Anda di halaman 1dari 18

Waktu Teduh

Topik

• Apa waktu teduh itu?


• Kenapa perlu waktu teduh?
• PA (Markus 1 : 21-39)
• Penerapan Pribadi
• Komitmen
Pengantar

Tukang kebun yang berpengalaman tahu bahwa untuk


menghasilkan bunga yang indah diperlukan ketekunan dan kerja
keras. Menabur benih saja tidak cukup. Tanah harus disiapkan,
benih harus disirami, rumput harus disiangi. Pekerjaan ini perlu
dilakukan setiap hari, supaya tanaman muda tidak mati. Akhirnya,
semua ketekunan dan kerja keras akan menghasilkan bunga-bunga
yang indah dipandang dan harum baunya.
Persekutuan kita dengan Tuhan juga memerlukan
pemeliharaan. Kita perlu datang pada Tuhan setiap hari, supaya
hubungan kita dengan-NYA tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian, buah Roh seperti yang tertulis dalam Galatia


5:22 akan tampak dalam hidup kita bagi kemuliaan Allah.
Apakah waktu teduh itu?
• Waktu teduh adalah waktu khusus yang disediakan bagi
Tuhan setiap hari.
• Sebaiknya waktu ini disediakan pada pagi hari sebelum kita
memulai aktivitas pada hari itu.
• Pada waktu teduh ini, kita bersekutu dengan Tuhan,
berbicara dengan-Nya dalam doa, dan mendengar apa
yang Ia katakan melalui Firman-Nya.
Waktu teduh adalah respon kita terhadap
kerinduan Allah Bapa untuk bersekutu
dengan anak-anak-Nya.

Waktu teduh adalah persekutuan yang


indah dengan Tuhan pada tiap permulaan
hari, dan merupakan penyerahan diri kita
yang baru untuk hari ini.
Mengapa Waktu Teduh perlu?
Ada 3 alasan :

❖ Teladan Yesus (Mark. 1 : 21-37).


“Kalau Yesus manusia sempurna memerlukan waktu teduh, apalgi kita”
❖ Tuhan merindukan persekutuan dengan umat-Nya.
Tuhan lebih menghargai persekutuan kita dengan diri-Nya ketimbang apa yang
kita lakukan bagi-Nya (Hos. 6:6).
Tuhan lebih menginginkan persekutuan pribadi yang teratur antara kita dengan
diri-Nya.
❖ Tanpa waktu teduh yang teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman.
Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan memiliki waktu teduh yang teratur :
Daud (Mzm. 5:4), Daniel (Dan. 6:11), dll.
PA (Markus 1 : 21-39)
Apa yang biasanya anda
lakukan setelah bangun pagi?
1. Ayat 21-34. Sebutkan hal-hal yang dilakukan
Yesus pada pagi, siang, hingga malam hari.
Adakah tanda-tanda Ia beristirahat pada hari itu?
Kira-kira jam berapa Ia berhenti bekerja pada
hari itu? (perhatikan ayat 32,33)
2. Ayat 35-39. Meskipun sehari sebelumnya
merupakan hari yang sibuk dan melelahkan,
kira-kira pukul berapa Yesus bangun? Apa yang
Yesus lakukan? Di mana? Mengapa Ia memilih
tempat itu?
3. Ayat 36. Adakah orang lain yang juga bangun
pagi untuk berdoa? Yesus bangun pagi untuk
bersekutu dengan Bapa-Nya. Apakah hal ini
pertama kali dilakukan Yesus? (Perhatikan kata
“menyusul” ayat 36, “menemukan” ayat 37).
Penerapan Pribadi

1. Apa yang dapat dipelajari dari contoh Yesus ?


2. Apa halangan terbesar bagi saya untuk melakukan waktu
teduh secara teratur? Bagaimana saya bisa mengatasinya?
Saran Praktis

1. Sediakan waktu yang teratur setiap pagi untuk bersaat teduh. Mulailah dengan 15 menit
setiap hari, setelah terbiasa sediakan waktu yang lebih lama.
2. Cari tempat yang tenang. Hindari suara-suara yang bisa mengganggu (radio, tv, hp, dll)
3. Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan. Tujuan waktu teduh adalah untuk
memenuhi kebutuhan kita akan Tuhan, mengisi “tangki” rohani kita sebelum memulai hari.
4. Baca Alkitab dengan mengikuti buku penuntun tertentu seperti Santapan harian, Rajawali,
Youth, dll. Atau renungkanlah 1 bagian Alkitab selama 1 minggu, misa : Mzm 1, 8, 23, 119,
Mat. 5-7, Yoh. 15, 17, 1 Kor. 13, Ibr. 11, dll.
5. Nyatakan dalam doa respons atas firman yang telah dibaca dan direnungkan, dan
serahkan diri kepada Tuhan untuk hari itu.
6. Tulis dalam buku Catatan Waktu Teduh apa yang Tuhan ajarkan.
Komitmen

• Melakukan saat/ waktu teduh setiap hari (sebaiknya pagi)


• Mencatat hal-hal yang didapatkan selama waktu teduh.
Mazmur 84 : 1-12
• 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah. (84-2) Betapa disenangi tempat kediaman-Mu 1 , t ya TUHAN semesta alam!

• 84:2 (84-3) Jiwaku hancur karena merindukan u pelataran-pelataran TUHAN 2 ; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. v

• 84:3 (84-4) Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, w ya TUHAN semesta alam, x ya Rajaku y dan Allahku! z

• 84:4 (84-5) Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu 3 , yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela

• 84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya a di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! b

• 84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; c bahkan hujan pada awal
musim menyelubunginya dengan berkat. 84:7 (84-8) Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. g
d e f

• 84:8 (84-9) Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, h pasanglah telinga, ya Allah Yakub. Sela

• 84:9 (84-10) Lihatlah perisai i kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi! j

• 84:10 (84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu k rumah Allahku dari
pada diam di kemah-kemah orang fasik.

• 84:11 (84-12) Sebab TUHAN Allah adalah matahari l dan perisai; m kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan n kebaikan 4 dari orang yang
hidup tidak bercela.

• 84:12 (84-13) Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah o manusia yang percaya kepada-Mu!

Anda mungkin juga menyukai