Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PERAN PAJAK DALAM PEMBANGUNAN

NASIONAL INDONESIA

Dosen Pengampu:

Dr. Djoko Wahju Winarno, S.H., M.S.

Disusun Oleh :

Adhimas Fauzan R. (E0019006)


Akbar Budi Primatama (E0019021)
Daffa Rafitra Praya (E0019092)
Danadyaksa Putra (E0019094)
Muhammad Faisal N. (E0019281)
Yoyan Ega Pradana (E0019441)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang


senantiasa melimpahkan rahmat dan bimbingan-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Efektivitas dan Efiesiensi Peran Pajak dalam Pembangunan Nasional
Indonesia”

Makalah ini disusun dan ditinjau bersama untuk memenuhi Ujian


Tengah Semester mata kuliah Hukum Pajak kelas E. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Sekiranya makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan kajian keilmuan.

Surakarta, 22 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran Pajak dalam Pembangunan Nasional Indonesia ...............................3

2.2 Upaya Untuk Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Peran Pajak


dalam Pembangunan Nasional Indonesia..........................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan......................................................................................................8

3.2 Saran............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan iuran wajib yang dibayar rakyat kepada negara tanpa
kontraprestasi secara langsung dan akan digunakan untuk kepentingan
pemerintah dan masyarakat umum (Mardiasmo: 2011). Pajak mempunyai
fungsi penting salah satunya yaitu sebagai sumber dana pemerintah untuk
melakukan pembangunan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan
memerlukan dana yang tidak sedikit, kebutuhan untuk pembangunan
sifatnya proporsional dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan yang
sedang dan akan berlangsung.

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi


penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional.
Penting dan strategisnya peran serta sektor perpajakan dalam
penyelenggaraan pemerintah dapat dilihat pada Anggaran Belanja Negara
(APBN) dan Rancangan APBN setiap tahun yang disampaikan pemerintah,
yaitu terjadinya peningkatan persentase sumbangan pajak dari tahun ke
tahun.

Penerimaan pajak mengalami peningkatan yang cukup signifikan


baik dalam jumlah nominal maupun persentase terhadap jumlah
keseluruhan pendapatan negara. Di sisi lain persentase Wajib Pajak
masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk
di Indonesia. Hal ini menunjukan kesadaran masyarakat Indonesia
untuk membayar pajak masih rendah. 1

1
Dwi Kelvin Aditya . 2019. “Pentingnya Pembayaran Pajak Untuk Negara”.
https://www.pajakku.com/read/5da03b54b01c4b456747b729/Pentingnya-Pembayaran-Pajak-
untuk-Negara. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2020 pukul 21.35 WIB.

1
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi bagi penyelenggaraan
pemerintah dan pelaksanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu
perlunya untuk mendalami dan mengetahui secara rinci dengan cara
mengkaji berbagai literatur mengenai efektivitas dan efisiensi peran pajak
yang notabene adalah kontributor pertama bagi penerimaan dalam negeri
guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan adanya latar belakang yang telah dipaparkan maka
permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana peran pajak dalam pembangunan nasional Indonesia?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peran
pajak dalam pembangunan nasional Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, dapat ditarik
beberapa tujuan penulisan yaitu :

1. Mengetahui peran pajak dalam pembangunan nasional Indonesia.

2. Memberi solusi yang solutif untuk meningkatkan efektivitas dan


efisiensi peran pajak dalam pembangunan nasional Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan peran pajak
dalam pembangunan nasional Indonesia.

2. Melatih daya pikir kritis dalam memberi solusi yang solutif bagi
perpajakan di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Pajak dalam Pembangunan Nasional Indonesia

Pembangunan nasional merupakan rangkaian pembangunan


yang berkesinambungan dan dilakukan secara terus menerus secara
berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk
memacu peningkatan kemampuan nasional.2 Pembangunan nasional
Indonesia adalah pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata
serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara
yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.

Untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh penduduk bangsa, maka


dilakukan pembangunan dalam berbagai bidang yang termasuk didalamnya
ialah pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusianya.
Untuk itu, diperlukan sumber-sumber dana yang tidak sedikit.
Pembangunan nasional itu memerlukan dana yang besar dan rencana yang
matang, tanpa didukung dengan dana yang besar, mustahil untuk
mewujudkan cita-cita bangsa kita melalui pembangunan tersebut akan
tercapai.

Kita ketahui bersama bahwa sumber dana yang diperoleh guna


membiayai pembangunan bagi negara kita adalah sebagian besar dari sektor
pajak. Hampir di seluruh dunia, baik itu negara maju dan negara
berkembang, pajak ditempatkan menjadi sumber utama untuk pembiayaan

2
Nisa Mutia Sari. 2019. “Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia Sesuai UUD 1945”.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3877503/tujuan-pembangunan-nasional-di-indonesia-
sesuai-uud-1945. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 19.40 WIB.

3
pembangunan. Pajak sendiri memiliki dua fungsi utama dalam
pembangunan nasional yaitu:3

1. Fungsi Anggaran (budgetair) => sebagai sumber memasukkan uang


ke kas negara yang akan dipakai untuk pembiayaan pengeluaran rutin
negara. Jika masih surplus, maka selanjutnya akan dipakai untuk
membiayai investasi pemerintah.

2. Fungsi Mengatur (regulerend) => dalam hal ini pajak digunakan


sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Selain itu, pajak
juga mendorong penyaluran dana dari private saving ke private
investment.

Pajak menyumbangkan pemasukan besar dalam rangka mewujudkan


fungsi-fungsi tersebut. Terbukti pada kontribusi pendapatan negara dari
pajak cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Apabila berbicara
mengenai peran pajak dalam pembangunan nasional, maka akan berkaitan
secara langsung dengan efisiensi ekonomi dan distribusi pendapatan.
Mengapa demikian? Pertama, karena sebagian dari pendapatan pajak
dimanfaatkan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur, seperti jalan
raya, jembatan, dan infrastruktur lain guna mempercepat laju perekonomian.
Melalui percepatan laju perekonomian inilah, efisiensi ekonomi diharapkan
bisa terwujud.

Selanjutnya dari sisi distribusi pendapatan. Kita bisa mengambil


referensi pada pengenaan tarif pajak penghasilan. Perlu diketahui bahwa
tarif pajak penghasilan menggunakan prinsip progresif artinya semakin
besar penghasilan seseorang, semakin besar pula pajak yang dikenakan
kepadanya. Penerapan tarif pajak progresif diharapkan memenuhi aspek
keadilan dalam distribusi pendapatan. Kemudian aspek ini diwujudkan
dalam bentuk pembangunan sarana umum, seperti sarana pendidikan,

3
Rochmat Soemitro. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: Eresco. hlm. 108-110.

4
kesehatan, perumahan, dan sebangainya, yang manfaatnya bisa dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat.

2.2 Upaya Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Peran Pajak dalam


Pembangunan Nasional Indonesia

Efektivitas merupakan perbandingan antara realisasi suatu pendapatan


dengan target yang ditetapkan sedangkan efisiensi sendiri merupakan
perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu jenis
pendapatan dengan realisasi penerimaannya. Efisiensi merupakan
perbandingan output dengan input yang dikaitkan dengan standar
kinerja/target yang ditetapkan.

Efisiensi pajak adalah menghitung alokasi penghasilan pajak yang


dipakai dalam menutupi biaya pemungutan pajak yang terkait. Efisiensi
pajak berhubungan dengan besarnya biaya pemungutan dengan realisasi
penerimaan pajak.4 Efektivitas dan efisiensi pajak memang saat ini harus
dilakukan di Indonesia, adapun beberapa upaya efektivitas dan efisiensi
pajak yang telah dilakukan pemerintah yakni:

1. Menyesuaikan tarif PPnBM atas kelompok Barang Kena Pajak (BKP)


PPnBM sendiri yaitu pajak yang dikenakan atas transaksi Barang
Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah, baik yang diproduksi di
dalam negeri ataupun melalui impor barang dari luar negeri. PPnBM
mempunyai dasar hukum sendiri yaitu Undang – Undang Nomor 42
Tahun 2009.
2. Pemberian insentif fiskal bagi kegiatan ekonomi strategis
4
Susanti Talondong, “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Sulawesi
Utara ”, Jurnal Riset Akutansi, Edisi No. 13 Vol. 4, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi, 2018, hlm 4.

5
Insentif fiskal adalah pemanfaatan pengeluaran dan pendapatan negara
untuk mempengaruhi keadaan ekonomi. Pemberian insentif fiskal ini
digunakan untuk menjadi katalisator bagi terjaganya tingkat konsumsi
dan investasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Kebijakan seperti ini pernah ditempuh pemerintah pada
2009 dan dampaknya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar
4,9%.
3. Tax Amnesty
Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty adalah penghapusan pajak
yang seharusnya dibayar dengan cara mengungkap harta dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun
2016 tentang Pengampunan Pajak. Tax amnesty (pengampunan pajak)
di Indonesia dilakukan melalui tiga periode. Periode pertama tax
amnesty berlangsung dari 28 Juni 2016-30 September 2016,
dilanjutkan periode kedua yang mulai dari 1 Oktober 2016-31
Desember 2016. Periode ketiga dan terakhir dari kebijakan ini
berlangsung pada 1 Januari 2017-31 Maret 2017.
Beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah diatas memang
sudah menghasilkan hasil yang cukup baik, tetapi masih ada beberapa
catatan yang harus dibenahi dalam memaksimalkan penerimaan dan peran
pajak dalam pembangunan nasional Indonesia. Beberapa strategi lain untuk
meningkatkan penerimaan pajak dan tax ratio bisa ditempuh dengan
beberapa cara yaitu5:
Pertama, memperbaiki administrasi data dengan memanfaatkan
teknologi informasi untuk menciptakan sistem yang terintegrasi. Pemerintah
harus melakukan investasi besar-besaran untuk menciptakan sistem
teknologi informasi perpajakan yang mutakhir dan praktis, sehingga wajib
pajak yang tidak patuh akan sangat mudah dideteksi melalui sistem ini.

5
Nasori Ahmad. 2018. “Beberapa Cara Meningkatkan Penerimaan Pajak”.
https://investor.id/macroeconomics/beberapa-cara-meningkatkan-penerimaan-pajak. Diakses
pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 22.15 WIB.

6
Kedua, meningkatkan kualitas petugas pajak. Untuk peningkatan
kualitas, ini harus menjadi fokus awal karena petugas pajak di lapangan
sering dikeluhkan memberikan pelayanan yang tidak memuaskan atau
memberikan penjelasan yang multi-interpretasi. Contoh yang paling nyata
adalah saat program tax amnesty, petugas pajak memberikan penjelasan
yang berbeda-beda tentang nilai wajar dari aset yang ingin dideklarasikan
oleh wajib pajak.
Ketiga, memperbaiki law enforcement dan aturan pajak. Perbaikan
sistem penegakan hukum dan pembuatan aturan hukum pajak yang jelas dan
tegas sanksinya bagi pelanggar pajak, diharapkan bisa meningkatkan
kesadaran dan penerimaan pajak di Indonesia. Hal itu sesuai dengan amanat
Pasal 23A UUD 1945, yang intinya menyebutkan pajak adalah pungutan
yang bersifat memaksa untuk keperluan negara.
Keempat, memperluas basis pajak, yaitu menambah jumlah orang yang
seharusnya membayar pajak tapi belum membayar pajak dengan benar.
Selain itu, aspek terpenting yaitu peningkatan kesadaran membayar pajak
dari wajib pajak. Kesadaran membayar pajak sangat bergantung kesadaran
hukum masing-masing wajib pajak. Kesadaran hukum yang demikian
memang dibutuhkan dalam rangka pembangunan nasional dan upaya
penegakan hukum yang sejalan dengan salah satu asas dalam pembangunan
nasional.
Dengan pembenahan dalam memaksimalkan penerimaan pajak, maka
dalam hal ini secara otomatis efektivitas dan efisiensi peran pajak dalam
pembangunan nasional dapat dilaksanakan secara maksimal dalam
pembangunan nasional Indonesia dan jika hal itu terjadi maka tujuan negara
yang temaktub di Pembukaan UUD 1945 dapat secara nyata direalisasikan
dan manfaatnya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia
itu sendiri.

7
BAB III

PENUTUP

1.1 Simpulan

Pembangunan nasional merupakan rangkaian pembangunan


yang berkesinambungan dan dilakukan secara terus menerus secara
berencana. Dalam hal ini pajak memiliki sumbangsih besar dalam
pembangunan nasional Indonesia dan mengenai peran pajak sendiri dalam
pembangunan nasional, maka akan berkaitan secara langsung dengan
efisiensi ekonomi dan distribusi pendapatan. Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penerimaan dan
peran pajak di Indonesia, tetapi hal itu tidak akan berjalan maksimal jika
tidak dibarengi dengan kesadaran membayar pajak oleh wajib pajak.

1.2 Saran

Untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia, maka


dilakukan pembangunan nasional. Pajak telah menyumbangkan dana yang
besar untuk pembangunan nasional. Berbagai upaya harus kita lakukan,
tidak hanya tugas pemerintah tetapi ini tugas bersama untuk meningkatkan
penerimaan sektor pajak yang muaranya juga untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi peran pajak dalam pembangunan nasional
Indonesia. Negara sebagai pemungut pajak, wajib meningkatkan kualitas
petugas pajak, memperluas basis data pajak dan mereformasi sistem

8
penegakan hukum di sektor pajak. Sedangkan untuk wajib pajak,
dibutuhkan kesadaran diri masing-masing untuk membayar pajak. Dengan
membayar pajak, masyarakat Indonesia sendirilah yang akan menikmati
hasil pembangunan nasional tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Soemitro, Rochmat. 1988. Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung:
Eresco.

Jurnal
Talondong, Susanti. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak
Daerah Provinsi Sulawesi Utara ”. Jurnal Riset Akutansi, Edisi No. 13
Vol. 4, 2018.

Internet

Aditya, Dwi Kelvin. 2019. “Pentingnya Pembayaran Pajak Untuk


Negara”.
https://www.pajakku.com/read/5da03b54b01c4b456747b729/Pentingnya
-Pembayaran-Pajak-untuk-Negara. Diakses pada tanggal 19 Oktober
2020 pukul 21.35 WIB.

Ahmad, Nasori. 2018. “Beberapa Cara Meningkatkan Penerimaan


Pajak”. https://investor.id/macroeconomics/beberapa-cara-meningkatkan-
penerimaan-pajak. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020 pukul 22.15
WIB.

Sari, Nisa Mutia. 2019. “Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia

9
Sesuai UUD 1945”.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3877503/tujuan-pembangunan-
nasional-di-indonesia-sesuai-uud-1945. Diakses pada tanggal 20
Oktober 2020 pukul 19.40 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai