya.
Yesus mengajar dengan perumpamaan agar
pewartaan dan ajaran-Nya dimengerti (Mrk 4:33).
Tujuan: menggambarkan pemerintahan Allah dan
sifat-sifatnya, serta tingkah laku yang diharapkan
(rahmat Allah sekaligus usaha manusia).
Yesus membuat banyak mujizat, 4 macam:
penyembuhan, membangkitkan orang mati, alam,
mengusir setan/roh jahat
Mujizat: sebagai perwujudan pemerintahan Allah,
suatu peristiwa di mana orang melihat Allah berkarya,
peristiwa yang memperlihatkan kuasa Allah yang
menyelamatkan.
Makna mujizat: kerajaan iblis berakhir, kerajaan
Allah dimulai.
Kehadiran Yesus merupakan pesta bagi para murid
(Mrk 2:19a). Hukum harus mencerminkan belas kasih
Allah – kritik terhadap penghayatan Taurat.
Yesus bergaul dengan orang yang tercemar: undangan
Allah bagi pendosa untuk turut serta dalam
persekutuan meja dengan Allah di akhir zaman – tidak
berarti mengecualikan orang benar; semua orang
diberi kesempatan untuk bertobat.
Ungkapan kemurahan hati dan simpati Yesus bagi
orang yang dianggap hina – Yesus mengampuni dosa.
Tuntutan pengikut Yesus: pertobatan radikal,
menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan, siap
menderita (memanggul salib).
Wafat dan Kebangkitan Yesus
Wafat Yesus: sebagai korban pelunas dosa:
memperdamaikan dan menebus – Yesus wafat untuk
kita (Injil, surat Paulus dan Petrus).
Kebangkitan Yesus: kesaksian para murid, melalui
rumus-rumus iman yang padat dan singkat, bersifat
kerygmatis, kateketis, liturgis.
Paulus membuktikan bahwa Yesus sungguh telah
bangkit, dengan menyebutkan orang-orang yang
memberi kesaksian: Petrus, 1 murid, > 500 saudara,
Yakobus, semua Rasul, Paulus (1Kor 15:3-8).
Akibat penampakan: para murid yang putus asa
akhirnya berani mewartakan kebangkitan Yesus
(menyimpang dari tradisi Yahudi: kebangkitan pada
akhir zaman).
Yesus tetap hadir (meski tak tampak) melalui Roh
Kudus - perlu iman untuk mengalaminya.
Misteri Allah Tritunggal
Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang
memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat
mesra, begitu penyayang dan disiplin.
Allah sebagai Penebus, yang memberi teladan dengan
merendahkan diri-Nya menjadi manusia Yesus yang
adalah Kristus, yang akan datang untuk menghakimi
semua orang.
Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong,
Penyerta, dan Penghibur yang tidak terlihat, namun
berada dalam hati setiap orang.
Tugas pribadi
1. Mengapa aku beriman Katolik? Bagaimana aku
mendewasakan imanku?

2. Refleksikan salah satu tema mata kuliah kita!


Tugas tugas pribadi dikirim ke:
fx.arthaban@gmail.com
rukysj@gmail.com
Paling lambat: 16 November 2018 / 7 Desember 2018
Hakekat Gereja
Gereja sebagai Umat Allah yang berziarah; sebagai
persekutuan/communio semua orang beriman yang
berpusat pada Kristus dalam perjalanan menuju Allah.
Gereja diyakini terdapat dalam Gereja Katolik yang berciri:
satu, kudus, katolik, dan apostolik – LG 7.
Gereja dipersatukan oleh hirarki (Bapa Suci, para Uskup,
imam dan diakon).
Gereja merupakan sakramen: “tanda kelihatan untuk
rahmat tak kelihatan”
Bidang hidup menggereja
Liturgia (ibadat): Ekaristi, ibadat sabda, doa harian,
ibadat harian, ibadat lingkungan, lektor, misdinar,
Koinonia (persekutuan): lingkungan, paroki, wilayah,
keluarga, legio Maria
Kerygma (pewartaan): kotbah, homili, katekese,
pelajaran agama, pendalaman iman,
Diakonia (pelayanan): APP, melayani orang sakit,
membagi derma,
Martiria (kesaksian): melalui seluruh hidup kita
Sifat-sifat Gereja
Satu: 1 iman, 1 ajaran, 1 pimpinan, 1 Gereja, Yesus
menghendaki Gereja bersatu
Kudus: berkat penyertaan Roh Kudus, Gereja selalu
kudus, meskipun anggota-anggotanya masih sering
berdosa
Katolik: umum, Gereja terbuka bagi semua orang
Apostolik: iman Gereja berdasarkan pada iman para
rasul
Anggota Gereja
Hirarki (Paus, Uskup, Imam, Diakon)
Religius (biarawan-wati): kaul
Awam
Macam-macam Tarekat
Imam:
Praja (keuskupan, bukan Tarekat)
SJ, OMI, SX, MSF, OP, CP, SVD, CM
Bruder:
FIC, Karitas, CSA, BM
Suster: CB, OSF, OSU, Karitas, JMJ, ADM, AK
Aliran Gereja
Gereja Barat (Latin, Katolik Roma)
Pimpinan: Paus
Ritus Barat/Latin
Credo: Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putera
Gereja Timur (Yunani, Ortodoks)
Pimpinan: Batrik (Patriarkh)
Ritus Timur
Credo: Roh Kudus berasal dari Bapa
Terpisah sejak 1054
Gereja Protestan
Martin Luther – Lutheran – Jerman
John Calvin – Calvinisme - Prancis
Zwingli (Swiss)
Henry VIII – Anglikan
Metodis, Adven,
Pentakostalisme
Beda Katolik dan Protestan
Ajaran: 3 sola (sola gratia, sola fide, sola Scriptura)
Katolik: rahmat dan usaha manusia, iman dan perbuatan,
Kitab Suci dan Tradisi & Magisterium
Kitab Suci: jumlah, deuterokanonika
Sakramen: 2 sakramen
Devosi: Maria, santo-santa
Tradisi: ziarah, rosario, doa harian
Simbol: patung, corpus, tanda salib, air suci, dupa, warna
liturgi, relikwi
Aliran banyak
Konsili
Sidang para uskup sedunia untuk membahas masalah
iman dan moral
Sidang pertama: Yerusalem – masalah sunat atau
tidak
Konsili Nicea
Konsili Konstantinopel
Dst
Konsili Vatikan II (1962-1965)
7 Konsili Ekumenis pertama
Konsili Nicea I (325, Kaisar Konstantinus Agung, Arianisme);
Konsili Konstantinopel I (381, Kaisar Theodosius I);
Konsili Efesus (431, Kaisar Theodosius II, Nestorianisme,
Pelagianisme, Teotokos);
Konsili Kalsedon (451, Kaisar Marcianus dan Paus Leo I,
Monofisitisme, sinode para perampok);
Konsili Konstantinopel II (553, Kaisar Justianus I);
Konsili Konstantinopel III (680-681, Kaisar Konstantinus IV,
Monotelitisme);
Konsili Nicea II (787, Ratu Irene, Ikonoklasme, Adopsianisme).
Syahadat Para Rasul
Credo atau "Aku Pecaya" adalah syahadat iman yang
memuat pokok-pokok iman kapercayaan orang
kristiani.
Syahadat Para Rasul atau syahadat singkat sudah ada
sejak abad II.
Syahadat Panjang (Nicea-
Konstantinopel)
Syahadat iman ini dirumuskan oleh Gereja, lewat
konsili-konsili pada waktu itu (abad I-V).
Liturgi
Warna liturgi:
Hijau: masa biasa
Merah: Minggu Palma, Jumat Agung, Pentakosta,
martir,
Ungu: masa Prapaska, Adven, misa arwah
Putih/kuning: Hari Raya, para kudus
Alat misa
Piala: tempat anggur
Sibori: tempat hosti
Purifikatorium: lap piala
Korporale: tempat sibori dan piala
Patena: tempat hosti besar
Pala: penutup patena
Wirok: pendupaan
Ratus: wangi-wangian
Monstrans: tempat pentahtaan sakramen Mahakudus
Ampul: tempat air dan angggur
Lavabo: tempat membasuh tangan
Tabernakel: tempat menyimpan sakramen
Mahakudus
Sakristi: tempat imam dan misdinar berpakaian
Pakaian imam:
Jubah, Alba, Stola, Kasula, Single, Amig
Velum
Pakaian uskup: mitra, soli Deo, tongkat gembala
Hisop
Bacaan
Bacaan I: Perjanjian Lama, Kis
Mazmur
Bacaan II: epistola (surat-surat Paulus, Petrus,
Yohanes, Yakobus, Yudas Tadeus)
Bait pengantar Injil
Injil
Tahun liturgi: A (Matius) , B (Markus), C (Lukas);
tahun I dan II (6 tahun)
Pesta Gerejawi
Hari Raya: Kemuliaan, Syahadat, doa umat, bacaan
khusus
Pesta: Kemuliaan, bacaan khusus
Peringatan wajib: bacaan bisa khusus, bisa harian
Peringatan fakultatif: bisa diperingati bisa tidak
Ofisi: doa harian (brevir)
Ibadat bacaan (lihat kalendarium liturgi)
Ibadat pagi
Ibadat siang (sebelum tengah hari, tengah hari,
setelah tengah hari)
Ibadat sore
Ibadat penutup
Lingkaran 4 pekan
Devosi
Asal kata: Devotio (Latin), berarti cinta bakti,
kebaktian, penyerahan, kesalehan.
Menunjuk pada sikap hati: mengarahkan diri kepada
pribadi yang dijunjung tinggi dan dicintai.
Merupakan bentuk penghayatan dan pengungkapan
iman Kristiani di luar liturgi resmi, bersifat afektif.
Devosi kepada Maria: sikap hati dan perwujudan,
menjalin relasi personal, mengarahkan diri,
menjunjung tinggi, menghargai, mencintai, dan
meneladani Maria.
Bentuk devosi
Rosario
Ziarah
Devosi Hati Kudus Yesus
Doa koronka
Doa novena
Doa malaikat Tuhan (angelus)
Gerakan-gerakan doa
Legio Maria
THS-THM
Magis
Christian Life Community (CLC)
Marriage Encounter (ME)
Kerasulan doa: mendoakan ujub Bapa Suci setiap pagi
Karismatik (PDKK)
OMK
Mudika
7 Sakramen
S. Pembaptisan – kelahiran;
S. Penguatan/Krisma – pendewasaan;
S. Ekaristi – makan dan minum bersama;
S. Tobat – pengampunan;
S. Perkawinan – menikah;
S. Imamat/Tahbisan – pelantikan pejabat;
S. Pengurapan orang sakit – saat sakit
keras/meninggal.
SAKRAMEN BAPTIS
Rahmat baptis:
1. dosa asal dan dosa lain dihapuskan
2. diangkat menjadi anak-anak Allah
3. menjadi anggota Gereja
Dialog antar agama
Dasar: Nostra Aetate (Dokumen Konsili Vatikan
II mengenai hubungan dengan agama lain)
Tujuan: untuk menghilangkan kesalahpahaman,
prejudices (prasangka), dan kebencian antara
satu sama lain;
upaya untuk menjalin tali persahabatan dengan
pemeluk agama lain, mengendurkan
ketegangan,
mendorong kerjasama,
saling menghormati dan saling mengerti
Bentuk-bentuk Dialog
(1) dialog kehidupan: masing-masing memelihara
solidaritas dan kebersamaan;
(2) dialog karya/tindakan: lewat kerjasama
mengusahakan kedamaian dan keadilan
(3) dialog iman/spiritualitas: lewat ibadat dan doa
bersama dari beragam agama; dan
(4) dialog teologis: melalui percakapan di mana para
ahli mempercakapkan ajaran agama mereka masing-
masing.
 PERKAWINAN CAMPUR (BEDA GEREJA/AGAMA):

1. orang katolik, baik dibaptis secara katolik maupun dibaptis


non katolik kmd diterima oleh gereja katolik dengan orang
yang dibaptis bukan katolik (mixta religio/beda gereja, kan.
1124 - 1129)

2. orang katolik, baik dibaptis secara katolik maupun dibaptis


non katolik kmd diterima oleh gereja katolik dengan orang
yang tidak dibaptis (disparitas cultus/beda agama, kan.
1086)
  
Kan.1086 § 1
Perkawinan antara dua orang, yang diantaranya satu
telah dibaptis dalam Gereja Katolik atau diterima di
dalamnya dan tidak meninggalkannya secara resmi,
sedangkan yang lain tidak dibaptis adalah TIDAK SAH.
(artinya ada halangan beda agama.)
Jadi orang katolik yang demikian itu tidak dapat
menikah secara sah, kecuali jika diberikan dispensasi
 Izin/dispensasi itu dapat diberikan oleh Ordinaris
Wilayah (Keuskupan) jika terdapat alasan yang wajar
dan masuk akal, dengan terpenuhi syarat sebagai
berikut:
1. pihak Katolik menyatakan bersedia menjauhkan
bahaya meninggalkan iman serta memberikan janji
dengan jujur bahwa ia akan berbuat segala sesuatu
dengan sekuat tenaga, agar semua anak-anaknya
dibaptis dan dididik secara Gereja Katolik. ( Ini
bisanya dilakukan oleh ybs dengan imam dalam
Penyelidikan Kanonik)
2. Mengenai janji-janji yang harus dibuat oleh pihak
katolik itu juga diketahui oleh pihak yang non
katolik sehingga bagi pihak non
katolik hendaknya menyetujui (tahu dan
sadar) bahwa calon pasangannya yang Katolik
mempunyai janji dan tanggungjawab serta
kewajiban yang dibebankan oleh Gereja dalam
perkawinan campur ini.
3. kedua pihak diberi tahu secara jelas tentang
tujuan serta sifat-sifat hakiki perkawinan secara
Gereja Katolik, yang tidak boleh dikecualikan oleh
seorang pun dari keduanya.
HALANGAN PERKAWINAN

Berikut ini beberapa halangan-halangan


yang dirumuskan dalam ketentuan Kitab
Hukum Kanonik (KHK)  1983 dalam suatu
perkawinan Katolik sehingga
"membutuhkan dispensasi/izin khusus"
atau tidak diperkenan oleh pihak Otoritas
Gereja.
HALANGAN PERKAWINAN
Halangan menurut hukum illahi/kodrati dan Nilai
yang dilindungi:
1. Kan. 1083 : Usia
1. Kedewasan calon penganten

 Kan. 1084 : Impotensi


1. Konsumasi/persetubuhan

1. Kan. 1085 : Ikatan perkawinan


1. Kesetiaan seumur hidup
HALANGAN PERKAWINAN
b. Halangan menurut alasan religius
Nilai yang dilindungi:
4. Kan. 1086: Beda Agama
4. iman katolik

5. Kan. 1087: Tahbisan


4. dedikasi pelayanan seperti Kristus

6. Kan. 1088: Kaul kekal dalam Tarekat


4. Selibat demi Kerajaan Surga tingkat Kepausan
halangan
c. Halangan menurut kejahatan
dan Nilai yang dilindungi:

7. Kan. 1089 : Penculikan


1. kebebasan seseorang

8. Kan. 1090 : pembunuhan


1. hidup manusia
halangan
Halangan menurut hubungan dan Nilai yang
dilindungi:

9. Kan. 1091 : Hubungan darah

10. Kan. 1092 : Hubungan semenda


integritas mereka yg sekeluarga

11. Kan. 1093 : kesopanan/kelayakan publik

12. Kan. 1094 : Hubungan adopsi


HALANGAN Perkawinan
Dua belas halangan yang melarang dan menghalangi
perkawinan adalah :
Tiga pokok yang berhubungan dengan perjanjian
perkawinan :
Umur ; pria : 16 th, dan wanita 14 tahun.
Impotensi, sejak sebelum nikah, bersifat tetap, tak
tersembuhkan
Ikatan perkawinan sebelumnya.

99
HALANGAN Perkawinan
Tiga pokok berdasarkan agama
Agama yang berbeda
Tahbisan Suci
Kaul kemurnian
Dua pokok berdasarkan dosa
Raptus (penculikan)
Crimen (pembunuhan)

100
HALANGAN Perkawinan
Empat pokok berdasarkan persaudaraan

1. Persaudaraan darah garis lurus (Bapak-anak-cucu


dst), menyamping tingkat II-IV (kakak-adik; paman-
keponakan; cucu-cucu; anak-buyut). Untuk
menyamping tingkat III dan IV bisa mendapatkan
dsipensasi.

2. Persaudaraan kesemendaan dalam garis lurus


semua tingkat yang muncul dari suatu perkawinan
(suami dengan anak bawaan istri, atau suami
dengan orang tua istri)
 Kelayakan publik dalam garis lurus tingkat 1 (suami –anak
tiri atau mertua.
 Persaudaraan adopsi. 101
AB

C D II

F G III

H I IV
102
DISPENSASI

1. Dispensasi artinya izin resmi untuk melakukan hal-hal


yang dilarang oleh pembuat hukum.

2. Dispensasi sebagai “luka” Undang-Undang. Semua


kekecualian melukai undang-undang.

3. Oleh sebab itu dispensasi menuntut alasan yang adil


dan baik, supaya kekecualian dapat dipertanggung
jawabkan.

4. Dispensasi tak pernah menghapus undang-undang.

103
Upacara Perkawinan "ekumenis" antara mempelai katolik
dengan mempelai kristen dari gereja lain (Beda Gereja).

Dapat diselenggarakan : dengan membagikan tugas-tugas


pemimpin upacara antara imam dan ketua dari Gereja
Kristen Non Katolik; asalkan telah mendapat persetujuan
dari otoritas gereja Katolik.
 Ada 4 implikasi dalam perkawinan campur beda
agama (Katolik dan Islam):
1. Menurut Hukum Gereja Katolik, bahwa
perkawinan seorang Katolik dengan seorang
Islam bukanlah Sakramen (walaupun
peneguhan perkawinannya di Gereja dan
diberkati oleh imam sebagai pemegang otoritas
gereja). Tentunya bagi keluarga Katolik
perkawinan semacam ini sungguh
mengecewakan. Dari pihak Islam, apalagi jika
seorang perempuan, perkawinan semacam
itupun tidak akan pernah diakui sebagai
perkawinan sah oleh Hukum Islam.
2. Menurut Hukum Islam, pria Islam dapat
menikahi beberapa isteri dan menceraikan
isterinya, apabila ada alasan yang memadai
menurut hukum. Padahal menurut Hukum
Gereja Katolik tidak pernah mengenal adanya
Poligami dengan alasan apa pun, dan izin
perceraian dalam Gereja Katolik hanya dapat
diberikan secara sangat sulit oleh pemimpin
tertinggi gereja Katolik. Hal ini tentunya akan
menyulitkan bila terjadi perkawinan antara pria
Islam dengan wanita Katolik. Sang pria bisa
menceraikan isterinya, sementara  sang isteri
hampir tidak mungkin dapat lagi menikah secara
katolik.
3. Menurut Hukum Islam, seorang Islam hanya
dapat menikah secara sah apabila ia menikah
secara  Islam. Padahal menurut Hukum Gereja
Katolik, seorang Katolik juga dianggap sah bila
melangsungkan perkawinannya secara Katolik.
Kedua agama ini juga menolak bahwa kawin
campur antara Islam dan Katolik diteguhkan dua
kali (secara Islam dan Katolik). Akibatnya, 
perkawinan campur Islam dan Katolik memang
tidak pernah memuaskan kedua belah pihak. Dan
perkawinan sipil yang dilakukan sebagai sarana
intermediasi, tetap tidak diakui oleh kedua agama
tersebut.
4. Menurut Hukum Islam, orangtua Islam harus
mendidik anak-anaknya secara Islam. Sedang
Hukum Gereja Katolik juga menuntut serupa
kepada warganya. Akibatnya pendidikan anak-anak
dari orangtua yang beda agama akan tetap sulit
dilaksanakan, apabila masing-masing pihak
bersikukuh dalam hukum agamanya.
Keempat implikasi ini merupakan ganjalan utama bagi
pasangan beda agama (Katolik dan Islam).

Ganjalan itu hanya dapat diatasi bila kedua calon pasangan


bersikap dewasa, selalu bersedia berdialog, dan mempunyai
penghargaan yang tinggi terhadap agama pasangannya.

Ini tidak mudah.......dan sulit untuk saling memahami.


Indulgensi
Penghapusan hukuman atas dosa-dosa yang sudah
diampuni
Macam: indulgensi penuh dan sebagian
Syarat:
Menerima Sakramen Tobat
Ke gereja (yang sedang berpesta) / makam
Mendoakan orang / arwah tertentu
Mendoakan ujub Bapa Suci
Doa: Aku percaya, Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan,
Terpujilah
Bahan Refleksi
Mengapa Babtisan sangat diperlukan bagi orang yang
akan masuk kedalam Gereja Katolik? Deskripsikan!
Deskripsikan rahmat yang diterima dalam Sakramen
Babtis serta konsekwensi yang harus dipenuhi oleh
seorang yang di baptis!
Siapakah Yesus bagiku? Bagaimana aku mengenal Yesus?
Apakah aku menyadari bahwa Yesus menderita untuk
menebus dosa-dosaku?
Ketika penderitaan melanda, apakah aku berani
menyatukan diriku dengan penderitaan Kristus? Apakah
aku menyadari bahwa penderitaanku juga berguna bagi
keselamatan dunia?
Kumpulkan paling lambat tgl. 5 Juli 2019.
Format Ketikan Komputer Rapi
Font size maks. 13
Font style arial, times new roman, calibri
Ukuran kertas A4
Spasi maks. 2 (tidak boleh 1)
Tugas Akhir
Membuat Resume materi mata kuliah agama katolik,
Selama Kuliah di semester I
Tulis tangan pada folio F4, maksimal 4 halaman.
Dikumpulkan pada saat UAS Agama Katolik

Anda mungkin juga menyukai