Anda di halaman 1dari 2

BERTEMPIK SORAKLAH HAI ISRAEL B.

Pemahaman Teks
e Israel; sende paimanko Zefanya 3:14-20 Bangsa Israel bias berbalik kepada Tuhan
Bermazmur : Yesaya 12:1-6 dan meninggalkan dosanya, dimana sebelumnya Zefanya
menyebutkan bahwa bangsa Israel pada saat itu adalah sisa-sisa
Bacaan 1 : Zefanya 3:14-20
baal di Yerusalem dan mereka terbiasa dengan penyembahan
Bacaan 2 : Filipi 4:2-9 berhala, bangsa Israel bertempik sorak oleh karena mereka bisa
Bacaan 3 : Lukas 3:7-20 lepas dari hukuman penindasan yang disebabkan oleh
pelanggaran dan dosa-dosa mereka sendiri, sehingga dari
pembacaan kita di Zefanya mau menjelaskan kepada kita
Tujuan: bahwa ada kabar sukacita bagi bangsa Israel yang mau
1. Jemaat memahami kasih Tuhan kepada manusia yang berbalik kepada Tuhan dan meninggalkan dosanya, lalu
berharap pada keselamatan yang dari Tuhan sendiri.
menjadi dasar manusia bertempik sorak.
Berita sukacita itu adalah musuh mereka akan mengalami
2. Jemaat mempraktekkan kehidupan yang bertempiksorak keterpurukan, bangsa Israel dilepaskan dari keputus-
melalui pembaharuan hidup. asaan, serta ketakutan dan rancangan malapetaka
ditiadakan. Tidak hanya itu Allah juga menjanjikan
pemulihan dan pembaharuan kasihNya bagi Israel dan
A. Pendahuluan perlindungan dari Tuhan bahkan akan dibaharui oleh
Di dalam kehidupan kita selaku manusia tentu kasih Tuhan sendiri. Atas dasar inilah bangsa Israel
kadangkala kita merasakan kegembiraan, tak jarang juga bertempik sorak.

kegembiraan yang kita rasakan membuat kita bersorak- Lalu apa tujuan dari bertempik sorak?
sorai membuat kita merasa kegirangan dan lain sebagainya 1. Dalam Yesaya 12:1-6: setelah murka Allah surut atas Israel
itulah yang dikatakan bertempik sorak, kalau kita manusia maka langkah yang selanjutnya mereka lakukan adalah
bertempik sorak oleh karena ada kebahagiaan yang kita menunjukkan sikap hidup yang mempercayai Tuhan dengan
sepenuh hati dan bersedia menyatakan kesaksian bagi bangsa-
rasakan, lantas mengapa Bangsa Israel bertempik sorak?
bangsa lain. Artinya bahwa bangsa Israel tidak hanya sampai
pada komitmen bahwa mereka akan bertobat, tapi pertobatan
itu mereka nyatakan melalui sikap dan cara hidup mereka,
dimana mereka percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan tidak mengalami perubahan, dan dikatakan tidak ketika
bersedia bersaksi bagi bangsa-bangsa lain. kita mau memberi diri untuk bertobat dan pertobatan itu
kita nyatakan melalui sikap dan cara hidup kita.
2. Dalam Lukas menyebutkan lebih tajam bahwa bertepik
sorak adalah salah satu cara di dalam menunjukkan buah Jadi, bertempik sorak bukan hanya tentang bersorak-sorai
pertobatan dalam kehidupan sehari-hari. Hendaknya kita ba’tu unnarrak, ba’tu meoli, tetapi bertempik sorak juga
menyatakan kehidupan yang bertempik sorak, kehidupan adalah sebuah tingkah laku atau respon kita terhadap
yang mengalami perubahan-perubahan kearah yang lebih pertobatan yang kita alami, pertobatan yang bukan sebatas
baik, bukan hanya sebatas pengakuan bahwa ya saya mau ungkapan, melainkan pertobatan yang dipraktekkan
bertobat tetapi nyatakanlah buah pertobatanmu itu dalam dalam kehidupan sehari-hari melalui kehidupan yang terus
tingkah laku kehidupanmu. mengalami perubahan.

3. dalam Filipi respon dari tempik-sorak adalah hidup yang D. Penutup


berkenan kepada Tuhan, misalnya dengan hidup sehati sepikir,
bersukacita dalam Tuhan, bersikap lemah lembut, tidak kuatir, Filipi 4:8 “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua
tekun dalam doa dan selalu bersyukur serta memfokuskan diri yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
pada hal-hal yang benar. Bisa disimpulkan bahwa langkah yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
selanjutnya setelah bertempik-sorak, adalah memperlihatkan semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
atau menunjukkan sikap hidup yang terus menerus mengalami pikirkanlah semuanya itu”
perubahan. Roh Kudus memampukan kita semua Amin!
C. Aplikasi

Dalam kehidupan kita juga tak jarang kita telah


mekukan dosa yang mendatangkan murka Allah dalam
hidup kita seperti bangsa Israel, semua itu memang
menyesakkan, membuat kita gelisah dan khawatir tentang
kehidupan kita kedepan, namun apakah kita akan tetap
tinggal diam dalam kekhawatiran itu? Bisa iya bisa tidak,
menjadi ya ketika kita tidak mau memberi diri untuk
bertobat sehingga kehidupan kita akan terus berputar dan

Anda mungkin juga menyukai