Anda di halaman 1dari 8

Cara sterilisasi.

Sediaan disterilkan dengan cara berikut dalam sediaan yang akan disterilkan diisikan
ke dalam wadah yang cocok dilakukan dengan uap air jenuh pada 115 sampai wadah tidak lebih dari
100 ml, sterilisasi 1160 selama volume volume dalam tiap dal tiap wadah lel isi tiap wadah berada
bih dari 100 ml, waktu sterilisasi diperpanjang, hingga seluruh pada u 115 sampai 116 selama 30
menit.

Pemanasan dengan bakterisida sediaan dibuat dengan melarutkan atau m larutan ba han obat
dalam larutan torkresol P blv dalam Air risida yang cocok Jika tiap Air untuk Injeksi. Isikan ke dalama
wadah, kemudian ditutup kedap lama volume dalam wadah tidak lebih dari 30 ml, panaskan pada
suhu 98 samp 30 menit. Jika volume dalam ga seluruh wadah lebil dari 30 diperpanjang, hing gal isi
tiap berada pada suhu ORG 100 selama 30 menit. dosis de- injeksi digunakan secara iebih 15 mi,
tidak ngan cara ini. Injeksi yang digunakan secara intrateka, intrasisterna, atau peridura tidak boleh
dibuat dengan cara ini.

C. Penyaringan Larutan disaring melalui penyaring bakteri steril, diisikan ke dalam wadah akhir yang
steril, kemudian ditutup kedap menurut Teknik aseptik

Pemanasan kering. Sediaan yang akan disterilkan dimasukkan k dalam wadah kemudian di tutup
kedap atau penutupan ini dapat bersifat sementara untuk mencegah cemaran. Jika vo lume dalam
tiap wadah tidak lebih dari 30 ml, pada suhu 150 selama 1 jam. Jika volume dalam tiap wadah lebih
dari 30 ml, waktu 1 jam dihitung setelah seluruh isi tiap wadah mencapai suhu 150 wadah yang
tertutup sementara kemudian ditutup kedap menurut Teknik

Teknik aseptik Proses aseptik adalah cara pengurusan bahan steril menggunakan tehnik yang dat pat
memperkecil kemungkinan terjadinya cemaran kuman hingga seminimum mungkin. Tehnik aseptik
dimaksudkan untuk digunakan dalam pembuatan injeksi yang tidak dapat di Teknik ini tidak mudah
di Sterilitas

Pada bab ini akan dikemukakan 5 cara sterilisasi akhir, termasuk cara pemisahan mikroba melalui
pe- nyaringan dan pedoman untuk proses aseptik. Per- kembangan teknologi modern menuntut
adanya pro- sedur tambahan, antara lain termasuk embus bentuk(pada suhu tinggi), bentuk panas
basah selain dari uap jenuh dan iradiasi ultraviolet, serta pengisian berkesi nambungan pada proses
aseptik. Pilihan proses sesuai untuk suatu bentuk sediaan atau komponen memerlukan
pengetahuan yang tinggi tentang teknik sterilisasi dan informasi berkenaan dengan tiap efek dari
proses pada bahan yang sedang disterilkan. STERILISASI UAP Proses sterilisasi termal menggunakan
uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu bejana yang disebut otoklaf, dan mungkin
merupakan proses sterilisasi yang paling banyak digunakan(suatu siklus otoklaf yang ditetapkan
dalam farmakope untuk media atau pereaksi adalah selama 15 menit pada suhu 121 kecuali
dinyatakan lain). Prinsip dasar alat adalah udara di dalam bejana sterilisasi diganti dengan uap
jenuh, dan hal ini dicapai dengan men gunakan alat pembuka atau penutup khusus. Untuk
mengganti udara secara lebih efektif dari bejana steri lisasi dan dari dalam bahan yang disterilisasi,
siklus sterilisasi dapat meliputi tahap evakuasi udara dan uap. Desain atau pemilihan suatu siklus
untuk produk atau komponen tertentu tergantung kepada beberapa faktor, termasuk ketakstabilan
panas bahan, pengeta huan tentang penetrasi panas ke dalam bahan, dan faktor lain yang
tercantum dalam program validasi 3elain deskripsi tentang parameter siklus sterilisasi dengan
menggunakan suhu 121 konsep Fodapat juga diterapkan. Fa pada suhu tertentu selain suhu 121
ndalah waktu(dalam menit) yang diperlukan untuk mendapatkan kesetaraan letalitas seperti pada
suhu 121 untuk waktu tertentu. Otoklaf modern umumnya bekerja dengan suatu sistem pengendali
yang secara nyata lebih responsif daripada katup reduksi uap jenis lama yang selama ini digunakan.
Agar jenis yang lama ni dapat mencapai ketepatan dan tingkat pengen dalian siklus yang dibicarakan
di sini, mungkin perlu nemperbaharui atau memodifikasi alat pengendali dan instrumentasi alat
tersebut. Modifikasi ini dapat dibenarkan hanya jika alat sterilisasi dan mantel uap masih utuh demi
keamanan penggunaan selanjutnya lan jika endapan yang dapat mengganggu distribusi panas dapat
dihilangkan

STERILISASI PANAS KERING Proses sterilisasi termal untuk bahan yang tertera li Farmakope dengan
menggunakan panas kering xiasanya dilakukan dengan suatu proses bets di dalam suatu oven yang
didesain khusus untuk tujuan itu.

Oven modern dilengkapi dengan udara yang di kan dan disaring, didistribusikan seluruh bejana
dengan cara sirkulasi merata menggunakan sistem atau pemantau dan dengan peralatan Validasi
fasilitas pengendali parameter sterilisasi panas dengan cara yang sama seperti pada sto Unit yang
digunakan untuk sterilisas seperti wadah untuk larutan intravena komponen dalga agar dapat
dihindari akumulasi bejana sterilisasi. Rentang suhu khas yang dapat di daam beana adalah lebih
tidak kurang dari sterilisasi beroperasi 250 Sebagai tambahan pada proses bets tersebut di atas,
suatu proses berkesinambungan sering d untuk dan sebagai bagian sistem pengisian dan pe kedap
aseptik yang an dan terpadu. Distribusi panas dapat berup sirku. lasi atau disalurkan langsung dari
suatu nyala terb Sistem berkesinambungan biasanya memerlukan suh yang lebih tinggi dari yang
tertera di atas untuk proses bets karena waktu menetapnya yang lebih singkat Bagaimanapun juga
masukan suhu total selama me lewati produk, harus sama dengan yang dicapai se- waktu proses
dalam bejana. Proses berkesinambungan biasanya memerlukan tahap pendinginan cepat sebe
berlangsung proses pengisian aseptik. Pada kualifikasi dan validasi, sehubungan dengan waktu
menetap singkat, perlu ditetapkan parameter untuk keseragaman suhu, terutama waktu menetap
Suatu probabilitas mikroba hidup sejumlah dianggap dapat dicapai untuk bahan atau komponen
panas. Contoh suatu indikator dan pemantauan sterilisasi panas adalah Bacillus subtilis.

Suatu probabilitas mikroba hidup sejumlah 1012 dianggap dapat dicapai untuk bahan atau
komponen tahan panas. Contoh suatu indikator biologik untuk dan pemantauan sterilisasi panas
kering adalah sediaan spora Bacillus subtilis. Karena panas kering sering digunakan untuk
menjadikan alat kaca atau wadah bebas dari pirogen dan mikroba viabel; jika diperlukan, suatu uji
tantang pirogen harus merupakan suatu bagian integral pada program vali dasi, umpamanya
dengan menginokulasi satu atau lebih bahan dengan 1000 unit Endotoksin Bakteri FI atau lebih.
Pengujian menggunakan Limulus Lisat dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa bahan
endotoksik sudah diinaktivasi hingga tidak lebih dari 1/1000 dari jumlah awal(reduksi 3 log siklus).
Agar pengujian dianggap absah, baik jumlah awal, maupun sesudah inaktivasi yang dapat diterima,
jumlah sisa dari endotoksin harus diukur. Informasi lebih lanjut mengenai penetapan endotoksin,
tertera pada uji Endotoksin Bakteri <201>.

STERILISASI GAS Pilihan untuk menggunakan sterilisasi gas sebagai alternatif dari sterilisasi termal
sering dilakukan jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses
sterilisasi uap atau panas kering. Bahan aktif yang umumnya digunakan pada

sterilisasi gas adalah etilen oksida dengan kualita mensterilkan yang dapat diterima. Keburukan dari
bahan aktif ini antara lain sifatnya yang sangat mudah terbakar, walaupun sudah dicampur dengan
gas inert yang sesuai bersifat dan kemungkinan adanya residu toksik di dalam bahan yang
disterilkan, terutama yang mengandung ion klorida. Proses steril sasi pada umumnya berlangsung
di dalam bejana bertekanan yang didesain sama seperti pada tetapi dengan tambahan bagian khusus
yang hanya terdapat pada alat sterilisasi yang menggunakan yang menggunakan bahan sterilisasi
seperti ini harus didesain sedemikian rupa hingga mampu mengeluarkan proses sterilisasi, mampu
memantau mikroba yang mengurangi paparan gas yang sangat berbahaya terhadap petugas yang
menangani tersebut

Kualifikasi proses sterilisasi menggunakan gas etilen oksida dicapai sesuai dengan uraian sebelum
nya. Bagaimanapun juga program tersebut lebih luas cakupannya daripada cara sterilisasi lainnya,
karena selain suhu, kelembaban, tekanan positif atau hampa udara juga diperlukan pengendalian
ketat terhadap kadar etilen oksida. Suatu ketentuan penting adalah menunjukkan bahwa semua
parameter proses kritis dalam bejana sterilisasi harus cukup selama ber langsungnya seluruh siklus.
Karena parameter sterili sasi yang digunakan bagi bahan yang akan disteril kan merupakan variabel
kritis, sering dianjurkan untuk melakukan prakondisi muatan sampai men capai kadar kelembaban
yang diperlukan, mengu rangi waktu yang diperlukan pada suhu yang diten tukan, sebelum muatan
dimasukkan ke dalam bejana sterilisasi etilen oksida. Proses validasi umumnya di lakukan
menggunakan produk yang telah diinokulasi dengan indikator biologik yang sesuai, seperti sediaan
spora Bacillus subtilis. Untuk validasi, spora dapat digunakan dalam bejana sterilisasi yang terisi
penuh dengan produk atau produk simulasinya. Pemantauan kelembaban dan kadar gas
memerlukan penggunaan alat yang canggih, dan hanya individu yang terdidik dan berpengalaman
yang dapat mengkalibrasi, meng memeliharanya. Indikator biologik dapat juga digunakan pada
pemantauan langkah-langkah secara rutin

seperti yang telah diuraikan di atas, indikator biologik dapat digunakan pada cara fraksi negatif
untuk menetapkan probabilitas tertinggi mikroba hidup untuk mendesain suatu siklus sterilisasi
etilen oksida menggunakan produk yang diinokulasi atau produk simulasi yang diinokulasi Salah satu
keterbatasan utama dari proses ste- rilisasi etilen oksida adalah terbatasnya kemampuan tersebut
untuk berdifusi sampai ke daerah yang paling dalam dari produk yang disterilkan. Jadi kemasan dan
cara pengisian bejana sterilisasi harus ditetapkan sedemikian rupa hingga terdapat resistensi
minimal terhadap difusi gas

STERILISASI DENGAN RADIASI ION tidak tahan yang cepat alat kesehatan an tentang terhadap
sterilisasi panas kekhawatir keamanan etilen oksida peningkatan penggunaan sterilisasi radiasi.
Tetapi cara ini juga dapat digunakan pada bahan obat dan bentul sediaan akhir. Keunggulan
sterilisasi iradiasi meliput reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang dapa diukur, dan kenyataan
yang membuktikan bahwi variabel yang dikendalikan lebih sedikit. Kenyataan nya sterilisasi radiasi
adalah suatu kekhususan dalan dasar pengendalian yang penting adalah dosis radias yang diserap,
dan dapat diukur secara tepat. Ole karena sifat khas tersebut, banyak prosedur baru yan telah
dikembangkan untuk menetapkan dosis sterilisa si. Walaupun begitu, hal ini masih dalam
peninjauau dan pertimbangan, terutama mengenai kegunaannya paling tidak, untuk pengendalian
tambahan dan tin dakan keamanan. Iradiasi hanya menimbulkan sediki kenaikan suhu, tetapi dapat
mempengaruhi kualita dan jenis plastik atau kaca tertentu Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan,
yait disintegrasi radioaktif dari radioisotop(radias gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua
jeni tersebut, dosis radiasi yang dapat menghasilkan dera jat jaminan sterilitas yang diperlukan
harus ditetapkal sedemikian rupa hingga dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat
bahan yang disteril kan dapat diterima

Untuk iradiasi gamma, validasi prosedur meliput penetapan kesesuaian bahan, kesesuaian cara
sukkan produk dan penyelesaian penataan jumlah produk di dalam wadah sterilisasi(termasuk
identifi kasi zona dosis minimum dan maksimum), penetap pengaturan waktu, dan petunjuk
pemberian dosis sterilisasi yang diperlukan. Untuk iradiasi berkas elektron, sebagai tambahan,
perlu divalidasi pengen dalian voltase, arus listrik, kecepatan ban berjalan, dan dimensi pengamat
berkas elektron Untuk sterilisasi radiasi gamma, harus dipilih dosi sterilisasi yang efektif dan dapat
ditoleransi tanpa me nimbulkan kerusakan. Walaupun berdasarkan penga laman dipilih dosis 2,5
megarad(Mrad) yang diserap, tetapi dalam beberapa hal, diinginkan dan dapat diterima
penggunaan dosis yang lebih untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir Dalam hal lain
mungkin diperlukan dosis yang lebth Untuk validasi efikasi, terutama tingkat papar- an yang
rendah, penting untuk menetapkan besar(jumlah dan atau derajat resistensi radiasi alami populasi
mikroba produk. Model pengisian produk yang khusus harus dibuat dan ditetapkan distribusi dosis
serapan maksimum dan minimum mengguna dosimeter kimia. (Dosimeter ini umumnya meru-
pakan plastik silinder, pipih atau segi empat berwarna yang menunjukkan intensifikasi warna
berdasarkan langsung pada jumlah energi radiasi yang diserap; alat ini harus di kalibrasi dengan
saksama.)

Penentuan dosis serapan yang diperlukan dilaku kan berdasarkan biakan murni mikroba resisten dan
menggunakan produk yang telah diinokulasi, misa nya spora Bacillus pumilus sebagai indikator
biologik. Siklus eksperimen berfraksi memberikan data yang dapat digunakan untuk menetapkan
nilai D indika 10 tor biologik. Informasi ini dapat untuk ekstrapolasi jumlah radiasi yang diserap
untuk mene- tapkan suatu probabilitas yang sesuai tentang mikroba yang masih bertahan hidup.
Prosedur yang terbaru untuk sterilisasi radiasi gamma berdasarkan pada dosis terhadap resistensi
radiasi dari beban mikroba heterogen alami, dalam produk yang akan disterilkan Prosedur tersebut
sedang dikembangkan, tetapi dapat merupakan penilaian yang lebih mewakili di bidang resistensi
radiasi, terutama jika terdapat jumlah mikroba yang signifikan tahan radiasi. Rentang ini mulai dari
inokulasi mikroba resisten baku, seperti Bacillus pumilus hingga pemaparan dosis sub-letal contoh
produk jadi yang diambil dari proses produksi Beberapa hipotesis tertentu adalah umum terhadap
semua metode ini. Walau jumlah populasi mikroba yang terdapat di dalam suatu bahan umumnya
terdiri dari suatu campuran mikroba yang memiliki sensitivi as yang berbeda terhadap radiasi,
langkah memperla- kukan bahan ini dengan suatu dosis yang lebih rendah dari jumlah dosis
sterilisasi letal akan menghilangkan fraksi mikroba yang kurang resisten. Ini akan meng- hasilkan
populasi residu yang relatif homogen sehu- bungan dengan resistensi radiasi, dan menghasilkan
suatu hasil penetapan yang konsisten dan mempunyai keberulangan dari penetapan populasi yang
tersisa Jumlah pengujian laboratorium yang diperlukan ergantung kepada prosedur tertentu yang
digunakan. Satu dari cara tersebut memerlukan penghitungan populasi mikroba dari contoh yang
mewakili bets

Satu dari cara tersebut memerlukan penghitungan populasi mikroba dari contoh yang mewakili bets
oahan yang diproduksi secara terpisah. Resistensi Populasi mikroba tidak ditetapkan dan penentuan
dosis didasarkan kepada arbitrari resistensi radiasi aku yang ditetapkan untuk populasi mikroba, dan
dari data yang diterima dari produsen dan pustaka Perkiraan kemudian dibuat bahwa distribusi
pilihan esistensi menunjukkan suatu tantangan yang lebih hebat daripada populasi mikroba alami di
dalam produk yang akan disterilkan. Perkiraan ini, bagaima apun juga harus diverifikasi dengan
percobaan Setelah verifikasi, dosis sterilisasi radiasi yang sesuai apat dilihat dalam suatu tabel
Metode lain, yang dibuat lebih rinci, tidak memer- ukan penghitungan populasi mikroba, tetapi
meng- unakan satu seri paparan dosis meningkat untuk nendapatkan satu dosis yang akan
ditetapkan sede- nikian rupa hingga lebih kurang 1 dari 100 contoh Tang diiradiasi pada dosis
tersebut tidak steril. Ini xukanlah dosis sterilisasi tertinggi, tetapi sebagai dasar untuk menetapkan
dosis sterilisasi dengan ekstrapo asi dari dosis yang menghasilkan 1 dari 100 contoh ang tidak steril,
dengan menggunakan faktor resis ensi yang sesuai dan mencerminkan populasi mi
kroba tersisa. Pengawasan berkala dilakukan untuk memeriksa bahwa temuan dapat terus dilanjut
Prosedur yang lebih rinci, memerlukan iebih banyak percobaan dan meliputi isolasi biakan mi kroba,
termasuk satu percobaan setelah penetapan dosis substerilisasi(yang menghasilkan dari contoh yang
tidak steril), resistensi mikroba yang bertahan hidup digunakan untuk menetapkan dosis sterilisasi.
Cara lain dibuat berdasarkan pada peneta- pan yang berbeda, dimulai dengan peningkatan dosis
substerilisasi yang menghasilkan tidak lebih dari 50% contoh yang tidak steril. Setelah irradiasi
jumlah se cukupnya pada contoh ini, diperoleh beberapa isolat mikroba. Resistensi radiasi dari
setiap prosedur dite- tapkan. Dosis sterilisasi kemudian dihitung menggu- nakan penetapan
resistensi dan dosis sterilisasi 50% yang semula telah ditetapkan. Prosedur pengawasan diperlukan
untuk metode ini seperti untuk metode lain Jika dosis radiasi minimum yang diperlukan telah
ditetapkan dan pemberian dosis tersebut telah dipasti- kan(dengan dosimeter kimia atau fisika),
pelepasan bahan yang telah disterilkan dapat diperkuat dengan validasi menyeluruh jaminan
sterilitas yang meliputi antara lain kepastian dosis yang digunakan, peng- gunaan indikator biologik
dan lainnya)

STERILISASI DENGAN PENYARINGAN Sterilisasi larutan yang labil terhadap sering dilakukan dengan
penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang dikandung
dapat dipisahkan secara fisika Perangkat penyaring umumnya terdiri dari suatu matriks berpori
bertutup kedap atau pada wadah yang tidak permeabel. Efektivitas suatu penyaring media atau
penyaring substrat tergantung pada ukuran pori bahan dan dapat tergantung pada daya ads bakteri
pada atau di dalam matriks Pe- atau tergantung pada mekanisme pengayak an. Ada beberapa bukti
yang menyatakan bahwa pengayakan merupakan komponen yang lebih penting dari mekanisme.
Penyaring yang melepas serat, ter utama yang mengandung asbes, harus dihindarkan
penggunaannya kecuali tidak ada cara penyaringan alternatif lain yang mungkin digunakan. Jika
penya- ring yang melepas serat memang diperlukan, merupa kan keharusan, bahwa proses
penyaringan meliputi adanya penyaring yang tidak melepas serat diletakkan pada arah hilir atau
sesudah langkah penyaringan awal ukuran penyaring Pengukuran porositas membran penyaring
dilakukan dengan pengukuran nominal yang menggambarkan kemampuan membran penya ring
untuk menahan mikroba dari galur tertentu dengan ukuran yang sesuai, bukan dengan penetapan
suatu ukuran rata-rata pori dan pernyataan tentang distribusi ukuran. Membran penyaring untuk
sterili-

pu ng digunakan untuk memisahkan sebagian kontaminan mikroba) menahan 100% biakan dari 10
mikroba galur udontonas diminuta nembran pada tekanan tidak kurang dari 30 p bar. Membran
penyaring semacam itu berukuran embuatan produsen. Pengukuran membran peny yang
ditentukan untuk pereaksi media rlakuan dengan cara penyaringan dihat terhadap da yang dalami
Miristat pada salep uji sterilitas lsopropil Miristat yang tertera iuga 71 Membran penyaring bakteri
dikenal sebagai membran penyaring anali yang hanya mampu menahan mikroba berukuran 0,45 um.
diberi dengan ukuran Tidak ada satupun penya ring 0,45 um yang ditetapkan oleh badan berwenang,
dan pengukuran tergantung kepada cara konvensional dari produsen; penyaring 0,45 Hm mampu
menahan biakan tertentu, seperti Serratia atau Pseudomonas diminuta. Tekanan uji yang
digunakan beraneka ragam, mulai dari yang rendah(5 psi, 0,33 bar untuk Serratia atau untuk
Pseudomonas diminuta) hingga yang tinggi(50 psi, 3,4 bar). Membran ini digunakan untuk uji
sterilitas(menurut Prosedur seperti yang tertera pada uji Menggunakan Penyaringan Membran
dalam uji Sterilitas <71>), yang tidak memerlukan retensi mikro- ba yang sempurna. Kecil
kemungkinan untuk mela kukan pengujian contoh yang tercemar hanya oleh mikroba berukuran
kecil. Membran penyaring beru kuran nominal yang sangat kecil dapat diuji dengan biakan
Acholeplasma laidlawii atau galur lain Mycoplas pada tekanan 7 psi(0,7 bar) dan akan berukuran
nominal 0,1 Hm. Pengukuran nominal yang dida sarkan pada sifat retensi jika dilakukan dengan cara
lain, umpamanya dengan pengukuran retensi lingkaran diameter, Merupa tanggungjawab

Merupakan tanggung jawab pengguna untuk memilih suatu penyaring dengan ukuran yang tepat
untuk tujuan tertentu, tergantung kepada sifat produk yang akan disaring. Umumnya tidak layak
untuk mengulang uji kapasitas penyaring an di tempat pengguna. Uji tantang mikroba lebih baik
dilakukan pada kondisi produsen terhadap tiap bets membran penyaring yang diproduksinya.
Pemakai harus menetapkan parameter ringan yang digunakan dalam pembuatan yang mem
pengaruhi efisiensi retensi mikroba secara Beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan pada
validasi proses penyaringan, meliputi kemampu- an kompatibilitas produk, penyerapan obat,
pengawet dan atau zat tambahan lainnya, dan pengeluaran awal kandungan endotoksin. Karena
efektivitas proses penyaringan juga di- pengaruhi oleh beban mikroba larutan yang akan di- saring,
penetapan kualitas mikrobiologi larutan sebe- um penyaringan, merupakan aspek penting validasi

proses penyaringan sebagai tambahan pada penetap an parameter lain dari prosedur penyaringan,
sepert tekanan, laju aliran dan karakteristik unit Cara lain untuk menguraikan kemampuan
penahanan penyaring adalah menggunakan log nilai reduksi(LNR). Umpamanya, suatu penyaring
berukuran 0,2 kum yang dapat menahan 10 mikroba galur terten tu akan memiliki LNR tidak kurang
dari 7, pada kondisi yang ditetapkan Proses sterilisasi larutan dengan cara penyaringan pada akhir-
akhir ini telah menghasilkan tingkat ke puasan yang baru, sebagian besar merupakan hasi
perkembangan dan kemajuan teknologi penyaring membran. Kelompok media penyaring ini
menjurus k arah pengendalian pembakuan dan mutu yang lebih efektif dan juga memberi
kesempatan yang lebih luas pada pengguna untuk memastikan karakteristik atau sifat rakitan
penyaring sebelum dan sesudah penggu naan. Kenyataan bahwa penyaring membran adalah lapisan
tipis polimer memberikan banyak keuntungan tetapi juga memberikan beberapa kerugian jika diban
dingkan dengan penyaring tebal seperti penyaring dari bahan porselen atau bahan masir. Karena
banyal dari permukaan membran adalah suatu ruangan yang kosong atau ruang terbuka, maka
penya-ring yang cukup baik dirakit dan disterilisasi akan memberikan suatu keuntungan berupa laju
aliran yang tinggi Kerugian karena membran umumnya rapuh, sehing- ga penting untuk
menetapkan bahwa rakitan sudah cukup baik dan membran tidak akan rusak atau pecah selama
perakitan, sterilisasi atau selama penggunaar Rakitan wadah dan penyaring yang digunakan perta
ma-tama harus divalidasi terhadap kompatibilitas dan terhuka kemungkinan

Jika terbuka kemungkinan untuk mencampur rakitan dan membran penyaring yang diproduksi
berbagai produsen, maka bilitas dari rakitan gabungan ini harus lebih dahulu divalidasi. Disamping
itu, terdapat beberapa uji yang harus dilakukan oleh produsen penyaring membran yang pada
umumnya tidak diulang lagi oleh penggu- na, meliputi uji tantang mikrobiologik. Hasil uji terha-
dap tiap bets membran penyaring yang diproduksi harus diperoleh dari produsen, dan
didokumentasikan oleh pengguna Penyaringan untuk tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan
menggunakan rakitan yang memiliki membran dengan porositas nominal 0,2 um atau kurang,
berdasarkan pada pembanding yang telah divalidasi tidak kurang dari 10 suspensi Pseudomonas
diminuta(ATCC 19146) tiap cm dari luas permukaan penyaring. Media membran penyaring yang
tersedia saat ini yaitu selulosa asetat, selulosa nitrat, fluoro: karbonat, polimer akrilik,
polikarbonat, poliester, poli vinil klorida, vinil, nilon, politef, dan juga membran logam, dan ini
dapat diperkuat atau ditunjang oleh bahan berserat internal. Rakitan penyaring membran harus
diuji untuk integritas awal sebelum digunakan dengan ketentuan bahwa uji tersebut tidak mengu
rangi validitas sistem uji, dan harus diuji sesudah

proses penyaringan selesai, untuk menunjukkan bahwa rakitan penyaring mempertahankan


integritas sepanjang prosedur penyaringan berlangsung. Uji penggunaan khusus adalah uji titik
aliran udara difusif, uji tekanan, dan uji aliran ke depan. Semua uji harus dikaitkan dengan retensi
mikroba PROSES ASEPTIK Ada pendapat umum yang mengatakan bahwa sterilisasi wadah akhir terisi
sebagai suatu bentuk se- diaan atau alat terkemas akhir adalah proses yang dipilih untuk menjamin
risiko terkecil kontaminasi mikroba dalam bets, terdapat suatu kelompok besar produk yang tidak
disterilisasi akhir, tetapi disiapkan melalui seri tahapan aseptik. Proses ini didesain untuk mencegah
masuknya mikroba hidup ke dalam kom ponen steril atau komponen yang melewati proses antara
yang mengakibatkan produk setengah jadi atau produk ruahan atau komponennya bebas dari
mikroba hidup. Bagian ini mengemukakan suatu kajian ulang tentang prinsip produk yang diproses
secara aseptik dengan risiko minimal terjadinya kontaminasi mikro ba di dalam bets produk jadi dari
bentuk sediaan akhir. Suatu produk yang dianggap diproses secara aseptik dapat saja terdiri dari
komponen yang sebe- lumnya telah disterilkan dengan salah satu proses yang telah diuraikan.
Misalnya, produk setengah jadi jika berupa cairan yang dapat disaring, dapat diste- rilkan dengan
cara penyaringan. Komponen wadah akhir kosong dapat disterilkan dengan panas, panas kering
digunakan untuk sterilisasi vial kaca, dan otoklaf untuk penutup karet. Daerah kritis yang perlu

Daerah kritis yang perlu diperhatikan adalah lingkungan bermikroba tempat komponen yang
sebelumnya telah disterilkan terkon selama untuk memproduksi bentuk sediaan jadi, dan selama
pengisian secara aseptik. Persyaratan untuk fasilitas pengisian atau proses aseptik lainnya yang
didesain, divalidasi dan di pelihara dengan benar, terutama ditujukan pada(i) Lingkungan udara
yang bebas dari mikroba viabel yang dirancang dengan benar untuk memungkinkan pemeliharaan
yang efektif dari unit udara. (ii) Tersedianya tenaga pekerja terlatih, yang di lengkapi dan
mengenakan pakaian kerja yang madai. Lingkungan yang diinginkan dapat dicapai melalui teknologi
penyaringan udara tingkat tinggi pada saat ini mudah yang peran memasok udara berkualitas
mikrobiologi yang diperlukan. Fasilitas meliputi sistem sawar primer di dekat tempat bahan
terpapar) dan sekunder(tem pat proses aseptik berlangsung) Untuk fasilitas proses aseptik atau
lingkungan tempat pengisian secara aseptik yang didesain dengan baik, berikan perhatian untuk
bagian yang penting seperti permukaan yang tidak berpori dan licin, ter nasuk dinding dan langit-
langit hingga dapat secara berkala disanitasi, tempat ganti pakaian kerja dengan

Kompendia <1371> Lampiran FI IV

ruangan yang cukup memadai untuk pekerja dan untuk yang memadai pakaian yang steril antara
ruangan persiapan bagi pekerja proses perlengkapan tertentu perlu dan/atau seperti ruang tertutup
kedap kanan yang penyemprotan udara perbedaan te positif sesuai antar ruangan, tekanan yang
paling adalah di ruangan atau lingkungan proses aseptik; penggunaan ruang arah) tempat yang
paling dekat dengan produk atau kom- ponen yang terpapar dan aliran udara tersaring ke tempat
tersebut, dengan frekuensi pergantian udara yang cukup; kelembaban yang sesuai dan pengenda-
lian suhu lingkungan; dan suatu program sanitasi yang Pelatihan yang sesuai bagi pekerja dalam
teknik higiene dan cara berpakaian harus ditekankan sedemikian rupa hingga pakaian sarung tangan
dan penutup tubuh lainnya ter utama harus dapat secara mukaan kulit yang terpapar. Sertifikasi dan
validasi proses aseptik dan fasilitas dapat dicapai dengan penentuan efisiensi sistem pe- nyaringan,
dengan menggunakan prosedur peman tauan lingkungan secara mikrobiologi, dan membuat media
biakan steril sebagai produk simulasi. Pemantauan fasilitas aseptik harus meliputi pe meriksaan
penyaringan udara lingkungan terhadap kala sebagaimana juga pemantauan berkala partikulat dan
mikroba lingkungan, dan dapat me liputi proses pembuatan media biakan steril secara berkala.

FI V
CARA STERILISASI Pada bab ini akan dikemukakan S para sterilisasi akhir cara pomisahan mikroba
melalui penyaringan rmasuk aseptik. Perkembangan n pedoman untuk proses teknologi modem
menuntut adanya prosedur tambahan, antara lain termasuk embus bentuk(pada suhu tinggi bentuk
panwas basah selain dari uap jenuh dan iradiasi serta pengisian berkesinambungan pada ultraviolet,
proses aseptik Pemilihan proses yang sesuai untuk suatu bentuk sediaan atau komponen
memelukan pengetahu yang tinggi tentang teknik sterilisasi dan informasi yang herkenaan dengan
tiap efek dari proses pada bahan yang sedang disterilkan STERILISASI UAP Proses Ierilisasi termal
menggunakan uap jenuh du bawah tekanan berlangsung di suatu beyana yang disebut otoklaf, dan
mungkin menipakan suatu proses sterilisasi yang paling banyak digunakan(suatu siklus ntoklaf yang
ditetapkan dalam farmakope untuk meura atau pereaksi adalah selama 15 menit pada suhu 121o
kecuali dinyatakan lain). Prinsip dasar kera alat adalah udara di dalam bejana sterilisasi digantikan
dengan u jenuh, dan hal dicapai dengan menggunakan alat pembuka atau penutup khusus. Untuk
mengganti udara secara lebih efektif dari bejana storilisasi dan dari bahan yang disterilisas siklus
sterilisasi dapat meliputi tahap evakuasi udara dan nap. Rancangan atau pemihham suatu siklus
untuk produk atau komponenen tertentu tergantung pada beberapa faktor, termasuk ketakstabilan
panas bahan pengetahuan tentang penetrasi panas ke dalam bahan, dan ktor lain yang tercantum
dalam program validasi. Selain gambaran tentang parameter siklus sterilisasi dengar konsep Fo
dapat menggunakan suhu 121 uga 12le, adalah erapkan, Fe pada suhu tertentu selain suhu
waktu(dalam menit) yang diperlukan untuk mendapatkan waktu selamaan letalitas seperti pada
suhu 12 la untuk tertentu. Otoklaf modern unumnya bekerja dengan ebih sebuah sistem pengendali
yang secara nyata responsif daripada katup reduksi jenis lama yang selama

kan Agar yang lama ini dapat mencapai dan tingkat disini, mungkin perlu me siklus yang ifikasi alat
endali dan alau kasi ini dapat dibenarkan han dan mantel uap masih demi keamanan dan jika st argu
distribusi panas dapat dihilangkan STERILISASI PANAS KERING sterilisasi bahan yang tertera dengan
menggunakan panas kering biasanya Nakope dirancan khusus bets dalam suatu kapI dengan untuk
tujuan oven modern udara yang dipanaskan dan disaring secara merata ke bejana atau radiasi
menggunakan dengan dengan peralatan sensor, sistem pengendali kritis Validasi dan sterilisasi
panas kering wadah untuk unakan untuk sterilisasi komponen seperti larutan intravena, harus agar
dapat akumulasi partikel di dalam bejana sterilisasi. suhu khas yang dapat di dalam kosong adalah
lebih kurang 150, jika alat sasi beroperasikan pada pada suhu lebih kurang sebagai tambahan pada
proses bets tersebut diatas. pioses berkesinambungan sering digunakan untuk sterilisasi dan alat
kaca sebagai suatu bagian dari sistem dan penutupan kedap secara aseplik yang berkesinambungan
dan terpadu. Distribusi panas dapat sirkulasi atau disalurkan lanesung dari suatu nyala

Anda mungkin juga menyukai