Anda di halaman 1dari 9

Materi Ministri Firman – 26 April 2020

Proses Hayat melalui Mati dan Bangkit untuk Perkembangbiakan (2)

Video – 1 : TUHAN BANGKIT PADA HARI PERTAMA DALAM MINGGU ITU

Beban:
1. Menguatkan hati saudara-i dengan menjelaskan bahwa setiap kali kita sampai di hari Tuhan,
maka selalu ada harapan baru dalam 1 minggu ke depan karena hari Tuhan adalah hari
kebangkitan Tuhan, yang mendatangkan zaman yang baru dan era yang baru.
2. Mengajak saudara-i agar bisa mendorong saudara-i lainnya untuk melakukan 3 perkara yang
dianjurkan Alkitab di hari Tuhan. Khususnya mendorong kaum saleh untuk ikut live-
streaming SPR bagi yang memerlukan.

Pembahasan Firman untuk minggu ini adalah bagian ke-2 dari tema: Proses Hayat melalui Mati
dan Bangkit untuk Perkembangbiakan.
Minggu lalu kita sudah membahas Proses Hayat melalui Mati untuk Perkembangbiakan (Yohanes
pasal 18-19).
Jadi saat ini kita akan membahas Proses Hayat melalui Bangkit untuk Perkembangbiakan (pasal
20:1-13, 17).

Di dalam berita ini kita tiba pada Yohanes 20, sebuah pasal mengenai kebangkitan Tuhan.
Kematian Tuhan adalah untuk kebangkitan-Nya.

Dalam 12:24 Dia berkata bahwa Dia adalah benih gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati
supaya dapat dengan leluasa menyalurkan hayat-Nya ke dalam butir gandum-gandum yang lain.
Dengan kata lain, Dia harus mati supaya bangkit dan menjadi banyak butir gandum.

Manusia  Tidak pernah menyangka adanya kebangkitan.


Setan  Berpikir bahwa kematian dapat mengakhiri Tuhan Yesus.

Tapi bagi Tuhan, kematian bukan yang terakhir, melainkan jalan setapak bagi-Nya untuk masuk ke
dalam kebangkitan, bahkan sebuah jalan setapak menuju kemenangan. Melalui mati, Dia mendapat
kemenangan, sebab kematian menjadi sebuah pintu dan sebuah jalan masuk ke dalam kebangkitan.

Sesungguhnya, kematian-Nya adalah untuk kebangkitan-Nya. Tanpa kematian, Dia tak pernah
dapat melahirkan kembali kita untuk menjadi anggota tubuh-Nya.
Karena itu, segala sesuatu tergantung pada kematian Tuhan yang menuju ke kebangkitan.

Kebangkitan Tuhan merupakan permulaan baru bagi pembukaan jalan menuju kepada generasi baru
dan zaman baru. Inilah sebabnya mengapa Tuhan bangkit "pada hari pertama dalam minggu itu."
Yohanes 20:1 menuliskan, “Pada hari pertama dalam minggu itu…”
Hari pertama dalam satu minggu, atau hari setelah hari Sabat, menyatakan permulaan yang baru,
zaman yang baru. Imamat 23:10-11, 15 mengatakan harus membawa seberkas hasil pertama dari
tuaian sebagai korban unjukan untuk dipersembahkan kepada TUHAN pada hari sesudah Sabat.
Berkas hasil pertama ini melambangkan Kristus di dalam kebangkitan adalah buah sulung (1 Kor.
15:20, 23). Kristus bangkit tepat setelah hari Sabat. Melalui kematian yang almuhit, Dia mengakhiri
ciptaan lama; ciptaan lama ini dirampungkan dalam 6 hari, yang sesudahnya adalah hari Sabat.
Dalam kebangkitan, Dia menghasilkan ciptaan baru dengan hayat ilahi. Jadi, hari kebangkitan-Nya
adalah permulaan dari minggu yang baru—zaman baru.

Hari kebangkitan-Nya adalah hari yang ditetapkan Allah. Mari kita membaca Mazmur 118:22-
24:
22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

Jika kita telah membaca ayat ini di dalam konteksnya, kita akan melihat bahwa hari yang dijadikan
Tuhan mengacu kepada hari kebangkitan Tuhan. Hari kebangkitan-Nya adalah hari yang spesial,
satu hari yang telah ditentukan Allah.

Hari kebangkitan Tuhan dinubuatkan sebagai "hari ini" di dalam Mazmur 2:7 yang diulangi dalam
Kisah Para Rasul 13:33 dan Ibrani 1:5.

Ketika Tuhan Yesus masih berkelana di atas bumi, Tuhan menubuatkan bahwa Ia akan tersalibkan
dan kemudian akan bangkit dari kematian pada hari ketiga (Mat. 16:21, Yoh. 2:19, 22). "Hari
ketiga" ini adalah hari pertama dari minggu itu.

Kemudian hari ini disebut oleh orang-orang Kristen sebagai "Hari Tuhan" (Why. 1:10).
Alangkah ajaibnya hari tersebut!

Menurut Alkitab ada tiga perkara yang harus khusus diperhatikan dalam penggunaan hari
Tuhan:
1. Pertama, seperti yang tercantum dalam Mazmur 118:24, yaitu setiap anak-anak Allah wajib
bersorak-sorak dan bersukacita pada hari pertama dalam satu minggu ini.

2. Kedua, Kisah Para Rasul 20:7 mengatakan, ”Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami
berkumpul untuk memecah-mecahkan roti . . .”
 Pemecahan roti dalam Alkitab memiliki dua makna: Pertama ialah memperingati Tuhan,
kedua ialah menyatakan adanya persekutuan di antara kita dengan sesama anak-anak Allah.
Yang pertama menyatakan persekutuan kita dengan Tuhan; yang kedua menyatakan
persekutuan kita dengan Tubuh Tuhan, yakni dengan gereja. Roti mewakili Tuhan, juga
mewakili gereja. Setiap Hari Tuhan adalah hari terbaik untuk kita bersekutu, baik dengan
Tuhan maupun dengan segenap anak-anak Allah.
 Situasi hari ini membuat kita tidak bisa berkumpul bersama-sama di balai sidang, kita harus
bersidang di rumah atau lokasi kita masing-masing, namun setiap hari Tuhan, tangan setiap
anak-anak Allah menjamah roti yang seketul ini. Tak peduli di mana saja, setiap anak-anak
Allah pasti menyentuh roti ini, tangan kita juga menyentuh roti ini, ini berarti kita telah
bersekutu dengan semua anak-anak Allah. Di sini kita tidak saja bertemu dengan Tuhan kita,
juga bertemu dengan seluruh saudara saudari kita. Dalam Sidang ini, Anda tidak saja
bersekutu dengan keluarga Anda untuk memecahkan roti, namun Anda juga bersekutu
dengan setiap orang yang menyentuh roti ini. Pada hari ini, tangan ratusan ribu orang
beriman di seluruh dunia menyentuh roti ini. ”Roti adalah satu, maka kita, sekalipun
banyak, adalah satu tubuh” (1 Kor. 10:17). Kita bersama-sama memecahkan roti, berarti
kita bersekutu di dalam roti ini. Haleluya!
3. Ketiga, perkara yang wajib dilakukan pada hari pertama dalam tiap minggu, dalam 1 Korintus
16:1-2 dikatakan, ”Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu
melakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada jemaat-jemaat di Galatia.
Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing — sesuai dengan apa
yang kamu peroleh — menyisihkan sesuatu dan menyimpannya, supaya jangan pengumpulan
itu baru diadakan pada saat aku datang.”
Meskipun dengan pembatasan social hari ini, kita tetap wajib memberikan persembahan kita.
Kita juga memberikan persembahan melalui transfer ke rekening gereja di setiap local.

Kita harus memisahkan hari Tuhan ini sebagai hari yang istimewa dalam seumur hidup kita.
Setidaknya, kita harus memperuntukkan hari pertama dalam satu minggu ini bagi Tuhan. Hari ini
bukan hari kita, melainkan ”Hari Tuhan”. Waktu ini waktu Tuhan, bukan waktu kita. Sibuk untuk
Tuhan, mengaso pun untuk Tuhan. Melakukan atau tidak melakukan suatu perkara, semua untuk
Tuhan; ini sama sekali tidak mengandung perasaan hari Sabat. Hari ini adalah hari kita memberikan
persembahan kepada Tuhan. Inilah hari Tuhan.
Materi Ministri Firman – 26 April 2020

Proses Hayat melalui Mati dan Bangkit untuk Perkembangbiakan (2)

Video – 2 : HATI YANG MENGASIHI DAN MENCARI TUHAN UNTUK MENEMUKAN


KEBANGKITAN-NYA

Beban:
1. Memulihkan hati yang mengasihi Tuhan dan mencari Tuhan, khususnya di pagi hari agar
bisa mendapatkan wahyu yang segar akan diri Tuhan dan menikmati kuat kuasa
kebangkitan-Nya, sehingga setiap saudara-i melewati hari-hari ini mengalami ada
penyertaan dan pertolongan Tuhan.
2. Mendorong saudara-i untuk memperbarui penyegaran pagi mereka.

Meskipun kebangkitan Tuhan telah digenapi, namun untuk menemukannya tetap memerlukan
pencarian oleh murid-murid-Nya. Penemuan atas kebangkitan-Nya dilakukan oleh pencari-pencari
tercinta Tuhan Yesus. Yohanes pasal 20 menunjukkan jenis orang yang bisa menyadari kebangkitan
Tuhan dan jenis orang yang kepadanya visi kebangkitan disingkapkan. Bagaimanakah kita bisa
mempunyai wahyu atas kebangkitan Tuhan? Perihal kebangkitan Tuhan yang telah terjadi di dalam
alam semesta ini memang merupakan suatu fakta yang sangat mengherankan dan misterius. Akan
tetapi bagaimanakah kita bisa mengetahuinya? Bagaimanakah kita bisa mempunyai visi ini?
Semata-mata melalui mengasihi Tuhan dan mencari-Nya.

Mari kita membaca Yohanes 20:1-3, 10-18.

Fakta kebangkitan Tuhan telah digenapi, tetapi kebangkitan ini harus ditemukan dan dilihat.
Sebelum Maria Magdalena datang ke kubur, fakta kebangkitan di dalam hayat telah berlangsung.
Tetapi Maria harus menemukannya melalui kasih dan pencariannya terhadap Tuhan.
Ketentuan ini merupakan suatu prinsip.
Secara demikianlah Maria Magdalena:
 Menemukan kebangkitan Tuhan,
 Mendapatkan kesegaran penampakan Tuhan, juga
 Mendapatkan wahyu hasil kebangkitan-Nya bahwa Bapa-Nya menjadi Bapa orang-orang
yang percaya ke dalam-Nya dan orang-orang yang percaya ke dalam-Nya menjadi saudara-
saudara-Nya.

Petrus dan Yohanes hanya mengetahui penemuan tersebut, tetapi Maria mendapatkan
pengalamannya. Petrus dan Yohanes sudah merasa puas hanya dengan percaya kepada fakta
kebangkitan Tuhan, tetapi Maria maju satu langkah dengan mencari diri Tuhan yang bangkit,
mencari pengalaman pribadi terhadap Tuhan.
Hari ini kebangkitan Kristus merupakan suatu fakta yang telah digenapi, namun masih banyak
orang belum melihat dan menemukannya. Sudahkah Anda mempunyai pengetahuan, doktrin dan
kisah kebangkitan-Nya? Kebanyakan kita akan berkata “Sudah” tetapi sudahkah Anda menemukan
fakta perihal ini di dalam roh? Jika kita ingin mendapatkan penemuan semacam ini, pertama-tama
kita harus mengasihi Tuhan dan mencari-Nya.
Perhatikan Maria. Apakah yang ia perbuat setelah mendapatkan penemuan ini? Ia lari kepada
murid-murid yang lain dan memberitahu mereka sesuatu yang baru. Saya percaya, bila Anda
menghampiri Tuhan di pagi hari dan membuat suatu pertemuan yang baru dari Dia, pastilah Anda
akan penuh dengan sesuatu yang akan Anda utarakan kepada orang banyak. Penemuan rohani,
wahyu rohani, visi rohani, tergantung pada berapa banyaknya penuntutan Anda terhadap Tuhan.
Jika Anda tidak mencari-Nya, sulitlah bagi Anda memperoleh sesuatu dari Tuhan.

Kejadian ini menunjukkan kepada kita suatu gambaran bagaimana menuntut Tuhan. Orang pertama
yang melihat kubur adalah Maria, dan orang pertama yang masuk ke dalam kubur adalah Petrus lalu
Yohanes. Setelah Petrus dan Yohanes melihat kubur yang kosong, kain kafan dan kain peluh,
mereka sadar bahwa Tuhan telah bangkit. Boleh jadi Petrus berkata kepada Yohanes: "Tak dapat
diragukan lagi bahwa Tuhan telah bangkit dari kematian. Jangan sia-siakan waktu dengan tetap
tinggal di sini. Marilah kita pulang." Setelah puas dengan fakta obyektif, mereka meninggalkan
kubur. Akan tetapi, Maria, saudari itu, tetap tinggal, karena ia masih ingin menunggu, melihat dan
mengharapkan. Terhadap tuntutan tambahannya ini ia memperoleh pengalaman atas kebangkitan
Tuhan. Karena Tuhan menyatakan diri kepadanya, ia bukan saja menerima fakta, tetapi juga
pengalaman. Ia merupakan orang pertama yang mengalami kebangkitan Tuhan.

Di sini kita melihat suatu gambaran yang memperlihatkan gambaran 2 pihak atas diri Tuhan -- fakta
dan pengalaman. Boleh jadi Anda percaya akan kenyataan yang sebenarnya, tetapi tidak
mempunyai pengalaman. Petrus dan Yohanes menyadari dan percaya akan fakta yang sebenarnya,
tetapi tidak mempunyai pengalaman atas kebangkitan Tuhan. Maria memiliki kedua-duanya, fakta
dan pengalaman. Kita memerlukan baik fakta maupun pengalaman. Pertama-tama Maria nampak
wahyu atas fakta, tetapi ia masih belum merasa puas dengan fakta belaka. Ia maju lebih jauh dan
menerima pengalaman kebangkitan Tuhan.

Kendatipun kedua saudara terkemuka ini telah pulang, Maria, saudari yang bodoh ini tetap tinggal
dan menangis. Mungkin saja Maria berkata: "Siapakah yang telah mengambil Tuhan? Aku ingin
tahu di mana Ia berada sekarang." Maria seperti tak peduli akan kebenaran, fakta-fakta atau bukan
iman. Maria hanya mau penjamahan riil akan Tuhan yang hidup, dan menyatakan: "Aku tak peduli
tentang kain kafan. Aku hanya mau Dia. Aku ingin bersama-sama dengan Dia dan menjamah-Nya.
Beritahukanlah kepadaku di mana Anda menaruh-Nya."

Mungkin Tuhan Yesus sendiri tak bermaksud untuk berjumpa dengan murid-Nya yang lain.
Sebagai buah sulung kebangkitan, Ia di dalam corak baru-Nya dan kesegaran-Nya harus
dipersembahkan kepada Bapa. Untuk perjumpaan yang pertama kali, Ia tidak akan bisa dijumpai
oleh siapapun selain Bapa. Tetapi dikarenakan oleh kesungguhan hati serta penuntutan hati saudari
ini, Tuhan Yesus tak dapat tidak menemuinya. Karena itu, Ia memperlihatkan diri kepada Maria.

Jika kita ingin melihat lebih banyak perihal Tuhan, kita harus mempunyai persekutuan yang lebih
banyak dengan Dia. Maria nampak Tuhan di waktu pagi hari, ini merupakan penyegaran pagi yang
terbaik. Dalam penyegaran pagi ini, ia berjumpa dengan Tuhan dan Tuhan menjumpainya, ia berdoa
kepada Tuhan dan Tuhan berkata-kata dengan dia; ia bersekutu dengan Tuhan dan Tuhan
memberikan firman-Nya dan wahyu-Nya kepadanya. Seperti yang akan kita lihat, Tuhan memberi
wahyu kepadanya, bahwa sejak saat ini murid-murid-Nya adalah saudara-saudara-Nya. Ia juga
memberitahukan kepadanya bahwa Ia akan pergi kepada Bapa dan Bapa bukan melulu Bapa-Nya
dan Allah-Nya, tetapi juga Bapa mereka dan Allah mereka. Inilah wahyu yang dibawa Maria
kepada saudara-saudara-Nya.

Dalam pasal ini yang sangat mencolok yaitu adanya tiga jenis murid. Jenis yang pertama diwakili
oleh Maria, jenis yang kedua oleh Petrus dan Yohanes, dan yang ketiga oleh murid-murid yang
malas. Murid-murid yang malas tidak mempunyai wahyu ataupun penemuan kebangkitan Tuhan.
Petrus dan Yohanes mempunyai penemuan dan wahyu, tetapi pengalaman tidak. Maria mempunyai
penemuan, wahyu dan pengalaman.

Apa yang diperlihatkan dalam catatan ini, demikian juga keadaan orang-orang Kristen hari ini.
Catatan ini mengungkapkan fakta yang telah terjadi, yaitu kebangkitan Kristus; tetapi penemuan
atas kebangkitan-Nya masih memerlukan penuntutan kita, dan pengalaman atas kebangkitan-Nya
memerlukan penuntutan yang lebih lanjut. Pertama-tama kita harus menuntut Tuhan sebelum kita
dapat menemukan kebangkitan-Nya, dan kita harus menuntut Tuhan lebih banyak lagi sebelum kita
dapat mengalami kebangkitan-Nya.
Materi Ministri Firman – 26 April 2020

Proses Hayat melalui Mati dan Bangkit untuk Perkembangbiakan (2)

Video – 3 : HYMN No. 503 – I SERVE A RISEN SAVIOR ( HE LIVE )


(AKU MELAYANI SEORANG JURUSELAMAT YANG BANGKIT) – (DIA HIDUP)

Beban:
1. Memperlihatkan dan mendorong saudara-i agar memiliki pengalaman yang pribadi akan
kebangkitan Tuhan, yaitu bagaimana mengalami Dia hidup di dalam kita dan di tengah-
tengah situasi hari ini.
2. Mendorong saudara-i untuk tetap menjaga sukacita melalui senantiasa berdoa dan mengucap
syukur atas segala hal.

Salah satu kidung yang sangat populer pada abad ke-20, yang ditulis oleh Alfred Ackley pada tahun
1933 adalah kidung yang berjudul “HE LIVES”, kidung ini juga dikenal dengan judul yang sesuai
dengan kalimat pertamanya, yaitu “I SERVE A RISEN SAVIOR”.

Kidung ini juga tercantum di dalam buku kidung kita yang berbahasa Inggris, yaitu Hymn No. 503,
termasuk dalam kategori: Mengalami Kristus – Sebagai Hayat.
Saat ini kidung ini belum tercantum di dalam buku Kidung kita yang berbahasa Indonesia.
Saudara-i bisa melihat teks Kidung ini dan mendengarkan music untuk Kidung di:
www.hymnal.net (website yang berisi kidung-kidung di pemulihan Tuhan) atau bisa melihatnya di
youtube.
Kidung He Lives ini adalah sebuah kidung yang juga sering dipakai untuk pemberitaan Injil dan
melalui kidung ini, Tuhan mendatangkan banyak kebangunan rohani di antara anak-anak-Nya.

Penulis kidung ini berbeban menuliskan kidung ini karena ada beberapa kejadian, yaitu:
 Pertama, dia berjumpa dengan seorang anak muda yang datang ke Sidang Pemberitaan Injil,
dan anak muda bertanya kepadanya, “Mengapa Aku harus menyembah seorang Yahudi
yang mati ?”
 Kedua, dia sering mendengar perkataan bahwa “Kristus bangkit atau tidak bangkit, tidak ada
bedanya bagi hidup mereka. Poin utamanya, kebenaran mengenai kebangkitan-Nya jalan
terus saja”.
 Ketiga, dia ingin mempersaksikan bagaimana banyak anak-anak Allah mengalami Kristus
yang sudah bangkit dan hidup di dalam diri mereka sehari-hari.

Terhadap pertanyaan dari anak muda itu (Mengapa Aku harus menyembah seorang Yahudi yang
mati?), penulis kidung ini memberikan jawabannya yaitu:
“Dia hidup! Aku beritahu engkau, Dia tidak mati, tetapi hidup di sini dan hidup saat ini! Yesus
Kristus lebih hidup dari sebelumnya. Aku bisa buktikan itu dengan pengalamanku sendiri, sama
seperti yang dipersaksikan oleh ribuan orang yang tidak terhitung jumlahnya”.

Mari kita melihat teks kidung ini pada bagian koor-nya dulu:

He lives, He lives, Christ Jesus lives today!


Dia hidup, Dia hidup, Kristus Yesus hidup hari ini!
He walks with me and talks with me along life’s narrow way.
Dia berjalan denganku dan berbicara kepadaku sepanjang jalan kehidupan yang sempit ini
He lives, He lives, salvation to impart!
Dia hidup, Dia hidup, keselamatan diberikan
You ask me how I know He lives?
Engkau bertanya kepadaku, bagaimana Aku tahu Dia hidup?
He lives within my heart.
Dia hidup di dalam hatiku.

Terhadap kebangkitan Tuhan, kita jangan hanya percaya atau tahu saja, tetapi kita harus maju
selangkah untuk mengalami kebangkitan Tuhan, dan dengan yakin berkata bahwa:
Dia hidup, Dia hidup, Kristus Yesus hidup di dalamku!
Dia berjalan denganku dan Dia berbicara kepadaku sepanjang jalan kehidupan yang sempit ini

Mari kita lanjutkan melihat bait ke-1


I serve a risen Savior
Aku melayani seorang Juruselamat yang bangkit
He’s in the world today.
Dia ada di dalam dunia hari ini.
I know that He is living, Whatever men may say.
Aku tahu bahwa Dia hidup, tidak peduli apapun yang dikatakan manusia
I see His hand of mercy; I hear His voice of cheer;
Aku melihat tangan belas kasihan-Nya; Aku mendengar suara sukacita-Nya
And just the time I need Him He’s always near.
Dan setiap waktu Aku perlu Dia, Dia selalu dekat.

Di dalam situasi seluruh dunia hari ini, jika kita memiliki hubungan yang akrab dan manis dengan
Tuhan maka kita bisa melihat tangan-Nya yang penuh belas kasihan terhadap diri kita dan banyak
orang lainnya. Dan suara-Nya yang menghibur kita di tengah-tengah kondisi yang berat hari ini.
Dan Tuhan menjamin kita, bahwa Dia selalu dekat bagi setiap orang yang memerlukannya.
Tuhan Sang Bangkit dan Hidup demikian inilah yang dibutuhkan hari ini.

Selanjutnya di dalam bait ke-2:


In all the world around me I see His loving care,
Di seluruh dunia sekitarku, Aku melihat perhatian kasih-Nya
And though my heart grows weary, I never will despair;
Dan meskipun hatiku menjadi lelah, Aku tidak akan pernah putus asa
I know that He is leading, Through all the stormy blast;
Aku tahu bahwa Dia sedang memimpin, melewati semua badai yang dahsyat
The day of His appearing will come at last
Waktu kemunculan-Nya akan tiba pada akhirnya

Perjalanan hidup manusia saat ini seperti sedang melewati badai dan ombak yang dahsyat, membuat
banyak manusia menjadi lelah dan putus asa, karena tidak tahu kapan badai ini bisa berakhir.
Namun, jika Anda memiliki Kristus Sang Bangkit dan Hidup di dalam, maka Anda akan tetap bisa
melihat perhatian kasih-Nya, dan meskipun hati Anda menjadi lelah, Aku tidak akan pernah putus
asa karena Anda tahu bahwa Dia sedang memimpin, melewati semua badai yang dahsyat sampai
pada akhirnya Dia sendiri akan tertampak.

KARENA ITU, di dalam bait 3 dikatakan:


Rejoice, rejoice, O Christian, Lift up your voice and sing
Bersukacitalah, bersukacitalah, hai orang Kristen, angkatlah suaramu dan bernyanyilah
Eternal hallelujahs To Jesus Christ the King!
Haleluya yang kekal bagi Yesus Kristus, Sang Raja
The Hope of all who seek Him, The Help of all who find,
Bantuan bagi semua orang yang mencari Dia, Bantuan bagi semua orang yang menemukan
None other is so loving, So good and kind.
Tidak ada yang begitu terkasih, begitu baik dan baik hati.

1 Tesalonika 5:16-18
 Bersukacita senantiasa
 Tetaplah berdoa
 Ucapkanlah syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu.

Anda mungkin juga menyukai