Kata kunci: mobile banking; kinerja keuangan; KPMM; NPL; ROA; BOPO; LDR
Abstract: The purpose of this study is to identify financial performance differences of Bank
Negara Indonesia before and after the application of Mobile Banking. This research period
is six years before (2010 – 2015) and six years after (2016 – 2021) implementation of Mobile
Banking. Financial performance was analyzed from the aspects of capital (CAR), productive
assets (NPL), profitability (ROA), efficiency cost (OER), and liquidity (LDR). Normality test
showed that CAR and NPL was tested using Paired sample t-test. Meanwhile ROA, BOPO,
INDEKSASI and LDR were tested using Wilcoxon signed-rank test. SPSS 25 was used for data processing.
Google Scholar This study finds that OER does not show difference in financial performance before and after
application of Mobile Banking. In NPL, there’s a slightly decreased after Mobile Banking
application, considered as insignificant. CAR and LDR indicate an increase in financial per-
formance. ROA significantly decreased after the application, which caused by high cost of
application development and short period of the research. This study recommends banking
companies, particularly Bank Negara Indonesia, to promote activation of Mobile Banking.
Furthermore, security issues are crucial for both public and banks. Implementing proactive
cybersecurity, policy harmonization, and increasing people awareness concerning cyberat-
PENULIS tack can serve protection for both banks and customers.
KORESPONDENSI
Kevin Adriel Siagian
Keywords: mobile banking; financial performance; CAR; NPL; ROA; BOPO; LDR
Email: kevinadriel7@gmail.com
Cite this as:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Siagian, K. A. & Manzilati, A. 2022. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Pen-
Universitas Brawijaya,
Indonesia erapan Mobile Banking. Contemporary Studies in Economic, Finance, and Banking. Volume 01, Number
1, Pages 112-127. Universitas Brawijaya. http://dx.doi.org/10.21776/csefb.2022.01.1.10.
Mobile Banking terhadap kinerja keuangan jika dilakukan banding dengan pelayanan me-
bank. Rasio keuangan yang digunakan yaitu ra- lalui transaksi di kantor cabang yang relatif
sio permodalan yang diproksikan melalui rasio tinggi untuk memberi gaji para pegawai, sewa
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, rasio gedung, pengamanan, listrik, dan lainnya
aktiva produktif yang diwakil Non Performing (OJK, 2016).
Loan yang menunjukan kemampuan bank Pada penelitian kali ini digunakannya
mengelola dana pihak ketiga dalam bentuk BNI selaku objek penelitian untuk mengurangi
kredit, rasio profitabilitas yang menilai keun- gap population dikarenakan BNI telah berhasil
tungan bank melalui rasio Return of Asset, ra- mencatat lebih dari 95% transaksi dil-
sio biaya/efisiensi yang diwakili oleh BOPO aksanakan melalui mekanisme digital yang di-
untuk menilai kemampuan bank dalam harapkan dapat memperbaiki penelitian
mengelola aktivitas operasional secara efektif, Auvarda (2018) pada Bank Mandiri yang
dan rasio likuiditas yang diproksikan oleh rasio menyatakan terdapat penurunan DPK, pening-
Loans To Deposit Ratio untuk menunjukan katan FBI, dan peningkatan Laborcost. Selain
perputaran keuangan bank dalam membiayai itu penelitian ini diharapkan dapat melihat
kredit masyarakat. kinerja keuangan dari aspek permodalan, ak-
Sebelum penerapan Mobile Banking, ra- tiva produktif, profitabilitas, biaya efisiensi
sio permodalan BNI yang tercermin melalui dan likuiditas untuk memperbaiki penelitian
KPMM stagnan di kisaran 15% hingga tahun Imamah & Ayu Safira (2021), Sudaryanti et al.
2013. Pada tahun 2014 BNI berhasil mening- (2018) melihat dari aspek profitabilitas.
katkan modal yang menyatakan BNI mampu Dengan munculnya Mobile Banking se-
meningkatkan kepercayaan masyarakat. Tahun bagai layanan transaksi digital diharapkan
2015 NPL mengalami peningkatan 2.5% dapat memperbaiki kinerja keuangan per-
secara agregat, namun nilai tersebut masih bankan. Data yang terdapat di Mobile Banking
lebih kecil dari NPL tahun 2011 dan lebih kecil diharapkan dapat membantu bank dalam upaya
dari standar tertinggi NPL bank umum yaitu menjaga kredit tetap lancar, mengurangi biaya
5%. Selama periode 2011 sampai 2015 tahun operasional dan meningkatkan profitabilitas
terakhir ROA Bank BNI mengalami pening- bank. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
katan namun menurun pada tahun 2015. BOPO bertjuan untuk mengetahui perbedaan kinerja
mengalami peningkatan pada tahun 2015 yang keuangan Bank Negara Indonesia sebelum dan
diduga akibat besarnya modal pengembangan sesudah penerapan Mobile Banking.
Mobile Banking. BNI mampu meningkatkan
penyaluran kredit selama lima tahun terakhir KAJIAN PUSTAKA
tercermin dari peningkatan LDR BNI (Laporan Teori Intermediasi Keuangan
Keuangan BNI, 2021).
Setelah adanya layanan Mobile Banking, Intermediasi merupakan perantara, se-
terjadi perbaikan rasio keuangan Bank BNI dangkan intermediator merupakan individu
hingga triwulan kedua tahun 2019. Perbaikan yang bertindak sebagai perantara dalam proses
ini menandakan BNI berhasil menggunakan transaksi untuk mempermudah perdagangan
Mobile Banking selaku branch digital yang barang dan jasa. Institusi perbankan dalam te-
dapat meningkatkan kinerja keuangannya. ori intermediasi berperan dalam sektor utama
Pada tahun 2020 hingga triwulan kedua 2021 pendukung perekonomian yang bertugas
kinerja keuangan BNI yang tercermin melalui mengintermediasi dana dari pihak kelebihan ke
rasio KPMM, NPL, ROA, BOPO, dan LDR pihak kekurangan dana (Gurley & Shaw,
mengalami penurunan kinerja yang diduga aki- 1956). Bank sebagai lembaga intermediasi ber-
bat pandemi COVID-19. Rasio keuangan BNI tangung jawab atas penitipan dana masyarakat
terkoreksi mengalami pemulihan sejak yang diberikan. Masyhudi (2002) menyebut-
triwulan ketiga 2021. Penggunaan layanan per- kan fungsi dari perbankan merupakan lembaga
bankan digital diduga dapat meningkatkan intermediasi penghimpun dan penyalur dana
ROA perbankan karena dengan adanya yang bersumber dari masyarakat atau pihak ke-
layanan tersebut pendapatan berbasis komisi tiga. Taswan (2010) berpendapat bahwa bank
bank, selain itu penurunan biaya operasional merupakan sebuah perusahaan atau lembaga
yang beraktivitas dalam penghimpunan dana
dari pemilik dana berlebih (surplus spending Akuntansi Perbankan dalam penyusunan
unit) ke pihak yang membutuhkan (deficit laporan keuangan diwajibkan memberikan
spending unit) dengan menjual jasa keuangan laporan keuangan kepada Bank Indonesia
yang bertujuan menambah tingkat kesejahter- dengan wujud laporan mingguan, bulanan,
aan masyarakat. triwulan, semester maupun tahunan yang
terdiri dari laporan neraca, laba rugi, arus kas,
Teori Inovasi komitmen dan kontinjensi serta catatan ber-
dasarkan laporan keuangan yang mampu di-
Inovasi adalah bentuk usaha perusahaan pergunakan sebagai alat analisis kinerja keu-
dalam pelibatan teknologi serta informasi angan.
dengan tujuan pengembangan, produksi, dan Fahmi (2021) menyatakan analisis
pemasaran produk baru untuk industri (Free- kinerja keuangan dapat dijadikan alat yang
man, 2004). Penelitian Soemarno (2010) merepresentasikan kondisi finansial perus-
menyatakan bahwa proses penerimaan hal-hal ahaan. Menurut Simamora (2000), untuk
baru yang dicerminkan ke tingkah laku indi- melakukan analisis kinerja keuangan dapat dil-
vidu merupakan proses adopsi dari inovasi aksanakan tiga teknik analisis yang lazim
teknologi. Digital banking sebagai bagian ino- digunakan yaitu analisis vertical, horizontal,
vasi perbankan merupakan investasi jangka dan rasio. Penelitian ini menggunakan teknik
panjang yang diharapka mampu menurunkan analisis komparatif rasio keuangan untuk
biaya operasional. Dari semua layanan digital membandingkan kinerja keuangan bank sebe-
banking, secara umum Mobile Banking men- lum dan setelah penggunaan layanan Mobile
jadi pilihan utama masyarakat dengan kemuta- Banking.
khiran sebagian besar transaksi seluler di
negara maju dan berkembang memungkinkan Rasio Keuangan
pengguna untuk menyimpan nilai (mata uang) Kegiatan analisis bersumber dari hasil
dalam akun yang dapat diakses melalui mobile perhitungan rasio keuangan berdasarkan angka
banking, tersimpan dengan baik serta mampu yang tercantum dalam laporan keuangan.
untuk ditransaksikan (Donner & Tellez, 2008). Angka pada laporan keuangan saling berkaitan
Mobile banking sebagai branch digital bank serta membentuk rasio digunakan untuk
berdasarkan pernyataan Turban (2004) meru- melakukan analisis kinerja keuangan. Menurut
pakan sistem dengan peluang penggunan akses Keown (2011) rasio keuangan mampu men-
transaksi finansial dari smartphone dengan gidentifikasi keunggulan dan kekurangan keu-
penginstalan aplikasi melalui unduhan angan perusahaan dengan melihat data
playstore dan appstore. akuntansi dengan wujud perbandingan.
Penggunaan rasio keuangan pada penelitian ini
Kinerja Keuangan meliputi rasio permodalan, rasio aktiva
produktif, rasio profitabilitas, rasio
Kinerja perbankan adalah faktor utama biaya/efisiensi, dan rasio likuiditas.
sebuah operasional perbankan berlangsung Aspek permodalan suatu usaha meru-
secara berkelanjutan. Berdasarkan penelitian pakan bagian dari kecukupan modal (Yo et al.,
Harahap (2017), hasil aktivitas operasional 2020). Kecukupan modal biasanya tergam-
berupa kinerja keuangan yang dijalankan pe- barkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR).
rusahaan dalam periode tertentu perlu Menurut Rahim (2014), capital adequacy ratio
disajikan dalam wujud laporan dengan angka- merupakan rasio antara modal dengan aktiva
angka keuangan. Alat unutk menganalisis in- tertimbang berdasarkan risiko yang berfungsi
erja keuangan perbankan berupa laporan keu- memperkirakan kecukupan modal bank selain
angan perusahaan. Menurut Taswan (2010) dari sumber dana di luar bank.
laporan keuangan dapat menjadi alat utama
mendapatkan informasi terkait kondisi keu- Aktiva produktif memuat seluruh ak-
angan serta capaian hasil perusahaan ber- tiva dalam bentuk rupiah dan valas milik bank
sangkutan. Berdasarkan ketentuan SK Direksi yang bertujuan mendapatkan penghasilan
Bank Indonesia No. 27/119/KEP/DIR tanggal setara dengan fungsi yang dimiliki hal ini ber-
25 Januari 1995 dan PSAK no 31 tentang dasarkan pendapat Sishidayati (2014). Refleksi
dari rasio aktiva produktif pada penelitian ini kontinjensi dan beban kerugian komitmen. Jor-
adalah rasio kredit. Menurut Siamat (1995) ra- dan (2013) berpendapat bahwa perolehan se-
sio kredit menempati urutan pertama pada ak- luruh pendapatan secara langsung yang berasal
tiva produktif karena alokasi dana ke kredit dari kegiatan operasional yang didapatkan
mempunyai profitabilitas tinggi, meskipun bank adalah bentuk pendapatan operasional
rendah tingkat likuiditas. Non Performing bank. Rasio Beban Operasional Pendapatan
Loan merupakan proksi rasio kredit pada ak- Operasional (BOPO) menggunakan proksi dari
tiva produktif yang mempresentasikan keahl- efisiensi biaya operasional. BOPO di-
ian manajemen bank mengelola kredit yang pergunakan mengukur efisiensi operasional
bermasalah dari total semua kredit bank yang perusahaan. Rasio dihasilkan dengan
diberikan (lancar, perhatian khusus, kurang melakukan perbandingan antara beban dan
lancar, diragukan, dan macet). Data NPL yang pendapatan operasional bank dalam periode
digunakan adalah NPL Gross dimana tidak waktu tertentu.
menghitung Cadangan Kerugian Penurunan Rasio likuiditas berfungsi mengukur se-
Nilai Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif jauh mana likuid perusahaan dengan menun-
(CKPN). CKPN merupakan bentuk cadangan jukkan kecakapan suatu perusahaan dalam
bank setiap dilakukannya penyaluran kredit. pemenuhan kewajiban keuangannya yang ha-
Rasio profitabilitas menggambarkan ra- rus segera dipenuhi. Perusahaan dinyatakan
sio keahlian perusahaan mendapatkan keun- likuid jika dapat melunasi semua utang, mem-
tungan. Besar keuntungan perusahaan pen- bayar semua deposito, dan memenuhi
cerminan kondisi keuangan dan manajemen pengajuan permintaan kredit tanpa penanggu-
yang baik (Sutrisno, 2015). Indikator untuk han. Loan to deposit ratio (LDR) adalah rasio
menghitung tingkat rasio profitabilitas dalam likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini.
industri perbankan adalah Return On Asset Menurut Lukman (2005) LDR merupakan ra-
(ROA). Menurut Siamat (1995) Return On As- sio semua pemberian jumlah kredit dengan
set (ROA) berfokus pada keterampilan perus- penerimaan dana oleh bank. Rasio ini meng-
ahaan dalam memperoleh keuntungan selama gambarkan kecakapan bank sebagai penyedia
aktivitas operasional. ROA yang tinggi dana ke debitur melalui modal yang dimiliki
sebanding dengan produktivitas bank yang ataupun pengumpulan dana masyarakat. Rasio
baik (Kasmir, 2016). LDR yang tinggi berbanding lurus dengan
Rasio biaya atau rasio efisiensi di- tingkat likuiditasnya.
pergunakan dalam penentuan yang menggam- Kerangka Pikir Penelitian
barkan kinerja operasional dalam bentuk nilai
efisiensi. Dalam rasio biaya/efisiensi dil- Kerangka pikir penelitian berdasarkan
akukan perhitungan antara biaya dan pendapa- pemaparan masalah di bagian pendahuluan
tan operasional. Kegiatan operasional yang ter- mampu dijabarkan pada gambar dibawah ini.
catat sebagai biaya dalam kegiatan bisnis bank
biasanya berupa beban bunga, beban pengha-
pusan dan penyusutan aktiva, beban
Std. Std.
Rasio Min Maks Mean Median Min Maks Mean Median
Dev Dev
KPMM 12.02 19.49 16.51 16.71 1.77 16.07 19.90 18.18 18.45 1.21
NPL 1.96 4.67 3.15 2.91 0.84 1.75 4.25 2.81 2.83 0.76
ROA 1.48 3.55 2.90 2.93 0.46 0.54 3.49. 2.31 2.68 0.77
BOPO 66.69 87.41 72.38 71.48 4.79 68.02 93.31 75.17 71.89 6.74
LDR 67.23 88.39 79.34 79.28 7.33 79.71 92.85 88.19 87.91 3.00
Sumber : Data Sekunder diolah (2022)
Banking menjadi 0.54 setelah diterapkanya Nilai rata rata rasio BOPO BNI baik sebelum
Mobile Banking. Hal ini sejalan dengan dan sesudah penerapan Mobile Banking
penurunan rasio ROA BNI dari 3.55 sebelum cenderung tinggi yang ditandai oleh lebih
penerapan Mobile Banking menjadi 3.49 besarnya nilai rata rata dari nilai tengah rasio
setelah diterapkanya Mobile Banking. BOPO BNI baik sebelum dan sesudah diterap-
kannya Mobile Banking. Nilai standar deviasi
Dilihat dari nilai rata rata rasio ROA
rasio BOPO BNI baik sebelum dan sesudah
BNI, diketahui bahwa terdapat penurunan rata-
penerapan Mobile Banking lebih rendah da-
rata rasio ROA dari 2.90 sebelum penerapan
ripada nilai rata rata.
Mobile Banking menjadi 2.31 setelah diterap-
kanya infrastruktur Mobile Banking pada BNI.
Rasio LDR
Nilai rata rata ROA dari BNI baik sebelum dan
sesudah penerapan Mobile Banking lebih kecil Berdasarkan Tabel 2. diketahui nilai
dari nilai tengah rasio ROA BNI. Hal ini me- minimum rasio LDR BNI mengalami pening-
nandakan nilai rasio ROA BNI cenderung ren- katan dari 67.23 menjadi 79.71 setelah diterap-
dah. Baik sebelum dan sesudah penerapan Mo- kannya infrastruktur Mobile Banking. Terjadi
bile Banking, nilai standar deviasi rasio ROA peningkatan nilai maksimum yang serupa pada
BNI berada dibawah nilai rata rata. rasio LDR BNI dari 88.39 menjadi 92.85
setelah diterapkanya Mobile Banking.
Rasio BOPO
Terjadi peningkatan nilai rata rata rasio
Berdasarkan Tabel 2. diketahui jika LDR BNI dari 79.34 menjadi 88.19 setelah dit-
nilai minimum rasio BOPO BNI mengalami erapkanya Mobile Banking. Baik sebelum
peningkatan dari 66.69 menjadi 68.02 setelah maupun sesudah penerapan Mobile Banking
penerapan Mobile Banking. Hal ini sejalan nilai tengah rasio LDR BNI lebih rendah dari
dengan peningkatan nilai maksimum rasio nilai rata rata. Kondisi ini menggambarkan jika
BOPO BNI dari 87.41 menjadi 93.31 setelah nilai rata-rata rasio LDR BNI cukup tinggi.
penerapan Mobile Banking. Nilai standar deviasi pada rasio LDR BNI baik
sebelum maupun sesudah penerapan Mobile
Dilihat dari nilai rata rata rasio BOPO
Banking menunjukan tidak adanya kesenjan-
BNI, setelah penerapan Mobile Banking men-
gan simpangan data yang berarti.
galami peningkatan dari 72.38 menjadi 75.17.
Tabel 3. menunjukan bahwa pada rasio Dalam uji normalitas terdapat uji beda
KPMM dan NPL Asymp Sig (2-tailed) > 0.05. yang digunakan pada rasio KPMM dan rasio
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kes- NPL BNI berupa Paired Sample T-Test. Untuk
impulan jika rasio KPMM dan NPL berdistri- rasio ROA, BOPO, maupun LDR dikarenakan
busi normal sehingga dipergunakan Paired data tidak berdistribusi normal, sehingga uji
Sample T-Test sebagai pengujian hipotesis. Wilcoxon Signed Rank Test dipergunakan.
Dalam uji hipotesis kali ini, baik Paired
Untuk rasio ROA dan BOPO BNI baik sebe-
Sample T-Test maupun Wilcoxon Signed Rank
lum dan sesudah penerapan Mobile Banking, Test digunakanlah pengambilan keputusan
nilai Asymp Sig (2-tailed) < 0.05. Sehingga apabila Asymp.Sig(2-tailed) ≤ 0.05 maka Ho
data pada rasio ROA dan BOPO BNI tidak ber- ditolak dan Ha diterima. Kondisi ini menan-
distribusi normal. Uji hipotesis yang akan dakan adanya perbedaan signifikan pada varia-
digunakan pada rasio ROA, BOPO, LDR ada- bel sebelum dan setelah penerapan Mobile
lah uji Wilcoxon Signed Rank Test. Banking. Berikut adalah tabel uji hipotesis
Paired Sample T-Test rasio KPMM dan NPL
Pengujian Hipotesis menggunakan software SPSS 25.
Tabel 4. Hasil Uji Paired Sample T-test Rasio KPMM dan NPL BNI
Asymp.Sig (2-
Variabel Mean Keterangan Kesimpulan
tailed)
Hasil pengujian hipotesis Paired Sample rata KPMM setelah penggunaan Mobile Bank-
T-Test dalam Tabel 4 menunjukan jika nilai ing. Hal ini berbanding terbalik terhadap nilai
Asymp.Sig(2-tailed) rasio KPMM ≤ 0.05. Me- rata rata rasio NPL yang menunjukan angka
lalui hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 positif. Dapat diartikan bahwa nilai rasio NPL
diterima dan ada perbedaan signifikan pada ra- sebelum penggunaan Mobile Banking diterap-
sio KPMM. Untuk angka Asymp.Sig(2-tailed) kan lebih tinggi dibandingkan sesudah diterap-
rasio NPL BNI menunjukan hasil > 0.05. Hasil kan M-Banking. Selain itu dilakukan pula uji
diatas menunjukkan tidak ditemukan perbe- hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test pada ra-
daan signifikan dalam rasio NPL BNI sebelum sio ROA, BOPO, dan LDR Bank Negara Indo-
dan setelah diterapkan Mobile Banking. nesia melalui software SPSS 25.
Diketahui kisaran nilai rasio KPMM
menunjukan angka negatif yang dapat di-
artikan terdapat peningkatan nilai rasio rata-
Tabel 5. Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test Rasio ROA, BOPO, dan LDR BNI
Varia- Peristiwa Mobile Rata N Asymp.Sig (2-
Rank Kesimpulan
bel Banking Rata (N=24) tailed
Negative 19
Sebelum
2.90 Ranks
Negative 11
Sebelum
72.38 Ranks
Negative 4
Sebelum
79.34 Ranks
Menurut hasil uji Wilcoxon Signed Rank bile Banking rasio LDR BNI mengalami agre-
Test dalam Tabel 5 diatas, diketahui jika nilai gat peningkatan yang didukung oleh mening-
Asymp.Sig(2-tailed) rasio ROA dan LDR ≤ katnya kisaran nilai rasio LDR BNI.
0.05. Hal ini menunjukan diterimanya H1 di- Jika dilihat nilai Asymp.Sig(2-tailed)
mana ada perbedaan signifikan pada rasio pada rasio BOPO uji Wilcoxon Signed Rank
ROA dan LDR BNI sesudah penggunaan Mo- Test menyatakan nilai > 0.05. Sehingga
bile Banking. Pada rasio ROA terjadi selisih diketahui tidak ada pengaruh signifikan rasio
hasil untuk sebelum dan sesudah Mobile Bank- BOPO baik sebelum maupun setelah penera-
ing dengan penurunan sebanyak 19, pening- pan Mobile Banking. Rasio BOPO menunjukan
katan sebanyak 2 kali dan nilai kesamaan nilai baik sebelum dan sesudah yang cukup
sebanyak 3 kali. Berdasarkan hasil tersebut berimbang. Dimana terdapat 11 sampel dengan
menunjukan bahwa sampel sesudah penerapan nilai penurunan, 11 sampel dengan nilai naik,
Mobile Banking memiliki nilai lebih rendah da- dan 2 kesamaan antara hasil sebelum dan
ripada sebelum penerapan Mobile Banking setelah diterapkan Mobile Banking.
yang didukung melalui penurunan kisaran nilai Pembahasan Hasil Penelitian
pada rasio ROA sesudah Mobile Banking dit-
erapkan. Analisis Rasio Permodalan Sebelum dan
Rasio LDR menunjukan selisih hasil un- Sesudah Penerapan Mobile Banking.
tuk sebelum dan sesudah penerapan Mobile Dilihat dari hasil uji Paired Sample T-
Banking dengan penurunan sebanyak 4 sampel, Test pada penelitian kali ini diketahui perbe-
peningkatan sebanyak 18 sampel dan nilai daan signifikan pada rasio kecukupan modal
kesamaan antara hasil sebelum dan sesuda BNI dari sebelum dan sesudah penerapan Mo-
sebanyak 2 sampel. Merujuk hal tersebut bile Banking. Melalui uji ini pula diketahui
diketahui bahwa sesudah menggunakan Mo- bahwa terdapat peningkatan kecukupan modal
BNI yang signifikan setelah menerapkan infra-
struktur Mobile Banking. Hasilnya berten- dalam mengembalikan kredit yang diberikan
tangan dengan penelitian Ulfa et al. (2017) oleh pihak bank lebih dipengaruhi oleh
yang menyatakan tidak ada penambahan bagaimana debitur melaksanakan
kecukupan modal setelah penerapan Internet kewajibannya melalui aspek bisnis, kondisi
Banking pada perusahaan perbankan yang ter- keuangan nasabah ataupun kondisi makro baik
daftar di BEI, tetapi sejalan penelitian dari secara global maupun sektoral.
Zulni (2021) yang menyatakan terdapat perbe- Analisis Rasio Profitabilitas Sebelum dan
daan signifikan setelah penerapan Internet Sesudah Penerapan Mobile Banking.
Banking pada perusahaan perbankan Bursa Ditinjau berdasarkan hasil uji hipotesis
Efek Indonesia. terhadap rasio ROA BNI diketahui bahwa Mo-
Mobile Banking meningkatkan efektifi- bile Banking berpengaruh signifikan secara
tas dan efisiensi dalam bertransaksi dan pem- negatif. Diketahui bahwa terdapat penurunan
bayaran (Widodo, 2021). Peningkatan Fee ROA Bank Negara Indonesia setelah penera-
Based Income dari transaksi digital hingga pan Mobile Banking yang diduga disebabkan
lebih dari 2000% setelah penerapan Mobile oleh besarnya infrastruktur pembangunan Mo-
Banking mampu dijadikan cadangan laba un- bile Banking. Dapat diartikan bahwa penerapan
tuk dijadikan modal BNI. Kemampuan Mobile Mobile Banking yang meningkatkan biaya
Banking dalam meningkatkan penyaluran transaksi dan admin belum mampu membayar
kredit dengan resiko kecil dengan limit rendah modal yang digunakan untuk membangun in-
menurunkan nilai ATMR BNI sehingga dapat frastruktur Mobile Banking dalam jangka
meningkatkan rasio kecukupan modalnya. waktu menengah atau selama enam tahun yang
Penggunaan layanan Mobile Banking oleh ma- dianggap terlalu singkat.
najemen Bank Negara Indonesia telah berhasil Hasil penelitian ini bertentangan dengan
meningkatkan rasio KPMM melalui efektifitas penelitian dari Sinambela & Rohani (2017)
penggunaan Mobile Banking dalam penyaluran yang menunjukan tidak adanya signifikansi
kredit beresiko rendah dan pemaksimalan pada rasio ROA sebelum dan setelah penera-
transaksi digital. pan Mobile Banking pada perbankan BEI dan
Analisis Rasio Aktiva Produktif Sebelum Auvarda (2018) yang menyatakan tidak ter-
dan Sesudah Penerapan Mobile Banking. dapat perbedaan ROA baik sebelum dan
Rasio Non Performing Loan (NPL) BNI setelah penerapan Mobile Banking Bank Man-
memperlihatkan penurunan yang tidak signif- diri. Meskipun begitu, hasil penelitian ini telah
ikan sebelum dan sesudah penerapan Mobile sejalan dengan penelitian Permatasari (2018)
Banking. Dari uji Paired Sample T-Test nilai yang mengungkapkan bahwa terdapat perbe-
rata rata diketahui bernilai positif yang berarti daan ROA sebelum dan setelah penerapan In-
nilai rata rata lebih kecil ditemukan setelah ternet Banking pada perbankan yang terdaftar
penerapan dibandingkan sebelum penerapan di Otoritas Jasa Keuangan, Santosa et al.
Mobile Banking. Hal ini mengindikasikan ter- (2017) yang menyatakan terdapat perbedaan
dapat penurunan risiko kredit pada Bank BNI rasio ROA sebelum dan setelah penerapan SMS
sesudah diterapkannya M-Banking, namun Banking BRI, Sudaryanti et al. (2018) pada
tidak memberikan dampak yang cukup signif- perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indone-
ikan. sia, serta penelitian dari Zulni (2021) terdapat
Hasil penelitian ini sesuai dalam perbedaan ROA sebelum dan setelah penera-
penelitian Ulfa et al. (2017) yang menyatakan pan Internet Banking perusahaan perbankan
terdapat penurunan yang tidak signifikan rasio yang sudah terlisensi di Bursa Efek Indonesia.
NPL setelah penerapan Internet Banking pada Diperlukannya pemerataan penggunaan
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, Mobile Banking secara menyeluruh antar nasa-
Santosa et al. (2017) tidak terdapat perbedaan bah dan optimalisasi pengembangan Mobile
yang signifikan pada rasio NPL setelah penera- Banking, sebagai delivery channel utama BNI
pan Internet Banking pada Bank Rakyat Indo- yang mampu meningkatkan rasio ROA BNI
nesia dan Auvarda (2018) pada Bank Mandiri pada periode waktu yang panjang. Hal ini dil-
dimana rasio NPL sebagai rasio yang mewakili akukan untuk mencapai value proposition dari
rasio kredit pada perbankan yang disebabkan BNI pada tahun 2025.
oleh tidak dilaksanakannya kewajiban debitur
Analisis Rasio Biaya/Efisiensi Sebelum dan bahwa terdapat peningkatan LDR setelah dil-
Sesudah Penerapan Mobile Banking. akukannya Branchless Banking pada Bank
Dilihat berdasarkan uji Wilcoxon Signed Rakyat Indonesia Hidayanti et al. (2021),
Rank Test pada Tabel 5, penelitian ini Wahida & Nurdin (2022)yang menyatakan
diketahui tidak ada beda signifikan pada rasio bahwa terdapat peningkatan LDR setelah dil-
BOPO BNI dari sebelum dan setelah penera- akukannya Branchless Banking pada perus-
pan Mobile Banking. Melalui uji ini pula ahaan perbankan BEI, maupun penelitian
diketahui Rasio BOPO menunjukan nilai baik Panjaitan (2020) dengan sampel perbankan
sebelum dan sesudah yang cukup berimbang BUMN jika terdapat signifikan rasio LDR
dan terdapat penurunan nilai rata rata yang ku- sebelum dan sesudah penerapan berbagai
rang berarti. Branchless Banking.
Hasil penelitian sejalan dengan Pada penelitian kali ini didapatkan pula bahwa
penelitian Anisa (2015) bahwa tidak terdapat terdapat peningkatan rata rata rasio LDR BNI
perbedaan yang berarti pada rasio BOPO baik dari 79.34 menjadi 88.19. Menurut acuan Bank
sebelum dan setelah penerapan Internet Bank- Indonesia tahun 2015 dengan batas atas rasio
ing pada BRI, Santosa et al. (2017) yang LDR sebesar 92% sedangkan batas bawah pada
menyatakan tidak terdapat perbedaan rasio angka 78% menandakan BNI telah mampu
BOPO sebelum dan setelah penerapan SMS mengoptimalkan dana dari masyarakat dan
Banking BRI Ulfa et al. (2017), Auvarda menjalankan fungsi intermediasi dalam
(2018) yang menyatakan tidak terdapat perbe- mendistribusikan ulang dana pada masyarakat
daan BOPO Bank Mandiri baik sebelum dan yang memerlukannya.
setelah penerapan Mobile Banking. Berdasar-
kan hal tersebut diduga kemampuan bank da-
KESIMPULAN DAN SARAN
lam mengatur keamanan dan mengendalikan
Kesimpulan
operasional otomatis belum mampu menutup
Berdasarkan pemaparan diatas maka
biaya beban perawatan, pengembangan sistem,
dapat disimpulkan bahwa:
pelatihan SDM dan beban operasional lainnya.
1. Terdapat perbedaan yang meningkat pada
Selain itu ada dugaan penerapan Mobile
rasio KPMM BNI sebelum dan sesudah dit-
Banking dengan modal yang cukup besar be-
erapkannya Mobile Banking.
lum mampu menghilangkan berbagai kegiatan
2. Terdapat penurunan tidak signifikan pada
dilaksanakan pada kantor cabang BNI dalam
rasio NPL BNI sebelum dan sesudah dit-
jangka waktu yang singkat. Sehingga dampak
erapkannya Mobile Banking.
dari diterapkannya Mobile Banking belum
3. Terdapat perbedaan yang menurun pada ra-
dapat terlihat langsung terhadap biaya
sio ROA BNI sebelum dan sesudah diterap-
operasional sehingga diperlukan periode waktu
kannya Mobile Banking.
yang cukup panjang untuk tercapainya trans-
4. Tidak terdapat perbedaan pada rasio BOPO
formasi perbankan sesuai visi dan misi BNI.
BNI sebelum dan sesudah diterapkannya
Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan
Mobile Banking.
Sesudah Penerapan Mobile Banking
5. Terdapat perbedaan yang meningkat pada
Menurut hasil uji Wilcoxon Signed
rasio LDR BNI sebelum dan sesudah dit-
Rank Test dalam Tabel 5 penelitian ini erapkannya Mobile Banking.
didapatkan perbedaan signifikan pada rasio Saran
LDR BNI sesudah penerapan Mobile Banking. Berdasarkan kesimpulan yang telah
Dari uji hipotesis ini diketahui bahwa terjadi disampaikan, maka terdapat beberapa saran
peningkatan nilai rasio LDR yang didukung yang dapat menjadi rekomendasi, yaitu:
oleh peningkatan positif pada rasio LDR BNI
1. Perusahaan perbankan diharapkan men-
setelah diterapkanya infrastruktur Mobile
dorong pemerataan aktivasi Mobile Bank-
Banking.
ing dalam upaya meningkatkan pelayanan
Perolehan penelitian ini sejalan dengan dan percepatan profitabilitas bank ditengah
penelitian Cahyani (2016) yang menyatakan besarnya biaya pengembangan Mobile
Banking. Penerapan proactive cybersecu- keuangan BNI yang cukup pendek pada tahun
rity dan harmonisasi kebijakan menjadi 2010-2021.
poin penting ditenga era digital.
2. Inovasi Mobile Banking menjawab kebu- DAFTAR PUSTAKA
tuhan masyarakat dalam berbank saat ini. Adhim, F. (2011). Analisis Perbandingan
Dalam melaksanakan transaksi digital, Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
perlu dipahami pentingnya membaca tata dengan Perbankan Konvensional. Jurnal
cara dan prosedur sebagai bentuk proteksi Ekonomi Islam Al-Infaq, 2(2), 19–48.
diri. Dengan adanya penelitian ini diharap- Anisa, N. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang
kan masyarakat semakin tertarik Mmepengaruhi Return Saham (Studi
menggunakan layanan Mobile Banking Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor
Bank Negara Indonesia Otomotive yang Terdaftar di BEI Tahun
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat 2010-2014). Perbanas, 1(1).
melihat pengaruh berbagai macam delivery Arimi, M., & Mahfud, M. K. (2012). Analisis
channel terhadap kinerja keuangan per- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
bankan, atau membandingkan pengaruh Profitabilitas Perbankan (Studi Pada
Mobile Banking terhadap kinerja keuangan Bank Umum yang Listed di Bursa Efek
beberapa perbankan seperti seluruh per- Indonesia Tahun 2007-2010).
bankan yang tercatat di Bursa Efek Indone- Diponegoro Journal of Management,
sia, dan mempergunakan sampel dengan 1(2), 80–91.
kurun waktu lebih lama dibandingkan Auvarda, C. (2018). Analisis Perbandingan
penelitian ini agar memperoleh hasil yang Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan
akurat. Setelah Menerapkan Mobile Banking
(Studi Kasus Pada PT Bank Mandiri
IMPLIKASI (Persero) Tbk). IBS, 20141112048.
Sebagai sebuah penelitian terhadap BNI. (2020). Laporan Tahunan Bank Negara
kinerja keuangan maka dapat disimpulkan Mo- Indonesi Tahun 2020. Jakarta: PT Bank
bile Banking BNI memberikan perbedaan. Se- Negara Indonesia (Persero) Tbk.
hunbungan dengan hal tersebut maka implikasi BNI. (2021a). Laporan Keuangan
penelitian sebagai berikut: Konsolidasian PT Bank Negara
1. Implikasi Teoritis Indonesia (Persero)Tbk Dan Entitas
Hasil penjabaran teori-teori terhadap varia- Anak Per 31 Maret 2021 Dan 31
bel pada penelitian, hasil penelitian ini Desember 2020. Jakarta: PT Bank
membuktikan secara empiris bahwasannya Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Mobile Banking memberikan perbedaan ter- BNI. (2021b). Laporan Tahunan 2021.
hadap rasio Pemodalan, Aktiva Produktif, Jakarta: PT Bank Negara Indonesia
dan Likuiditas Bank Negara Indonesia. (Persero) Tbk.
Dengan topik yang sama, pada masa yang Cahyani, P. D. (2016). Tingkat Kepuasan
akan datan penelitian ini dapat menjadi ref- Nasabah Terhadap Kualitas Layanan
erensi peneliti selanjutnya. Perbankan Syariah di Yogyakarta.
2. Implikasi Praktis Esensi, 6(2), 151–162.
Hasil penelitian ini memberikan masukan https://doi.org/10.15408/ess.v6i2.3570
kepada Bank Negara Indonesia khususnya Data Sekunder diolah. (2022). Hasil Olah Data
dalam penerapan strategi Mobile Banking Sekunder.
sebagai delivery channel utama untuk Donner, J., & Tellez, C. A. (2008). Mobile
meningkatkan kinerja keuangan bank. banking and economic development:
Linking adoption, impact, and use. Asian
KETERBATASAN PENELITIAN Journal of Communication, 18(4), 318–
Penilaian kinerja keuangan pada Bank 332.
Negara Indonesia hanya berdasarkan pada ra- https://doi.org/10.1080/01292980802344
sio KPMM, NPL, ROA, BOPO, dan LDR yang 190
dikelola dari sumber data sekunder laporan Fahmi, I. (2021). Analisis Kinerja Keuangan
(Ke-empat). Bandung: Alfabeta.
Frame, W. S., & White, L. J. (2004). Empirical Jordan, S. (2013). Islamic Banks and
Studies of Financial Innovation: Lots of Profitability: An Empirical Analysis of
Talk, Little Action? Journal of Economic Indonesian Banking. University of
Literature, 42, 116–144. Nottingham.
Freeman, R. E. (2004). The Stakeholder Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan.
Approach Revisited. Zeitschrift Für Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wirtschafts- Und Unternehmensethik, Kelly, K. (1998). New Rules for The New
5(3), 228–241. Economy: 10 radical strategies for a
https://doi.org/10.5771/1439-880x-2004- connected world. Cider Creek Books.
3-228 Keown, A. (2011). Manajemen Keuangan:
Gurley, J. G., & Shaw, E. S. (1956). American Prinsip dan Penerapan. Jakarta: Indeks.
Finance Association Financial Lukman, D. (2005). Manajemen Perbankan.
Intermediaries and the Saving- Jakarta: Ghalia.
Investment Process. Source: The Journal Masyhudi. (2002). Restrukturisasi Perbankan
of Finance, 11(2), 257–276. dan Dunia Usaha: Pelosok Gelap di
Harahap, Y. M. H. (2017). Analisis Balik Krisis dan Pertikaian Politik.
Perbandingan Kinerja Keuangan antara Jakarta: Gramedia.
Perusahaan Pertambangan milik Negara Moerdiyanto. (2010). Tingkat Pendidikan
(BUMN) dengan Perusahaan Manajer dan Kinerja Perusahaan Go-
Pertambangan Milik Swasta (BUMS) Public Hambatan atau Peluang. FISE
yang Terdaftar di BEI (Periode 2011- Universitass Negeri Yogyakarta.
2015). Universitas Sumatera Utara. OJK. (2016). Panduan Penyelenggaraan
Hidayanti, U., Pratiwi, L. N., & Tamara, D. A. Digital Branch oleh Bank Umum.
D. (2021). Analisis Perbandingan Kinerja ojk.go.id, 1–9.
Keuangan Sebelum dan Setelah https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbanka
Penerapan Program Branchless Banking. n/Pages/Panduan-Penyelenggaraan-
Journal of Applied Islamic Economics Digital-Branch-oleh-Bank-
and Finance, 1(2), 276–296. Umum.aspx.Diakses tanggal 20 Mei
https://doi.org/10.35313/jaief.v1i2.2465 2022.
Hootsuite. (2021). 60 Percent Of The World’s Panjaitan, B. L. (2020). Analisis Perbandingan
Population is Now Online. Kinerja Keuangan Perbankan di
Wearesocial.Com. Indonesia Sebelum dan Sesudah
https://wearesocial.com/uk/blog/2021/04 penerapan Branchless Banking (Studi
/60-percent-of-the-worlds-population-is- Kasus Pada Bank BUMN di Indonesia
now-online/. Diakses tanggal 7 Juni Periode 2013-2018). Universitas
2022. Sumatera Utara, Medan.
Imamah, N., & Ayu Safira, D. (2021). Permatasari, Y. I. (2018). Analisis
Pengaruh Mobile Banking Terhadap Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
Profitabilitas Bank Di Bursa Efek Sebelum dan Sesudah Penerapan Internet
Indonesia. Profit, 15(01), 95–103. Banking ( Studi Kasus Pada Perbankan
https://doi.org/10.21776/ub.profit.2021.0 yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
15.01.10 Periode 2004-2012 ). Prosiding
Indopremier. (2021). Transaksi Uang Manajemen, 15–21.
Elektronik Tumbuh 30,44% pada Rahim, B. N. (2014). Pengaruh Rasio
Desember 2020. Keckupan Modal yang
https://www.indopremier.com/ipotnews/ Mmeperhitungkan Risiko Kredit dan
newsDetail.php?jdl=Transaksi_Uang_El Risiko Pasar Terhadap Profitabilitas,
ektronik__Tumbuh_30_44__pada_Dese Fungsi Intermediasi dan Risiko
mber_2020&news_id=129226&group_n Perbankan. Jurnal Sosial Ekonomi
ews=IPOTNEWS&news_date=&taging Pembangunan, 4(12), 245–262.
_subtype=PG002&name=&search=y_ge Riswandi, B. A. (2005). Aspek Hukum Internet
neral&q=,&halaman=1. Diakses tanggal Banking. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
7 Juni 2022. Santosa, W. R., Susyanti, J., & Slamet, A. R.