Yohanes 6:1-15
Peristiwa dalam teks Yohanes 6:1-14, merupakan mukjizat Tuhan Yesus memberi
makan 5000 orang hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ikan. Mukjizat tersebut terjadi tidak
tergantung pada sarana yang dipakai. Biarpun hanya ada 5 roti dan 2 ikan, namun
ketika berada di tangan Tuhan, dapat memberi makan 5000 orang bahkan masih ada
sisa 12 bakul. Kuncinya adalah: apakah kita mau merelakan, menyerahkan dan
mempersembahkan apa yang kita miliki untuk dipakai Tuhan? Dari cerita ini, kita
melihat bahwa hal-hal kecil dapat dipakai Tuhan. Apa kunci untuk dipakai Tuhan?
1. Miliki hati yang peka akan kebutuhan orang lain (6:25-26). Kunci untuk dipakai
Tuhan adalah miliki mata yang jeli dan peka melihat kebutuhan yang mendesak
pada orang banyak. Konteks perikop ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada para
murid dan kita agar jangan hanya melihat kebutuhan diri sendiri, melainkan juga
orang banyak yang membutuhkan pertolongan. Cara manusia dan Tuhan
memandang dan menilai hidup ini sangat berbeda. Manusia menilai hidup ini dari
sisi materi saja, tetapi Tuhan sebaliknya. Andreas melihat orang banyak itu sebagai
beban dan tidak mungkin memberi mereka makan hanya dengan lima roti dan dua
ikan. Tetapi tatkala Yesus melihat orang banyak itu, timbullah rasa belas kasihan
karena mereka sangat bernilai dan berharga. Mereka membutuhkan kasih sayang
dan pemuasan kelaparan. Itu sebabnya Yesus perintahkan para murid untuk
memberi makan mereka (ay. 5).
2. Bersedia menyerahkan diri dan milik kita untuk dipakai Tuhan (6:27-29). Setelah
melihat adanya kebutuhan mendesak pada orang banyak yang sedang kelaparan,
maka seorang anak kecil tergerak menyerahkan makanannya: 5 roti dan 2 ikan
kepada Tuhan. Namun apakah artinya 5 roti dan 2 ikan jika dibagikan kepada 5000
orang? Itulah pertanyaan yang mencerminkan keraguan dan ketidakpercayaan
Andreas. Tetapi makanan yang sedikit itu tatkala berada di tangan Tuhan, maka
perkara besar terjadi, Tuhan memberkatinya sehingga dimakan 5000 orang bahkan
masih ada sisa 12 bakul. Poinnya bukan berapa banyak makanan yang tersedia,
tetapi apakah ada orang yang rela menyerahkan diri dan miliknya untuk dipakai
Tuhan? Jika anak kecil dan makanan yang sedikit dapat dipakai Tuhan untuk
melakukan perkara yang besar, kitapun dapat dipakai Tuhan asal kita bersedia
mempersembahkan diri dan miliki kita kepada-Nya. Amin!
Orang banyak itu mencari Yesus, mereka takjub melihat mujizat yang telah
dilakukan Yesus. Pencarian mereka kepada Yesus masih dalam taraf yang dangkal,
mereka belum memiliki pemahaman yang cukup mengerti akan Allah. komitmen untuk
setia serta rela berkorban belum ada dalam pikiran mereka. Mereka senang pada hal-
hal spektakuler yang telah mereka lihat dengan mata sendiri. Melalui peristiwa ini,
Yesus ingin mengajar mereka bagaimana seharusnya mengiring Yesus.
Ada kebutuhan besar yang diperlukan pada waktu itu, yaitu roti. Yesus ingin tahu
langkah apa yang dilakukan oleh orang banyak itu termasuk murid-murid. Diantara
mereka ada seorang anak yang memiliki 5 roti dan 2 ikan. Satu jumlah yang tidak
berarti. Bahan makanan ini mungkin hanya cukup untuk 1-2 orang, itu pun hanya
bisa sekali makan. Tetapi ditangan Tuhan sesuatu yang tidak berarti ini Tuhan
ubahkan menjadi sangat luar biasa bahkan mencukupi lima ribu orang laki-laki serta
masih ada sisa 12 bakul. Kerelaan untuk memberi kepada Allah maka Allah sendiri
yang akan mengembangkannya.
Di tangan Tuhan tidak ada sesuatu yang mustahil, segala sesuatu menjadi
mungkin. Sedangkan manusia selalu berpikir serta mengukur sesuai
kemampuannya yang terbatas. Bagi manusia 5 roti dan 2 ikan ini tidak ada artinya,
tidak akan mungkin ada manfaatnya bagi kebutuhan banyak orang. Manusia harus
belajar percaya serta bersandar pada Allah. sehingga kuasa dan mujizat Allah akan
dinyatakan ketika kita percaya dan bersandar pada Allah.
Segala sesuatu yang kita punya saat ini ada ditangan siapa. Kalau hanya ada di
tangan kita maka sesuatu tetaplah menjadi sesuatu, tetapi kalau ada di tangan Allah
maka bisa menjadi segala sesuatu. Mujijat kali ini pun demikian adanya, kalau 5 roti
dan 2 ikan ditangan anak kecil pasti hanya untuk diri sendiri, tetapi karena 5 roti dan 2
ikan di tangan Tuhan Yesus maka untuk 5.000 orang bahkan ada lebihnya. Kadang
keterlibatan kita dalam pelayanan kita anggap sesuatu yang kecil, tetapi kesungguhan
kita dalam pelayanan bisa menjadi sesuatu yang besar di tangan Tuhan.
1. Yesus tertarik apda seluruh aspek kehidupan kita. Bukan hanya memperhatikan
kebutuhan kesembuhan dan terleas dari kausa2 jahat. Dia melihat kebutuhan fisik
dan Dia mau memenuhi kebutuhan itu.
2. Yesus memenuhi kebutuhan kita dalam cara dan waktuNya. Yesus mau memenuhi
kebutuhan kita tetapi caranya diluar kendali kita dan kehenak kita. Ia tahu
bagaimana melakukkannya menurut cara dan waktunya.
3. Yesus bisa memakai apapun yang rela kita berikan kepada-Nya. Seberapapun yang
ada pada diri kita dapat dipakai oleh Yesus dengan cara yang luar biasa. Kita yang
sering kali merasa tidak memiliki apa2. Tetapi Yesus dapat memakai dengan cara
yang luar baisa.
1. Pelayanan kristiani selalu mengalami kekurangan. Seperti Sdm dll, tetapi jangan
sampai mengecilkan hati kita.
2. Pelayanan Kristiani itu selalau berorientasi pada kemurahan Tuhan, karena hanya
Tuhan yang mencukupi. Kita jangan bertindak sebagai pemilik, kita hanya sebagai
alat di tangan Tuhan untuk menyalurkan berkatNya.
Nama Phillip sudah amat popular dalam zaman kuno ini, karena Philip dari Macedon,
ayah Alexander the Great dan pendiri dari Kekaisaran Yunani.[2]
Ada 3 Phillip dalam NT: Phillip the apostle, Phillip the evangelist / deacon[3] and Phillip
the step brother of Herod Antipas.
Tiberias adalah kota di mana Herod Antipas, raja Galilea, sangat dihormati.Herod
Antipas adalah saudara tiri dari Phillip. Mereka sama bapak, tapi tak sama ibu.[4]
Phillip, raja Iturea dan Trakhonitis (Lk. 3:1), lahir dari Cleopatra dan Herod Malthace.
Nanti, setelah Phillip meninggal, Herod Antipaslah yang menikahi istrinya, Herodias,
dengan tidak sah. John the Baptist yang nanti menegurnya. lalu, Salome minta kepala
John the Baptist.
Dari pekerjaan, intelek dan sifat yang berdosa, kita tahu, bahwa Yesus tidak
mencari murid yang “Gampangan.”
[1]. Ia menyebut Yesus dari Nazareth, padahal Yesus dari Bethlehem (Jn. 1:45).
[2]. Ia menyebut Yesus adalah Anak Yusuf, padahal Ia adalah Anak Allah (Jn.
1:45).
menemukan kita (Isa. 65:1; seperti yang Paul katakan, cf. Phil. 3:12).
Orang-orang jahat adalah sampah masyarakat, yang dibuang / tidak dihargai orang.
Yesus tak mengubah namanya, walau artinya kurang baik, karena yang penting
hatinya, bukan namanya.
Ikut Yesus itu perlu commitment, pengorbanan, dedikasi. Ada harga yang harus
dibayar.
Artinya: Ini bukan mitos. Disebutkan dengan panjang lebar oleh 4 penginjil.
Disebutkan dengan detil tempat dan waktunya. Disaksikan oleh ribuan orang, yang
ikut makan bersama-Nya.
Setelah mereka melihat 7x mujizatpun, masih belum mau percaya. John likes
number 7, karena copy gaya Yesus:
[a]. Ada tujuh mujizat yang dicatat dalam Injil Yohanes untuk menunjukkan hal
tersebut:[6]
1. Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana (Yoh. 2:1-11). Di sini Yesus
menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kualitas.
3. Yesus menyembuhkan orang lumpuh selama tiga puluh delapan tahun (Yoh. 5:1-
14). Di sini Ia bahwa Ia adalah tuan atas waktu.
4. Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan (Yoh. 6:1-
14). Di sini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kuantitas. Ini satu-satunya
mujizat yang bisa dimakan, bukan hanya dilihat mata. Letaknya di tengah lagi.
5. Yesus berjalan di atas air danau Galilea yang sedang bergolak (Yoh. 6:16-21).
Disini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas hukum alami.
6. Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-38). Di sini menyatakan
bahwa Ia adalah tuan atas kesialan.
[b]. 7 teachings.
[4]. 6:22-59.
[5]. 7:34-44.
[6]. 8:12-30.
[7]. 10:1-21.
[c]. 7 ego eimi He loves Jesus, so he copied the way Jesus taught. Jesus bilang
mengenai 7 pada waktu:
Ia juga memperhatikan Firman yang verbal = ia amat perhatian dengan apa yang
dikatakan Yesus.
· Phillip mau mengenal Allah dengan benar / lebih dalam lagi (Jn. 14:8-11).
Yesus pernah berkata, bahwa barangsiapa melihat Dia = melihat Bapa (Jn. 12:28,
45).
“Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka
menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus
dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot
dan Yudas bin Yakobus” (Acts 1:13).
Cf. Phillip the evangelist / deacon, yang juga pintar berkhotbah, sebagai salah satu
petunjuk bahwa ia adalah orang yang penuh Roh Kudus (lihat file Acts 6). Stephen
juga pandai khotbah (Acts 7:2-53).
Phillip the evangelist / deacon pintar berkhotbah, sehingga banyak orang Samaria
yang percaya (Acts 8:6) dan dibaptis olehnya (Acts 8:12). Bahkan Simon Magus, the
sorcerer, juga percaya (Acts 8:13).
Biar dia baik, hebat, rasul / apapun, tetap harus melewati ujian. Ujiannya dari hal
sehari-hari. Yesus ada di Tiberias sekarang. Tiberias = barat daya Galilea. Ada 16
pelabuhan di Galilea.
· Phillip adalah orang yang cukup mengenal daerah itu, karena Phillip berasal dari
Bethsaida, utara Galilea.
Makanya pertanyaan-Nya adalah: di mana (location) kita bisa beli roti (v 5)?
Tapi, jawab Phillip bukan mengenai location (di mana), tapi mengenai punya uang
tidak (v 7)?
Kadang, Yesus buat test dari keseharian yang kelihatan biasa, tapi kita bisa gagal.
Ia tidak hanya memberikan test besar, ex.: kerusuhan, bencana alam (Cf. Isaac,
Gen. 26), etc.
Bagi kebanyakan manusia, sesuatu yang berarti itu adalah nilai, jumlah dan ukuran +
performance. Maka kita sering menemukan banyak orang merasa tidak berarti bila ia
melihat sesuatu dalam dirinya tidak seperti yang menjadi standart kebanyakan orang.
Tuhan Yesus mengijinkan orang untuk menyadari kebutuhannya dan menemukan apa
yang ada padanya dalam ketergantungan kepada Allah. Kecenderungan manusia
menghindarikan diri dari tanggung jawab ada pada jawaban murid-muridNya. (Filipus)
3. Manusia sering tidak melihat dan tidak menghargai apa yang Tuhan percayakan
kepadanya tetapi Tuhan Yesus menghargai dan menggunakan apa yang ada pada
kita karena apa yang ada pada kita Dia tahu Dia yang memberikannya kepada kita.
4. Ketika kita membawa apa yang ada kepada Yesus, dengan pengucapan syukur dan
membagikannya maka kita akan menemukan kelimpahan dan kelebihan. (give
thanks and give them u saw the Miraculous)
Ada tiga hal yang Yesus selalu lakukan Teaching, Preaching dan Healing. Rasio, hati
dan fisik.
1. Yesus sangat perduli dengan orang-orang yang mengikuti Dia. Ia tahu mereka
membutuhkan makan. Kalimat ini memang merupakan ujian sekaligus kepedulian
kepada murid dan orang-orang disekitarnya. Kebutuhan dasar seseorang harus di
penuhi agar dapat menuju kepada pemenuhan kebutuhan pada jenjang yang lain.
(Abraham Maslow).
2. Kemungkinan si anak kecil itu cukup dekat dan mendengar dialog antara Yesus dan
Filipus, sehingga ia dapat memberikan roti dan ikannya. Menurut Jhon Sung
- Aku tidak mau bagi karena saya juga lapar.
- Aku tidak akan membagi karena saya juga punya teman dan keluarga yang butuh
- Siapa yang mau makan roti2 ini, saya akan menjualnya karena kesempatan
mendapat untung besar.
- Roti dan ikan2 itu tidak akan memenuhi kebutuhan 5 ribu orang lebih baik setelah
aku makan maka aku akan buang.
Ketika diserahkan ketangan Yesus akan sangat berarti meskipun kecil. Jhon
sung berkata: kita punya 2 tangan, kaki, mata, dll dan 5 jari pada setiap tangan.
Meskipun sangat figuratif, seluruh diri kita adalah lima roti dan dua ikan.
1. Yesus sangat perduli kepada setiap orang yang mengikuti Dia. Ia bukan hanya
memenuhi kebutuhan rohani, tetapi Ia juga memenuhi kebutuhan jasmani.
2. Yesus memenuhi kebutuhan jasmani dengan mujizat melalui sesuatu yang kecil dan
sederhana. Walaupun Yesus tidak butuh semua itu, tetapi Ia memberi kesempatan
setiap orang untuk mengambil bagian.
Apa artinya 5 roti 2 ikan? Rasanya tidak ada artinya. NIV, “how far …” beberapa
gigitan saja dan itu hanya dalam lingkaran kecil pasti sudah habis. Beberapa hal:
1. Tuhan Yesus tidak pernah reaktif tetapi antisipatif. Setiap ada peristiwa dan
tantangan seperti ini Dia selalu antisipatif karena ada tujuan makro yang dituju yaitu
keselamatan, dan ini merupakan momentum untuk melibatkan muridnya demi
pemuridan. Yesus meminta murid untuk menggali potensi yang ada. Kalau Yesus
ambil alih semua, tidak ada proses belajar oleh para murid. Philipus secara rasio
menanggapi: ada masalah di depan mata, masalah yang urgen, harus diselesaikan,
tetapi kelihatannya masalah ini tidak mungkin diselesaikan. Andreas adalah orang
yang action oriented, apa sih jawaban dari masalah ini. Dia cari jalan keluar,
meskipun pada akhirnya ia menihilkan artinya.
2. Mujizat Tuhan yang tidak bergantung sarana. Yesus melakukan mujizat dari natural
wisdom dengan supranatural power. Dia melakukan mujizat dengan management
yang baik, dalam kelompok. Setelah ada hasilnya, semua merasakan apa yang
Tuhan lakukan. Ayat 15, dari sisi manusia selalu melihat mujizat sebagai orientasi
diri sendiri, bukan sebagai misi spiritual Yesus. Pengarahan Tuhan Yesus, membuat
murid berpikir … teori belajar dari pendidikan orang dewasa: beranjak dari yang
mereka tau menuju pada yang abstrak.
3. Aplikasi: menyajikan master plan yang sudah Tuhan tetapkan, yaitu keselamatan
seluruh bangsa. Tempatkan jemaat sebagai murid, Tuhan ingin melibatkan mereka.
Menggali potensi diri dan berpartisipasi. Persembahan sekecil apapun tidak pernah
dinihilkan Tuhan tetapi justru dilipatgandakan.
5 Roti + 2 Ikan = > 5000 orang + 12 bakul. Yohanes 6:9 "Di sini ada seorang
anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang
sebanyak ini?"
E. J. Young menyatakan bahwa catatan peristiwa ini adalah salah satu “tanda” (
semeia = sign ) bahwa Yesus adalah penyataan sejarah secara progressive pada
zaman itu tentang kerajaan Allah (gesichte) yang puncaknya adalah the finality of Christ
. Makna dibalik tanda, lebih penting daripada tanda itu sendiri.
Murid-murid dan orang banyak memahami “tanda” bahwa Yesus adalah raja
yang akan mengembalikan Israel yang tercerai berai menjadi sebuah bangsa yang kuat
sebagaimana zaman Daud, tetapi kerajaan Allah tidaklah sama dengan mindset orang
banyak.
Konteks yang bisa ditarik pada zaman ini, Allah melibatkan orang-orang yang
tidak berarti dalam penyataan sejarah kerajaan Allah bahwa keselamatan untuk segala
bangsa. Allah memakai kita bukan karena proporsi rasional kita mampu menjadi berkat,
tetapi karena kita tidak mampu, kecil dan tak berarti menjadi berkat bagi banyak orang.
Ayat 39,”…jangan ada yang hilang …” hubungannya dengan perikop: dari setiap
yang kita miliki biarlah kita berikan kepada Tuhan. Anak kecil: dia punya niat dan punya
kesempatan memberi. Yang sering terjadi: kita hanya mementingkan berkat Tuhan.
Seringkali kita hitung-hitungan sama Tuhan.
1. Meski kecil tetap dipakai. Anak kecil ini rela barangnya dipakai.
2. Meski sedikit tetap diberkati dan dilipatgandakan. Apa sih artinya 5 roti dan 2 ikan?
Sampai Andreas sendiri ragu. Tuhan tidak tunggu sampai kita punya banyak.
3. Meski sederhana tetap dihargai. Andreas tanggap dan mencari.
4. Meski sederhana tetap dihargai. Mereka kaum nelayan dipercayakan untuk mengatur
orang banyak dalam kelompok.
Frase dalam Injil Sinoptik, “… bawalah kemari,” artinya mujizat ini terjadi kalau
ada orang yang membawa sesuatu kepada Tuhan. Frase, “Yesus mengucap syukur /
mengucap berkat,” artinya walau kecil kalau terima dengan ucapan syukur tetap
membawa sukacita.
Lima roti dan dua ikan sangat sedikit sekali. Bahkan Filipus menegaskan, kalau
pun roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup. Begini: berapapun tidak akan pernah
cukup. Melalui mujizat ini, Tuhan tunjukan hanya melalui roti hidup yaitu Yesus orang
bisa dipuaskan. Ini yang sering kita gagal. Lebih berorientasi pada masalah daripada
Tuhan Yesus yang hadir di sana.
1. Ayat 5, ketika Yesus memandang sekeliling: Mujizat terjadi pada waktu ada
kebutuhan. Tuhan bertindak dan menjawab jika ada kebutuhan.
2. Ayat 9, kerelaan dan pengorbanan. Anak kecil memberikan semua bekalnya / apa
yang ada padanya. Dia tidak mengasihani diri sendiri.
3. Ayat 11, respons Tuhan Yesus. Tidak memandang berapa yang bisa kita berikan.
1. Sudut padang Filipus, “tidak cukup.” Dari segi keuangan: ada uang ada barang dan
perut kenyang.
2. Sudut padang Andreas, “apa artinya.” Ada potensi, tetapi tetap meremehkan.
Padahal Tuhan tidak pernah meremehkan.
3. Sudut padang Anak kecil. Dia punya 5 roti dan 2 ikan, dan tidak egois. Menyerahkan
seluruh miliknya. Diserahkan pada tangan yang tepat dengan hati yang rela.
4. Di dalam Tuhan ada sukacita: setelah orang banyak makan dikatakan mereka
kenyang.
1. Tuhan memperhatikan hal-hal kecil.
2. Yesus memberikan suatu pendidikan untuk menggali potensi murid dan orang
banyak.
3. Memberikan kesempatan untuk semua orang melibatkan diri dalam pelayanan.
4. Tuhan membawa semua orang untuk mengenal Dia sebagai Mesias. Mujizat itu
sebagai tanda: yang lebih penting orang yang membuat mujizat bukan tandanya.
Markus 6:38, “… cobalah periksa.” Berapa banyak harta dan kemampuan kita
cobalah periksa. Tuhan meminta sesuatu yang ada pada kita bukan yang tidak ada.