Apa artinya berdoa? Beberapa makna “berdoa” yang saya temukan dalam perjumpaan dengan
berbagai macam orang:
Doa adalah Persekutuan dengan Allah, memberikan ruang dan tempat secara leluasa untuk berjumpa dengan Allah, yang
telah memberikan anugerah kehidupan kepadaku.
Doa adalah Perjumpaan untuk menanamkan kepercayaan total kepada Allah, dan berani memanggil-Nya «Abba».
Doa adalah cara mengaktualisasikan iman, pengharapan dan kasih
Doa adalah Dialog - Perbincangan personal dengan Allah, dengan cara: merenungkan peristiwa dan pengalaman hidup
pribadi, menyadari kehadiran Allah di dalamnya yang mencoba menyapa saya, membaca Kitab Suci dan mendengarkan
suara hati yang menyuarakan kebenaran.
Dari sudut pandang fenomenologis: setiap orang beriman dan percaya kepada Allah – Dia yang maha tinggi dan maha
kuasa, memiliki ritus doa. Maka, ada berbagai macam jenis doa, berbagai macam agama dan kepercayaan.
Dari sudut pandang teologis: ciri khas doa katolik adalah berpusat pada Allah Bapa. Model utama dalam doa adalah Yesus
Kristus: Bapa Kami. Ada relasi yang hidup dan personal dengan Allah yang hidup dan Allah yang benar.
Doa yang bersifat personal bukan berarti doa yang berpusat pada egoisme pribadi, melainkan doa yang mengungkapkan
sebuah relasi antar-pribadi.
Karakter doa katolik adalah: dalam ruang dan waktu, dalam bahasa dan ungkapan pengalaman hidup. Bukan sebuah
spiritualisme!
Berpijak pada Perjanjian Baru, ada tiga kunci pokok untuk memahami apa itu doa
1.Doa sebagai sebuah komunikasi, dimana Allah terlebih dahulu mengambil iniziati dan menggerakkan kita.
2.Doa mengidentifikasikan manusia sebagai rekan kerja Allah. Dia berbicara kepada umat manusia (plural).
3.Doa berkarakter pribadi (singular). Maka, tidak ada seorang pun yang dilupakan, ditolak, dibuang atau diabaikan oleh
Allah. Kisah penyaliban Yesus menunjukkan bahwa Dia itu ditolak?