Anda di halaman 1dari 5

Nama : Edward Partogi Lumban Raja

Nim : 7193510038
Kelas : Manajemen B’19
Jurusan : Manajemen
UJIAN TENGAH SEMESTER UNIMED

Mata kuliah : Agama Kristen


Dosen : Dr. Boimin Sirait, MTh Sks
: 3 Sks

Jawablah soal berikut dengan baik dengan benar:


1. Sebutkan dan jelaskan fungsi agama dalam kehidupan manusia.
2. Buatlah suatu apologi (Pembelaan Iman) terhadap teori – teori Atheisme yang
menyangkal dan menolak keberadaan Allah. Jawablah dengan dasar
– dasar Alkitab.
3. Carilah 5 ayat Alkitab masing – masing yang membuktikan:
- Bapa adalah Allah

- Yesus adalah Allah

- Roh Kudus adalah Allah


4. Jelaskanlah arti kesegambaran manusia dengan Rupa Allah ( dengan dasar –
dasar Ayat Alkitab)
5. Baca Roma 12:2
Jelaskanlah ayat ini secara lengkap yang hubungannya dengan kehidupan Moral
seseorang ( Lebih baik jika dijelaskan dengan ayat – ayat pendukung lainnya)

Jawaban

1. Fungsi  Edukatif 

Agama memiliki fungsi untuk membimbing dan mengajar masyarakat sehingga tingkah
laku mereka dapat menjadi baik dan benar. Dalam konteks ini, masyarakat memiliki
keterbukaan hati untuk dibina dan digembleng sesuai dengan nilai-nilai agama yang
diberikan. Agama menyampaikan pengajarannya melalui petugas-petugas agama, baik di
dalam upacara (perayaan) keagamaan, renungan, khotbah, pendalaman iman maupun di
luar perayaan liturgis.
Fungsi Penyelamatan

Semua anggota masyarakat memiliki kerinduan yang besar untuk mencapai keselamatan,
baik untuk kehidupan sekarang maupun untuk kehidupan setelah kematian. Untuk itu,
keselamatan tidak boleh dipandang sebagai hal yang biasa-biasa saja tetapi merupakan
sesuatu yang cukup sulit tergantung bagaimana manusia menghayati kehidupan
beragamanya.

Fungsi Memupuk  Persaudaraan

Melalui agama, masyakat membongkar tali perbedaan itu dan menggantikannya dengan
tali persaudaraan. Masyarakat melihat orang lain khususnya umat yang berbeda agama
sebagai saudara yang patut dihargai dan dihormati layaknya menghormati keluarganya
sendiri.

Fungsi Transformatif

Kata transformatif berasal dari bahasa latin "Transformare", artinya mengubah bentuk. Jadi
fungsi transformatif (yang dilakukan kepada agama) berarti mengubah bentuk kehidupan
masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru. Dalam pengertian ini masyarakat
menggantikan nilai-nilai kehidupan lama dan menanamkan nilai-nilai baru. Misalnya
masyakat primitif yang sejak lama terbentuk dalam budaya yang menganut kepercayaan
animisme, yakni percaya terhadap makhluk halus atau roh yang mana mereka
perpandangan bahwa benda-benda seperti pohon-pohon, gua atau batu besar memiliki
kekuatan-kekutan tertentu.

2. Daud menulis: “Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya:
"Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik”
(Mazmur 14:1). Paulus juga menulis dalam Kolose 2:7-8 bahwa kita harus waspada
terhadap “filsafat” dan “kepalsuan” dan memperingatkan agar kita hati-hati terhadap
“ajaran turun temurun” dan “roh-roh dunia.” Mengapa? Sebab kebenaran dan nilai-nilai
moral yang sebenarnya adalah bersifat rohani dan tidak bisa di dapat melalui pemikiran
manusia dan metode yang duniawi. Nilai-nilai keduniawian (kebinatangan) hanya datang
dari pikiran dan usaha manusiawi yang mementingkan diri, tetapi nilai-nilai kerohanian
meninggikan seseorang di atas sifat-sifat dasar kebinatangan manusia. Kekristenan
menyatakan Allah yang adalah cerdas dan memiliki perasaan serta bukan saja Dia
menciptakan dunia, tetapi juga sangat mengasihi kita sehingga Dia mengirimkan Putra
TunggalNya untuk mati bagi kita (Yohanes 3:16). Kekristenan berdiri di atas fondasi,
Wahyu khusus (Alkitab) dan Wahyu umum (ciptaan dan keteraturan alam semesta).
Wahyu umum didefinisikan bahwa Allah telah menyatakan diriNya kepada manusia secara
umum melalui ciptaanNya (Roma 1:20).

3.
 Markus 1:10 “Pada saat Ia (YESUS) keluar dari air, langsung Ia melihat langit
terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (ROH KUDUS)
 Markus 1:11 “Lalu terdengarlah suara dari surga, "Engkaulah Anak-Ku yang
terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan." (BAPA)
 Lukas 1:35 ‘Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (YESUS).
 Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan
berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang
berkenan kepada-Mu
 1 Korintus 12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. (yaitu Roh Kudus) 1
Korintus 12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. (Tuhan Yesus
Kristus) dan 1 Korintus 12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah
(BAPA) adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

4. Ini digambarkan dalam pasal pertama Alkitab. “”Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita… Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-
Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka.” (Kej 1:26-28). Setelah ia menguraikan pandangannya tentang segala yang baik
dari diri Anda, maka tibalah waktunya bagi Anda menjelaskan, bahwa demikianlah juga
yang dimaksud dengan "Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya", bahwa
TUHAN Allah menciptakan manusia dengan sifat-sifat yang baik seperti yang dimiliki 
oleh Allah. TUHAN Allah menciptakan manusia yang baik seperti Allah itu baik (mis.
Mzm 25:8). TUHAN menciptakan manusia itu pengasih seperti Allah itu Pengasih (mis.
Mzm 111:4). TUHAN Allah menciptakan manusia yang rajin, seperti Allah itu rajin (Yoh
5:17), dll. TUHAN Allah tidak menciptakan manusia yang jahat, tetapi manusia yang baik.
Meski TUHAN Allah tidak kelihatan karena Ia Roh (Yoh 4:24), tapi sifat-sifat Allah yang
baik itu kelihatan pada diri manusia

5. Ada beberapa hal penting yang dicatat di Roma 12:2 yang perlu kita perhatikan.
(1) Mengapa kita perlu ’berubah’? (2) Perubahan itu mencakup apa? dan (3) Bagaimana
kita bisa berubah? Mari kita bahas pertanyaan ini satu per satu. Kata-kata rasul Paulus
dalam suratnya kepada orang Roma ditujukan untuk orang Kristen terurap, bukan untuk
orang non-Kristen atau masyarakat umum. (Rm. 1:7) Paulus mendesak mereka untuk
berubah dan ’berhenti dibentuk menurut sistem ini’. Bagi orang Kristen di Roma yang
hidup sekitar tahun 56 M, ”sistem ini” mencakup standar, gaya hidup, tata cara, dan
kebiasaan khas orang Roma. Paulus menggunakan kata ’berhenti’, yang menyiratkan
bahwa masih ada di antara mereka yang terpengaruh oleh sistem itu. Seperti apa
pengaruhnya atas saudara dan saudari kita pada masa itu?

Anda mungkin juga menyukai