Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL REVIEW TENTANG EKONOMI MAKRO

OLEH:

Mohammad Agam Aruna (190102046)

Dosen Pembimbing:

Dr.BISMI,S.Ag.,M.Si.

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY FAKULTAS SYARIAH


DAN HUKUM
HUKUM EKONOMI SYARIAH
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
dan karunianya kepada penulis dan tak lupa pula shalawat bersampulkan salam keharibaan
Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan dengan
benar penyusunan makalah ini yang berjudul “Critical Review Jurnal tentang Ekonomi”.
Sebagai mata pelajaran Ekonomi Bisnis Syariah.
Penulis Mengucapkan Banyak Terima Kasih Kepada Bpk Dr.BISMI,S.Ag.,M.Si.
Selaku Pembimbing Dalam pembuatan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini, penulis mendapatkan beragam hambatan. Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini banyak kekurangan dan kelemahannya dan juga penulis masih
berstatus mahasiswa yang sangat minim akan pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kepada pembaca untuk mengkritik dan saran yang sifatnya dapat
membangun dan serta bermanfaat demi kesempurnaan makalah ini.

Hanya kepada Allah SWT penulis memohon ampunan dan rahmat-Nya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Banda Aceh, 12 Juli 2021

Penulis
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kawasan kota di berbagai wilayah di dunia saat ini tengah mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Hal ini terjadi sejak era 1980-an hingga 2010-an . Oleh
karena itu pembangunan suatu wilayah tidak dapat terlepas dari aspek ekonomi. Aspek
ekonomi suatu wilayah penting untuk dipelajari karena berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakatnya dan kelancaran pembangunan di daerah tersebut. Pemahaman tidak hanya
berkutat mengenai issue ekonomi terkini, melainkan beserta alternatif penyelesaian
masalahnya.
2. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penyusunan critical review ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui salah satu studi kasus issue terkait ekonomi kota
2. Memahami detail issue terkait ekonomi kota dan mampu melakukan kajian secara
kritis terhadap jurnal terpilih.
3. Membandingkan antara penanganan terhadap issue yang direview dengan
penanganan issue sejenis yang berkembang di Indonesia
PEMBAHASAN

CRITICAL REVIEW

JURNAL EKONOMI KOTA

Judul Jurnal : Intensifikasi Pemungutan Pajak Hotel Ditinjau dari Potensi Kota Batu
untuk Meningkatkan Pendapatan asli Daerah

Penulis : Wisudawan Krida Laksana Putra

Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP,

Universitas Airlangga

Publikasi : Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik

Volume 1, Nomor 1, januari 2013

Reviewer : Mohammad Agam Aruna (190102046)

Tanggal Review : 12 Juli 2021

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani melalui kata „oikos’ dan „namos’ atau
„oikonomia’ yang artinya manajemen urusan rumah-tangga, khususnya penyediaan dan
administrasi pendapatan. (Sastradipoera, 2001: 4). Menurut Albert L.Mayers dalam
bukunya “Grond lagun van de Modern Economic” mengemukakan bahwa Ilmu
ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan
kebutuhan manusia.
B. Kebijakan Perpajakan
Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya “Pengantar
Singkat Hukum Pajak” adalah sebagai berikut (Soemitro, Rochmat. 2002. Pengantar
singkat Hukum Pajak, PT Eresco, Bandung) pajak adalah peralihan kekuasaan dari
sektor swasta ke sektor publik berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan
dengan hukum, mendapatkan imbalan yang secara langsung dapat ditunjukkan, yang
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan yang digunakan sebagai alat
pendorong, penghambat atau pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang
keuangan negara. Kebijakan perpajakan sebagai pelaksanaan pemungutan pajak
berdasarkan undang undang perpajakan guna membantu atau mewujudkan pelaksanaan
kebijaksanaan pemerintah dalam mengendalikan atau menanggulangi keadaan
masyarakat dan negara (Tampubolon, 1990:13).
C. Kebijakan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan undang-undang baru No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan daerah mempunyai
misi utama yaitu penyelenggaraan desentralisasi fiskal, yang diharapkan akan
menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu : pertama, mendorong peningkatan partisipasi,
prakasa, dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan
hasil-hasil pembangunan di seluruh daerah, memperbaiki alokasi sumber daya
produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat
pemerintahan yang lebih rendah (Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi Offset. Hal 214)
D. Intensifikasi Pajak Daerah
Pengertian intensifikasi pajak menurut Surat Edaran Direktur Jendral Pajak No.
SE-06/PJ.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Pajak dan Intensifikasi Pajak
adalah sebagai berikut: “Intensifikasi Pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian
penerimaan pajak terhadap objek serta subjek yang telah tercatat atau terdaftar dalam
administrasi DJP, dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak.” Proses
pemungutan pajak selama ini dinilai cenderung kurang optimal.
Oleh karena itu intensifikasi pajak daerah penting untuk dilakukan guna
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa harus melakukan perluasan
sumber atau obyek pendapatan baru yang memerlukan studi, proses dan waktu yang
panjang. Intensifikasi tersebut dapat diterapkan terhadap subyek maupun obyek
pendapatan.

REVIEW JURNAL

Pajak memiliki arti penting bagi daerah karena berperan sebagai sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD). PAD merupakan modal besar pemerintah daerah sebagai dana
pembangunan dan untuk memenuhi belanja daerah. Salah satu jenis pajak yang memberikan
kontribusi yang cukup besar tehadap PAD adalah pajak sektor hotel. Sektor pajak tersebut
menjadi kontributor utama bagi PAD terutama untuk Kota Batu, mengingat cukup banyaknya
objek wisata di Kota Batu. Hotel dan obyek wisata memiliki keterkaitan satu sama lain sebagai
daya tarik bagi para wisatawan. Dalam meneliti pembuatan jurnal, peneliti menggunakan
metode pendekatan kualitatif.

Sedangkan teknik penentuan informan dengan cara purposive yang dilanjutkan dengan
teknik snowball. Agar tidak mengalami penurunan pendapatan, Dinas Pendapatan Daerah Kota
Batu berupaya meningkatkan pendapatan daerah dengan cara intensifikasi pajak hotel.
Intensifikasi tersebut dilakukan dengan mengadakan pembinaan kepada pihak hotel tentang
ketepatan waktu, dan sistem bonbill, membentuk panitia komite pengawasan pajak yang
bertujuan agar pihak hotel mampu membayar pajak sesuai peraturan daerah, serta menjalin
hubungan yang baik dengan pihak hotel dan perbaikan kualitas pelayanan Dispenda.

Secara umum, optimalisasi intensifikasi pajak hotel oleh Pemerintah Daerah dapat
dilakukan dengan:

a. Memperluas basis penerimaan pajak daerah dengan identifikasi jumlah pembayar


pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian dan menghitung
kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan.
b. Memperkuat proses pemungutan pajak dengan peningkatan SDM.
c. Meningkatkan pengawasan pajak.
d. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan dengan
penyederhanaan administrasi pajak.

Namun dalam pelaksanaan upaya intensifikasi pajak hotel di Kota Batu, Dinas
Pendapatah Daerah menemui berbagai hambatan, antara lain :

a. Relatif rendahnya basis pajak hotel Kota Batu.


b. Peran pajak hotel tergolong kecil dalam total PAD, sebagian besar dana daerah
masih berasal dari pusat.
c. Kemampuan administrasi pemungutan pajak hotel masih rendah d. Kemampuan
pengawasan keuangan pajak hotel yang lemah.

KRITIK TERHADAP JURNAL

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari penulisan jurnal telah tercapai, yaitu
mendeskripsikan upaya intensifikasi pemungutan pajak hotel ditinjau dari potensi Kota Batu
untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Penulisan judul telah sesuai dan mampu
menggambarkan isi jurnal secara keseluruhan.

Selain itu kualifikasi penulis sebagai mahasiswa program studi administrasi negara
FISIP, Universitas Airlangga cukup menunjang topik yang dibahas dalam penelitian. Ditinjau
dari gaya bahasanya, jurnal ilmiah tersebut disampaikan dengan gaya penulisan bahasa
Indonesia yang baku dan mudah dipahami. Namun abstrak justru hanya disajikan dalam satu
bahasa saja yaitu bahasa inggris, akan lebih baik lagi jika abstrak disajikan dalam dua bahasa,
yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris.

Selain itu pembahasan di dalam jurnal masih menggunakan beberapa istilah asing tanpa
penjelasan, sehingga akan sulit dipahami oleh pembaca yang awam. Dilihat dari substansi
isinya jurnal tersebut kurang mengeksplore solusi yang telah ada secara mendalam. Peneliti
tidak membahas seberapa efektif upaya intensifikasi pamungutan pajak hotel yang telah
dilakukan oleh pemerintah Kota Batu, melainkan hanya menjelaskan upaya apa yang diambil
oleh pemerintah daerah saja.

Menurut Silvani (dalam Gunadi 2001:79) administrasi pajak dikatakan efektif bila
mampu mengatasi masalah-masalah:

1. Wajib Pajak yang tidak terdaftar (unregistered taxpayers).


2. Wajib Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).
3. Penyelundup pajak (tax evaders).
4. Penunggak pajak (delinquent tax pavers).

Berdasarkan sumber lain, yaitu jurnal yang ditulis oleh Armida Fentika mahasiswa
program pascasarjana Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
Semarang dengan judul Intensifikasi Pajak Hotel Melalui Pengembangan Pariwisata Di Kota
Tanjungpinang, upaya intensifikasi pemungutan pajak dapat pula dilakukan dengan upaya
mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki
basis data objek, memperbaiki penilaian dan menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis
pungutan.
KESIMPULAN

Untuk menghadapi berbagai permasalahan terkait pemungutan pajak, Kota Batu telah
menentukan langkah dengan Intensifikasi pemungutan pajak. Intensifikasi tersebut dilakukan
dengan mengadakan pembinaan kepada pihak hotel tentang ketepatan waktu, dan sistem
bonbill, membentuk panitia komite pengawasan pajak yang bertujuan agar pihak hotel mampu
membayar pajak sesuai peraturan daerah, serta menjalin hubungan yang baik dengan pihak
hotel dan perbaikan kualitas pelayanan Dispenda.

Namun dalam melaksanakan intensifikasi tersebut, pemerintah Kota Batu mengalami


berbagai macam kendala, yaitu :

1. Relatif rendahnya basis pajak hotel Kota Batu.


2. Peran pajak hotel tergolong kecil dalam total PAD, sebagian besar dana daerah
masih berasal dari pusat.
3. Kemampuan administrasi pemungutan pajak hotel masih rendah Kemampuan
pengawasan keuangan pajak hotel yang lemah
DAFTAR PUSTAKA

Kaho, Joseph Riwu. 2001. Prospek Otonomi Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Mardiasmo. 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan
Daerah, Yogyakarta: Andi. Mamesah, D.J, 1995. Sistem Administrasi Keuangan Daerah,
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Marihot P. Siahaan. 2005.

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Musgrave, 1989.
Public Finance In Theory and Pratice. McGraw-Hill Book Company.

Sony Yuwono dkk. 2007, Memahami APBD dan Permasalahanya, Panduan Pengelolaan
Keuangan Daerah, Malang : Bayumedia Publishing.

Undang – Undang nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Peraturan Walikota Batu
No 5 Tahun 2010 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pajak Hotel

Anda mungkin juga menyukai