Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN KATEKISASI

(RPPK)

Pokok Materi : DOA


Standar Kompetensi : Menjelaskan tentang doa
Kompetensi Dasar : Memahami doa
Hasil Belajar : Peserta dapat berdoa dan mengimani doanya
Indikator : Dapat menjelaskan apa itu doa
Eksplorasi : Peserta didik memahami sikap berdoa
Elaborasi : Peserta mengungkapkan makna doa
Metode : 1. Tanya Jawab (Diskusi)
2. Ceramah
3. Tes Lisan

Proses Katekisasi:
1. Pengajar Katekisasi (Katekis) mengawali pengajaran dengan percakapan apresiatif
dan mengajak peserta katekisasi (Katekisan) untuk bernyanyi dan berdoa
2. Pengajar Katekisasi (Katekis) menyampaikan judul materi dan memulai pengajaran
Katekisasi
Pengantar:
1. Ada ungkapan bahwa melalui doa kita berbicara kepada Allah. Sedangkan Allah
berbicara kepada kita melalui FirmanNya dan melalui pemeliharaanNya bagi kita. Doa
merupakan aktivitas yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan Kristen. Namun sering
kali aktivitas doa tidak lebih dari sekadar ritual dan “laporan” kepada Tuhan untuk
memulai suatu kegiatan, tanpa menyadari lagi mengapa dan untuk apa berdoa.
2. Interaksi dengan katekumen: Siapa yang sebelum memulai aktivitas berdoa? Siapa yang
mau tidur berdoa? Apakah berdoa itu sulit?
3. Tulis nama, pokok doa dan lipat. Diakhir pelajaran akan diundi siapa mendoakannya
Acuan Materi:
I. Doa
A. PENGERTIAN DOA
Tidak semua orang bisa berdoa. Bukan karena tidak bisa merangkai kata, tetapi karena
tidak memiliki relasi kepada Allah. Jika sekadar mengucapkan atau membaca rangkaian kata-
kata doa, mungkin semua orang dapat melakukannnya, tetapi apakah hal itu doa?
Jawabannya, bukan! Alkitab menyatakan bahwa setelah kejatuhan dalam dosa, manusia
tidak ada yang mencari Allah (Roma 3:10-11) dan tidak mungkin dapat berhubungan dengan
Allah (Yesaya 59:1-2). Orang berdosa yang berdoa kepada Allah, ibarat orang asing yang
meminta dinafkahi oleh Anda seumur hidupnya.
Doa hanya dimungkinkan dalam relasi dengan Allah. Dan karena relasi dengan Allah
hanya dimungkinkan karena inisiatif Allah melalui karya Tuhan Yesus Kristus, maka doa yang
sesungguhnya adalah juga inisiatif Allah. Itulah sebabnya Alkitab mensyaratkan seseorang
harus berada dalam pendamaian dan pembenaran Allah melalui karya Kristus, untuk masuk
dalam relasi yang istimewa dengan Allah (Ibrani 10:19-22). Melalui karya Kristus, kita
diangkat menjadi anak-anak Allah, dan boleh memanggil Allah, Bapa kita (Galatia 3:26).
Hanya dalam relasi inilah doa itu dimungkinkan.

B. MENGAPA BERDOA
Pertama, Allah memerintahkannya (Maz 32:6, Luk 18:1, 1 Tes 5:17). Perintah bukan
sesuatu yang boleh ditawar, melainkan sesuatu yang harus dilakukan. Bahkan reformator
Martin Luther mengatakan bahwa dengan Allah memerintahkan kita berdoa, Ia tidak sedang
bermain-main atau bercanda, karena berdoa adalah perintah maka jika kita tidak
melakukannya Ia akan marah dan menghukum kita. Kedua, Janji Allah untuk menjawab doa
(Maz 50:15, Mat 7:7-8). Janji Allah seharusnya menggerakkan hati kita untuk memiliki
kerinduan dan mencintai berdoa. Sebab yang berjanji adalah Allah yang Maha benar, tentu
tidak mungkin Dia tidak akan menepatinya, inilah jaminan mengapa kita berdoa.
Ketiga, Allah berinisiatif dan memberikan kata-kata serta teladan untuk kita berdoa. Hal
ini dapat dilihat dalam dua hal, yaitu Tuhan Yesus sepanjang hidupnya di dunia memberikan
kita teladan bagaimana berdoa dan hidup dalam relasi dengan Bapa melalui doa. Selanjutnya,
Roh Kudus menggerakkan kita untuk berdoa dengan benar (Roma 8:26).
Keempat, Kita membutuhkan pertolongan Allah (Lukas 22:46). Dengan berdoa kita
menyadari keterbatasan kita dan bahwa kita membutuhkan Allah. Di dunia ini kita berada
dalam medan peperangan, kita hanya mampu menghadapinya bersama Allah melalui doa.
Dengan demikian, doa memungkinkan kita dapat mengalami kuasa Allah dalam kehidupan
kita (Mat 6:13, Mar 9:29, Ef 3:20).
C. KAPAN HARUS BERDOA
Di dalam Alkitab kita dapat membaca bahwa ada doa yang dilakukan pada saat-saat
tertentu. Seperti mis, Daniel berdoa tiga kali sehari (Daniel 6:11), pemazmur dan Tuhan
Yesus berdoa pada pagi hari (Mazmur 5:4, Markus 13:33) dan sebagainya.
Sehari berapa kali kita harus berdoa
Di dalam Alkitab tidak ada perintah Tuhan yang mengharuskan berapa kali dan pada saat
apa kita wajib berdoa, yang diajarkan yaitu agar kita berdoa dengan tiada berkeputusan,
tiap saat, berdoa dengan tekun ( 1 Tesaloni 5:17, Efesus 6:18, Kolose 4:2, Roma 12:12)
D. DIMANA KITA HARUS BERDOA
Tempat dan suasana yang wajib kita usahakan tempat dan suasana yang betul-betul dapat
menjamin kita berdoa dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh.
Kesimpulan yang demikian kita dasarkan atas ajaran Tuhan Yesus agar kita berdoa dalam
kamar yang tertutup (Matius 6:6). Juga didasarkan atas apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
sendiri yaitu bahwa Ia sendiri selalu mencari tempat yang sunyi untuk berdoa (matius 14:23)
E. BAGAIMANA BERDOA?
Berdoa bukan hanya sikap tubuh yang melipat tangan, menutup mata, dan tunduk
kepala. Sebab sikap tubuh seharusnya mengikuti sikap hati terhadap Allah. Karena itu kita
tidak mempermasalahkan soal berapa banyak dan dimana saja kita berdoa, sebab doa
berkaitan dengan relasi pribadi dengan Allah (Mat 6:5-15, Mar 11:25, Luk 22:41, Kis 1:14,
2:42, 4:23-31). Meskipun begitu, secara umum, sikap berdoa:
a. Secara Lahiriah, berdoa hendaknya dilakukan dengan sikap yang sebaik mungkin,
sesopan mungkn. Menghadap kepada pebesar dunia saja kita tentu berusaha untuk
bersikap yang sebaik dan sesopan mungkin, Lebih-lebih menghadap Tuhan Allah sendiri,
yang Maha Mulia dan MahaKuasa pencipta langit dan bumi dengan segala isinya, tentu
saja kita harus bersikap yang sebaik dan sesopan mungkin.
b. Secara rohaniah, berdoa hendaknya dilakukan dengan sikap :
- rendah hati (Lukas 18:9-14)
- sungguh-sungguh dan percaya (Lukas 18:1-8)
- mohon pimpinan dan bimbingan Roh Kudus (Efesus 10:18)
- berserah kepada kehendak Tuhan Allah ( Matius 6:10)
F. ISI DOA
Hal penting yang kita pikirkan dalam hal berdoa adalah komponen yang harus ada di dalam
doa:
a. Pengakuan/ pemujaan,
- Pengakuan akan kebesaran Tuhan Allah, kemahakuasaanNya, kemuliaanNya dan
sebagainya.
- pengakuan tentang kelemahan, kekurangan serta dosa-dosa kita.
b. Pujian
Yaitu pujian untuk kebesaran, keMahakuasaan dan kemuliaan Tuhan Allah.
c. Pengucapan syukur
Mengucap syukur kepada Tuhan atas segala kelimpahan berkatNya kepada kita baik
kebutuhan Rohani maupun kebutuhan jasmani kita, baik pribadi, keluarga, bangsa dan
Negara maupun untuk kebutuha gerejaTuhan. ( matius 15:36)
d. Permohonan doa
1. Hal-hal yang ditunjukan untuk kemuliaan Tuhan (Matius 6:9-10)
2. Hal-hal yang merupakan kebutuhan jasmani dan Rohani (Matius 6:11-13)
3. Hal-hal untuk sesame kita baik mereka yang seiman (Yakub 5:16) maupun yang tidak
seiman termaksud mereka yang membenci dan memusuhi kita (Matius 5:44, Roma
12:14)
4. Permohonan berkat untuk pekerjaan pemasyuran Injil (Efesus 6:18-20)
5. Permohonan berkat untuk para penguasa dan mereka yang memerintah kita (Yer
29:7,1)
G. MACAM-MACAM DOA
Doa dapat dibedakan beberapa macam berdasarkan jumlah orang yang berdosa, waktunya,
isinya, keperluannya, bentuknya, dan sebagainya:
a. Berdasarkan jumlah orang yang berdosa, dapat kita bedakan adanya
1. Doa pribadi, yaitu doa yang dilakukan secara pribadi
2. Doa bersma/kelompok, yaitu doa yang dilakukan bersama-sama, mis dalam
keluarga, bibelstudy, bidston, (kumpulan doa), kebaktian.
b. Berdasarkan waktu pelaksanaan doa, dapat kita bedakan adanya:
1. Doa pagi
2. Doa malam dan sebagainya
c. Berdasarkan isinya, dapat kita sebutkan misalnya
1. Doa syafaat, yaitu doa yang berisi permohonan kepada Tuhan
2. Doa syukur, yaitu doa yang berisi pengucapan syukur kepada Tuhan atas segala
berkat yang telah dilimpahkan Tuhan untuk kita umatNya.
3. Doa pengakuan dosa, yaitu doa yang berisi penyesalan dan permohonan
pengampunan dosa kepada Tuhan.
d. Berdasarkan keperluaanya, macam-macam doa dapat dibedakan
1. Doa makan, doa yang berisi ucapan syukur dan permohonan berkat untuk makan
dan minuman yang telah dikaruniakan Tuhan.
2. Doa pembukaan, yaitu doa untuk membuka suatu acara, yang berisi permohonan
berkat Tuhan untuk acara yang dilakukan agar terlaksana dengan selamat.
3. Doa penutup, yaitu doa untuk menutup suatu acara yang berisi ucapan syukur
atas berkat yang telah dikaruniakan Allah sehingga acara dapat dilakukan selesai
dengan selamat.
e. Berdasarkan bentuk kegiatannya, doa dapat kita bedakan
1. Doa yang menolong, yaitu doa yang hanya diucapkan oleh satu orang saja
2. Doa bersahut-sahutan (litani)
3. Doa bergiliran, mis yang dilakukan dalam prayer fellowship (persekutuan doa)
4. Doa dalam bentuk nyanyian, dan sebagainya

H. PENUTUP DOA
Doa biasanya diakhiri dengan kalimat “ atas nama Tuhan Yesus, amin”. Penggunaan kalimat
“atas nama Tuhan Yesus” untuk penutup doa sebabnya yaitu:
1.Tuhan Yesus lah yang menjadi perantara sehingga kita mansia dapat berhubungan lagi
dengan Tuhan Allah ( yoh 14:6)
2.Tuhan yesus sendiri yang mengajarkan agar kita berdoa dengan menyebut
namaNya (Yoh 14:13, 16:24)
3.Sedangkan kata “amin” artinya yaitu “dengan sungguh-sungguh” atau sesungguhnya.
Dengan demikian apabila kita berdoa dan mengakhirinya dengan kata amin berarti kita
menyatakan kepada Tuhan bahwa semua yang kita sampaikan itu dengan sungguh-
sungguh.
Selain itu, berdoa dalam nama Tuhan Yesus diperintahkan oleh Tuhan Yesus (Yoh 14:14,
16:26), ini menunjukkan bahwa kita datang kepada Bapa oleh jasa dan karya Kristus sebagai
pengantara kita dengan Bapa, dan bahwa doa yang kita sampaikan memang menurut
kehendak Tuhan Yesus dan bukan kehendak kita. Allah pasti mendengar doa, namun semua
jawaban doa adalah berdasarkan kehendakNya. Karena itu, dalam doa kita tidak mengubah
kehendak Bapa, melainkan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendakNya. Dengan
demikian kitalah yang harus berubah, bukan Allah. Doa yang langsung dijawab, menunggu
atau tidak dijawab, adalah jawaban doa menurut kehendak Bapa.

II. DOA BAPA KAMI


Doa Bapa kami bukanlah mantra untuk melawan setan atau doa pelengkap yang
menyempurnakan doa orang percaya. Doa Bapa kami adalah contoh atau model doa tentang
apa yang seharusnya kita minta kepada Bapa sebagai anak-anakNya
Strukturnya:
A. Pertama, Alamat doa [Bapa kami yang di sorga]
Maksudnya adalah Tuhan Allah sendiri, Tuhan Allah disorga adalah bapa kita,kepadaNyalah
kita harus mengadu dan memohon. Alamat yang lain bukanlah alamat yang benar.
B. Kedua, Pemujaan [Dikuduskanlah NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di
bumi seperti di sorga]
Permohonan bagi kemuliaan Tuhan yang untuk Tuhan tersebut didahulukan, diutamakan.
C. Ketiga, Permohonan
Yaitu permohonan untuk diri manusia sendiri, yang terdiri dari dua hal yang penting:
1. Kebutuhan jasmani: berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
yaitu berupa makanan dan minuman secukupnya untuk hari ini
2. Kebutuhan rohani: dan ampunilah kami atas kesalahan kami seperti kami mengampuni
orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat, yaitu berupa pengampunan dosa dan
permohonan agar dilepaskan dari yang jahat dan pencobaan.
D. Keempat, Doksologi [Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin]
Dalam bagian ini Tuhan Yesus menunjukkan dan mengajarkan bahwa permohonan di
dalam doa bapa kami tersebut dasarnya adalah karena Tuhanlah yang empunya kerajaan,
kuasa, dan kemuliaan selamanya, sepanjang masa, sehingga Ia mampu mengaruniakan
segala sesuatu yang kita minta kepadaNya.

III. PROSES KATEKISASI DI AKHIRI DENGAN EVALUASI, NYANYIAN DAN DOA.


Evaluasi (Pre Test) :
1. Apa itu Doa?
2. Peserta berlatih macam-macam doa, DOA BAPA KAMI (Harus hafal 
salah satu materi ujian lisan
3. Komitmen untuk mendoakan gereja, bangsa dan negara plus satu pokok doa
temannya (cabut undi pokok doa yang sudah dikumpulkan)

Anda mungkin juga menyukai