Anda di halaman 1dari 2

BAB II

ISI

Dari kasus yang kami ambil diperoleh data sebagai berikut:

Pasien: Perempuan

Umur: 43 tahun

Kondisi: Pingsan dengan skor Galsgow Coma Scale 3/ 15

Gerak refleks: rendah

Tekanan darah: 96/66 mmHg

Denyut Jantung 93/menit (Takhikardia)

Suhu Tubuh: 33,3 °C

Analisis gas dalam darah menunjukan metabolit asidosis dan hypoksemia, berhubungan dengan
pneumonia respirasi (arterial pH 7.30, Pa CO2 40.7 mmHg, Pa O2 63.3 mmHg)

Riwayat pasien: Pasien menderita gangguan kepribadian ambang, dimana pasien mencoba bunuh
diri dengan natrium fenobarbital yang dibeli lewat internet, sebelum akhirnya menghubungi nomor
layanan darurat nasional perancis.

Hasil Penilaian Gejala Klinik:

Hari ke-1: Ketidakstabilan hemodinamik (aliran darah dalam sistem sirkulasi) dan digunakan
norepinefrin (dengan dosis 0.32 μg/Kg/menit)

Hari ke-2: Evaluasi klinik menunjukan adanya kematian batang otak, bilateral midriasis dengan
absence pupilary dan ocular-cardiac reflexes, dengan kadar fenobarbital dalam plasma pasien
mencapai 19.9 μg/ml)

Hari ke-3: Refleks batang otak kembali muncul, meskipun konsentrasi fenobarbital dalam plasma
masih dalam rentang toksik yaitu 18,1 μg/mL, dengan evaluasi neurological memiliki progress yang
baik

Hari ke-5: Nilai CGS adalah 5/15, konsentrasi dalam plasma menjadi 9.4 μg/mL

Hari ke-6: Nilai CGS sudah 15/15 diikuti dengan pelepasan exubation pasien

Yang kemudian pasien ditangani oleh departemen psikiater pada hari ke 10

Dari data pasien tesebut dapat dilihat bahwa pasien mengalami keracunan fenobarbital akibat
percobaan bunuh diri dengan mengonsumsi natrium fenobarbital diatas dosis yang dianjurkan
(terapeutik) hingga melampaui dosis toksik yaitu lebih dari 5 μg/ml (terlihat dari kadar fenobarbital
dalam plasma pasien mencapai 19.9 μg/ml pada hari ke-2 penilaian klinis) dengan manifestasi
keracunan yang berefek pada gangguan kesadaran (pasien mengalami koma), gangguan pernafasan
(pasien mengalami asidosis dan hypoksemia yang menyebabkan pneumonia) dan depresi sirkulasi
(tekanan darah pasien rendah/dibawah normal yaitu 96/66 mmHg)
Manejemen penanganan yang tepat pada pasien dengan keracunan fenobarbital yaitu pertama
melihat kondisi pasien dan memberikan penanganan supportif: Respiratory monitoring and Vital
signs monitoring atau monitor status respirasi, pola napas, dan oksigenasi dan tanda vital lainnya
seperti keseimbangan cairan tubuh paisen, denyut jantung dan tekanan darah pasien. Pada kondisi
pasien dengan kasus diatas perlu segera diberi penanganan supportif yaitu pemberian bantuan
oksigen karena pasien mengalami gangguan respirasi terlihat dari analisis gas dalam darah
menunjukan metabolit asidosis dan hypoksemia, berhubungan dengan pneumonia respirasi (arterial
pH 7.30, Pa CO2 40.7 mmHg, Pa O2 63.3 mmHg), pemberian cairan infus untuk menjaga asupan
nutrisi dan memelihara keseimbangan cairan tubuh pasien yang sedang terbaring koma/ tidak
sadarkan diri, pemberian norepinefrin agar aliran darah dalam sistem sirkulasi kembali normal
(Tekanan darah pasien rendah yaitu 96/66 mmHg dengan Denyut Jantung 93/menit).

Penanganan supportif dilakukan sejalan dengan penangan racun dalam tubuh pasien yaitu
melakukan eliminasi racun dapat dilakukan dengan cara diuresis menggunakan obat diuretik namun
tidak cocok untuk tipe keracunan barbiturat short acting, hemodialisis lebih disarankan dalam kasus
ini.

Anda mungkin juga menyukai