Anda di halaman 1dari 5

Baca Keluaran 16:2-4 12-15 2kali

Tema: Bersandar pada kemurahan hati Tuhan


Pertanyaan : Bentuk Kemurahan hati apa yang kita tangkap pada Sabda Tuhan td?
Burung puyuh yang berduyun2 lewat dan berkerumun, Embun yang turun menjadi Roti
Banyak kemurahan hati Tuhan untuk bangsa Israel
1. Di bacaan hari selasa, Tuhan menuntun Bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir
melalui musa.
2. Tuhan menuntun Bangsa Israel pada waktu di padang gurun. Tuhan memberikan tiang
awan saat siang hari supaya ga kepanasan, dan tiang api pada saat malam hari supaya
3. Tuhan juga menyediakan air pada saat mereka kehausan
4. Saat di laut merah Tuhan memberikan mukjizat. Melalui Musa, Tuhan membelah laut merah,
sehingga bangsa Israel dapat melewatinya.
5. Lalu pada perikop bacaan pertama hari Jumat kemarin, Tuhan memberikan firman, agar
hidup Bangsa Israel menjadi baik, dengan cara menuruti 10 perintah Allah
Dalam perikop ini bangsa Israel bersungut2, namun Tuhan masih tetap bermurah hati. Di saat
kelaparan di sore hari Tuhan memberikan mukjizat berupa burung puyuh yang tiba2 berduyun2
k sana dan berkumpul. Di pagi harinya Tuhan menurunkan embun, dan pada waktu leleh
embun menjadi sesuatu yang bisa dimakan menyerupai roti.
Kita Kembali ke realita sekarang:
Bersungut2, di keadaan / pandemi saat ini mosok ga boleh, ya seharusnya ya ga bole.. Sama si
dengan kenyataanya Bangsa Israel bersungut2 itu ya gambaran nyata dari reaksi hampir semua
orang yang ngalami kesulitan atau pergumulan.
Next kita bahas pertanyaan2 dalam buku PKS

Pertanyaan 1
Hal 28 bawah dan 29, mereka sedang mengalami kecemasan luar biasa jikalau kebutuhan utama mereka tidak
terpenuhi itu adalah makanan dan bahkan mereka mengatakan lebih baik kami mati di tanah mesir dengan di
depan mereka kuali yang berisi daging dari pada mereka harus mati kelaparan di padang gurun. Jadi singkat kata
mereka lebih memilih hidup sebagai budak dari pada hidup merdeka namun mungkin kelaparan.
Pertanyaan 2
Waktu mereka kelaparan mereka ini menjadi bangsa yang ga mikir pikir Panjang. Bangsa Israel
Meragukan karya penyelamatan Allah. Iman mereka runtuh waktu kondisi perut mereka lapar.
Gimana dengan kita?apakah hari-hari ini kita masih punya iman yang setia pada Tuhan, di
waktu pekerjaan kita sulit, relasi sosial kita dibatasi, ga boleh bertemu dengan orang lain,wfh,
ga boleh nongki2, dsb. apakah kita ini masih percaya pada Tuhan? Atau kita sering kali
kehilangan kepercayaan pada Tuhan seperti bangsa Israel, Cuma perkara perut saja mereka
akhirnya kehilangan kepercayaan pada Tuhan. Jadi kesusahan bangsa Israel di padang gurun
bisa kita refleksikan di kehidupan kita sehari-hari. Kalau kita susah gimana, kondisi kita ga baik
gimana, apa kita masih bisa percaya dan memahami karya penyelamatan Tuhan di kehidupan
kita saat ini?
Pertanyaan 3
Allah itu adalah Allah yang murah hati, seperti yang ditunjukkan dalam bacaan ini. Mereka
bangun tidur pagi-pagi roti turun dari surga/manna sudah tersedia bagi mereka. Mereka
kelaparan mereka protes ke Tuhan,mereka menganggap lebih baik mereka di perbudak mesir
dengan didepannya ada kuali berisi daging, namun Tuhan mengirimkan daging bagi mereka
yaitu daging burung puyuh. Jadi Tuhan baik banget. Kita bisa hirup oksigen dengan ga bayar itu
ae sudah mukjizat Tuhan yang sangat besar.
Pertanyaan 4
Pertanyaan ini adalah refleksi dari keluh kesah bangsa Israel, bangsa Israel protes tentang kondisi dimana masa kini mereka yang hidup berpegang pada Allah
yang hidup percaya pada Allah ternyata itu mengecewakan. Ternyata ikut Tuhan seperti ini, untuk menikmati tanah Tanah terjanji itu ga gampang. Di masa lalu
bangsa Israel Diperbudak tapi di kasih makan ga sampai kelaparan, di mesir diperbudak tapi hidupnya enak ga perlu kepanasan, kedinginan, punya rumah, segala
kebutuhan terpenuhi.

Mesir itu sebenarnya adalah lambang dosa, keterikatan kita akan dosa, perbudakan dosa. Hari-hari ini banyak orang ngerasa ikut Tuhan ga enak, komitmentnya
harus ini harus itu, harus jaga kehidupan doa, harus membaca firman untuk ngerti kehendak Tuhan,harus ekaristi, dll. Kalau gitu masih enak kehidupanku dulu ya,
senin ga usah sel, kamis ga usah syafaat, sek isa mabuk2an, pacar punya 5, ke gereja bisa libur tanpa bersalah dll. Itu merupakan mesirnya kita di masa lalu,
berapa banyak orang tinggalkan Tuhan hari-hari ini karena lebih menikmati kehidupan masa lalu dari pada masa kini. Sama kayak bangsa Israel, kalau kita lihat
refleksi kehidupan bangsa Israel, dari sekian ribu orang yang Tuhan bebaskan dari Mesir (dari dosa) untuk janji Allah yaitu tanah Kanaan, tanah yang berlimpah
madunya tanah yang berlimpah susunya, yang berlimpah kebaikan Tuhan, Cuma dua yang akhirnya masuk Tanah Kanaan yaitu adalah Yosua dan Kalex sisanya
mereka binasa di padang gurun. Dan kita bisa membaca kitab keluaran mengapa Tuhan ijinkan bangsa Israel binasa, dosa-dosa mereka itu ditulis di perjanjian
baru, karena mereka bersungut-sungut, mereka masih hidup dalam percabulan, mereka sering mencobai Tuhan, menyembah berhala, macem-macem.
Hari ini pertanyaannya apakah kita sudah menghidupi masa kita yang sekarang? Beryukur akan masa kininya kita Bersama dengan Tuhan? Kalau kita melihat
masa lalu betapa nikmatnya kita hidup dalam dosa tanpa adanya Tuhan ya ga akan ada gunanya. Masa lalu Bersama Iblis itu jauh lebih menyenangkan dari pada
kita ikut Tuhan. Tapi begitu kita ambil komitmen untuk hidup setia kepada Tuhan , bersandar pada kemurahan hati Tuhan seperti judul perikop hari ini hidup kita
itu akan luar biasa akan ada suka cita, akan ada damai sejahtera bukan berarti waktu kita ikut Tuhan kita ga pernah susah

Ga pernah ada ajaran seperti itu di gereja katolik. Kesusahan itu pasti ada, tantangan itu pasti ada, tapi Tuhan tetap sertai, Tuhan juga cover bahkan Tuhan juga
sediakan kemuliaan. Tidak ada kemuliaan tanpa salib.
Melalu firman tadi kita diajarkan disaat kesulitan yang kita hadapi, kita pelan2 belajar untuk
untuk mengubah sungut2 kita menjadi doa permohonan dan pengharapan kepada Allah yang
selalu menyertai hidup kita.
Bacaan injilnya dari Yohanes 6: 24-34 perikop mengenai roti hidup. Jadi waktu itu Tuhan tiba tiba menghilang dan
orang banyak berbondong-bondong mencari Yesus. Ketika orang2 itu menemukan Yesus, mereka tanya, kok tiba2 di
sini, darimana td?
Yesus tanpa basa basi langsung menjawab, kamu mencari Aku karena kamu sudah makan roti dan km menjadi kenyang
kan, jadi banyak orang datang ke Yesus pada saat itu mencari Yesus itu Cuma focus ke rotiNya saja. Artinya Yesus
mengecam orang-orang yg mencari diriNya hanya utk kepuasan dirinya sendiri. Sering kali kita mencari Tuhan Cuma
focus kepada berkatNya saja. Ketika kita sedikit mengalami masalah mungkin kita merasa seolah-olah ga diberkati
sehingga kita bersungut2 pada Tuhan kayak yang terjadi pada bangsa Israel.
Di akhir firman itu Yesus berbicara “Aku adalah roti hidup yang turun dari surga barang siapa makan Aku dia tidak akan
menjadi lapar”.
Yesus mengingatkan kita untuk tidak hanya berfocus pada berkat Nya tapi mari kita belajar membangun keintiman
dengan Tuhan, maka kita tidak akan mengalami kelaparan Rohani. Tuhan ngajak kita untuk tidak bersungut-sungut,
tidak banyak ngomel tapi berfokus untuk menjalin keintiman dengan Tuhan sendiri, percayalah berkat itu ada
waktunya di saat kita membangun keintiman dan relasi dengan Tuhan. Jangan seperti bangsa Israel, waktu hidup kita
tidak diberkati kita marah, jangan sama kaya orang-orang yang ada di perjanjian baru mencari Yesus karena hanya
berfokus pada berkatNya saja.
Mari kita belajar membangun relasi dan keintiman dengan Tuhan, kita belajar bersyukur dari hal2 kecil, kita belajar
memperbanyak komunikasi dengan Tuhan. Lewat doa, lewat membaca Firman.

Anda mungkin juga menyukai