Anda di halaman 1dari 8

Materi KTB

1. Desain Awal
Alkitab menyatakan kepada kita hal-hal yang amat mendasar mengenai
hidup :
1. Hidup memiliki titik awal yang jelas ( Kisah Para Rasul 17 : 26 )
2. Hidup adalah sebuah Pemberian / Hadiah
a. Hidup kita adalah suatu hadiah bagi Allah ( Wahyu 4 : 11 )
b. Hidup kita adalah hadiah bagi orang-orang di sekitar kita ( Roma
14 : 7 )
3. Hidup adalah sebuah Kepercayaan ( Roma 14 : 12 )
4. Hidup adalah sebuah Perjalanan yang memiliki Tema ( Yeremia 29 : 11 )
5. Hidup memiliki Tujuan Akhir yang pasti ( 1 Tesalonika 4 : 16 17 ,
Wahyu 20 : 11-15 )
Apa yang kita miliki di dalam Dia ?
1.)JANJI-JANJI TUHAN
Hidup dalam kelegaan ( Matius 11 : 28 )
Hidup dalam kemerdekaan ( Roma 6 : 18 )
Hidup dalam kelimpahan ( Yohanes 10 : 10 )
Mengalami terobosan dari berbagai keterbatasan ( Lukas 4 :
18-19 )
2.)PENGHARAPAN
Pengangkatan sebagai anak ( Roma 8 : 23 )
Menjadi sama dengan Dia ( 1 Yohanes 3 : 2 )
Mewarisi Kerajaan Sorga ( Roma 8 : 17 )
3.)MASA DEPAN YANG KEKAL
Menerima upah atas setiap pekerjaan kita ( Matius 25 : 20-23
)
Menerima mahkota setelah mencapai garis akhir ( 2 Timotius
4:7)
Masuk dalam kehidupan baru yang kekal ( Wahyu 21 : 1-7 )
Pertumbuhan Manusia terdiri dari beberapa unsur yang sangat penting yang
tidak bisa di pisahkan, yaitu :

Tubuh : Unsur yang dapat di lihat


Jiwa : Unsur batiniah, perasaan, dll.
Roh : Unsur terdalam, yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi
dengan Allah.
2. Jaminan Pengampunan
Pengampunan adalah pemulihan kembali suatu hubungan yang rusak
akibat suatu kesalahan yang terjadi. Mengampuni berarti memaafkan dan
tidak mengingat kembali kesalahan yang pernah terjadi. ( Lukas 15 : 21-32
)
Mengapa kita harus memulihkan relasi ( mengampuni sesama ) ?
1. Tuhan tidak menghendaki adanya dosa. ( Yeremia 14 : 10 )
Iri hati, kebencian, dan dosa-dosa lain harus ditinggalkan karena
semua dosa itu tidak berkenan di hadapan Tuhan yang Kudus.

2. Kesediaan mengampuni merupakan tanda bahwa kita memiliki hati


yang mau bertobat dan merendahkan diri dihadapan Tuhan. ( Yeremia
31 : 34 )
Bila kita bersedia mengampuni sesama kita, Tuhan pun akan
mengampuni kita. Lalu berapa kali kita harus mengampuni sesama ?
( Matius 18 : 21-22 )
Begitu sadar bahwa kita telah berbuat dosa, segera akui dosa-dosa itu,
jangan menunda-nunda lagi. Tuhan berjanji bahwa jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
( 1 Raja-Raja 8 : 50 )
3. Jaminan Bimbingan Tuhan
Allah membimbing kita melalui banyak hal :
1. Tuhan menuntun lewat FirmanNya (Ibrani 4 : 12)
2. Tuhan menuntun lewat nasehat orang lain (Amsal 12 :15)
3. Tuhan menuntun lewat penyerahan diri(Mazmur 37 : 5)

Mengapa saya memerlukan bimbingan Tuhan ?


a. Manusia tidak berkuasa menentukan jalannya sendiri ( Galatia 2 : 20,
Yeremia 10 : 23 )
b. Pikiran kita berbeda dengan pikiran Allah (Yesaya 55 : 8)
c. Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri sama dengan orang
yang terkutuk. Dia merasa tidak memerlukan Allah, merasa lebih dekat
dari Allah ( Yeremia 17 : 5 )
4. Doa Dan Jaminan Doa
ALASAN MENGAPA KITA HARUS BERDOA :
1. Berdoa menolong kita menjadi seperti Yesus ( Keluaran 34 : 28-35
)
Makin sering kita berdoa, makin dekat kita dengan Allah, makin kita
mengenal sifat Allah, makin kita menjadi serupa dengan Yesus di
dalam pribadi, sifat, karakter, pola pikir, tingkah laku, dan cita-cita kita.
2. Berdoa berarti mempunyai kesempatan untuk memperoleh
wahyu (Wahyu 1 : 10-11)
Melalui do, Allah membuka mata hati kita untuk mengerti perkaraperkara rohani, sehingga apa yang dahulu tertutup menjadi tersingkap
karena kita diijinkan untuk melihat jauh melebihi dari yang kita
pikirkan.
3. Berdoa membuat rohani kita menjadi lebih kuat (Matius 26 : 41)
Dengan berdoa, kita melatih roh kita untuk berjaga-jaga, sehingga kita
dapat menang saat pencobaan dan peperangan. Doa merupakan
senjata rohani yang defensive (untuk melindungi) sekaligus juga
senjata offensive (untuk menyerang).
4. Berdoa berarti belajar peka (Ayub 33 : 14-18, Yesaya 50 : 4-5)

Doa merupakan laboratorium dimana kita belajar peka untuk


mendengar suara Allah. Ia berkomunikasi dengan roh kita melalui Roh
Kudus dan firman-Nya. Setiap pagi Ia mempertajam telinga rohani kita.
Belajarlah berdiam diri dan persilahkan Allah untuk berbicara.
5. Berdoa berarti ikut ambil bagian dalam pekerjaan Allah (1
samuel 12 : 23, 1 Timotius 2 : 1-2)
Kita perlu berdoa syafaat untuk keselamatan bangsa-bangsa dan sukusuku bangsa, untuk para pelayan Allah, kehidupan sidang jemaat Allah,
raja-raja dan para pembesar. Pada saat kita berdoa syafaat, kita dapat
berperan sebagai perantara Allah dengan orang lain (Yehezkiel 22 : 30,
Yesaya 59 : 16-17), sebagai pendamaian (keluaran 32) atau sebagai
pembela (Kejadian 18 : 16-33)
6. Pola dalam doa (Matius 6 : 7-13)
1. Ucapan syukur terlebih dahulu atas berkat-berkat Tuhan (Matius 6 :
9-11)
2. Memohon pengampunan kepada Tuhan, atas segala dosa-dosa kita
(Matius 6 : 13)
3. Lalu berdoa memohon permintaan kita kepada Tuhan.
5. Citra Diri
Gambar diri adalah cara kita memandang, mengukur, dan menilai
diri kita sendiri.
( Kejadian 1 : 26 )
EMPAT GAMBAR DIRI YANG SALAH DAN AKIBAT-AKIBATNYA :
1. Saya harus memenuhi standar atau presentasi tertentu supaya bisa
menghargaai diri sendiri. (Kolose 2 ; 8)
Ciri-ciri timbul akibat ketakutan dirinya akan kegagalan
memenuhi standar tertentu. Karena bagi dia kegagalan
berarti menurunkan keberhargaan dirinya.
2. Saya harus diakui oleh orang tertentu supaya bisa menerima diri
sendiri. (Galatia 1:10)
Ciri ini timbul akibat ia menganggap harga dirinya
bergantung pada pengakuan dan penerimaan orang lain.
3. Saya adalah orang yang gagal/bersalah dan harus dihukum. ( Roma
9:6)
Akibatnya ia tidak dapat mengembangkan suatu hubungan
yang dalam dan menyenangkan termasuk berdamai dengan
diri sendiri.
4. Saya memang penuh kekurangan, tidak dapat berubah (minder)
( Yesaya 45 : 17 )
Akibatnya ia menjadi orang yang pesimis, mengasihani diri
sendiri, mengubah penampilan atau justru mengubah
penampilan secara berlebihan (operasi kulit, dll)
Salah satu yang menggambarkan citra diri yang baik adalah, jika kita
memiliki Integritas. Integritas adalah kualitas, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan

kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.


( Yehezkiel 3 : 20 )
Integritas penting karena menyangkut eksistensi atau keberadaan
seseorang di hadapan Tuhan dan sesama. Seseorang yang tidak memiliki
integritas maka keberadaan dirinya menjadi tidak berguna atau tidak
menjadi berkat/ batu sandungan bagi orang lain.
KUNCI CITRA DIRI YANG BAIK :
HARGA DIRI = APA YANG TUHAN KATAKAN TENTANG SAYA, BUKAN APA
YANG DUNIA KATAKAN TENTANG SAYA
6. Pergaulan Pria Wanita
Banyak sekali anak-anak muda yang terjerumus dalam pergaulan pria dan
wanita. Kasus-kasus yang sering terjadi di kalangan anak muda adalah :

Salah pilih pasangan yang mengakibatkan putus cinta yang


membuat sakit hati, kepahitan, trauma, dll.
Salah pilih pasangan yang akhirnya ketika menikah, bagaikan
neraka di dunia
Sembarangan bergaul/ berpacaran dengan cara yang salah
sehingga jatuh dalam dosa percabulan bahkan perzinahan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungan


antara anak-anak muda pria dan wanita :
1. Membangun persahabatan dengan hati yang murni ( II Timotius 2 :
22 )
Hati yang murni adalah memiliki motivasi yang benar yaitu tidak untuk
keuntungan diri pribadi atau hawa nafsu tetapi rindu saling
membangun dalam kasih Kristus. Persahabatan yang benar
menentukan pernikahan yang bahagia, karena 90% orang menikah
dengan lingkungan sahabat-sahabatnya
2. Menemukan pasangan hidup sesuai standar Allah (II Korintus 6 : 14-15)
Allah menetapkan pasangan hidup yang seiman dan sevisi. Karena
Tuhan tidak ingin kita memiliki pasangan yang tidak seiman, maka dari
itu jika kita memiliki pasangan seiman, pertahankan hubungan itu,
dengan cara berpacaran yang sehat dalam kristus. Dan carilah
pasangan yang seimbang, yaitu, pasangan yang memiliki jenjang
pendidikan yang sama, agar kelak di saat ada perbedaan pendapat
bisa di selesaikan dengan kepala yang dingin. Lalu jangan lupa untuk
mencari yang sevisi, karena apa..? memiliki pasangan sevisi akan bisa
saling mendukung dalam pekerjaan dan pelayanan, contohnya, suami
seorang pendeta dan istri seorang pendoa, atau suami seorang dokter,
istri seorang apoteker, dsb. Maka dari itu tentukanlah pasangan kita
untuk menjadi pasangan pertama dan seumur hidup.
3. Hubungan pertunangan bukan pacaran duniawi (I Tesalonika 4 : 3-8)

Sejak awal memilih pasangan, usahakanlah untuk memilih dengan


benar, dan berfikir sampai ke jenjang pernikahan. Bukan hanya untuk
kesenangan belaka. Sering kali anak-anak muda berpacaran hanya
ingin coba-coba saja, dan hasilnya pun, anatar dua kalu bukan wanita
yang tersakiti berarti prianya yang tersakiti. Bangunlah dasar
hubungan oleh kasih Kristus bukan dengan hawa nafsu asmara.
Karena pacaran yang sehat itu bukan berdasarkan hawa nafsu tapi
kasih agape, seperti yang di perlihatkan Tuhan Yesus. Berikut hal yang
perlu diketahui dalam berpacaran :
1. Tunjukkan sikap saling menghormati. Jangan biasakan merabaraba.
2. Pilih waktu dan tempat yang tepat dan layak untuk berpacaran.
3. Hindari kebiasaan yang dapat menimbulkan berahi. Contoh :
berciuman. Karena biasanya ciuman akan menimbulkan nafsu
birahi.
4. Jangan bertamu sampai larut malam.
5. Hormati orang tua. (cara berbicara, tingkah laku, dll)
6. Jangan terlalu demonstratif dalam berpacaran.
7. Berpikirlah selalu dengan pikiran yang bersih dan memuliakan
Tuhan.
Alasan untuk menghindari seks pra nikah adalah :
1. Alkitab memandang hubungn seks itu baik hanya dalam konteks
pernikahan (Kejadian 1:27-28). Karena itu perlu sekali untuk menjaga
kesucian selama berpacaran (ibrani 13:4)
2. Ada resiko hamil diluar nikah
3. Mengakibatkan rasa bersalah yang mendalam
4. Menimbulkan ketidakpercayaan, ketakutan dan kecurigaan, bahkan
dapat menimbulkan perasaan benci (II samuel 13:15) kasus Amnon
dan Tamar.
5. Merusak malam pertama pernikahan.
6. Mengakibatkan hal-hal negatif secara rohani, yakni :
- Kedamaian dalam jiwa menjadi pudar (I Petrus 2 : 11)
- Hubungan persekutuan dengan Tuhan akan terganggu, sehingga
kita seperti kehilangan gairah untuk hal-hal yang rohani. (Yesaya
59:2; Yohanes 3 : 20)
- Kegunaan kita bagi Tuhan akan berkurang (II Timotius 2:21)
- Mengundang hukuman Allah
Perhatikan proses jatuh ke dalam dosa seks pra nikah :
Selalu bersama-sama
Berpegangan tangan
Berpelukan
Berciuman
Berciuman bibir
Mulai berahi
Mulai meraba
Saling terangsang
Percumbuan ringan

Percumbuan berat
Saling memainkan organ seks
Hubungan seks

Jadi hindarilah tindakan-tindakan seksual mulai dari taraf yang paling dini,
agar kita tidak hangus terbakar. Sebaliknya milikilah hubungan
pergaulan muda-mudi yang sehat yang berdasarakan Firman Tuhan. Dan
Ingat : Jangan pernah menjual Tuhan Yesus.!
( Markus 3 : 29 )
Mengapa hal ini di larang? Karena walaupun kelihatannya sepele, hal-hal
diatas (adanya kontak fisik) akan mendorong kita untuk melakukan hal-hal
yang lebih jauh sehingga memicu terjadinya percabulan bahkan
perzinahan. Hati-hati dengan tipu daya iblis!!!
7. Iman
Iman adalah percaya. Iman adalah karunia Allah, yang dikerjakan di dalam
hati oleh Roh Kudus, yang menghidupkan dan memandu semua
kemampuan kita menuju satu tujuan. Kita harus berdoa untuk memiliki
iman, dan supaya iman kita bertumbuh. Iman kita juga akan diperkuat
dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali diucapkan
bahwa doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab
kalau kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita
memintanya. Lihat Matius 7:7; Lukas 11:9; Yohanes 14:13, 15, 16; Yakobus
4:2; I Yohanes 3:22, 5:14; Lukas 11:10. Iman didefinisikan sebagai "dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat" (Ibr. 11:1); iman adalah pekerjaan jiwa yang dengannya
kita merasa pasti akan keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak
ada di depan kita, atau tidak tampak.bagi indera manusia.
Pertumbuhan-pertumbuhan Iman :
a. Iman Timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan (Roma 10:17)
b. Iman bertumbuh dalam kesukaran (II Timotius 3 : 10-17)
c. Iman dibangun saat berdoa dalam Roh kudus (Yudas 1:20)
Iman akan membimbing kita dalam menghadapi kehidupan kita. Iman
akan saling bertentangan dengan kedagingan kita, disaat ada suatu hal
yang membuat kita bimbang akan pengetahuan Tuhan, bertanyalah sama
Iman kita. Jangan pernah mematikan kerja Iman di hati kita.
BERKAT-BERKAT BAGI YANG BERTEKUN :
1. Masalah itu mendewasakan kita (Ibrani 12 : 10-11)
2. Kemenangan kita menjadi Kesaksian dan Berkat (kejadian 45 : 4-7)
3. Kuasa Tuhan semakin nyata dalam hidup kita (II Korintus 12 : 9)
8. Firman dan Saat Teduh
Sikap yang benar terhadap Tuhan :

Mendengarkan Firman Tuhan (Roma 10 : 17)


Membaca Firman Tuhan (I Timotius 4 : 13)

Mempelajari Firman Tuhan ( Kisah Para Rasul 17 : 11)


Menghafal Firman Tuhan (Yosua 1 : 8)
Mengakui/ Mengucapkan Firman Tuhan (Yesaya 55 : 9-10)
Merenungkan Firman Tuhan (Mazmur 1 : 2-3)
Melakukan Firman Tuhan (yakobus 1 : 22-23)

Hal-hal yang kita lakukan dalam saat teduh :


Menyembah Tuhan
Memuji dan Menyembah Tuhan, baik dengan akal budi (nyanyian)
maupun dengna roh.
Berdoa
Doa yang dinaikkan berupa doa syafaat bagi orang lain, bangsa, dan
negara, maupun doa permohonan bagi keluarga dan pribadi.
Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan
Baca dan renungkan firman Tuhan sampai beroleh rhema. Rhema
adalah firman Allah yang berbicara secar khusus kepada kita dalam
kondisi dan saat tertentu.
9. Persekutuan Dan Pelayanan
Persekutuan berasal dari kata koinonia dalam bahasa Yunani yang
berarti, Saling membagi (sharing). Saling membagi membuka dan
memberikan hidup kita kepada orang lain.
Melayani berarti kita mulai memikirkan dan melakukan kehendak Allah
dan tidak hanya memikirkan dan melakukan hal yang berhubungan
dengan diri sendiri saja. Melayani berarti mengubah dan mengikis
kebiasaan lama, yakni sifat dan karakter yang tidak baik, sehingga
semakin hari kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
NILAI-NILAI DALAM PELAYANAN DI PERSEKUTUAN :
1.) Dasar pelayanan bukan kemampuan, tetapi karakter (Matius 20 :
26-27)
2.) Sifat dari pelayanan bukan dilayani (Matius 20 : 28)
3.) Motivasi dari pelayanan bukan kekuasaan, tetapi kasih (Matius 12 :
30-31)
4.) Ukuran pelayanan bukan kesuksesan , tetapi kemuliaan Allah (Filipi
2 : 8)
5.) Otoritas pelayanan bukan memilih jabatan, tetapi ketaaran (II
Korintus 9 : 13)
6.) Tujuan pelayanan bukan popularitas, tetapi kemuliaan Allah (I
Korintus 10 : 31, Filipi 2 : 11)
7.) Alat pelayanan bukan fasilitas, tetapi Firman Allah dan Doa (Mazmur
119 : 105)
8.) Hasil pelayanan bukan kuantitas, tetapi kualitas (I Korintus 3 : 1315)
9.) Kuasa pelayanan bukan hikmat, dunia atau manusia, tetapi Roh
Kudus (Kisah Para Rasul 4 : 33, 6 : 8, 10 : 38)
10.)
Model utama dalam pelayanan bukan tokoh utama,
pembicara terkenal, para pemimpin, tetapi Yesus Kristus (I Petrus 2 :
21)

10.Pujian Penyembahan
Pujian adalah ekspresi kekaguman. Kita mengucap syukur kepada
Allah atas apa yang telah Ia lakukan.
Cara kita memuji Tuhan :
1. Dengan suara kita (Mazmur 100 : 1-2)
Bernyanyi, bersorak, dan berkata-kata
2. Dengan tangan kita (Mazmur 63 : 5), bertepuk tangan (Mazmur
47 : 2), dan memainkan alat mulit musik (Mazmur 149 : 3a) dan
Sujud/bertelut (Mazmur 95 : 6)
Penyembahan adalah ekspresi penuh kasih, pengagungan dan
penghormatan akan seluruh keberadaan Allah.
PRINSIP DALAM MENYEMBAH TUHAN
A. Menyembah dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4 : 23-24)
B. Roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dan Kita hidup dalam terang
Firman Allah
( Galatia 5 : 25 )

Anda mungkin juga menyukai