Anda di halaman 1dari 3

Rabu, 10 April 2024

Yesaya 14 : 12 – 23
Menjadi Serupa dan Melebihi Allah??

Bapak/ibu dan saudara”, bacaan Firman Tuhan hari ini sedang berbicara tetang
situasi dan kondisi Bangsa Israel yang sedang dihukum Tuhan menjadi budak di Babel.
Tuhan Allah menghukum Israel karena ketidaksetiaannya. Dan selama menjalani masa
hukuman, Umat hidup penuh penderitaan. Tentu dalam situasi ini, Keinginan, harapan
terbesar Israel saat itu cuma satu, yaitu bisa hidup bebas dari perbudakan dan kembali ke
tanah air mereka sendiri.
70 tahun menjalani hukuman bukan waktu yang sebentar. 70 tahun Menderita
sebagai budak membuat mereka berpikir bahwa Tuhan, sudah melupakan mereka. Tuhan
sudah betul – betul meninggalkan mereka. Artinya, Israel saat itu, sedang berada dalam
fase hidup yang sangat sulit, susah di tanah pembuangan. Hidup dipembuangan seperti
hidup yang tanpa harapan. Hidup Tertekan, menderita fisik maupun batin. Apa – apa serba
sulit. Apa-apa serba susah. Karena status mereka sebagai budak, membuat mereka
diperlakukan seenaknya oleh orang babel. Disiksa. Dipaksa bekerja. Mereka harus bekerja
tanpa dibayar. Mereka harus mengikuti peritah tuannya.
Dan situasi ini dijalani Umat Israel berpuluh – puluh tahun lamanya; sebagai akibat
karena tidak patuh pada perintah Tuhan. bapak/ibu bisa bayangkan betapa menderitanya
hidup mereka saat itu. Namun, Karena Kasih Tuhan, Kebaikan Tuhan pada UmatNya.
Akhirnya Tuhan berkenan menjawab keinginan Umatnya. Melalui Yesaya, kabar baik itu
disampaikan kepada Israel. Apa isi beritanya? Ayat 22 sampai 23 menjadi berita sukacita
bagi Umat Israel yang merindukan pertolongan dari Tuhan.
23. “Aku akan bangkit melawan mereka” Demikianlah Firman Tuhan semesta
alam. “Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya”
Demikianla Firman Tuhan. 24. “Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan
menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan”
Demikianlah Firman Tuhan semesta alam.
Dalam penderitaan hidup Bangsa Israel, Yesaya hadir menyampaikan kabar
sukacita. Bahwa Tuhan akan menyelamatkan hidup mereka. Segala penderitaan,
kesusahan, kesulitan dn perbudakan mereka akan segera Berakhir. Tuhan sendiri yang
akan menolong mereka. Tuhan sendiri yang akan memberi keselamatan bagi mereka.
Tuhan yang akan melawan Babel dan memberi kemenangan bagi Israel. Artinya bahwa
hanya Tuhanlah yang sanggup menyelamatkan hidup Umat Israel. Hanya Tuhan yang akan
menjamin dan memberi keselamatan kepada umat-Nya.
Jadi, dari Firman Tuhan hari ini kita mau belajar 2 hal penting. Pertama,
penderitaan, kesusahan dan kesulitan merupakan bagian dari hidup manusia. Tidak ada
orang yang tidak punya masalah dalam hidupnya. Betul nggak bapak/mama. Adakah dari
kita yang tidak punya masalah?. Tidak ada. Semua orang punya masalah. Setiap rumah
tangga punya pergumulan. Setiap pribadi juga menghadapi yang namanya tantangan;
dipekerjaan, dipergaulan, dalam proses pendidikan. Semua orang menghadapi persoalan.
Cuma perbedaannya adalah bagaimana cara kita mengatasi persoalan itu. Orang
yang tidak beriman seperti Israel tadi, mereka menghadapi persoalannya dengan berpikir
bahwa Tuhan meninggalkan mereka. Tuhan tidak peduli dengan mereka. Akhirnya mereka
hidup tanpa harapan. Sepertinya penderitaan ini membuat mau mati saja.
Sementara orang beriman kalau ada persoalan datang apa respon mereka? Mereka
akan tetap berusaha menghadapi persoalan itu karena mereka mengimani bahwa didalam
Tuhan selalu ada pengharapan. Pengharapan untuk hidup yang lebih baik. Melalui
persoalan, dan tantangan itulah iman, pengharapan dan Kasih mereka diuji. Untuk
kemudian bertumbuh menjadi lebih kuat dan kokoh. Melalui persoalan itulah kita menjadi
pribadi yang lebih kuat didalam Tuhan.
Pertanyaannya, bapak/ibu kalau ada persoalan, menghadapinya bagaimana?
Apakah seperti Bangsa Israel yang tidak beriman pada Tuhan? Tidak punya pengharapan
lalu menyerah. Atau dalam menghadapi persoalan tetap beriman pada Tuhan? jawabannya
tidak perlu dijawab dengan kata-kata. Tapi langsung aja buktikan dengan perbuatan nyata.
Lalu, pelajaran yang kedua, Firman Tuhan hari ini juga mau mengingatkan kita
bahwa, seperti Tuhan yang telah menyelamakan Israel dari Penderitaannya di Babel maka
Tuhan yang sama juga akan menyelamatkan hidup bapak/ibu saudara dan saya. Kita telah
diselamatkan melalui kematian dan kebangkitan Yesus dikayu salib. Tapi bukan berarti kita
sudah bebas hidup sesuka hati.
Ketaatan tetap menjadi perjuangan yang harus kita usahakan sepanjang hidup kita.
Ini perlu digaris bawahi nih. Ketaatan merupakan perjuangan yang harus kita
usahakan sepanjang hidup kita. Artinya, ketaatan itu seyogianya bersifat konsisten.
Terus menerus. Jangan taat, hanya karena ada maunya; mau ujian misalnya, mau cari kerja,
mau supaya pergumulan kita selesai, mau ini, mau itu; taat karena menginginkan sesuatu
dari Tuhan. Lantas, kalau yang kita inginkan sudah terpenuhi, kita tidak taat lagi. Nanti
kalau ada yang diinginkan baru taat lagi??. Kaya minum obat dong. Kalau sakit baru dicari,
kalau ga sakit disimpan saja. Tidak begitu konsep ketaatan.
Memang taat pada Tuhan kadang – kadang memaksa kita keluar dari zona nyaman
kita. Yang tentu saja itu tidak menyenangkan, tidak nyaman. Karena itu, sering kali Jadinya
kita tidak konsisten untuk taat pada kehendak Tuhan, karena kita masih menginginkan
kehidupan kita yang nyaman, yang menyenangkan, menurut ukuran kita.
Keselamatan memang anugrah dari Tuhan, tapi Ketaatan merupakan tanggung
jawab yang harus kita usahakan setiap hari; berkata jujur, bertindak tulus, tidak iri hati.
itulah bukti ketaatan kita kepada Tuhan. Milikilah keselamatan dengan hidup dalam
ketaatan. Barang siapa yang taat sampai pada akhirnya, maka dia akan menerima
kemenangan di dalam Tuhan. Sebaliknya, barang siapa tidak mau taat dalam hidupnya,
maka dia adalah orang – orang yang tidak tahu diri. Tidak tau terimakasih.
Menyebut dirinya Kristen tapi sesungguhnya tidak ada Kristus di hari – harinya.
Menyebut dirinya Kristen tapi sesunguhnya tidak ada Kristus hati, pikiran, tutur kata dan
tutur lakunya. Karena itu, Firman Tuhan ingatkan kita, mari kita mulai persiapkan diri kita,
dengan belajar taat pada ketetapan Tuhan. Mari belajar melakukan apa yang Tuhan mau
dihidup kita; hidup jujur, tulus seperti yang Tuhan ajarkan. Bahkan dalam situasi susah,
sulit sekalipun tetaplah taat kepada Tuhan, maka engkau akan melihat pertolongan dan
berkat Tuhan nyata dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati, Amin.

Anda mungkin juga menyukai