Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Tax Planning
Oleh
Kelompok 1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami telah berhasil
menyelesaikan tugas sederhana ini guna memenuhi tugas kelompok untuk materi
Aspek Perpajakan Perusahaan Kontruksi.
Dengan menyadari kemampuan dan keterbatasan yang ada, kami sadar
bahwa dalam penulisan tugas ini, tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, hingga terselesaikannya Tugas Kelompok kami yaitu Tax
Planning mengenai Aspek Perpajakan Perusahaan Kontruksi.
Akhirnya penulis berharap, semoga tugas ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan bagi pembaca pada
khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
berusaha dan kesempatan kerja, mendorong pertumbuhan sektor lain,
menyumbangkan product domestic brutto, berperan dalam penghematan devisa
dan meningkatkan penerimaan devisa.
Sektor Jasa Konstruksi adalah salah satu sektor strategis dalam mendukung
tercapainya pembangunan nasional. Menurut data BPS, kontribusi sektor jasa
konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2010,
sektor konstruksi mencapai sekitar 10,25 persen dari Produk Domestik Bruto atau
sekitar Rp. 660,89 Triliun, dan menempati peringkat kelima jika dibandingkan
dengan sektor lainnya.
Agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang Aspek Perpajakan Perusahan
Konstruksi
5
1.4 Manfaat Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan
jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011: 1). Definisi lain
mengenai pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara
untuk pembiayaan pengeluaran rutin dan surplusnya yang digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk menbiayaan public investment.
Menurut N.J Feldmann pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh
dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan secara
umum), tanpa adanya kontra prestasi dan semata-mata digunakan untuk menuntut
pengeluaranpengeluaran secara umum.(Siti Resmi, 2011: 2)Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dan
7
tidak mendapatkan prestasi-prestasi kembali yang secara langsung dapat ditunjuk.
2.2. Pengetian Yang Berkaitan Dengan Jasa Konstruksi
8
Termasuk di dalam kelompok jasa ini adalah jasa penilai.
Nilai Kontrak Jasa Konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam suatu
kontrak jasa konstruksi secara keseluruhan.
Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap
yang memerlukan layanan jasa konstruksi. Penyedia Jasa adalah orang pribadi
atau badan termasuk bentuk usaha tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa konstruksi baik sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi
dan pengawas konstruksi maupun sub-subnya. Nilai Kontrak Jasa Konstruksi
adalah nilai yang tercantum dalam satu kontrak jasa konstruksi secara
keseluruhan. Atas penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak
Penghasilan yang bersifat final. Tarif Pajak Penghasilan yang bersifat final :
(a) 2% (dua persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa dengan kualifikasi usaha kecil;
9
(b) 4% (empat persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;
(c) 3% (tiga persen) untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b;
Dalam Pasal 3 PP 51/2008 stdd PP 40/2009, besar tarif pajak untuk usaha jasa
konstruksi dibedakan menjadi dua bagian yaitu usaha jasa konstruksi yang
memiliki klasifikasi usaha dan yang tidak memiliki klasifikasi usaha.
10
Bentuk Usaha Tarif
Khusus untuk jasa pelaksanaan konstruksi, kualifikasi usaha itu bahkan dibagi ke
dalam tiga kelompok yakni: kecil, menengah dan besar. Menurut Peraturan LPJK
Nomor 11 Tahun 2006 pengelompokkan tersebut didasarkan pada apa yang
disebut grade yaitu tingkat kemampuan atau kompetensi dari si kontraktor, seperti
tampak pada tabel berikut:
11
2.5 Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan
Pajak penghasilan dipotong oleh pengguna jasa pada saat pembayaran, dalam hal
pengguna jasa merupakan pemotong pajak. Apabila pengguna jasa adalah badan
pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, bentuk usaha tetap atau wajib pajak
orang pribadi dalam negeri yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, maka akan
dipotong oleh pengguna jasa pada saat pembayaran uang muka dan termin.
Sementara itu, apabila pengguna jasa bukan merupakan pemotong PPh, maka
kontraktor selaku pemberi jasa dan penerima penghasilan wajib menyetorkan
sendiri PPh Final yang terutang tersebut.
Pembayaran PPh Final usaha jasa konstruksi dilakukan paling lambat pada
tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan terutangnya PPh oleh pengguna jasa
atau tanggal 15 bulan berikutnya setelah bulan diterimanya pembayaran oleh
pemberi jasa.
Sementara, pelaporan PPh Final bagi pengguna dan pemberi jasa harus dilakukan
paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan terutangnya PPh atau
bulan diterimanya pembayaran atas jasa konstruksi.
12
Fa. Kahyangan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi
dan berkualifikasi usaha kecil. Di tahun 2008, perusahaan menerima kontrak
sebagai berikut.
Atas berbagai kontrak tersebut, pajak apakah yang dikenakan dan berapa
besarannya?
Jawaban :
= Rp 11.300.000,00
b. Berlaku pajak tidak final sesuai ketentuan PPh 23 UU No. 17 Tahun 2000,
sebab nilai kontrak telah melebihi Rp 1.000.000.000,00.
13
PPh 23 = 15% x 420.000.000
= Rp 63.000.000,00
= Rp 7.530.000.000,00
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap
yang memerlukan layanan jasa konstruksi
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16