NIM : 190412630141
- Sesi 4
Matius 4:3-9
Rancangan dan proses Tuhan dalam kehidupan kita bisa terhambat oleh virus
masalahnya terletak pada diri kita. Contoh : Sakit hati adalah sebuah pilihan (harus
membuat pilihan yang tepat).
Kita tidak tahu tentang rancangan Tuhan dan mungkin kita tidak bisa memahami maksud
Tuhan. Tapi dengan cara bersyukur dan berkomunikasi dengan Tuhan pasti kita tahu
maksud Tuhan bagi kita. Untuk hidup dalam rancangan Tuhan, kita tidak mungkin bisa
jika kehidupan kita tidak sungguh hidup berdasarkan maksud dan kehendak Tuhan.
Tuhan merancang perkara yang baik dan positif terhadap kita. Sangatlah tidak adil jika
kehidupan kita tidak sungguh-sungguh menyatakan sikap dan perbuatan berdasarkan apa
yang Tuhan kehendaki.
Ada 3 aspek yang dapat kita pelajari dari perikop “Siapa yang terbesar dalam Kerajaan
Surga”
- Bertobat
Bertobat menjadi hal yang sangat penting buat kita semua. Bertobat itu setiap hari. Setiap
kali kita jatuh, ayok bangkit lagi. Harus punya kemauan untuk bangkit. Semangat!!
- Merendahkan diri
Dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Kadang kala ada rasa tinggi hati dalam diri kita.
Harusnya kita seperti lirik lagu ku semakin berkurang Yesus semakin bertambah. Biar
Tuhan aja yang semakin bersinar.
- Menyambut Tuhan
Menyambut Tuhan seperti anak kecil yang sangat antusias. Sudahkah kita demikian?
Tuhan sangat antusias buat bertemu kita, kitapun sebaiknya juga antusias atau exited
untuk bertemu Bapa kita.
Petrus adalah salah satu murid yang paling sering bersama dengan Yesus, hampir selalu
Yesus mengajak Petrus kemana saja dan menunjukkan banyak mujizat tapi mengapa
Petrus masih saja menyangkal Yesus? Mungkin Petrus menyangkal Yesus karena pada
saat itu ia berada jauh dari Yesus (Luk 22:54).
Disini hal yang bisa dipelajari adalah jangan pernah menjauh dari Yesus apapun yang
terjadi, meskipun sebelumnya sudah dekat dengan Tuhan pun jangan memberi celah iblis
menjauhkan kita dari Tuhan. Dari cerita Petrus ini, kita bisa berpikir apabila kita tidak
berada dekat pada Tuhan pasti banyak hal tidak baik yang akan kita lakukan, pastinya
kita gak ingin waktu kita jauh dari Tuhan dan kita mendapat masalah kita malah
menyalahkan dan menyangkal Tuhan.
Jadi mari kita selalu mensyukuri segalanya dan selalu rindu dekat pada Tuhan karena
tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa dan gak bisa berbuat apa-apa.
Diayat 64, banyak orang dengan suara bulat meminta Yesus untuk dihukum mati. Lalu
diayat ke 65, Yesus diludahi, ditinju. Sebuah perbuatan yang sangat tidak manusiawi,
namun itu harus diterimaNya. Yesus adalah 100% manusia dan 100% Allah. Ia bisa
langsung menghukum orang2 itu dengan kuasaNya tapi Ia tidak melakukannya agar
genaplah Firman Allah dan agar hidup kita ini tidak binasa.
Jangan sampai kita jauh dari Tuhan lalu menyangkalnya, karena Yesus rela mati untuk
kita yang sudah berdosa
Kehidupan kita tidak pernah luput dari namanya “masalah”. Pergumulan dan masalah
rasanya tidak habis-habisnya. Tidak sempat lagi memandang keluar dan melihat
kebutuhan orang lain karena terlalu sibuk memandang ke dalam. Masalah menutup mata
rohani untuk melihat kemuliaan Allah yang jauh lebih besar dari pada masalah.
Karenanya tak jarang kita menjadi manusia yang individualistik,dan kurang tolenrasi
terharap lingkungan sekitar.
Kekristenan menolong kita untuk memandang hidup dengan benar, bahkan dikatakan
hidup yang berkelimpahan, hidup yang memperkenan hati Allah, hidup yang bermakna
dan berguna. Hidup yang berkelimpahan itu harus dirasakan oleh orang lain juga. Hidup
yang berkelimpahan tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, keluarga dan gereja saja,
melainkan oleh orang yang ada di luar gereja. Hidup yang didapatkan dari kematian
Kristus seharusnya membawa seorang Kristen untuk lebih giat dalam pekerjaan misi.
Firman Tuhan menyatakan : Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum
Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus. namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam
aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman
dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku (Gal
2:19-20).
Dalam 2 korintus 5:15 dikatakan bahwa “Dan Kristus telah mati untuk semua orang,
supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang
telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Kristus adalah Allah sendiri, yang lalu
menjadi manusia dengan tujuan utama untuk menderita dan mati bagi manusia yang
berdosa (Mat 20:28 Yoh 12:27 Ibr 2:14,16-17 1Pet 1:18-20). Semua manusia adalah
manusia berdosa yang sama sekali tidak layak dikasihi, apalagi ditebus dengan
pengorbanan sebesar itu. Tetapi inilah kasih karunia Kristus, yang rela memberi
penebusan/ anugerah keselamatan kepada manusia, padahal manusia sama sekali tidak
layak untuk diberi apapun, kecuali kutukan dan hukuman kekal di neraka. Kata ‘untuk’
berasal dari kata Yunani υπερ, huper yang berarti ‘instead of / in place of’ (= sebagai
pengganti). Orang yang telah digantikan oleh Kristus dalam memikul hukuman, pasti
tidak mungkin dihukum, karena kalau ia tetap dihukum itu berarti Allah menagih hutang
yang sudah dibayar oleh Kristus dan jelas itu tidak adil.
Tuhan memiliki Tujuan atas pengorbanannya di kayu salib yaitu “Dan Kristus telah mati
untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri,
tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”
Menghidupkan
Hidup yang sesungguhnya adalah hidup yang berorientasi kepada Kristus. Hidup yang
menyerahkan diri secara total kepada Kristus, pikiran, perkataan dan perbuatan semuanya
hanya bagi Kristus
Hidup untuk sesama
Hidup bagi Kristus dinyatakan dalam relasi dengan sesama yaitu memperlakukan orang
lain sebagai gambar Allah yang harus dihormati, dan tidak dihina, sebab itu sama seperti
menghina Allah yang menciptakannya. John Calvin mengatakan: “karena seseorang
adalah gambar Allah, maka kita wajib mengasihinya, sekalipun orang itu telah menyakiti
kita.” Demikian juga, jika seorang hidup bagi Kristus, maka harus memaafkan sesama,
seperti Kristus telah mengampuni. Hidup bagi Kristus berarti tidak mencari kepentingan
diri, tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi melakukan apa yang memperkenan hati
Tuhan.
Investasi
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya” (Maz 126:5-6).
Oleh karena itu firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk memakai hidup kita yang
singkat ini untuk memuliakan nama Tuhan. Hidup yang sesuai kehendak dan Tujuan dari
ALLAH;yang bermakna bagi diri sendiri, keluarga, gereja dan masyarakat dan bangsa ;
kehidupan yang berorientasi kepada Kristus secara komperhensif mulai dari pikiran,
perkataan, dan perbuatan; kehidupan yang rela berkorban bagi sesama dalam segala
bidang kehidupan, baik itu sosial, ekonomi dan politik.
Jika Kristus pun telah Mati untuk kehidupan kita maka bagian kita adalah taat dan
memiliki penyerahan total kepada kehendak Tuhan, sebab sasaran utama hidup seorang
Kristen adalah menjadi serupa dengan Kristus.
Di pasal ini Yesus berkali-kali dicobai iblis, sampai pada akhirnya Yesus katakan Jangan
engkau mencobai Tuhan Allahmu!” Ini adalah perkataan Yesus ketika Ia dicoba iblis,
Yesus mengunakan firman Tuhan ,sehingga iblis mengakhiri semua pencobaan. Dari sini
kita bisa belajar bahwa Yesus itu menggunakan firman Tuhan , dengan kekuatan firman
Tuhan lah yang akan memampukan kita menjalani hari-hari kita, karena itu jangan
pernah berhenti mendalami firman Tuhan, jangan pernah menggunakan kekuatan kita
sendiri.
Diayat 9-10 jika kita diingatkan Ketika kita mengenal Allah, hiduplah bergaul dengan
Allah. Bergaul = menjadi sahabat-Nya. Kehidupan rohani kita tidak bisa berhenti hanya
sebatas pengetahuan saja. Kehidupan rohani kita harus sampai pada berbuah lebat dan
manjadi teladan yang baik. Diayat 43 “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-
kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
Kini tugas kita untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah lewat perkataan, perbuatan,
gaya hidup kita agar banyak orang melihat Kristus ada dalam diri kita .
Melalui pasal ini kita diajarkan untuk terfokus sama Tuhan, dan Tujuan hidup kita hanya
kepada Tuhan bukan yang lain,sehingga kita bisa menolak godaan-godaan dunia ini dan
belajar memiliki teladan seperti teladan Yesus Kristus.