Anda di halaman 1dari 2

BAHAN KHOTBAH MINGGU 19 APRIL 2020

Matius 24: 37-51 “Gereja Membangun Diri Menata Masa Depan ”

Kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan, apa yang kita kerjakan hari
ini, memiliki dampak bagi masa depan kita. Saudara/I, ungkapan ini dapat
menjadi maksud dari bacaan Firman Tuhan pagi ini.

Bacaan Alkitab Matius 24: 37 - 51, memiliki satu maksud yaitu memberitakan
tentang keadaan manusia di masa depan atau akhir zaman, yaitu hari
kedatangan Tuhan. Di mana pada hari itu terjadi penghakiman atas seluruh umat
manusia.

Mengenai hari kedatangan Tuhan Yesus, dalam Alkitab tidak dikatakan kapan
waktunya. Alkitab mengatakan, bahwa ‘tentang hari itu tidak seorangpun tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri (Matius
24:36)’. Soal kapan waktunya memang tiada seorangpun tahu, tetapi hari itu pasti
akan datang, suatu kali kelak. Karena itulah, maka Firman Tuhan pagi ini,
mengajak kita untuk mengarahkan pandangan kita pada masa itu.

Firman Tuhan menjelaskan bahwa ada hubungan antara kehidupan kita di dunia
sekarang ini, dengan keadaan kita di masa depan atau di akhir zaman ketika
Tuhan datang. Masing-masing kita akan mempertanggungjawabkan apa yang
sudah kita kerjakan di dunia ini. Jika kita hidup sebagai hamba yang bekerja
dengan tetap setia dan bijak sana, meskipun tidak tahu kapan dan waktu tuan
akan datang, maka ketika Tuhan datang, maka kita akan diselamatkan dari
hukuman. Tetapi jika di dalam hidup ketika kita bekerja, kita berpikir, ah Tuhan
tidak datang-datang, lalu kita mulai jenuh bekerja, jenuh berbuat baik, kita
murtad, maka ketika Tuhan datang, Ia akan menghukum kita.

Saudara/I, firman ini disampaikan dengan maksud untuk gereja dapat menata
dirinya sesuai kehendak Allah. Sebagaimana tema renungan saat ini, ‘Gereja
membangun diri dan menata masa depan’. Bangun artinya bangkit, tidak tidur.
Dalam keadaan sekarang ini, ketika dunia mengalami krisis oleh karena wabah
Covid-19, gereja secara tidak langsung sedang dipanggil oleh Allah untuk
mengarahkan pandangannya ke pada akhir zaman. Bahwa Tuan dan Kepala
gereja akan datang untuk mengadili gereja atas apa yang selama ini sudah
dikerjakan gereja. Ada seruan dari Allah, supaya gereja tidak berdiam diri ketika
wabah Covid-19 membuat dunia berduka. Gereja harus selalu terbuka, terus
berdoa dan bersaksi, melayani, memberitakan Allah yang diimani gereja.

Saudara/I, Gereja bukanlah gedung, atau menaranya, tetapi gereja adalah orang-
orangnya, jemaatnya. Maka itu berati kita semua pada saat ini sedag diajak oleh
Firman Tuhan untuk jangan menjadi lemah terhadap keadaan dunia. Kita
dipanggil untuk tidak cemas karena memikirkan segala kebutuhan hidup yang
serba sulit dijangkau. Ada pegawai-pegawai swasta yang diberhentikan, tidak
dapat dipekerjakan lagi karena pemasukan perusahaan yang tidak seimbang
dengan jumlah karyawan yang harus diberi upah. Ada pekerja harian yang
sementara tidak bekerja karena, diliburkan. Sebagian karyawan ada yang gajinya
dibayar setengah, dll. Di sisi lain, harga sembako mulai naik. Serta kita juga
dituntut untuk mesti membiayai beberapa kebutuhan tambahan, seperti untuk
membeli airan pembersih tangan, masker dan membeli pulsa data .

Dari semuanya firman Tuhan saat ini, mengajak kita untuk tidak hanya
mengarahkan pandangan kita pada semua kesusahan sekarang ini. Sebaliknya
mengajak kita untuk bangkit menata kembali iman kita kepada Allah. Tetapi
sekaligus untuk juga kembali menata relasi kita dengan alam dan sesama. Mari
kita perbaiki sikap kita terhadap alam, menanam, merawat, memelihara. Curah
hujan masih diberi, peliharalah alam dengan hikmat yang Tuhan beri. Lakukanlah
semuanya, sebab itu juga adalah tugas yang diberikan Tuhan bagi kita di dunia
ini.

Kita juga diajak untuk menata kembali relasi kita dengan sesama, jangan ada iri
hati, jangan menyimpan amarah, curiga, cemburu. Dalam keadaan ini, jika dapat,
marilah kita berbagi dengan sesama yang berkekurangan. Dalam keterbatasan
kita, kita membagikan apa yang kita miliki dengan sesama yang berkekurangan,
para janda, duda, anak-anak yatim, orang-orang yang berkesusahan. Ingatlah
firman Tuhan dalam Injil Matius 25: 31-46, dikatakan pada hari penghakiman
Tuhan menyelamatkan orang-orang yang selama hidupnya ia melayani orang yang
berkesusahan. Marilah kita berbagi dengan sesama selagi kita bisa melakukannya.

Kita ingat bahwa kita memang harus menjaga jarak fisik seorang dengan yang
lain. Tetapi jangan kita biarkan jarak fisik yang kita lakukan menciptakan jarak
untuk bersolider (peduli) dengan sesama. Roh Kudus menolong kita melakukan
Firman Tuhan, ‘berjaga-jaga dan berdoa’ – yaitu membangun diri, menata
kehidupan sebagai wujud menatap masa depan. Amin.

Anda mungkin juga menyukai