NASIONAL INDONESIA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan......................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak merupakan iuran wajib yang dibayar rakyat kepada negara tanpa
kontraprestasi secara langsung dan akan digunakan untuk kepentingan
pemerintah dan masyarakat umum (Mardiasmo: 2011). Pajak mempunyai
fungsi penting salah satunya yaitu sebagai sumber dana pemerintah untuk
melakukan pembangunan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan
memerlukan dana yang tidak sedikit, kebutuhan untuk pembangunan
sifatnya proporsional dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan yang
sedang dan akan berlangsung.
1
Dwi Kelvin Aditya . 2019. “Pentingnya Pembayaran Pajak Untuk Negara”.
https://www.pajakku.com/read/5da03b54b01c4b456747b729/Pentingnya-Pembayaran-Pajak-
untuk-Negara. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2020 pukul 21.35 WIB.
1
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi bagi penyelenggaraan
pemerintah dan pelaksanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu
perlunya untuk mendalami dan mengetahui secara rinci dengan cara
mengkaji berbagai literatur mengenai efektivitas dan efisiensi peran pajak
yang notabene adalah kontributor pertama bagi penerimaan dalam negeri
guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia.
2. Melatih daya pikir kritis dalam memberi solusi yang solutif bagi
perpajakan di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nisa Mutia Sari. 2019. “Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia Sesuai UUD 1945”.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3877503/tujuan-pembangunan-nasional-di-indonesia-
sesuai-uud-1945. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 19.40 WIB.
3
pembangunan. Pajak sendiri memiliki dua fungsi utama dalam
pembangunan nasional yaitu:3
3
Rochmat Soemitro. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: Eresco. hlm. 108-110.
4
kesehatan, perumahan, dan sebangainya, yang manfaatnya bisa dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat.
5
Insentif fiskal adalah pemanfaatan pengeluaran dan pendapatan negara
untuk mempengaruhi keadaan ekonomi. Pemberian insentif fiskal ini
digunakan untuk menjadi katalisator bagi terjaganya tingkat konsumsi
dan investasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Kebijakan seperti ini pernah ditempuh pemerintah pada
2009 dan dampaknya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar
4,9%.
3. Tax Amnesty
Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty adalah penghapusan pajak
yang seharusnya dibayar dengan cara mengungkap harta dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak. Tax amnesty (pengampunan pajak)
di Indonesia dilakukan melalui tiga periode. Periode pertama tax
amnesty berlangsung dari 28 Juni 2016-30 September 2016,
dilanjutkan periode kedua yang mulai dari 1 Oktober 2016-31
Desember 2016. Periode ketiga dan terakhir dari kebijakan ini
berlangsung pada 1 Januari 2017-31 Maret 2017.
Beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah diatas memang
sudah menghasilkan hasil yang cukup baik, tetapi masih ada beberapa
catatan yang harus dibenahi dalam memaksimalkan penerimaan dan peran
pajak dalam pembangunan nasional Indonesia. Beberapa strategi lain untuk
meningkatkan penerimaan pajak dan tax ratio bisa ditempuh dengan
beberapa cara yaitu5:
Pertama, memperbaiki administrasi data dengan memanfaatkan
teknologi informasi untuk menciptakan sistem yang terintegrasi. Pemerintah
harus melakukan investasi besar-besaran untuk menciptakan sistem
teknologi informasi perpajakan yang mutakhir dan praktis, sehingga wajib
pajak yang tidak patuh akan sangat mudah dideteksi melalui sistem ini.
5
Nasori Ahmad. 2018. “Beberapa Cara Meningkatkan Penerimaan Pajak”.
https://investor.id/macroeconomics/beberapa-cara-meningkatkan-penerimaan-pajak. Diakses
pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 22.15 WIB.
6
Kedua, meningkatkan kualitas petugas pajak. Untuk peningkatan
kualitas, ini harus menjadi fokus awal karena petugas pajak di lapangan
sering dikeluhkan memberikan pelayanan yang tidak memuaskan atau
memberikan penjelasan yang multi-interpretasi. Contoh yang paling nyata
adalah saat program tax amnesty, petugas pajak memberikan penjelasan
yang berbeda-beda tentang nilai wajar dari aset yang ingin dideklarasikan
oleh wajib pajak.
Ketiga, memperbaiki law enforcement dan aturan pajak. Perbaikan
sistem penegakan hukum dan pembuatan aturan hukum pajak yang jelas dan
tegas sanksinya bagi pelanggar pajak, diharapkan bisa meningkatkan
kesadaran dan penerimaan pajak di Indonesia. Hal itu sesuai dengan amanat
Pasal 23A UUD 1945, yang intinya menyebutkan pajak adalah pungutan
yang bersifat memaksa untuk keperluan negara.
Keempat, memperluas basis pajak, yaitu menambah jumlah orang yang
seharusnya membayar pajak tapi belum membayar pajak dengan benar.
Selain itu, aspek terpenting yaitu peningkatan kesadaran membayar pajak
dari wajib pajak. Kesadaran membayar pajak sangat bergantung kesadaran
hukum masing-masing wajib pajak. Kesadaran hukum yang demikian
memang dibutuhkan dalam rangka pembangunan nasional dan upaya
penegakan hukum yang sejalan dengan salah satu asas dalam pembangunan
nasional.
Dengan pembenahan dalam memaksimalkan penerimaan pajak, maka
dalam hal ini secara otomatis efektivitas dan efisiensi peran pajak dalam
pembangunan nasional dapat dilaksanakan secara maksimal dalam
pembangunan nasional Indonesia dan jika hal itu terjadi maka tujuan negara
yang temaktub di Pembukaan UUD 1945 dapat secara nyata direalisasikan
dan manfaatnya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia
itu sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
1.2 Saran
8
penegakan hukum di sektor pajak. Sedangkan untuk wajib pajak,
dibutuhkan kesadaran diri masing-masing untuk membayar pajak. Dengan
membayar pajak, masyarakat Indonesia sendirilah yang akan menikmati
hasil pembangunan nasional tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Soemitro, Rochmat. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung:
Eresco.
Jurnal
Talondong, Susanti. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak
Daerah Provinsi Sulawesi Utara ”. Jurnal Riset Akutansi, Edisi No. 13
Vol. 4, 2018.
Internet
9
Sesuai UUD 1945”.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3877503/tujuan-pembangunan-
nasional-di-indonesia-sesuai-uud-1945. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2020 pukul 19.40 WIB.
10