Anda di halaman 1dari 60

AMBASSADO

Leadership
TiPak
TABLE OF CONTENTS
SESI 1- "MEMIMPIN ADALAH MELIHAT“
SESI 2- "MEMIMPIN ADALAH MENJADI“
SESI 3-5 - "KARUNIA ROH I - III"
3. KITA SEMUA MILIKNYA
4. SETIAP ANGGOTA
5. UMAT PERCAYA
SESI 6 DAN 7- "KEPEMIMPINAN HAMBA I DAN II"
SESI 8 – 12 - "PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN"
8. MENJADI TELADAN MELALUI PERKATAANMU
9. MENJADI TELADAN MELALUI KEHIDUPANMU/TINGKAH LAKU
10. MENJADI TELADAN MELALUI KASIHMU
11. MENJADI TELADAN MELALUI IMANMU/KESETIAANMU
12. MENJADI TELADAN MELALUI KESUCIANMU
SESI 1 – MEMIMPIN DENGAN
MELIHAT

Setiap orang melihat dunia


“Tetapi Dia, yang untuk
dengan kacamata yang waktu yang singkat dibuat
Berfokus pada cara berbeda sedikit lebih rendah
para Ambassador daripada malaikat –
“melihat” atau malaikat, yaitu Yesus, kita
“memperhatikan” lihat, yang oleh karena
penderitaan maut,
dunia melalui lensa dimahkotai dengan
kepemimpinan yang kemuliaan dan hormat
diberikan Allah supaya oleh kasih karunia
dalam Alkitab. Allah Ia mengalami maut
Apa yang anda lihat di
dunia dimana anda hidup? bagi semua manusia.“
Ibrani 2: 9
Kepemimpinan Menurut Dunia
1. Membimbing dan mengarahkan perubahan.
2. Menjadi seseorang yang mempengaruhi.
3. Membawa orang–orang ke tempat dimana
mereka akan pergi atau mereka seharusnya
berada.
4. Mengatur dan mengilhami inovasi.
5. Melihat masalah dan melibatkan orang lain
untuk membantu untuk menyelesaikannya.
6. Bersedia berdiri untuk kebenaran,
walaupun sendirian.
7. Menginspirasi orang lain agar mau
bertindak sesuai rencana demi mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Alkitab tidak ada yang menggambarkan
arti menjadi seorang pemimpin, namun ada
banyak cerita dan pemikiran apa yang Allah
harapkan dari seorang pemimpin.
Mari kita melihat dan
perhatikan pemimpin yang
dipanggil Allah
Musa - Ulangan 4:5

Abraham - Kej. 12:3

Paulus - Galatia 3:8-10


Yesaya – Yes. 61:8-11
Apa yang anda lihat dan perhatikan dari mereka?

menjadi berkat bagi orang lain ABRAHAM

mengajarkan ketetapan dan peraturan kepada bangsa Israel


MUSA
seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya TUHAN
PANGGIL
menjelaskan bahwa Tuhan mencintai hukum, membenci YESAYA
perampasan dan kecurangan.

mengingatkan kita bahwa untuk menjadi “pemimpin sejati”


haruslah berhubungan dengan iman dalam hati kita kepada Tuhan PAULUS
bukan dari keluarga dimana kita dilahirkan
Yesus adalah contoh pemimpin yang mampu mempengaruhi dan menuntun
orang lain pada hidup yang berubah.

• Melihat Murid. (Yohanes 1:37-38) • Melihat Kesempatan Mengajar. (Yoh. 6:5).


• Melihat Karakter. (Yoh. 1: 47) • Melihat Kebutuhan. (Yohanes 9:1)
• Melihat Kesempatan untuk • Melihat Harapan. (Yoh. 11:33)
Menyembuhkan. (Yoh. 5:6) • Melihat Setiap Pribadi dengan Belas
• Melihat Hubungan. (Yoh. 19:26) Kasihan. (Lukas 7:12,13)
• Melihat Kebutuhan akan Pemimpin. • melihat iman mereka. (Markus 2: 5)
(Mat. 9:36) • Melihat dengan kasih. (Markus 10: 21)

Kualitas apa yang anda pikirkan paling anda perlukan? Mengapa?


SESI 2 – MEMIMPIN ADALAH
MENJADI
• Berfokus pada cara para
Ambassador “menjadi”
pemimpin di dunia dengan cara
memahami identitas anda dan
siapa diri anda?

• Yesus mencontohkan prinsip ini


dalam diriNya sendiri dan
mengembangkannya dalam diri
murid–muridNya.
Adalah benar, tidak ada satupun sidik jari
yang serupa, tetapi semua sidik jari mirip.
Jika demikian siapa diri anda di dunia ini?
“Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.” Roma 12:2
Siapa Kita di dalam KRISTUS

1. Engkau dikasihi. 1 Yoh. 3:1-3 11. Engkau ahli waris dengan Yesus. Rom. 8: 17
2. Engkau ditebus. Kol. 1:14 12. Engkau ditetapkan dan dimeteraikan Allah.
3. Engkau diterima. Efesus 1:5,6 2 Kor. 1:21

4. Engkau sempurna di dalam Yesus Kristus. 13. Engkau adalah kaabah Allah. 1 Kor. 6:19
Kol. 2: 10 14. Engkau tidak takut tetapi bersedia. 2 Tim.
5. Engkau anak Allah. Yoh, 1:12 1:7
6. Engkau bebas dari penghukuman. Roma 8:1 15. Engkau adalah anggota tubuh Kristus. 1 Kor.
7. Engkau sahabat Yesus. Yoh. 15: 14 12: 27

8. Engkau ciptaan baru dalam Kristus. 2 Kor. 16. Engkau didudukkan di surga dengan Kristus.
5:17 Ef. 2:6
9. Engkau adalah garam dunia. Mat. 5:13 17. Engkau adalah imam. Ef. 1:1
10. Engkau adalah pilihan Allah. Kol. 3:12 18. Engkau dipilih untuk berbuah. Yoh. 15: 16
19. Engkau adalah terang dunia. Mat. 5:14
20. Engkau adalah saksiKu. Kisah 1: 8
Yesus adalah pemimpin yang paling berpengaruh di dunia di sepanjang sejarah.
Orang–orang percaya bahwa Yesus lebih dari sekedar pemimpin besar, Kenapa?
Yesus percaya tentang diriNya sendiri

Mari kita lihat bagaimana Lusifer mencobai


Yesus untuk meragukan identitasNya:
1. “Jika Engkau Anak Allah…” (Matius 4:3,6).
2. Di salib, metode yang sama muncul
ketika para pemimpin agama mengejek
Yesus, berkata, ”Dia menyelamatkan orang
lain; biarkan Dia menyelamatkan diriNya
bila Dia memang Anak Allah, yang terpilih”.
Bahkan para tentara bergabung dan
berkata, “Jika Engkau benar–benar Raja
Yahudi, selamatkan dirimu sendiri” (Lukas
23: 35-37).
Agar dapat menjadi pemimpin yang baik:
1. harus mengetahui siapa anda dan apa tujuan anda.
2. bersama dengan Yesus – agar kita di kirim keluar untuk mengubah dunia.

“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan


Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya
orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah
mereka; dan mereka mengenal keduanya
sebagai pengikut Yesus” (Kisah 4: 11-13).

Bersamalah dengan Allah dan ambillah


sikap untuk menjadi seperti apa yang
Allah mau!
SESI 3 – KARUNIA ROH I - III
APAKAH KARUNIA-KARUNIA ROHANI ITU?
Karunia-karunia rohani merupakan perlengkapan
khusus yang diberikan kepada setiap anggota agar 3 Hal yang harus dipahami:
digunakan untuk kemuliaan Allah dan untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa.
1. Karunia-karunia rohani adalah
kemampuan-kemampuan khusus.
ATAU 2. Karunia-karunia rohani adalah
pemberian Tuhan.
Karunia-karunia rohani merupakan perlengkapan
3. Karunia rohani adalah untuk
khusus yang diberikan kepada setiap anggota agar memuliakan Kristus dan
digunakan untuk kemuliaan Allah dan untuk membangun gereja-Nya.
menyelamatkan jiwa-jiwa.
Siapa yang memberikan?
• “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan
ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib,
tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan
semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada
tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh
untuk kepentingan bersama. Sebab kepada
yang seorang Roh memberikan karunia untuk • Selain itu, Dia
berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang memberikan kepada
lain Roh yang sama memberikan karunia kita kesanggupan
berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada untuk menggunakan
yang seorang Roh yang sama memberikan … karunia-karunia rohani
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang tersebut. (Kisah 1: 8)
satu dan yang sama, yang memberikan
karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus,
seperti yang dikehendaki-Nya.” (1 Korintus
12:4-11)
Prinsip Karunia Rohani
1. Karunia rohani diberikan pada saat seorang dibaptis ke dalam
tubuh Kristus, yaitu pada saat lahir baru (1 Korintus 12:13).
2. Karunia-karunia rohani berupa karunia jabatan kepemimpinan
diberikan untuk memperlengkapi orang percaya untuk
melakukan pekerjaan pelayanan (Efesus 4:12).
3. Karunia rohani diberikan kepada setiap orang percaya. Artinya,
setiap orang percaya mempunyai paling sedikit satu karunia roh;
ada kemungkinan lebih dari satu (1 Korintus 12:7).
4. Karunia roh diberikan sesuai kehendak Tuhan, bukan menurut
keinginan orang percaya itu sendiri (1 Korintus 12:11;
Efesus 4:7).
5. Karunia rohani setiap orang percaya berbeda-beda satu dengan
lainnya (Roma 12:6).
6. Karunia-karunia rohani diberikan untuk membangun tubuh
Kristus (1 Korintus 12:12: Roma 12:4-6; Efesus 4:12).
7. Setiap orang percaya harus menggunakan karunia-karunia
mereka untuk saling melengkapi dan melayani (Roma 12:4-5; 1
Petrus 4:10).
Siapa yang menerimanya?
• Setiap orang yang menerima perintah agung Injil
sebagai seorang yang diberi mandat penginjilan
perorangan dari Allah akan diperlengkapi oleh Roh
untuk terlibat. Petrus berkata bahwa setiap orang yang
telah menerima paling tidak satu karunia rohani:
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan
karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang ………….”
(1 Petrus 4:10)

• Untuk mengabarkan Injil.


Untuk apakah Allah • Mengenai pekerjaan gereja dalam penyelamatan
memberikan karunia- jiwa, Tuhan tahu apa yang dibutuhkan di setiap
karunia rohani itu? tempat dan setiap waktu.
Karunia manakah yang Roh Kudus berikan?

1 Kor. 12-7-10
1 Kor. 12:28
• hikmat,
Efesus 4:11 Rom 12:6-8 • pengetahuan.
• rasul,
• rasul-rasul, • iman,
• Bernubuat, • nabi,
• nabi-nabi, • Menyembuhkan,
• melayani, • pengajar.
• pemberita- • mengadakan mujizat,
• mengajar, • mengadakan mujizat,
• bernubuat,
pemberita Injil • menasihati, menyembuhkan,
• gembala-gembala • Membedakan
• Menyumbang, melayani,
dan pengajar- bermacam-macam
pimpinan, • memimpin,
pengajar. roh.
• kemurahan, • berkata-kata dalam
• berkata-kata dengan
bahasa roh.
bahasa roh,
• menafsirkan bahasa
roh
Karunia-karunia Rohani memiliki satu tujuan?
• Allah menyediakan karunia- karunia itu untuk
membangun jemaat - bukan ego. “Tetapi kepada
tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama” (1 Kor 12: 7). Sekali lagi
Paulus menekankan pentingnya gereja dan
kesatuannya.

Karunia-karunia Roh itu bersifat individu


• Karunia-karunia ada banyak dan tak seorang pun
memiliki semuanya. “Tetapi semuanya ini dikerjakan
oleh Roh yang satu dan yang sama, yang
memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya” (1 Kor 12:11).
Manakah yang merupakan hasil dari
menggunakan karunia-karunia saya?

• Pada tingkatan pribadi


“Allah mengharapkan setiap orang menggunakan karunia-Nya dengan cara yang akan
memberinya sebuah peningkatan pengetahuan tentang Allah, dan akan memungkinkan
dia untuk membuat kemajuan, untu kmenjadi lebih dan lebih halus, dimuliakan dan
dimurnikan.”  E.G.W. (This day with God, May 8)

• Pada tingkatan kolektif


“Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” (Efesus 4:12-13). Masing-masing
dari kita harus mengenali karunia rohani kita dan bagaimana kita dapat menggunakannya
dalam pekerjaan Gereja.
• Gereja bergantung pada karunia-
karunia rohani dari setiap anggota,
sama seperti setiap anggota bergantung
pada Roh Kudus untuk menggunakan
karunia-karunia dalam pekerjaan
penginjilan dan bersaksi. Karena itu,
kita harus dengan murah hati
menggunakan karunia-karunia kita
untuk membangun tubuh Kristus.
• “Demikian pula dengan kamu: Kamu
memang berusaha
untuk memperoleh karunia-
karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu
hendaklah kamu berusaha
mempergunakannya untuk
membangun Jemaat.”
• (1 Korintus 14:12)
Petunjuk menemukan karunia-karunia rohani
1. Sadarilah bahwa Saudara memiliki paling sedikit
satu karunia rohani.
2. Berdoalah tentang hal itu. Mintalah pada Tuhan
agar menunjukkan kepada Anda apa karunia
rohani Saudara.
3. Pelajarilah ayat-ayat Alkitab mengenai karunia-
karunia rohani. Allah menyatakan kebenaran
melalui Firman-Nya.
4. Tulislah beberapa hal yang senang Saudara lakukan. Apakah Saudara senang mengajar
anak-anak? Apakah Saudara senang bersaksi? Apakah Saudara senang berdoa? Ingatlah,
Tuhan menggunakan hal-hal yang diberikan kepada Saudara untuk kemuliaan-Nya.
5. Mengertilah tentang kemampuan Saudara sendiri. Pikirkanlah tentang cara-cara Tuhan
memakai Saudara sekarang. Manakah di antara hal-hal itu yang paling menonjol.
Maksudnya, ketika Saudara melakukannya banyak orang diberkati, banyak orang menjadi
mengenal, mengasihi dan melayani Allah?
Petunjuk menemukan karunia-karunia rohani (Lanjutan)
6. Dengarlah pendapat dari orang Kristen yang lain.
Allah menggunakan orang lain untuk menolong
seseorang mengetahui karunianya. Orang-orang
Kristen di gereja Saudara tahu tentang hal-hal
yang Saudara lakukan untuk memuliakan Kristus.

7. Minta nasehat dan konfirmasi (peneguhan) dari pemimpin rohani Saudara. Tuhan telah
memberikan pemimpin-pemimpin rohani di dalam gereja untuk melengkapi jemaat bagi
pekerjaan pelayanan. Karena itu pemimpin mendapat tugas untuk mengajar,
mengarahkan, dan membimbing jemaat melayani berdasarkan karunia-karunia rohani
mereka.
8. Terimalah karunia Saudara sekarang dengan bersyukur. Mengucap syukurlah kepada
Tuhan atas karunia yang telah Ia berikan kepada Saudara. Janganlah menginginkan
karunia yang orang lain miliki. Tidak ada karunia yang kecil di mata Allah. Semuanya
penting untuk membangun gereja-Nya.
Bagaimana membangun
(menggunakan dan mengembangkan) Karunia saudara?
Setiap anggota tubuh dibutuhkan untuk berfungsi secara menyeluruh. Setiap anggota
tubuh Kristus dibutuhkan untuk memenuhi tujuannya di dunia ini. Beberapa hal yang
dapat Saudara lakukan untuk membangun karunia-karunia adalah:
1. Izinkan Roh Kudus bebas untuk membangun karunia Saudara. Bersedialah untuk
dipakai. Setiap hari mintalah pada Roh Kudus untuk mengisi Saudara dan menjadikan
Saudara sebagai berkat. "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur
menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh." (Efesus 5:18).
2. Terlibatlah dengan pekerjaan dan pelayanan di gereja lokal. Karunia-karunia itu
diberikan untuk membangun tubuh Kristus, yaitu gereja. Melalui gereja lokal karunia-
karunia rohani itu digunakan untuk melayani.
Bagaimana membangun
(menggunakan dan mengembangkan) Karunia saudara? (Lanjutan)
3. Cobalah cara-cara yang Saudara dapat untuk menggunakan karunia Saudara. Jika Saudara dapat
menggunakan karunia Saudara melalui musik, mulailah untuk menyanyi dalam paduan suara. Jika
Saudara dapat mengajar, mintalah agar Saudara dapat menolong program pengajaran dari gereja
Saudara. Saat Saudara menggunakan karunia Saudara, Tuhan akan memberkati yang lain melalui
Saudara.
4. Taatlah pada petunjuk dan bimbingan pemimpin rohani Saudara. Tuhan memberikan para pemimpin
dalam gereja otoritas untuk memimpin dan memperlengkapi jemaat bagi pelayaan (Efesus 4:11).
Belajarlah taat terutama dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan pemimpin Saudara
dengan penuh tanggung jawab (Ibrani 13:17). Lakukan tugas-tugas tersebut dengan kasih, ketulusan
dan segenap hati, tanpa hal-hal tersebut, apa yang Saudara lalukan hanya akan memberi efek yang
kecil. Saat karunia-karunia digunakan dengan benar dan terarah maka akan menghasilkan kesatuan
dan pertumbuhan di gereja.
5. Melayani dengan kasih. Tunjukkanlah kasih Saudara kepada Tuhan dengan penggunaan dari setiap
karunia rohani Saudara. Mulailah hari ini untuk menemukan dan menggunakan karunia rohani yang
telah diberikan kepada Saudara.
Dua kesalahan berhubungan dengan
Karunia Rohani

1. Menyembunyikan karunia-
karunia rohani atau tidak 2. Penyalahgunaan karunia-karunia
menggunakan karunia-karunia rohani, yaitu menggadaikan atau
rohani. Karunia rohani yang tidak menjual karunia-karunia itu
digunakan tidak akan kepada dunia untuk keuntungan
bermanfaat. Kelalaian, dan kepentingan sendiri, berupa
kemalasan, atau ketidaksetiaan sanjungan, prestise, kekuasan,
adalah bukti dari ketiadaan jabatan, dan uang
tanggung jawab dihadapan
Tuhan.
SESI 6 & 7 – KEPEMIMPINAN HAMBA I DAN
II

Ide “kepemimpinan hamba”


muncul ketika sangat jelas bahwa
mereka yang melayani tidak
melaksanakan kepemimpinan
sesuai kerangka moral yang
diberikan Allah. Pelajaran ini
dimulai dengan Kristus yang
memberikan contoh apa yang
pemimpin hamba pikirkan dan
lakukan.
Keputusan untuk menjadi
memimpin yang melayani berarti
memilih untuk membangun orang
lain yang utama

“Karena itu rendahkanlah


dirimu di bawah tangan Tuhan
yang kuat, supaya kamu
ditinggikanNya pada
waktunya.” 1 Petrus 5:6
Kepemimpinan Hamba/Pelayan adalah suatu teori mengenai
kebajikan/kesalehan (Virtuous Theory). Kebajikan/kesalehan adalah
karakteristik kualitatif yang merupakan bagian dari karakter seseorang,
sesuatu yang ada di dalam diri seseorang yang bersifat internal,
sesuatu yang bersifat spiritual/rohaniah/batiniah, suatu karakteristik
yang menunjukkan keunggulan manusia.
Sejarahnya:
• Kepemimpinan Hamba/Pelayan telah diajarkan oleh
Yesus lebih dari 2000 tahun yang lalu, melalui ajaran
maupun teladan perbuatanNya. Yesus telah
menyatakan bahwa Ia datang ke dunia untuk melayani,
hal ini dapat dilihat pada Kitab Injil (Perjanjian Baru)
Matius 20:28 dan Markus 10:45, dimana tertulis bahwa
Yesus berkata: "Anak manusia datang, bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani".
• Kepemimpinan Pelayan juga dilakukan oleh Yesus
dengan memberi teladan kepada para muridnya, yaitu
dengan membasuh kaki para muridnya satu persatu,
padahal ia adalah pemimpin mereka.
Baca dalam Injil Yohanes 13
Karakteristik Pemimpin Hamba/Pelayan
Menurut Spears
• Mendengarkan (Listening
• Empati (Empathy)
• Penyembuhan (Healing)
• Kesadaran (Awareness)
• Persuasi (Persuasion)
• Konseptualisasi (Conceptualization)
• Kejelian (Foresight)
• Mempercayakan (Stewardship)
• Komitmen untuk pertumbuhan (Commitment
to the growth of people)
• Membangun komunitas (Building
community).
Karakteristik Pemimpin Hamba/Pelayan
Menurut Patterson
(1) Kasih yang murni/Agape (Agapao Love),
(2) Kerendahan hati (Humility)
(3) Mengutamakan orang lain (Altruism),
(4) Visi (Vision),
(5) Percaya (Trust),
(6) Pemberdayaan (Empowerment),
(7) Pelayanan (Service).

Model ini diawali dengan Kasih sebagai karakteristik


dasar Kepemimpinan Hamba/Pelayan, dan diakhiri
dengan motivasi untuk Melayani sesama, sebagai
akibat yang timbul dari sikap mengasihi tersebut.
Nilai-nilai yang melandasi
Kepemimpinan Hamba/Pelayan

Nilai meliputi kognisi tentang apa yang diinginkan, menjelaskan pengetahuan,


opini dan pemikiran individu tentang apa yang diinginkan. Nilai meliputi
afektif, di mana individu atau kelompok memiliki emosi terhadap apa yang
diinginkan, sehingga nilai menjelaskan perasaan individu atau kelompok
terhadap apa yang diinginkan itu. Nilai memiliki komponen tingkah laku,
artinya nilai merupakan variabel yang berpengaruh dalam mengarahkan
tingkah laku yang ditampilkan."
Nilai-nilai yang melandasi
Kepemimpinan Hamba/Pelayan

• Nilai Kristiani yang utama adalah "kasih" kepada Tuhan dan Sesama manusia. Kasih
kepada Tuhan, memampukan seseorang untuk mengasihi sesamanya, berkorban demi
kepentingan sesamanya, serta mengutamakan kepentingan orang lain, dibandingkan
kepentingannya sendiri. Kasih adalah dasar/landasan dari semua karakteristik
Kepemimpinan Hamba/Pelayan lainnya. Karena memiliki kasih kepada sesama
manusia, maka seseorang terpanggil untuk menjadi pemimpin. la merasa memiliki
tanggung-jawab untuk mengembangkan orang lain, organisasi, dan masyarakat yang
ada di sekitarnya
Kasih kepada sesama memungkinkan
seseorang berperilaku sebagai berikut:

1. menyediakan waktu dan terbuka untuk 8. membuat seorang pemimpin memiliki


mendengarkan orang lain komitmen untuk mengembangkan
kemampuan bawahannya
2. memiliki empati
9. memampukan seorang pemimpin
3. memiliki kemampuan untuk membangkitkan berkomitmen untuk membangun komunitas
kembali semangat yang lebih baik
4. memiliki kesadaran terhadap masalah etika 10. bersikap rendah hati,
dan nilai-nilai luhur
11. berperilaku mengutamakan orang lain
5. menggunakan persuasi (bukan kekuasaan)
dalam melaksanakan sesuatu 12. mempunyai visi yang mulia/luhur
6. berpikir secara konseptual 13. mengembangkan sikap jujur dan
bertanggung-jawab
7. memampukan seorang pemimpin berpikir
positif terhadap bawahannya 14. memberdayakan orang lain,.
15. bersedia melayani kebutuhan bawahannya
SESI 8 & 12 – PENGEMBANGAN
KEPEMIMPINAN
Bagaimana memimpin dengan efektif

1 Timotius 4:12
“Jangan seorangpun menganggap
engkau rendah karena engkau
muda. Jadilah teladan bagi orang-
orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam
kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu”.
Surat 1 Timotius - Surat yang memakai
namanya ini dimaksudkan untuk
membesarkan hati dan meneguhkan dia
untuk menerima tugas berat yang
dilimpahkan Paulus kepadanya. Ia
bertobat pada usia kurang lebih lima
belas tahun, ketika Rasul Paulus
mengunjungi kota asalnya, Listra (Kis
16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian
ia ikut dalam pelayanan penginjilan
Paulus dan terjalinlah hubungan
persahabatan yang sangat erat antara
Paulus yang saat itu sudah berumur kira-
kira tujuh puluh tahun dengan rekannya
yang lebih muda. Pertemuan pertama
Paulus dengan Timotius diberitakan
dalam
Kisah Para Rasul 16:2-3.
Tahun 53 sampai 56 Timotius tinggal
bersama dengan Paulus di Efesus; dari
sana ia diutus ke Makedonia (Kis.19:22),
lalu ia ke Korintus (1 Kor. 4:17; 6:10).
Tmotius juga pernah bersama Paulus di
Makedonia (2 Kor. 1:1). Lalu, di Korintus
kembali (Rm. 16:21). Paulus menulis surat
kepadanya dari Korintus untuk
memberikan dorongan kepadanya dan
beberapa nasihat. Ayat kunci surat ini
terdapat dalam 1 Timotius 3:15. Paulus
sangat ingin melihat anak rohaninya
memenuhi tanggung jawabnya sebagai
seorang pemimpin. Ia berkeinginan supaya
dalam segala hal Timotius dapat memberi
teladan kepada jemaat yang
mengharapkan kepemimpinannya (1 Tim.
4:12).
1. Menjadi Teladan Melalui Perkataanmu
Teladan dalam Perkataan 

1. Efesus 4:29 - Janganlah ada perkataan kotor keluar


dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka
yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
2. Efesus 5:4 - Demikian juga perkataan yang kotor, yang
kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak
pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
3. Amsal 18:21 - Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa
suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
4. Matius 7:12 - Segala sesuatu yang kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi.
Dalam bingkai kepemimpinan, baik secara umum maupun dalam
konteks kekristenan, perkataan atau ucapan seorang pemimpin
merupakan hal yang menunjukkan integritasnya. Pemimpin dapat
berbicara hal-hal yang bombastis, menebar janji-janji, teori-teori, yang
kesemuanya itu akan dibuktikan lewat buah dari perkataannya. Selain
itu pemahaman teladan dalam perkataan dapat berarti juga seseorang
tidak mudah berkata-kata yang menjatuhkan, menghujat, menghina,
mendiskreditkan, mencaci, hate speech, bohong, tipu muslihat, dan
hal-hal negatif dalam perkataan lainnya. Seorang pemimpin adalah
seorang yang membangun, baik dalam kelompok yang kawan maupun
lawan. Dalam hal seperti itulah seorang muda yang ingin memimpin.
2. Menjadi Teladan Melalui Kehidupan/Tingkah Laku
Teladan dalam kehidupan/tingkah laku

1. Tesalonika 5:16-18 - Bersukacitalah


senantiasa. Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu.
2. Filipi 4:4 - Bersukacitalah senantiasa
dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:
Bersukacitalah!
Ada banyak orang dalam hidup ini tingkah lakunya selalu
reaktif dengan membiarkan pengaruh-pengaruh dari luar
mengendalikan respon mereka. Seharusnya sorang pemuda
harus proaktif dimana responnya didasarkan atas pilihan-
pilihan bertanggung jawab yang dilandasi prinsip-prinsip
keadaan, mereka selalu mempengaruhi keadaan. Dia memilih
untuk tetap menang, berjuang, mempengaruhi keadaan.
Orang-orang proaktif adalah para transformer di dunia ini.
Coba renungkan apakah kita mudah dipengaruhi keadaan atau
mempengaruhi keadaan.
REAKTIF PROAKTIF

1. Saya dapat memilih


pendekatan yang
1. Saya memang berbeda
begini orangnya
2. Tidak ada yang 2. Mari lihat alternatif
dapat saya lakukan yang ada
3. Dia membuatku 3. Saya dapat
marah mengendalikan
4. Saya terpaksa… perasaan saya
5. Seandainya saja… 4. Saya memilih…
5. Saya dapat…
Di penjara, dalam kesepian Paulus tidak pernah putus asa dia
senantiasa bersukacita senantiasa berdoa (1 Tesalonika 5:16-18; Filipi
4:4) Paulus tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Dia punya Tuhan
yang memberikan kekuatan bagi hidup dia.
Tingkah laku sehari-hari akan menghasilkan
sebuah kebiasaan yang melibatkan
kepribadian yang tercermin melalui
perkataan, penampilan, tindakan, cara
berpakaian dan cara menghadapai setiap
persoalan. Dalam makna ini seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu
gambaran dari kepribadian orang itu, asal
dilakukan secara sadar. Kepribadian dapat
menentukan apakah seseorang menjadi
pemimpin yang baik atau akan menjadi
perusak atau penghancur bagi hari depan
sebuah organisasi, bangsa atau gereja. Oleh
karena itu, kepribadian adalah suatu hal yang
sangat menentukan tinggi rendahnya
kewibawaan seorang pemimpin muda.
3. Menjadi Teladan Melalui Kasihmu
Teladan dalam Kasih

1. Yohanes 3:16 - Karena begitu besar kasih


Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal

2. 1 Korintus 13:4 - Kasih itu sabar; kasih itu


murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong.
Kasih merupakan satu kata inti dari ajaran yang pertama dan terutama
yang Kristus ajarkan kepada gereja. Kasih juga menjadi dasar dari
seluruh hukum yang ada, terutama Taurat. Pengertian kata kasih
dalam 1 Timotius 4:12 adalah agape yang secara sederhana dapat
berarti kasih yang Ilahi. Kasih ibarat rantingranting yang menyatukan
anggur-anggur menjadi setandan buah anggur itu; dia bukan unsur
terpisah dari yang lain, melainkan intisari dari unsur-unsur lainnya.
Paulus dalam surat 1 Korintus 13:4 menguraikan prinsip kasih, dan
konsep ini pun yang dapat dipahami oleh Timotius tentang kasih yang
seharusnya diteladankan dalam kepemimpinannya. Intinya,
kepemimpinan bukan semata-mata tentang jalur komando atau
berupa seperangkat perintah untuk melakukan ini dan itu,
melainkan juga bagaimana seorang pemimpin memberikan teladan
tentang kasih dalam kehidupannya. Ia haruslah seorang yang terlebih
dahulu mengasihi dan melakukannya secara tulus hingga menjadi
sebuah budaya dalam kehidupannya. Dalam hal inilah kepemimpinan
yang diinginkan Paulus kepada Timotius untuk diterapkan dalam
pelayanannya di Efesus.
Dalam kasih, segala sesuatu
dilakukan untuk kebaikan orang
lain, walaupun mengorbankan
diri sendiri. Kasih bentuknya
adalah memberi.
4. Menjadi Teladan Melalui Imanmu/Kesetianmu
Teladan dalam Kesetiaan /Iman
1. 1 Kor. 16:11 – Jadi, janganlah ada orang
yang menganggapnya rendah! Tetapi
tolonglah dia, supaya ia melanjutkan
perjalanannya dengan selamat, agar ia
datang kembali kepadaku, sebab aku di
sini menunggu kedatangannya bersama-
sama dengan saudara-saudara yang lain.
2. Gal. 1:23 – Mereka hanya mendengar,
bahwa ia yang dahulu menganiaya
mereka, sekarang memberitakan iman,
yang pernah hendak dibinasakannya.
Teladan dalam Kesetiaan /Iman

3. 1 Tim. 1:14 – Malah kasih karunia Tuhan


kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya kepadaku dengan iman dan
kasih dalam Kristus Yesus.

4. Tit. 2:7, 15 - dan jadikanlah dirimu sendiri


suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-
sungguh dalam pengajaranmu.
Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan
yakinkanlah orang dengan segala
kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah.
Teladan dalam Kesetiaan /Iman
5. 1 Pet. 5:3 - Janganlah kamu berbuat seolah-
olah kamu mau memerintah atas mereka yang
dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah
kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
6. Gal 5:22,23 - Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
7. Yak. 2:18 - Tetapi mungkin ada orang berkata:
"Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan,"
aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah
kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan
aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku."
Kesetiaan merupakan paduan dari kepercayaan serta
keyakinan terhadap Yesus Kristus, dan juga kesetiaan
kepadaNya. Kualitas keteladanan seorang pemimpin yang
keempat adalah kesetiaan. Dalam terjemahan bahasa
Yunani dipakai kata pistis yang juga berarti iman, kesetiaan
(1 Kor. 16:11; Gal. 1:23; 1 Tim. 1:14, Tit. 2:7, 15; 1 Pet. 5:3).
Dua hal ini merupakan satu kesatuan, antara iman dan kesetiaan. Iman yang
membuat seseorang setia, tetap bertahan dalam sebuah keadaan karena
percaya pada apa yang telah dijanjikan atau didengarkan. Kesetiaan merupakan
unsur yang penting dalam kepemimpinan Kristen. Kesetiaan berbicara tentang
keutuhan seorang pemimpin. Patron yang paling utama tentu Yesus, sebagai
acuan kepemimpinan Kristen. Kesetiaan Yesus tidak perlu diragukan, dan teruji
hingga Ia mati. Kesetiaan berbicara tentang bagaimana sebuah pekerjaan atau
misi dikerjakan hingga selesai. Pada bagian ini jugalah seorang Timotius diminta
oleh Paulus untuk dapat menjadi teladan
Kata setia ini identik erat hubungannya dengan tanggung jawab, oleh karena itu
bagaimana menjadi teladan dalam kesetiaan ialah sikap bertanggung jawab
kepada Allah dengan sikap hidup kita yang berkenan kepada Allah dan
bertanggung jawab kepada sesama lewat melakukan dengan baik apa yang di
percayakan kepada kita dan Gal. 5:22 mencatat kesetiaan itu adalah salah satu
bentuk dari buah Roh. Untuk menjadi teladan iman, ikutilah ajaran Rasul Yakobus:
“Aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku”
(Yakobus 2:18).
5. Menjadi Teladan Melalui Kesucianmu
Teladan dalam Kesucian

1. 1 Korintus 16:11 - Berjaga-jagalah! Berdirilah


dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai
laki-laki! Dan tetap kuat!

2. Titus 2:7, 15 - dan jadikanlah dirimu sendiri


suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam
pengajaranmu. Beritakanlah semuanya itu,
nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala
kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah
Teladan dalam Kesucian

3. Hos. 11:9 - Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang


bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali.
Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-
tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.

4. Yoh. 17:11 - Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi
mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-
Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu,
yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu sama seperti Kita.

5. Yes. 6:3 - Dan mereka berseru seorang kepada seorang,


katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam,
seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6. Mat. 6:9 - Karena itu berdoalah
demikian: Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
7. Yoh. 17:11 - Dan Aku tidak ada lagi di
dalam dunia, tetapi mereka masih
ada di dalam dunia, dan Aku datang
kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu,
yaitu nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka
menjadi satu sama seperti Kita.
8. 1 Pet. 1:15 - tetapi hendaklah kamu
menjadi kudus di dalam seluruh
hidupmu sama seperti Dia yang
kudus, yang telah memanggil kamu,
Kesucian merupakan istilah umum bagi
kehidupan yang benar dan tidak
bercela. Kesucian dalam bahasa Yunani
hagneia yang dapat berarti kemurnian.
Kata ini juga digunakan di tempat lain
oleh Paulus, seperti: 1 Korintus 16:11
dan Titus 2:7, 15. Paulus menaikkan
satu tingkat keteladanan yang lebih
dari pemimpin yang lain adalah
kesucian, karena bagi Paulus kesucian
adalah mendemonstrasikan kehidupan
yang saleh di depan semua orang.
Istilah Yunani tentang kekudusan dari
kata dasar hagios, yang diartikan
dengan memisahkan dan menjadikan
sesuatu atau seseorang milik Allah.
Istilah ini juga menyatakan bahwa Allah
adalah satu-satunya yang kudus (Hos.
11:9, Yoh. 17:11).
Namanya harus dikuduskan dalam arti Allah
itu harus diakui sebagai Allah semua manusia
(Yes. 6:3; Mat. 6:9). Selain itu istilah hagios
ini adalah juga menunjukkan sikap kesetiaan
manusia terhadap Allah atau keserasian
dunia ciptaan dengan hukum ilahi. Konsep
hagios tidak digunakan untuk relasi manusia
dalam hubungan kultus, tapi sejumlah besar
peristiwa hagios digunakan pada pribadi dan
sangat penting dalam hubungan pribadi
dengan Tuhan (Yoh. 17:11, 1 Pet. 1:15).
Hagios mempunyai dasar pemikiran yang
sama mengenai keterpisahan dan kesucian
terhadap Allah. Prinsipnya, Paulus
menginginkan Timotius agar menunjukkan
sikap hidup yang suci bukan sematamata
pada tataran kultus atau ibadah semata,
melainkan kehidupan sehari-hari. Teladan
inilah yang Paulus tekankan menjadi salah
satu kualifikasi kepemimpinan Timotius.

Anda mungkin juga menyukai