BISNIS INTERNASIONAL
DOSEN PENGAMPU
MANAJEMEN B 2019
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izinya
CJR mata kuliah Bisnis Internasional yang merupakan salah satu tugas mahasiswa yaitu
KKNI dapat diselesaikan oleh penulis.
Keterbatasan yang sangat banyak dalam pengetahuan dan pengalaman sangat mendasar
bahwa masih banyak terletak kekurangan dari segi kalimat maupun laporan yang dibuat
oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kemakluman dari Ibu Dosen
Pengampu.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Journal Review bukan hanya sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah artikel,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi artikel tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan
kata lain dengan Critical Journal Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis
berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas kuliah,
khususnya mata kuliah Pengantar Bisnis, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian metode dalam peneltian. Meningkatkan daya kritis serta
menguatkan materi tentang Bisnis.
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi Pengantar Bisnis.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari jurnal yang di
kritisi oleh penulis.
1.4 Identitas Jurnal
Jurnal I
Judul : The Impact of ASEAN-Korea Free Trade Agreements on Indonesian
Export of Manufacturing Goods
Jenis Jurnal : Etikonomi
Penulis : Bernadheta Mia Tri Mareta
ISSN : P-ISSN: 1412-8969; E-ISSN: 2461-0771
No &Vol : No.2, Vol.17
Tahun : 2018
Jurnal II
Judul : Assessment the Impact Of Asean Free Trade Area (AFTA) on
Exports of Indonesian Agricultular Comodity
Jenis Jurnal : Etikonomi
Penulis : Arjun Saka Agung , Zulkarnain Ishak, Imam Asngari dan
Abdul Bashir
ISSN : p-ISSN: 1829-5843; e-ISSN: 2685-0788
No &Vol : No.2, Vol.17
Tahun : 2019
Jurnal III
RINGKASAN JURNAL
JURNAL I
Metode penelitian
MetodePenelitian ini menggunakan data panel dari arus perdagangan bilateral antara Indonesia
dan 20 dagang yang negara mitra mencakup periode 26 tahun. Semua nilai ekspor diambil dari
basis data Perdagangan Komoditas Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-COMTRADE), basis data
statistik yang sangat komprehensif tentang perdagangan barang internasional; World Integrated
Trade Solution (WITS), basis data perdagangan terintegrasi yang disediakan oleh Bank Dunia
yang mengkompilasi basis data perdagangan dari berbagai sumber (misalnya, WTO, ITC); dan
didasarkan pada Klasifikasi Perdagangan Internasional Standar (SITC) di bawah Revisi 2 dalam
nilai nominal. Data PDB dalam nilai nominal, nilai tukar nominal, indeks harga konsumen (CPI),
dan keterbukaan perdagangan yang diperoleh dari Indikator Pembangunan Bank Dunia dan Dana
Moneter Internasional. Jurnal ini mengambil data jarak bilateral antara mitra dagang dari
database CEPII.
Hasil Penelitian
Dalam hal total ekspor, ada bukti lemah penciptaan perdagangan tetapi efek pengalihan
perdagangan yang kuat dari nonanggota. Hasilnya pada total ekspor produk manufaktur, tidak
ada bukti bahwa pembentukan AKFTA meningkatkan ekspor Indonesia dari negara-negara
anggota. Namun, ada bukti penurunan total ekspor produkproduk manufaktur dari negara-negara
non-anggota. Dalam hal data terpilah, efek penciptaan perdagangan telah diidentifikasi untuk
produk-produk primer tidak hanya untuk anggota tetapi juga non-anggota. Hasilnya menegaskan
bahwa mengurangi hambatan tarif di AKFTA mempromosikan total volume perdagangan tidak
hanya di antara negara anggota tetapi juga antara negara anggota dan non-anggota. Dalam hal
produk intensif sumber daya alam, hanya efek pengalihan perdagangan yang terdeteksi. Produk
intensif tenaga kerja tidak terampil dan produk intensif teknologi memiliki dampak negatif dari
penciptaan perdagangan, dan efek pengalihan telah diidentifikasi sepenuhnya, sementara
pengalihan perdagangan lebih besar daripada efek penciptaan perdagangan terkait produk padat
modal manusia.
JURNAL II
Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Asia Tenggara. Wilayah ekonomi ASEAN disahkan pada Oktober
2002 di Kamboja dengan tujuan membangun pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2020.
Tiga pilar utama pembentukan ASEAN adalah Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Sosial
Budaya ASEAN dan Komunitas Keamanan ASEAN ( ASEAN, 2015).
Selain China, ASEAN melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Korea Selatan,
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Korea (AKFTA). AKFTA didirikan melalui Deklarasi
Bersama tentang Kemitraan Kerjasama Komprehensif dan disahkan di Vientiane, Laos pada
tahun 2004. Perlakuan istimewa AKFTA dalam bentuk barang, jasa, dan sektor investasi. Total
perdagangan ASEANKorea FTA mencapai 134,9 juta USD. Ini menunjukkan bahwa
perdagangan di kawasan ASEAN dengan Korea Selatan memiliki dampak positif dengan
meningkatkan volume perdagangan dan kesejahteraan masyarakat. Selain dampak ini, kerja sama
AKFTA akan memberikan kontribusi positif dalam bentuk peningkatan investasi langsung (FDI)
dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri di kawasan ASEAN serta daya saing nasional.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe data sekunder 3 atau metode kuantitatif. Data telah diunduh dan
dikumpulkan dari otoritas hukum seperti UN Comtrade, WTO, dan ASEAN.
Data yang dikumpulkan dalam 10 tahun berkisar antara 2007-2016 sebagai hasil AKFTA. Data
perdagangan sebagian besar diunduh dari UN Comtrade dan akan dianalisis dengan regresi data
panel. Data yang dikumpulkan untuk masalah ini adalah melalui metode dokumentasi yang
berarti mengumpulkan data dalam kategori dan data yang diklarifikasi tertulis terkait dengan
penelitian masalah daripada dokumen hukum, apakah surat kabar atau media lain dan lain-lain.
Analisis kuantitatif mengacu pada analisis ekonomi, bisnis atau keuangan yang bertujuan untuk
memahami atau memprediksi perilaku atau peristiwa melalui penggunaan pengukuran dan
perhitungan matematis, pemodelan statistik, dan penelitian. Analis kuantitatif bertujuan untuk
mewakili realitas tertentu dalam hal nilai numerik. Analisis kuantitatif digunakan untuk sejumlah
alasan, termasuk pengukuran, evaluasi kinerja atau penilaian instrumen keuangan, dan
memprediksi peristiwa dunia nyata seperti perubahan dalam tingkat pertumbuhan produk
domestik bruto (PDB) suatu negara.
Hasil Penelitian
Impor dari ekonomi AKFTA ke Indonesia meningkat dari 2009 hingga 2014. Perdagangan impor
Indonesia dari ASEAN-Korea didominasi oleh Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia. Nilai
impor dari Singapura terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebab, Singapura adalah pusat
perdagangan dan keuangan serta titik transit masuk barang yang beredar untuk Asia Tenggara.
Ini menunjukkan bahwa pembentukan dan penegakan FTA ASEAN-Korea memengaruhi
peningkatan nilai impor Indonesia. Aliran perdagangan impor Indonesia meningkat ketika
perjanjian perdagangan barang-barang di ASEAN-Korea FTA diterapkan sebagai dampak
integrasi regional. Impor meningkat secara signifikan dari 2010-2014 dan jatuh pada 2015.
Kemudian kembali normal pada 2016. PDB per kapita berpengaruh positif signifikan terhadap
impor. PDB per kapita meningkat dalam kondisi stabil setiap tahun. GDP per kapita
menunjukkan kemampuan negara dalam berdagang dengan negara mitra dagang. Dengan
demikian dampaknya adalah peningkatan pendapatan per kapita dan daya beli yang mengarah
pada konsumsi.
JURNAL III
Pendahuluan
Globalisasi yang saat ini dialami oleh semua negara di dunia secara tidak langsung
mengakibatkan hampir setiap negara yang ada menjalankan sistem perekonomian terbuka.
Setiap negara tersebut membuka diri terhadap perdagangan internasional. Perdagangan
internasional menjadi penghubung antara perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar
negeri. Kegiatan perdagangan internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara
tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan
kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih.
Ekspor merupakan pengiriman dan penjualan barang-barang maupun jasa yang diproduksi
didalam negeri ke luar negeri. Jumlah ekspor yang naik akan menyebabkan permintaan akan
mata uang domestik naik dan nilai tukar Rupiah menguat. Jumlah ekspor yang tinggi juga
mengakibatkan tenaga kerja pada suatu Negara terserap secara penuh sehingga pengangguran
berkurang dan meningkatkan pendapatan perkapita negara tersebut sehingga daya beli
meningkat.
Kajian Teori
Ekspor
Ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang dari dalam negeri ke
luar negeri. Menurut Murni (2009:208), ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi menjual produk
dalam negeri ke pasar di luar negeri. Keuntungan melakukan ekspor menurut Sukirno
(2010:205) adalah dapat memperluas pasar, menambah devisa negara, memperluas lapangan
kerja.
Impor
Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam negeri. Murni
(2009:208) menyatakan bahwa impor merupakan kegiatan ekonomi membeli produk luar negeri
untuk keperluan atau dipasarkan di dalam negeri.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian jangka panjang. Menurut Sukirno
(2010:56) perekenomian dapat dikatakan tumbuh jika balas jasa riil atas faktor-faktor
produksinya pada tahun tertentu lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Nilai Tukar
Nilai tukar atau yang biasa disebut dengan kurs merupakan harga atau nilai mata uang
negaranegara lain yang dinyatakan dalam nilai mata uang domestik. “Kurs valuta asing juga
dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing” (Sukirno, 2010:397).
Daya Beli
Putong (2010:32) “daya beli adalah kemampuan konsumen membeli banyaknya jumlah barang
yang diminta pada suatu pasar tertentu, pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode
tertentu”. Daya beli dalam suatu negara tergantung pada tingkat pendapatan perkapitanya.
Semakin tinggi tingkat pendapatan perkapita suatu negara menunjukkan bahwa semakin tinggi
pula tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory dengan metode kuantitatif.
Penelitian ekplanatori merupakan jenis penelitian yang menekankan hubungan kausalitas atau
sebab akibat antara dua atau lebih variabel yang saling mempengaruhi.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan penelitian Bank Indonesia selaku Bank Sentral dan Badan Pusat Statistik
(BPS).
Sumber dan Jenis Data
Data yang diperoleh pada penelitian adalahdata sekunder, dimana data yang diperoleh dari
pihak terkait seperti Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistika dalam bentuk time series
selama 9tahun dari periode kuartal IV tahun 2006 hingga kuartal III tahun 2015.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah data time series nilai ekspor, nilai impor, data
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar (kurs), dan datadaya beli masyarakat selama periode
2006:IV- 2015:III sebanyak 36 data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
sampel jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah data perkuartal yaitu kuartal IV:2006 hingga
kuartal III:2015 meliputi data nilaiekspor, nilai impor, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar (kurs),
data daya beli masyarakat. Jumlah sampel adalah sebanyak 36 sampel diperoleh dari data
perkuartal selama 9 tahun.
Hasil Pembahasan
Hipotesis 1
Berdasarkan uji t maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara ekspor terhadap nilai tukar secaraparsial dapat diterima. Nilai tukar Rupiah
terhadapDollar AS akan menguat ketika ekspor mengalamikenaikan dan begitu pula sebaliknya
nilai tukar Rupiah akan melemah ketika ekspor menurun.
Hipotesis 2
Kegiatan impor akan meningkatkanpermintaan mata uang negara mitra dagang yang artinya
nilai tukar negara pengimpor akan melemahterhadap negara mitra dagang. Nilai tukar
jugadipengaruhi corak keadaan perekonomian suatu negara, apabila keadaan ekonomi yang
baik mengakibatkan peningkatan impor yang lebih besar sehingga terjadi defisit neraca
perdangan maka keadaan tersebut bertendensi melemahkan Nilai Ekspor
Hipotesis 3
Berdasarkan uji t maka hipotesis yang menyatakan bahwa variabel ekspor akan mempengaruhi
pendapatan perkapita dapat diterima. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Zhang (2005). Nilai ekspor Indonesia akan memberikan kontribusi terhadap jumlah
pendapatan Indonesia, dan memiliki hubungan negatif. Naiknya nilai ekspor nyatanya
menurunkan pendapatan perkapita.
BAB III
Jurnal I :
Penulisan abstrak yang sesuai dengan kaidah penulisan
Data yang ditampilkan sangat lengkap sehingga mudah untuk dianalisis oleh pembaca
Metode penelitian yang dilakukan peneliti sangat baik karena peneliti terjun langsung
untuk mendapatkan data sehingga data tersebut benar-benar akurat
Menyampaikan hipotesis atas masalah yang dibahas
Menambahkan ide yang kreatif untuk menyelesaikan masalah yang dibahas
Pembagian-pembagian sub bab yang sangat kohesi dan koherensi
Melampirkan kesimpulan data dan pemecahan masalah yang menurut kami tepat
Melampirkan daftar pustaka yang sangat lengkap
Jurnal II :
Jurnal III :
Dari segi kelengkapan materi jurnal sudah sangat lengkap dan tersutruktur terlihat dari
pendahuluan dan dasar teori yang cukup mudah dimengerti sehingga mudah dimengerti juga.
Dari segi tujuan penelitian dan manfaatnya dan juga dari hasil penelitian yang berdasarkan
bukti-bukti dan hasil hipotesis dari penulis sudah sangat jelas dipaparkan.
3.2 KEKURANGAN JURNAL
Jurnal I :
Dalam penggunaan anonim yang kurang dikenal sehingga membuat pembaca susah
memahaminya
Dengan banyaknya hasil penelitian yang dipapar mengakibatkan penjelasan yang bertele-
tele sehingga membuat makna ganda
Data kuantitatif yang didapatkan. Sangat kurang sehingga sulit untuk memprediksi
apakah model bisnis tersebut dapat dilakukan.
Jurnal II :
Penjelasan di penelitian ini kurang mendalam.
Pada jurnal ini peneliti tidak memuat saran, yang dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
Pada penyusunan jurnal penulis tidak menggunakan kerangka penulisan jurnal dengan
benar/ tidak sesuai dengan pada umumnya.
Jurnal III :
Pada kesimpulan jurnal ini juga tidak memaparkan semua hal yang penting berkaitan
dengan maksud dan tujuan pembuatan jurnal.
Dalam segi metodelogy penelitian yang tidak dicantumkan secara spesisfik dan pada
pembahasan menggunakan berbagai tabel dan gambar yang cukup sulit dipahami.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat satu hal dalam penelitian ini yang berpengaruh penting dalam perubahan nilai tukar
Rupiah terhadap Dollar AS yaitu ekspor. Nilaitukar Rupiah terhadap Dollar AS akan menguat
ketika ekspor mengalami kenaikan dan begitu pula sebaliknya nilai tukar Rupiah akan melemah
ketikaekspor menurun. Ada dua hal dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap daya beli
masyarakat diIndonesia. Pertama adalah ekspor, nilai ekspor yang tinggi akan meningkatkan
produktifitas dalam negeri sehingga penyerapan tenaga kerja secara penuh dan pengangguran
berkurang. Berkurangnya pengangguran akan meningkatkan pendapatan perkapita sehingga daya
beli akan meningkat. Hal tersebut tidak akan terjadi ketika peningkatan nilai ekspor bukan
dikarenakan naiknya volume ekspor melainkan karena harga barang-barang ekspor yang naik.
Kedua adalah impor, impor yang tinggi akan mengakibatkan produktifitas dalam negeri menurun
sehinggapengangguran lebih banyak terjadi dan pendapatan perkapita menurun. Penurunan
pendapatan perkapita akan menurunkan daya beli masyarakat. Hal tersebut tidak terjadi jika
barang-barang yang diimpor ialah barang-barang modal maupun barang-barang setengah jadi.
4.2 Saran
Bagi eksportir diharapkan dapat meningkatkan volume ekspornya karena dalam hasil penelitian
ekspor berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar Rupiah dan daya beli masyarakat Indonesia.
Bagi Importir dan masyarakat diharapkan menekan kegiatan impor. sebaiknya memperhatikan
jumlah ekspor dan impor agar tetap seimbang. Impor yang tinggi tidakakan berdampak negatif
terhadap kondisi ekonomi apabila tidak melebihi ekspornya dan yang diimporadalah barang-
barang modal dan barang setengah jadi.