Anda di halaman 1dari 2

Bahan Katekisasi

Sabtu, 26 Juni 2021

1 Petrus 1:23

”Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana tetapi dari benih yang tidak fana oleh
Firman Allah yang hidup dan yang kekal”

Benih adalah biji atau buah dari tanaman yang disediakan untuk ditanam. Benih adalah bibit atau
semaian yang akan ditanam. Kita tentu tidak pernah melihat atau mendengar seorang petani menanam
benih hanya untuk dinjak-injak atau tanpa mengharapkan benih itu bertumbuh dan berbuah. Ketika kita
telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat, kita adalah benih yang siap mengalami
proses bertumbuh dan berbuah.

Setiap orang yang siap bertumbuh dan berbuah bagaikan ranting yang menempel pada pokok anggur
(Yohanes 15:1). Pokok Anggur adalah Tuhan Yesus dan kita adalah ranting, jika kita ingin bertumbuh
maka kita harus terus menempel pada Pokok Anggur itu untuk mendapatkan makanan. Ranting yang
menempel pada pokok anggur merupakan gambaran dari pentingnya hubungan pribadi kita dengan
Allah setiap hari. Persekutuan itu akan memberikan makanan dan kekuatan untuk bertumbuh dan
berbuah. Dengan demikian buah Roh seperti dalam Galatia 5:22-23 akan tampak dalam hidup kita. Maka
dari itu kita perlu waktu teduh setiap hari yang didalamnya kita merenungkan Firman-Nya dan berdoa.

1. Apakah waktu teduh itu?


Waktu teduh adalah waktu khusus yang disediakan bagi Tuhan setiap hari. Dalam waktu teduh itu
kita bertemu dengan Tuhan, berbicara dengan-Nya dalam doa, membaca, merenungkan dan
melakukan apa yang dikatakan Firman-Nya. Waktu teduh adalah respon kita terhadap kerinduan
Allah untuk bersekutu dengan anak-anakNya. Waktu teduh adalah persekutuan yang indah
dengan Tuhan setiap hari dan permulaan hari kita serta penyerahan diri pada hari itu.

2. Mengapa perlu waktu teduh?


- Teladan Tuhan Yesus (Markus 1:35). Meskipun Dia sibuk dengan aktivitas tetapi
menyempatkan waktunya dengan bangun pagi-pagi benar untuk bersekutu dengan Bapa-Nya.
Jika Tuhan Yesus yang adalah Tuhan membutuhkan waktu teduh apalagi kita
- Tuhan merindukan persekutuan dengan kita. Ini adalah hal yang luar biasa bahwa Pencipta
langit dan bumi dan segala isinya benar-benar menginginkan persekutuan dengan ciptaan-
Nya. Tuhan lebih menghargai persekutuan kita dengan-Nya ketimbang apa yang kita lakukan
bagiNya (Hosea 6:6)
- Tanpa waktu teduh yang teratur kita tidak dapat bertumbuh dalam iman. Orang-orang saleh
yang dipakai Tuhan mempunyai waktu teduh yang teratur seperti Daud (Mz.5:4), Daniel
(Dan.6:11).
- Waktu Teduh mengoreksi kehidupan kita. Pembacaan dan perenungan Firman Tuhan akan
membuka aspek-aspek kehidupan kita. 1 Timotius 3:16
- Waktu teduh membuat kita peka akan kehendak Allah

3. Kapan waktu teduh dilakukan?


Sebaiknya di pagi hari sehingga kita dimungkinkan untuk melakukan Firman-Nya dan
menyerahkan hidup kita sepanjang hari itu. Jika tidak memungkinkan dapat dilakukan di malam
hari sebelum tidur. Yang penting ada waktu khusus untuk bersekutu dengan-Nya. Jadi bukan
mensisakan tetapi menyisihkan waktu kita untuk-Nya.

4. Bagaimana Caranya??
1. Sediakan waktu teratur setiap pagi untuk bersaat teduh, mulailah dengan 15 menit
2. Cari tempat yang tenang
3. Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan.
4. Berdoa memohon tuntunan Tuhan
5. Baca bagian Alkitab tersebut dengan teliti
6. Renungkan apa yang dibaca: apakah ada nasihat, teguran, perintah yang harus saya lakukan
7. Membuat komitmen/apa yang harus dilakukan sebagai respon Firman Tuhan
8. Berdoa memohon tuntunan Tuhan melakukan Firman-Nya

Tugas
1. Siapkan 1 buku untuk catatan saat teduh
2. Membuat jurnal harian catatan hasil saat teduh (per 1 pasal)
3. Bacaan dari Mazmur sesuai yang sudah disampaikan pengajar
4. Tugas ini akan diperiksa perminggu

Contoh:

Mazmur 1:1-7

Saat teduh hari ini memberikan saya nasihat bahwa orang yang suka merenungkan dan melakukan
Firman Tuhan apa pun yang dikerjakannya pasti diberkati Tuhan

Anda mungkin juga menyukai