DOKTRIN
BAB 2, 12,22
BAB 2 - KEALLAHAN
Hanya ada satu Tuhan: Bapa, Anak dan Roh Kudus, satu kesatuan
dari tiga Pribadi-abadi. Allah yang abadi, mahakuasa, mahatahu di
atas segala-galanya, dan mahahadir. Ia tidak mengenal batas dan di
luar kemampuan pemahaman manusia, namun dapat dikenal karena
penyataan diri-Nya sendiri. Ia layak disembah untuk selama-lamanya,
dipuja dan dilayani oleh seluruh makhluk ciptaan.—Fundamental
Beliefs,—2.
BAB 2 – KEALLAHAN (Eksistensi Allah)
Bukti dari Penciptaan Bukti dari Kitab Suci
Langit menceritakan kemuliaan Allah, “Pada mulanya Allah menciptakan
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan- langit dan bumi” (Kej.1:1)
Nya” (Mzm. 19:2). Alkitab menggambarkan Allah sebagai Pencipta,
Penyokong dan Pemerintah semua makhluk ciptaan.
“Sebab apa yang tidak
nampak dari pada-Nya; yaitu kekuatan-Nya Namun demikian, iman
yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak adalah prasyarat karena”tanpa iman tidak
kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
diciptakan, sehingga mereka tidak dapat barangsiapa berpaling kepada Allah, ia
berdalih” (Rm. 1:20). harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
Allah memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6).
BAB 2 – KEALLAHAN (Nama-nama
Allah)
• Nama-nama Ibrani El dan Elohim (“God”) menunjukkan kuasa Tuhan Allah.
• Elyon (“Yang Mahatinggi”) dan El Elyon (“Allah Yang Mahatinggi”) berfokus pada peninggian
kedudukan-Nya (Kej. 14:18-20; Yes. 14:14).
• Adonai (Tuhan) menggambarkan Allah sebagai Penjaga dan Pembela (Yes. 6:1; Mzm. 35:23).
• Shaddai (“Yang Mahatinggi”) dan El Shaddai (“Allah Yang Mahatinggi”) menggambarkan Allah
Yang Mahatinggi yang menjadi sumber berkat dan penghiburan (Kel. 6:3; Mzm. 91:1).
• Nama Yahweh diterjemahkan Jehovah atau Tuhan, menekankan janji setia Allah dan kemurahan-
Nya (Kel. 15:2, 3; Hos. 12:5, 6)
• Dalam beberapa peristiwa malahan Tuhan Allah menyatakan diri-Nya dengan cara yang sangat
akrab dengan sebutan “Bapa” (Ul. 32: 6; Yes. 63:16; Yer. 31:9; Mal. 2:10), menyebut orang Israel
dengan “Israel ialah anak Ku yang sulung” (Kel. 4:22; bandingkan Ul. 32:19).
• Kecuali untuk Bapa, nama-nama yang terdapat dalam Perjanjian Baru, yang ditujukan kepada
Allah mengandung kadar makna yang setara dengan yang terdapat di dalam Perjanjian Lama. Di
dalam Perjanjian Baru Yesus menggunakan kata Bapa untuk meng-akrabkan kita secara pribadi
dengan Allah (Mat. .6:9; Mrk. 14:36; bandingkan Rm. 8: 15; Gal. 4:6).
BAB 2 – KEALLAHAN (Kegiatan Allah)
• Pencipta (Kej. .1:1; Mzm. 24:1, 2),
• Penopang dunia (Ibr. 1:3),
• Penebus serta Juruselamat (UI. 5:6; 2 Kor. 5:19),
• Ia mengadakan rencana-rencana (Yes. 46: 11), ramalan (Yes. 46:10), dan
janji-janji (Ul.
• 15:6; 2 Ptr. 3:9).
• Ia mengampuni dosa-dosa (Kel. 34:7),
• dan secara konsekwen menerima ibadah kita (Why. 14:6,7).
• “Raja segala zaman, Allahyang kekal, yang tak nampak, yang Esa”
• (1 Tim. 1:17).
BAB 2 – KEALLAHAN (Ciri & Sifat Allah)
Ciri-ciri Sifat
• Ia memiliki “hidup dalam diri-Nya sendiri” (Yoh. • Dicakupnya kasih (Rm. 5:8),
5:26). • Kasih karunia (Rm. 3:24),
• Ia independen dalam kehendak (Ef. 1:5),dan dalam • Kemurahan (Mzm. 145:9),
kuasa (Mzm. 115:3). • Sabar (2 Ptr 3:15),
• Ia Mahatahu, mengetahui segala sesuatu (Ayb. • Suci (Mzm. 99:9),
37:16; Mzm. 139:1-18; 147:5; 1 Yoh. 3:20), • Kebenaran (Ezr. 9:15; Yoh. 17:25),
• Sebagai Alfa dan Omega (Why. 1:8), Ia mengetahui • Keadilan (Why. 22:12),
akhir dari permulaan. (Yes. 46:9-11). • Dan hal yang benar (1 Yoh.5:20).
• Allah Mahahadir (Mzm. 139:7-12; Ibr. 4:13),
• Ia abadi (Mzm. 90:2; Why. 1:8),
• Allah penuh kuasa, Mahakuasa. (Dan. 4:17, 25, 35;
Mat. 19:26; Why. 19:6).
• Ia kekal—atau tidak dapat diubah “Bahwasanya
Aku, Tuhan, tidak berubah” (Mal. 3:6; baca Mzm.
33:11; Yak. 1:17).
BAB 2 – KEALLAHAN (Ciri-ciri Allah)
• Ia memiliki “hidup dalam diri-Nya sendiri” (Yoh. 5:26).
• Ia independen dalam kehendak (Ef. 1:5),dan dalam kuasa (Mzm. 115:3).
• Ia Mahatahu, mengetahui segala sesuatu (Ayb. 37:16; Mzm. 139:1-18;
147:5; 1 Yoh. 3:20),
• Sebagai Alfa dan Omega (Why. 1:8), Ia mengetahui akhir dari permulaan.
(Yes. 46:9-11).
• Allah Mahahadir (Mzm. 139:7-12; Ibr. 4:13),
• Ia abadi (Mzm. 90:2; Why. 1:8),
• Allah penuh kuasa, Mahakuasa. (Dan. 4:17, 25, 35; Mat. 19:26; Why.
19:6).
• Ia kekal—atau tidak dapat diubah “Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak
berubah” (Mal. 3:6; baca Mzm. 33:11; Yak. 1:17).
BAB 2 – KEALLAHAN (Sifat Allah)
• Dicakupnya kasih (Rm. 5:8),
• Kasih karunia (Rm. 3:24),
• Kemurahan (Mzm. 145:9),
• Sabar (2 Ptr 3:15),
• Suci (Mzm. 99:9),
• Kebenaran (Ezr. 9:15; Yoh. 17:25),
• Keadilan (Why. 22:12),
• Dan hal yang benar (1 Yoh.5:20).
BAB 2 – KEALLAHAN (Hubungan Kasih
& Hubungan Pekerjaan)
• Tidak ada jarak antara pribadi-pribadi Allah tritunggal itu. Tritunggal
itu Ilahi, namun kuasa Ilahi dan kadarnya saling berbagi. Di dalam
Keallahan, otoritas terakhir terdapat pada ketiganya. Keallahan itu
dalam wujud pribadi bukan satu, sedangkan dalam tujuan, pikiran
dan tabiat Allah tetap satu.