Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Manajemen Bisnis Internasional Amerika (AIJBM)


ISSN-2379-106X,www.aijbm.com Volume 3, Edisi 10 (Oktober 2020), PP 106-115

Pengaruh Behavioral Intention Dan Perceived Risk Terhadap


Mengadopsi Mobile Banking Menggunakan Model Utaut
(Studi di Bpd Bali Cabang Klungkung Kota Semarapura)

Putu Chandra Mahardika1, I Gusti Ayu Ketut Giantari2


1,2(Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1

ABSTRAK:Mobile banking merupakan salah satu kemajuan teknologi informasi yang digunakan bank untuk
memberikan kemudahan dan kemudahan kepada nasabah, dimana teknologi tersebut menggabungkan transaksi
perbankan, internet dan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh
behavioral intentions dan persepsi nasabah BPD Bali Cabang Klungkung Kota Semarapura khususnya pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung terhadap mobile banking intentions. Metode kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menguji indikator behavioral intention dan persepsi risiko dengan jumlah responden
sebanyak 100 nasabah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan syarat belum
pernah menggunakan mobile banking BPD Bali. Hipotesis dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM)
dengan program SPSS dan AMOS. Hasilnya menunjukkan: (a) Ekspektasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
niat mengadopsi mobile banking, (b) Ekspektasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile
banking yang dimediasi oleh ekspektasi kinerja, (c) Ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap niat untuk
mengadopsi mobile banking. mengadopsi mobile banking. perbankan, (d) Sosial berpengaruh positif terhadap niat
mengadopsi mobile banking, dan (e) Persepsi risiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat mengadopsi
mobile banking. Penelitian ini berimplikasi pada Bank BPD Bali yaitu pegawai pemerintah kabupaten. Klungkung
menginginkan mobile banking yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi sehingga risiko terjadinya transaksi yang
tidak diinginkan dan berakhirnya penggunaan aplikasi mobile banking BPD Bali akan mengurangi upaya manajemen
(tenaga dan waktu) pegawai dalam menjalankan aktivitas dan kinerjanya. aplikasi mobile banking berdasarkan tingkat
usaha. petugas itu sendiri. Oleh karena itu, Bank BPD Bali harus meningkatkan kinerja mobile banking BPD Bali serta
gencar mensosialisasikan dan mempromosikan layanan mobile banking.

Kata kunci: Behavioral Intention, Perceived Risk, Mobile Banking, Model UTAUT

SAYA. PENGANTAR
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat di era
revolusi industri 4.0. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia perbankan relatif lebih maju dibandingkan
sektor lainnya (Fadlan dan Dewantara, 2018). Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi di bidang perbankan adalah
penggunaan aplikasi e-banking. Fasilitas layanan e-banking merupakan salah satu layanan yang paling diminati oleh konsumen
bank, hal ini sejalan dengan gaya hidup di era digital yang menuntut kecepatan dan kemudahan dalam bertransaksi.

Maharsi dan Fenny (2006) berpendapat bahwa penggunaan internet banking memberikan manfaat bagi nasabah dan
bank itu sendiri. Bagi nasabah, internet banking menawarkan berbagai fasilitas transaksi serta kecepatan dalam bertransaksi
perbankan, kemudahan akses yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Keuntungan bagi perbankan adalah internet
banking dapat menjadi solusi murah untuk pembangunan infrastruktur dibandingkan membuka outlet ATM. Internet banking
mencakup semua layanan perbankan berdasarkan penggunaan jaringan internet, seperti: mobile banking (M-Banking), SMS
banking, dan sebagainya. Gaya hidup masyarakat modern saat ini memberikan peluang bagi dunia perbankan untuk
meluncurkan produk layanan E-Banking. Gambar 1. menunjukkan komposisi kategori penggunaan layanan internet di Indonesia
pada tahun 2017.

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 106 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia /APJII (2017)


Gambar 1 Grafik Kategori Penggunaan Layanan Internet di Indonesia

Mobile Banking adalah tindakan melakukan transaksi keuangan secara online dengan bantuan ponsel
perangkat telekomunikasi seperti ponsel atau tablet (Tan dan Lau, 2016). Penggunaan mobile banking di Indonesia
terus meningkat. Hasil survei terhadap 4 bank besar di Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2015 pengguna
mbanking sebanyak 23,65 juta pengguna, jumlah ini meningkat 25% dari jumlah pengguna pada tahun 2014 yang
mencapai 18,8 juta pengguna mobile banking (Sharing Vision, 2015).
Mobile-banking menawarkan kemudahan untuk memeriksa saldo rekening terakhir (rekening dalam pertanyaan),
pembukaan rekening baru (pembukaan rekening), pengiriman uang (transfer), pembayaran tagihan (pembayaran), informasi
suku bunga dan nilai tukar mata uang, perubahan nomor PIN dan simulasi perhitungan kredit (Prihiyani (2012) dalam Sulastini
dan Warmika, 2014). Penggunaan m-banking sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan penggunaan IT dalam dunia bisnis
maupun dalam aktivitas sehari-hari seperti aktivitas belanja, pembayaran tagihan dan lain sebagainya. Penggunaan layanan m-
banking tidak hanya digunakan oleh perusahaan tetapi juga di sektor publik (pemerintah). Saat ini, pemerintah pusat dan
daerah telah menjalin kerjasama dengan perbankan terkait penggunaan fasilitas mobile banking. Saat ini, bank umum dan bank
pembangunan daerah telah menjalin kerjasama dengan pemerintah terkait penggunaan fasilitas m-banking.

Bali sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat sejalan dengan pesatnya pembangunan
pariwisata. Peluang ini mendukung peningkatan penggunaan fasilitas perbankan di Bali, khususnya penggunaan
fasilitas mbanking. Peluang pangsa pasar dan pengguna mobile banking begitu tinggi sehingga BPD Bali akan lebih
memanfaatkannya dengan memasarkan produk aplikasi mobile banking yaitu mobile banking BPD Bali. Mayoritas
pengguna fasilitas m-banking BPD Bali adalah konsumen sektor publik (pemerintah).
Seluruh instansi pemerintah di Provinsi Bali bekerjasama dengan Bank BPD Bali. Kerjasama ini
meliputi kerjasama penerimaan dan pengeluaran kas daerah, pembayaran gaji pegawai hingga pemanfaatan
berbagai layanan perbankan lainnya. Salah satunya, seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Klungkung kini
sudah bisa menikmati layanan keliling BPD. Namun, tingkat penggunaan aplikasi mobile banking di kalangan
pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung masih rendah. Hasil penelitian pendahuluan (pre-riset) melalui
wawancara insidental dengan 47 pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung, baru 26 pegawai yang mengadopsi
aplikasi mobile BPD. Hasil tersebut didukung oleh beberapa alasan pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung
belum menggunakan mobile banking BPD Bali yaitu takut salah transfer uang, kesulitan memahami atau
memahami aplikasi mobile banking, tidak memerlukan aplikasi mobile banking BPD Bali.

Penggunaan aplikasi mobile banking merupakan salah satu bentuk sistem informasi berbasis internet yang
dikembangkan sebagai layanan perbankan. Dalam penelitian sistem informasi, terdapat beberapa model yang
digunakan untuk memprediksi adopsi teknologi baru, seperti TAM (Technology Acceptance Model), TPB (Theory of
Planned Behavior) dan UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Berdasarkan uraian latar belakang
di atas, maka penulis akan mengkaji kembali penelitian yang berjudul “Behavioral Intention to Adopt Mobile Banking
Dikalangan Generasi Milenial” yang diteliti oleh Evon Tan dan Jasmine Leby Lau pada tahun 2016. Penelitian ini dijadikan
sebagai acuan utama untuk melakukan penelitian lebih khusus tentang PE, EE, SI, PR, dan niat untuk mengadopsi

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 107 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

mobile banking bagi nasabah Bank BPD Bali Cabang Klungkung di Kota Semarapura khususnya Pegawai Pemerintah
Kabupaten Klungkung dalam melakukan transaksi keuangan secara online.

II. TINJAUAN LITERATUR


2.1 Teori Penerimaan dan Penggunaan Teknologi Terpadu
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) adalah model teori penerimaan terpadu dalam
menggunakan suatu teknologi. Model penerimaan teknologi ini dirumuskan oleh Vekantesh, Morris dan Davis melalui
penelitian ilmiah “Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi: Menuju Pandangan Terpadu”. Model UTAUT memiliki 4
konstruk yang memiliki peran penting sebagai penentu langsung penerimaan pengguna dan perilaku penggunaan,
yaitu harapan kinerja, harapan upaya, pengaruh sosial, dan kondisi fasilitasi.(Venkateshdkk., 2003).

2.2 Perbankan Seluler


Mobile banking adalah penggunaan ponsel atau gadget mobile lainnya dalam melakukan tugas perbankan online yang
sebelumnya menggunakan komputer di rumah, seperti transfer antar rekening, mencari mesin ATM terdekat dan pembayaran tagihan.(
Mahaddkk., 2015). Pengalaman dalam menggunakan mobile banking mencakup semua layanan perbankan seperti transfer uang,
pembayaran tagihan, atau pinjaman dan pengalaman ini sangat berguna bagi pengusaha karena mungkin membutuhkan layanan
mobile banking di tempat-tempat terpencil dan pada jam-jam tertentu (Varma, 2018). Mobile banking terbuka terhadap ancaman seperti
jaringan internet yang tidak aman, mobile malware, aplikasi pihak ketiga, dan perilaku nasabah yang berisiko (Tandon, Kiran dan Sah,
2017).
2.3 Harapan Kinerja
Performance Expectancy (PE) adalah tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan membantu
orang tersebut untuk meningkatkan kinerjanya (Sancaka dan Subagio, 2014). Kegunaan yang dirasakan paling mirip dengan
harapan kinerja, yaitu keyakinan seseorang dalam menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (Tan
dan Lau, 2016).
2.4 Harapan Usaha
Sancaka dan Subagio (2014) menyatakan bahwa Effort Expectancy (EE) adalah tingkat kemudahan penggunaan sistem
yang dapat mengurangi usaha individu (usaha dan waktu) dalam melakukan pekerjaan. Al-Qeisidkk.(2015) harapan upaya
adalah sejauh mana sistem tertentu menawarkan kenyamanan dalam penggunaan. Menariknya, kemampuan konstruk ini
untuk memprediksi niat perilaku hanya berlaku selama fase awal adopsi sistem dan efek ini cenderung memburuk jika durasi
dan pemanfaatan sistem secara konsisten meningkat (Taiwo dan Downe, 2013).
2.5 Pengaruh Sosial
Social Influence (SI) didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu merasakan atau memandang kepentingan orang lain
dalam menggunakan sistem baru sehingga ia yakin harus menggunakan sistem baru tersebut. Rogers (2003) pengaruh sosial meliputi
pendapat teman, orang tua, kerabat yang mempengaruhi niat pelanggan untuk mengadopsi dan menggunakan fasilitas layanan mobile.
Tingkat dimana individu merasa bahwa seseorang yang penting baginya percaya bahwa dia harus menggunakan yang barusistem
(Sancaka dan Subagio, 2014).
2.6 Risiko yang Dirasakan
Farzianpourdkk.(2014) semakin tinggi probabilitas kerugian, semakin besar risiko yang dirasakan individu. Perceived
Risk (PR) didefinisikan sebagai peluang pribadi bagi konsumen yang akan mengalami kerugian dalam mengejar hasil yang
diinginkan, bahkan internet / mobile banking yang secara subjektif mempengaruhi ekspektasi pemikiran yang kuat tentang
kerugian yang akan terjadi oleh pengguna online banking dalam mempertimbangkan hak perjanjian (Fadare, Ibrahim dan
Edogbanya, 2016). Bagadia dan Bansal (2016), risiko yang dirasakan adalah persepsi pelanggan tentang ketidakpastian dan
konsekuensi negatif dari membeli suatu produk atau layanan.
2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini didasarkan pada hubungan antara variabel pada penelitian sebelumnya
dengan teori pendukung. Penelitian ini menggunakan 5 variabel yang terdiri dari Performance Expectancy, Effort Expectancy,
Social Influence, Perceived Risk, dan Intention to Adopt Mobile Banking. Maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai
berikut:

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 108 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Gambar 2: Kerangka Konseptual

Mengenai sebelumnya, hipotesis berikut diusulkan: H1a


: Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking.
H1b : Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking yang dimediasi
dengan harapan kinerja.
H2 : Ekspektasi kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking. :
H3 Pengaruh sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking.
H4 : Perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking.

AKU AKU AKU. METODE PENELITIAN


Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang perilaku konsumen, khususnya niat untuk mengadopsi teknologi mobile banking. Penelitian ini dilakukan pada pegawai di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Klungkung yang sudah memiliki rekening BPD Bali dan belum pernah menggunakan aplikasi mobile banking BPD Bali sebagai media transaksi keuangan di Kota

Semarapura. Penelitian ini mengkaji variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi bisnis, pengaruh sosial, dan persepsi risiko mobile banking serta niat perilaku mereka dalam mengadopsi mobile

banking sebagai media transaksi keuangan mereka. Penelitian ini memuat 2 variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel eksogen (X) merupakan variabel yang diperkirakan akan

mempengaruhi variabel dependen, yaitu ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan risiko yang dirasakan. Variabel bebas disebut juga sebagai variabel eksogen. Variabel endogen (Y) merupakan

variabel yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel yaitu ekspektasi kinerja dan niat mengadopsi mobile banking. Variabel terikat disebut juga sebagai variabel endogen.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung di Semarapura yang berjumlah 4.424 orang. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel data ditentukan dengan

menggunakan teknik non probability sampling. Analisis statistik deskriptif menggunakan program SPSS dan analisis inferensial menggunakan teknik analisis data SEM (Structural Equation

Model) dengan program AMOS (Analysis of Moment Structure). yaitu ekspektasi kinerja dan niat mengadopsi mobile banking. Variabel terikat disebut juga sebagai variabel endogen. Populasi

dalam penelitian ini adalah pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung di Semarapura yang berjumlah 4.424 orang. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel data ditentukan dengan

menggunakan teknik non probability sampling. Analisis statistik deskriptif menggunakan program SPSS dan analisis inferensial menggunakan teknik analisis data SEM (Structural Equation

Model) dengan program AMOS (Analysis of Moment Structure). yaitu ekspektasi kinerja dan niat mengadopsi mobile banking. Variabel terikat disebut juga sebagai variabel endogen. Populasi

dalam penelitian ini adalah pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung di Semarapura yang berjumlah 4.424 orang. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel data ditentukan dengan

menggunakan teknik non probability sampling. Analisis statistik deskriptif menggunakan program SPSS dan analisis inferensial menggunakan teknik analisis data SEM (Structural Equation

Model) dengan program AMOS (Analysis of Moment Structure).

IV. HASIL DAN DISKUSI


4.1 Hasil Uji Persamaan Struktural Model SEM
Berdasarkan hasil uji persamaan struktural SEM pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1.

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 109 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Tabel 1
Hasil Uji Kesesuaian untuk Konstruksi Keseluruhan
Kesesuaian Nilai Potongan Hasil Model Evaluasi
Ukuran Analisis

Chi Square 186.789


Kemungkinan 0,05 (Hair et al., 2010) 0,188 memenuhi syarat

CMIN/DF 2 (Byrne, 1998) 1.132 memenuhi syarat

GFI 0,85 (Schermelleh-Engel, Moosbrugger dan 0,850 memenuhi syarat

Müller, 2003)
CFI 0,95 (Hu dan Bentler, 1999) 0,984 memenuhi syarat

RMSE 0,06 (Hu dan Bentler, 1999) 0,037 memenuhi syarat

AGFI 0,80 (Hu dan Bentler, 1999) 0,810 memenuhi syarat

Sumber: Lampiran, Data diproses pada tahun 2020

Tabel 1 menunjukkan bahwa model penelitian ini telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditentukan. Hasil analisis jalur dalam
penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini:
KEBAIKAN KECOCOKAN
==================
. 78 Chi-Persegi = 186.789
e21 Probabilitas = 0,118
e14 y1.1 CMIN/DF = 1,132
. 65 . 88
. 14 GFI = .850
e15 y1.2 . 81 TLI=.981
. 69
. 83 Pertunjukan CFI = .984
y1.3 exp RMSEA=.037
e16 . 75
. 56
AGFI=.810
e17 y1.4

. 37

. 85 . 72

e1 x1.1 . 92
. 72
. 85 e22
e2 x1.2 Upaya
. 72 .85 Harapan . 78
x1.3
. 19 . 71
e3 . 89 y2.1 e18
. 71
Maksud . 84
. 65 ke AMB y2.2 e19
. 91 . 83
e4 x2.1
. 66 . 81 . 19 y2.3 e20

e5 x2.2 . 81
. 75
. 86 Sosial
x2.3 Pengaruh
e6 . 90
. 81
- . 15
e7 x2.4
. 68

e8 x3.1
. 69
. 83
e9 x3.2
. 58 . 83
e10 x3.3 . 76
. 61
. 78 Dirasakan
e11 x3.4 . 77
Mempertaruhkan

. 60
. 60
e12 x3.5
. 37

e13 x3.6

Gambar: 3
Hasil Analisis Diagram Jalur Harapan Kinerja, Harapan Usaha,
Pengaruh Sosial dan Risiko yang Dirasakan Terhadap Niat untuk Mengadopsi Mobile Banking

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 110 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

4.2 Hasil Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis tentang pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk terhadap Intention to
Adopt Mobile Banking dilakukan dengan melihat probabilitas (p) dari estimasi bobot regresi untuk model
persamaan struktural. Jika nilai p lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima.

Tabel 2 Estimasi Model Bobot Regresi Persamaan Struktural Pengaruh Perilaku


Niat dan Risiko yang Dirasakan pada Niat untuk Mengadopsi Mobile Banking
Memperkirakan SE CR P Keterangan
Standar
Pertunjukan <--- Upaya 0,333 0,100 3.344 0,000 Penting
exp Harapan
niat untuk <--- Dirasakan - 0,193 0,097 - 1,983 0,047 Penting
AMB Mempertaruhkan

niat untuk <--- Sosial 0,187 0,071 2.621 0,009 Penting


AMB Pengaruh
niat untuk <--- Upaya 0,190 0,079 2.414 0,016 Penting
AMB Harapan
niat untuk <--- Pertunjukan 0,795 0,120 6.603 0,000 Penting
AMB exp
Sumber: Lampiran, Data diproses pada tahun 2020

Berdasarkan tabel 5.11, output estimasi bobot regresi dengan melihat nilai p dapat dijelaskan
itu:
1) Hipotesis 1a
Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking. Hal ini
dapat diterima dengan nilai probabilitas 0,016 (<0,050) dan nilai koefisien 0,190.
2) Hipotesis 1b
Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking
yang dimediasi oleh ekspektasi kinerja yang dapat diterima dengan nilai probabilitas 0,000
(<0,050) dan nilai koefisien 0,333.
3) Hipotesis 2
Ekspektasi kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking. Hal ini
dapat diterima dengan nilai probabilitas 0,000 (<0,050) dan nilai koefisien 0,795.
4) Hipotesis 3
Pengaruh sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking
yang dapat diterima dengan nilai probabilitas 0,009 (<0,050) dan nilai koefisien 0,187.
5) Hipotesis 4
Perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking. Bisa jadi
diterima dengan nilai probabilitas 0,047 (<0,050) dan nilai koefisien -0,193.

4.2 Diskusi
4.2.1 Pengaruh Ekspektasi Upaya Terhadap Niat Mengadopsi Mobile Banking dan Ekspektasi Kinerja sebagai
Mediasi.
Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking dengan koefisien
0,190 dan nilai p 0,016. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ekspektasi usaha pengguna, maka semakin besar
niat untuk mengadopsi pengguna mobile banking. Hasil ini juga berarti bahwa semakin mudah pengguna mengakses aplikasi
mobile banking maka semakin besar keinginan pengguna untuk menggunakan aplikasi mobile banking. Sehingga H1a diterima.

Ekspektasi bisnis mewakili tingkat kemudahan penggunaan sistem informasi (mobile banking) yang akan mengurangi
upaya (usaha dan waktu) dalam melakukan pekerjaan mereka (Venkateshdkk., 2003). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
wawancara pendahuluan (pra-penelitian) yang menunjukkan bahwa pegawai Pemerintah Kabupaten Klungkung memiliki intensi
yang tinggi dalam menggunakan aplikasi mobile BPD, walaupun hasil wawancara menunjukkan mereka belum secara langsung
menggunakan aplikasi mobile BPD. Sisi kenyamanan menjadi faktor kuat yang mempengaruhi niat pegawai Pemerintah
Kabupaten Klungkung untuk menggunakan aplikasi mobile banking. Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ghalandari (2012); Yu (2012); dan Alalwandkk.(2015) yang menunjukkan bahwa besarnya usaha yang dikeluarkan
dapat mempengaruhi niat seseorang untuk menggunakan m-banking. Hal ini juga mendukung hasil penelitian Taiwo dan
Downe, (2013); Al-Qeisidkk., (2015); Tavares dan Oliveira, (2016); dan

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 111 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Chinyamurindi, Chiwara dan Mjoli (2017) menemukan bahwa variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking.
Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking yang dimediasi
oleh ekspektasi kinerja dengan koefisien 0,333 dan nilai p 0,000. H1b diterima, Ekspektasi usaha berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking yang dimediasi oleh ekspektasi kinerja. Performance
Expectancy (PE) dinilai sebagai prediktor terkuat yang menentukan minat seseorang pada teknologi (Venkateshdkk.,
2003). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fokus pengguna terhadap kinerja layanan mobile banking
BPD Bali, apakah dengan menggunakan layanan ini pengguna mendapatkan kemudahan dalam menggunakan sistem
yang dapat mengurangi tenaga (usaha dan waktu) pengguna. ) dalam melakukan kegiatan atau tidak.
4.3.2 Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Niat untuk Mengadopsi Mobile Banking
Ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap niat mengadopsi mobile banking dengan koefisien
0,795 dan nilai p 0,000. H2 diterima, ekspektasi kinerja mempengaruhi niat mengadopsi mobile
banking.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pegawai Pemerintah Kabupaten. Klungkung
berharap kinerja mobile banking BPD Bali apakah menggunakan mobile banking dapat mempercepat transaksi
keuangan atau tidak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Venkateshdkk.(2003); Al-Tarawneh (2016);
Ammar dan Ahmed (2016); dan Dajani (2016). Menurut Venkateshdkk.(2003) mendefinisikan harapan kinerja
sejauh mana seorang individu percaya bahwa menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai
keuntungan dalam kinerja pekerjaan.

4.3.3 Pengaruh Pengaruh Sosial Terhadap Niat Mengadopsi Mobile Banking


Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat mengadopsi mobile banking dengan koefisien 0,187
dan nilai p 0,009. H3 diterima, pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat mengadopsi mobile banking
BPD Bali pada pegawai di pemerintahan kabupaten. Klungkung. Artinya niat menggunakan mobile banking BPD
Bali untuk pegawai Pemerintah Kabupaten. Klungkung dipengaruhi oleh lingkungan sekitar atau pengalaman
seseorang, baik itu teman atau keluarga.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Tai and Ku (2013), Agbemabiese, Anim dan Nyanyofio
(2015); Kishore dan Sequeira (2016); dan Madumanthi dan Nawaz (2016). Kishore dan Sequeira (2016)
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara pengaruh sosial dengan
niat mengadopsi mobile banking. Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian Sedana dan Wijaya (2010); Lawan
dan Zulkhari (2011); Mahendra dan Affandy (2013); serta Ariyanti dan Iriani (2014) yang membuktikan bahwa
pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kazi dan Mannan (2013) dan Kohnke, Cole dan Bush (2014) yang
menunjukkan bahwa minat seseorang terhadap aplikasi m-banking dapat dipengaruhi oleh faktor sosial.
4.3.4 Pengaruh Perceived Risk terhadap Niat untuk Mengadopsi Mobile Banking
Perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking dengan koefisien
-0,064 dan nilai p 0,023. H4 diterima, persepsi risiko berpengaruh negatif terhadap niat mengadopsi mobile banking.
Artinya nasabah BPD Bali, khususnya pegawai pemerintah kabupaten. Klungkung masih memiliki ketakutan akan risiko
saat menggunakan mobile banking, baik itu tingkat keamanan privasi maupun transaksi finansial.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farzianpourdkk.(2014); Ravichandran dan Madana (2016); Siadatdkk.(
2016) dan Toroitich, Jelaga dan Omwono (2016) menemukan bahwa persepsi risiko memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan niat
untuk mengadopsi mobile banking. Risiko sangat menentukan dalam penggunaan mobile banking, terutama dalam kaitannya dengan
pengguna baru. Pengguna baru akan menghindari penggunaan mobile banking jika mereka melihat kemungkinan adanya tindakan
kriminal dalam penggunaan mobile banking, terutama karena mobile banking berkaitan langsung dengan masalah keuangan yang
merupakan masalah sensitif bagi kebanyakan orang. Hal ini tidak berarti bahwa mobile banking merupakan layanan perbankan yang
tidak aman, melainkan sebagai pertimbangan bagi pegawai Pemerintah Kabupaten. Klungkung menggunakan mobile banking BPD Bali
atau tidak.

V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ekspektasi upaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat ekspektasi usaha pengguna, maka semakin besar niat untuk mengadopsi pengguna mobile banking.
Hasil ini juga berarti bahwa semakin mudah pengguna mengakses aplikasi mobile banking maka semakin besar keinginan
pengguna untuk menggunakan aplikasi mobile banking.
2. Ekspektasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mengadopsi mobile banking yang dimediasi
oleh ekspektasi kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna fokus pada kinerja ponsel BPD Bali

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 112 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

layanan perbankan, baik dengan menggunakan layanan ini pengguna mendapatkan kemudahan menggunakan sistem yang dapat
mengurangi tenaga (usaha dan waktu) pengguna dalam melakukan aktivitas atau sebaliknya.
3. Ekspektasi kinerja mempengaruhi niat untuk mengadopsi mobile banking. Ini karena pegawai
pemerintah kabupaten. Klungkung berharap kinerja mobile banking BPD Bali apakah
menggunakan mobile banking dapat mempercepat transaksi keuangan atau tidak.
4. Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat mengadopsi mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh atau dukungan dari lingkungan sekitar serta pengalaman yang dimiliki orang lain saat menggunakan
layanan mobile banking BPD dapat mempengaruhi minat seseorang untuk menggunakan aplikasi m-banking.

5. Risiko yang dirasakan berpengaruh negatif terhadap niat untuk mengadopsi mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa risiko penggunaan
mobile banking masih tinggi, terutama bagi pengguna baru. Pengguna baru akan menghindari penggunaan mobile banking jika mereka
melihat kemungkinan adanya tindakan kriminal dalam penggunaan mobile banking, terutama karena mobile banking berkaitan
langsung dengan masalah keuangan, yang merupakan masalah sensitif bagi kebanyakan orang.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran untuk hasil penelitian dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan atau menggunakan Model UTAUT (performance
expectation, effort expectation, social influence and supporting conditions) dan variabel perceived risk untuk
mengetahui pengaruh niat mengadopsi teknologi informasi, baik itu teknologi mobile banking atau teknologi
lain dengan tipe populasi yang berbeda. .
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis pengaruh variabel ekspektasi usaha terhadap niat
mengadopsi teknologi informasi dengan memediasi variabel ekspektasi kinerja
3. Bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD Bank) diharapkan dapat mengukur kinerja/kinerja
kekurangan dalam penggunaan aplikasi mobile banking sehingga dapat digunakan secara efisien
oleh nasabah dan memiliki tingkat yang lebih baik. keamanan.
4. Diharapkan adanya sosialisasi dan promo-promo yang dapat menarik pelanggan baru khususnya pegawai
pemerintah daerah. Klungkung untuk menggunakan mobile banking BPD Bali dalam kegiatan transaksi
keuangannya.

REFERENSI
Makalah Jurnal:
[1]. Agbemabiese, G., Anim, P. dan Nyanyofio, J. (2015) 'Penentu Adopsi Mobile Banking di
Industri Perbankan Ghana: Kasus Akses Bank Ghana Limited',Jurnal Komputer dan
Komunikasi, 3(1), hlm. 1–19. doi: 10.4236/jcc.2015.32001.
[2]. Al-Qeisi, K.dkk.(2015) 'Seberapa Layak Model UTAUT dalam Konteks Non-Barat?', Riset Bisnis
Internasional, 8(2), hlm. 204–215.
[3]. Al-Tarawneh, J. (2016) 'Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi layanan Mobile banking di Yordania
dari perspektif pelanggan: Tinjauan dan Studi percontohan.',Jurnal Internasional Publikasi Sains dan
Penelitian (IJSRP), 6(9), hlm. 207–213.
[4]. Ammar, A. dan Ahmed, EM (2016) 'Faktor-faktor yang mempengaruhi niat keuangan mikro Sudan untuk
mengadopsi mobile banking',Bisnis & Manajemen yang Cogent. Diedit oleh D. McMillan, 3(1), hlm. 1–20. doi:
10.1080/23311975.2016.1154257.
[5]. Ariyanti, K. and Iriani, SS (2014) 'Pengaruh Persepsi Nilai Dan Persepsi Risiko Terhadap Niat Beli
Kosmetik Organik',Jurnal Ilmu Manajamen, 2(4).
[6]. Bagadia, P. dan Bansal, A. (2016) 'Persepsi Risiko dan Adopsi Layanan Mobile Banking:
Tinjauan',Jurnal IUP Teknologi Informasi, 12(1), hlm. 52–71.
[7]. Chinyamurindi, W., Chiwara, JR dan Mjoli, T. (2017) 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan Internet untuk Tujuan Mencari Kerja Di Antara Sampel Siswa Tahun Terakhir di
Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan',Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia SA, 15. doi:
10.4102/sajhrm.v15i0.790.
[8]. Dajani, D. (2016) 'Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology to Explain
Ecommerce Acceptance by Jordanian Travel Agencies',Jurnal Manajemen Internasional Komparatif,
19(1).
[9]. Fadare, OA, Ibrahim, MB dan Edogbanya, A. (2016) 'A Survey on Perceived Risk and Intention of
Adopting Internet Banking',Jurnal Perbankan dan Perdagangan Internet, 21(1), hlm. 1–21.
[10]. Fadlan, A. and Dewantara, RY (2018) 'Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Penggunaan
terhadap Penggunaan Mobile Banking (Studi pada Mahasiswa Pengguna Mobile Banking Universitas
Brawijaya)',Jurnal Administrasi Bisnis, 62(1).
[11]. Farzianpour, F.dkk.(2014) 'Risiko yang Dirasakan Konsumen dan Pengaruhnya Terhadap Adopsi Online

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 113 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Layanan Perbankan',American Journal of Applied Sciences, 11(1), hlm. 47–56.


[12]. Ghalandari, K. (2012) 'Pengaruh Harapan Kinerja, Harapan Upaya, Pengaruh Sosial dan
Kondisi Fasilitasi Penerimaan Layanan E-Banking di Iran: Peran Moderat Usia dan Gender',
Jurnal Riset Ilmiah Timur Tengah, 12(6), hlm. 801–807.
[13]. Hu, L. dan Bentler, PM (1999) 'Cutoff Criteria for Fit Indexs in Covariance Structure Analysis:
Conventional Criteria Versus New Alternatives',Pemodelan Persamaan Struktural: Jurnal
Multidisiplin, 6(1), hlm. 1–55. doi: 10.1080/10705519909540118.
[14]. Kazi, AK dan Mannan, M. (2013) 'Faktor yang mempengaruhi adopsi mobile banking di Pakistan:
Bukti Empiris',Jurnal Penelitian Internasional dalam Bisnis dan Ilmu Sosial, 2(3), hlm. 54– 61. doi:
10.20525/ijrbs.v2i3.73.
[15]. Kishore, SVK and Sequeira, AH (2016) 'An Empirical Investigation on Mobile Banking Adopsi Layanan di
Pedesaan Karnataka',SAGE Buka, 6(1). doi: 10.1177/2158244016633731.
[16]. Kohnke, A., Cole, ML dan Bush, RG (2014) 'Menggabungkan Prediktor UTAUT untuk Memahami
Pasien Perawatan di Rumah' dan Penerimaan Dokter atas Peralatan Telemedis Kesehatan',Jurnal
Manajemen Teknologi dan Inovasi, 9(2), hlm. 29–41.
[17]. Lawan, A. dan Zulkhari, MD (2011) 'Journal of Emerging Trends in Computing and Information
Sciences Effectiveness of Telecentre using a Model of Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT): Structural Equation',Jurnal Tren Muncul dalam Ilmu Komputer & Informasi,
2(1), hlm. 402–412.
[18]. Madumanthi, I. and Nawaz, SS (2016) 'Sarjana' Adopsi Perbankan Online di Sri Lanka', Jurnal
Sistem Informasi & Teknologi Informasi, 1(1), hlm. 10–17.
[19]. Mahad, M.dkk.(2015) 'Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Adopsi Seluler Di Malaysia',Jurnal
Internasional Ekonomi dan Masalah Keuangan, 5(1), hlm. 84–91.
[20]. Maharsi, S. and Fenny (2006) 'Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Pengaruh
Kepercayaan terhadap Loyalitas Internet Banking di Surabaya',Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 8(1).
[21]. Mahendra, AR and Affandy, DP (2013) 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar)', Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 1(2).
[22]. Ravichandran, D. and Madana, MHBAH (2016) 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Mobile
Banking di Kabupaten Kurunegala',Jurnal Sistem Informasi & Teknologi Informasi, 1(1), hlm. 24-32.
[23]. Sancaka, M. and Subagio, H. (2014) 'Analisa Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan dan Penggunaan
Kompas Epaper Oleh Konsumen Harian Kompas di Jawa Timur dengan Menggunakan Kerangka Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)',Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 2(2).

[24]. Schermelleh-Engel, K., Moosbrugger, H. dan Müller, H. (2003) 'Evaluating the Fit of Structural
Equation Models: Tests of Significance and Deskriptif Goodness-of-Fit Measures',Metode Penelitian
Psikologis Online, 8(8), hlm. 23–74.
[25]. Sedana, IGN dan Wijaya, SW (2010) 'Model UTAUT untuk Memahami Sistem Manajemen Pembelajaran',
Jurnal Internetworking Indonesia, 2(2), hlm. 27–32.
[26]. Siadat, SHdkk.(2016) 'Penerimaan Mobile Banking oleh Pelanggan di Bank Iran', Jurnal
Internasional Ilmu Terapan Kontemporer, 3(6), hlm. 53–68.
[27]. Sulastini, NP and Warmika, IGK (2014) 'Aplikasi TAM, Persepsi Risiko, dan Kepercayaan dalam
Niat Masyarakat Menggunakan Internet Banking',Manajemen E-Jurnal, 3(4).
[28]. Tai, Y.-M. dan Ku, Y.-C. (2013) 'Akankah Investor Saham Menggunakan Perdagangan Saham Seluler? Penilaian
Manfaat-Risiko Berdasarkan Model UTAUT yang Dimodifikasi',Jurnal Penelitian Perdagangan Elektronik, 14(1), hlm. 67–
84.
[29]. Taiwo, AA dan Downe, AG (2013) 'Teori Penerimaan Pengguna dan Penggunaan Teknologi
(UTAUT): Tinjauan Meta-Analitik Temuan Empiris',Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan
Terapan, 49(1), hlm. 48–58.
[30]. Tan, E. and Lau, JL (2016) 'Niat Perilaku untuk Mengadopsi Mobile Banking di Kalangan Generasi
Milenial',Konsumen Muda, 17(1), hlm. 18–31.
[31]. Tandon, U., Kiran, R. dan Sah, AN (2017) 'Kepuasan Pelanggan sebagai mediator antara kualitas layanan situs
web dan niat pembelian kembali: Kasus ekonomi yang sedang berkembang',Ilmu Layanan, 9(2), hlm. 106– 120.
doi: 10.1287/serv.2016.0159.
[32]. Tavares, J. dan Oliveira, T. (2016) 'Adopsi Portal Pasien Rekam Kesehatan Elektronik oleh Konsumen
Perawatan Kesehatan: Model dan Survei Penerimaan.',Jurnal penelitian Internet medis, 18(3), hal. e49.
doi: 10.2196/jmir.5069.
[33]. Toroitich, KK, Jelaga, JM and Omwono, GA (2016) 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Individu untuk
Mengadopsi Mobile Banking di Kenya: Kasus Bank Umum Kenya (KCB), Eldoret',Jurnal Internasional

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 114 | Halaman


Pengaruh Behavioral Intention dan Perceived Risk Terhadap Adop Mobile Banking Menggunakan UTAUT…

Penelitian dalam Studi Bisnis dan Manajemen, 3(4), hlm. 29–48.


[34]. Varma, A. (2018) 'Mobile Banking Choices of Entrepreneurs: A Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT) Perspective',Surat Ekonomi Teoritis, 8(14), hlm. 2921–2937. Venkatesh, V.dkk.(2003)
[35]. 'Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi: Menuju Pandangan Terpadu', MIS Triwulanan, 27(3), hlm.
425–478.
[36]. Yu, C.-S. (2012) 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Individu untuk Mengadopsi Mobile Banking: Bukti Empiris
dari Model Utaut',Jurnal Penelitian Perdagangan Elektronik, 13(2), hlm. 104-121.
Buku:
[37]. Byrne, BM (1998)Pemodelan Persamaan Struktural dengan LISREL, PRELIS dan SIMPLIS: Konsep
Dasar, Aplikasi dan Pemrograman. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Rambut, Jdkk.(2010)
[38]. Analisis Multivariasi Data. edisi ke-7 New Jersey: Pendidikan Pearson. Rogers, EM (2003)Difusi
[39]. Inovasi. edisi ke-5 Diedit oleh Simon dan Schuster. New York: Pers Bebas.

Makalah Prosiding:
[40]. Alawan, A.dkk.(2015) 'Adopsi Mobile Banking di Yordania: Menjelajahi Perbedaan Demografis pada
Persepsi Pelanggan', diManajemen dan Inovasi Data Terbuka dan Besar. Belanda: Springer
International Publishing, hlm. 13–23. doi: 10.1007/978-3-319-25013-7_2.
Situs web:
[41]. Berbagi Visi (2015)pertumbuhan SMS/Mobile Banking di Indonesia,sharingvision.com. Tersedia di:
https://sharingvision.com/pertumbuhan-smsmobile-banking-di-indonesia/.

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1


1Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

* Penulis Koresponden: Chandra Mahardika1 www.aijbm.com 115 | Halaman

Anda mungkin juga menyukai