3. Yang mau dicapai dalam retret kita adalah personal experience dan personal
commitment. Pengalaman eksistensial bahwa aku sungguh dicintai Allah dan
kemauanku untuk membalas cintaNya. Oleh karenanya, yang ditemukan cukup
1 hal saja yang mendalam dan sungguh-sungguh berbicara bagi hidupku saat ini.
Secara personal, apa yang mau kubuat dalam hidupku untuk membalas cintaNya
jika Dia bertubi-tubi mencintaiku hingga saat ini? Apa jawabanku jika DIA
mengatakan, “Go! Set the world with a fire of love!”?
B. Komitmen Peserta
1. AKU MAU membuka hati kepada diri sendiri, pembimbing dan terlebih kepada
Roh Kudus. Hal ini menjadi modal untuk menemukan personal experience dan
personal commitment.
2. Menjalankan Doa Kontemplasi dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Membaca Bacaan Rohani dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Menulis journaling sebagai sarana refleksi atas materi yang telah kudoakan.
5. Menyediakan buku dan alat tulis pribadi serta Kitab Suci/E-Katolik jika
dibutuhkan.
6. Dalam keadaan emergency, segera menghubungi pembimbing. Contoh-contoh
situasi emergency: merasa sangat tidak pantas sehingga menutup diri, merasa
tidak berharga sehingga digerakan untuk melukai diri bahkan bunuh diri, merasa
diri paling baik dan bertemu dengan Tuhan sehingga berkobar-kobar untuk
mewartakanNya, halusinasi, dst.
1
LATIHAN DOA DASAR
John Gowhere, SJ
Latihan Doa Dasar (Ladoda) merupakan salah satu sarana untuk melatih diri guna
menguasai ketrampilan dasar dalam menjalankan Latihan Rohani dalam arti umum
maupun Latihan Rohani Formal.
Ketrampilan doa dasar yang mesti dikuasai tersebut antara lain Examen Conscientiae
(Pemeriksaan Kesadaran/Pemeriksaan Batin), Refleksi, Journaling atau biasa disebut
berdoa dengan menulis, Bacaan Rohani (Baroh) atau biasa disebut berdoa dengan
membaca, Sharing Tiga Putaran (Dialog Kontemplatif), serta ketrampilan dalam Doa
Hening, Meditasi dan Kontemplasi.
1. EXAMEN CONSCIENTIAE
[LR.24 - LR.31]
1. Hening di hadirat Allah dan bersyukur atas seluruh hari ini. Aku menyadari
bahwa Allah sungguh berkarya bagiku dalam dan melalui segala hal di hari ini.
3. Melihat pengalaman seluruh hari ini untuk menemukan Allah dalam segala.
Kuingat dan kurasakan kembali pengalaman yang mengesankan, membahagiakan,
memberikan semangat, dan menghibur. Juga kuingat dan kurasakan kembali
pengalaman yang menyusahkan, menyedihkan, menggelisahkan, dan membuatku
kering.
2
Meneliti gerakan atau dorongan yang muncul dalam pengalaman tersebut.
Bagaimana gerakan Roh Baik dan Roh Jahat dalam pengalaman itu? Gerakan itu
membawaku kemana? Lebih mendekatkan diri kepada Allah dan tujuan aku
diciptakan atau menjauhiNya? Apa dan bagaimana tanggapanku terhadap gerakan
itu? Perasaan dominan apa yang muncul setelah aku mengikutinya?
4. Bersyukur atas hal-hal baik dan memohon untuk lebih baik lagi. Meresapkan
bagaimana Roh Baik bekerja pada diriku hari ini sehingga waktu berikutnya aku
lebih peka lagi.
Mohon ampun atas hal-hal yang tidak baik dan membuat niat untuk tidak
melakukannya lagi. Mencermati kembali bagaimana Roh Jahat bekerja
mempengaruhi dan memberikan tipu dayanya sehingga aku jatuh mengikutinya.
5. Berterima kasih kepada Allah atas kesadaran hari ini, membuat niat untuk waktu
selanjutnya serta memohon berkat atasnya.
3
2. REFLEKSI, JURNALING, DOA, & SHARING
“The unreflected Life is not worth for living”
Socrates, Filsuf Yunani (470-399 SM)
A. Refleksi
Setiap perbuatan selalu memiliki akibat bagi orang lain ataupun diri kita
sendiri. Akibat tersebut bisa bersifat baik maupun buruk. Kita sering berperilaku
kompulsif, yaitu melakukan sesuatu tanpa dipikirkan, spontan, dan begitu saja. Orang
yang berperilaku kompulsif tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan
perbuatannya sendiri.
Kita perlu menyadari tindakan dan perilaku yang kita lakukan. Artinya kita
perlu menyadari cara dan perasaan akibat perbuatan yang ada. Kesadaran tersebut
tidak hanya membantu kita menguasai diri tetapi juga bisa menjadikan diri semakin
dewasa dalam hal berperilaku. Tindakan untuk menyadari perbuatan yang dilakukan
dan mengambil hikmah darinya - makna, arti, dan pelajaran – disebut refleksi.
Refleksi sangat penting untuk kedewasaan hidup manusiawi dan keberimanan.
Tanpa refleksi, kita tidak mungkin belajar dari diri kita sendiri - dan karenanya
cenderung mengulang-ulang kesalahan yang sama. Dengan kata lain, refleksi
membantu menata hidup dan perilaku. Begitu banyak kekacauan hidup yang kita
lihat, kita dengar, dan kita alami setiap hari. Refleksi dapat membantu hidup keluar
dari kekacauan-kekacauan itu.
Lima langkah tuntunan refleksi:
a. Bagaimana jalannya doaku? Apa yang menguatkan dan menggangguku selama
doa? Bagaimana dorongan Roh Jahat dan Roh Baik bekerja dalam doaku?
b. Apa yang kurasakan? Mengapa aku merasa demikian? Aku merasa Konsolasi
(Hiburan Rohani) atau Desolasi (Kesepian Rohani)?
c. Pengalaman/peristiwa apa yang membuatku merasa demikian? Adakah
pengalaman atau peristiwa yang muncul dari hidupku?
d. Apa makna dari pengalaman atau peristiwa itu bagiku? Aku belajar apa dari
pengalaman/peristiwa itu? Atau pesan apa yang muncul dari doaku itu?
e. Kemanakah dorongan hatiku dibawa untuk melakukan sesuatu?
Jadi dalam “journaling” yang penting adalah “berdoa” dengan “menulis”. Aku
mengungkapkan perasaanku kepada DIA yang kuajak berbicara.
Contoh 3 [Haryanto]
Ya Allah Bapa di Surga...
Pada pagi ini, setelah menerima sabda-Mu aku semakin yakin bahwa diriku ini benar-
benar insan ajaib yang Kau ciptakan dengan tangan-Mu ya Bapa. Tak hanya tubuh ini.
Kau juga memberi buah pikiran, nafas, dan talenta padaku. Dan anugerah yang
terbesar yang Kau berikan padaku makhluk ciptaan-Mu ini adalah “Kau beri
kesempatan aku hidup di dunia ini Tuhan...” Maka bolehlah aku melambang diriku
sebagai lambang untuk menjalankan misi yang kuemban di dunia ini. Lambangku yang
aku pilih kiranya dapat mendukungku untuk melaksanakan tugasku yaitu TANGAN
(GAMBAR TANGAN).
Inilah Tuhan, kedua tangan ini yang kulambangkan sebagai diriku salah satu anggota
tubuh yang Kau Anugerahkan padaku. Tangan inilah yang kupilih sebagai lambang
diriku. Setelah cukup lama kuberpikir, akhirnya aku memilih kedua tangan ini.
Dahulu kala, terdapat dua tangan yang satu bernama Right dan yang lain bernama Left.
Right dan Left saling bekerja sama satu sama lain. Terkadang Left sangat iri kepada
Right yang dianggap lebih tinggi karena melakukan segala hal yang baik. Tetapi Left
akhirnya sadar bahwa tanpa dirinya, kerja Right tak kan sempurna. Dia menyadarinya
saat bermain piano, biola, atau gitar. Left sangat tersanjung karena dia dapat
melakukan lebih dari yang ia kira. Sejak saat itu mereka melakukan segala hal
bersama-sama. Banyak hal baik yang mereka lakukan.
6
Pada suatu saat, Right secara tidak sengaja melakukan hal yang diluar dugaannya, ia
menampar pipi seorang, si Left sangat sedih, dan ia tahu bahwa Right tidak sengaja
melakukan itu, maka Left mendekati Right dan merangkulnya. Dia berharap agar dia
dapat berbagi kesedihan dari Right.
Tuhan, aku ingin mengatakan bahwa aku ingin seperti kedua tangan itu. Melakukan
hal baik, membuat karya cipta untuk membahagiakan orang tapi juga dapat melukai.
Maka bimbinglah aku ya Tuhan, agar yang kulakukan sesuai kehendakMu.
Tuhan ...
Kemarin aku nonton film yang disetelkan oleh Frater pembimbingku, judulnya Les
Miserables. Seperti biasa, jika ada kegiatan nonton film, pasti kami jadi bersemangat
untuk menonton, termasuk aku. Waktu mendengar pengantar dari pembimbingku
sebelum film diputar aku sudah merasa tertarik, sebab secara garis besar, ceritanya
hampir mirip rasul-Mu ya Tuhan, Paulus. Seorang yang semasa hidupnya pernah
berbuat kejahatan tetapi karena belas kasih-Mu dan Bapa-Mu, ia mengabdikan
hidupnya pada-Mu.
Tuhan ...
Betapa kukagum pada tokoh utama film tersebut (entah namanya siapa aku lupa karena
aku kesulitan membacanya dalam logat Perancis). Begitu besar cobaan yang dia terima
walaupun dia sudah banyak berbuat kebaikan, menyerahkan dirinya pada-Mu
sepenuhnya, sebagai bentuk pertobatan dari kesalahan yang tidak seberapa besar. Ya
Tuhan, dia hanya mencuri roti untuk menahan lapar.
Di dalam ketenarannya, dia tidak pernah lupa akan diri-Mu bahkan dia semakin
percaya akan Dikau yang siap mendukung perbuatan baiknya dari belakang dirinya.
Di dalam kebingungan dan ketakutan, dia tetap tergerak hatinya untuk menolong orang
yang tidak bersalah. Sebuah keberanian untuk mengikut-Mu. Itulah yang paling
memberiku pelajaran dalam film itu, mengikuti-Mu butuh keberanian yang besar agar
tak pernah mengingkari-Mu. Seringkali aku hanya ingat Dikau saat keterpurukanku
namun tak berani mengakuiMu.
Thanks a lot, my friend, you are really my best friend with brave heart and lovely heart.
I Will follow you
7
Contoh Journaling Examen Sehari-hari
“Kuingin Melangkah”
Bapa, hari ini aku menjalani kuliah hari ketigaku hingga sore hari. Sebenarnya
saat kuliah hari ini aku semangat, tapi sedihnya aku sedikit mengantuk. Mungkin
karena semalam aku baru bisa tidur jam 2 pagi. Setelah itu aku akan menjalani
bimbingan rohani bersama Saroh. Senang dan lega karena bisa banyak cerita tentang
hidupku yang mungkin banyak orang tidak tahu dan mengerti tentang hidupku.
Tuhan, terima kasih atas segala pengalaman, kasih, pelajaran dan perjumpaan
yang boleh aku terima. Semoga dengan pengalaman ini aku bisa semakin mengenal
siapa sebenarnya diriku sendiri. Dan aku akan lebih terbuka dengan diriku sendiri dan
boleh menerima dengan ikhlas. Amin :)
8
Contoh Journaling Doa Kontemplasi
Lukas 2: 39-52, “Yesus Umur 12 tahun di Bait Allah”
Allah Bapa yang maha cinta, terima kasih atas berkat Mu sepanjang hari
ini. Terima kasih pula untuk rahmat yang aku peroleh dalam doa 1 jam malam ini.
Bapa, doa kali ini aku merasa bahagia namun sedikit mengantuk. Namun terlepas
dari rasa ngantukku ini justru membuat aku bisa lebih mudah masuk dalam
keheningan. Membiarkan diri untuk bisa sadar dan menerima segala perasaan dan
pikiran yang ada.
Bapa, dalam doa kontemplasiku kali ini muncul peristiwa atau gambaran
saat Yesus masih anak-anak yang diasuh dengan baik. Terlihat ramah, lembut dan
penuh cinta. Diasuh dan dididik menjadi seseorang yang mau dan mampu untuk
berbagi bagi sesamanya. Melihat dan merasakan Yesus yang dibesarkan dengan
penuh kasih sayang dan cinta, aku menjadi tersadar dan ingat juga peristiwa dalam
hidupku yaitu ketika aku masih SD. Dulu ketika masa-masa UTS/UAS selain
belajar mandiri, aku bersama kedua mbakku selalu dibangunkan oleh ayah dan ibu
setiap jam 4 pagi untuk belajar. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagiku dan
kedua mbakku ketika akan ujian. Ayah dan ibu membantu kami dengan
memberikan pertanyaan tanya jawab untukku, Mbak Ari dan Mbak Wulan secara
bergantian.
Menyadari pikiran (masuk pada pengalaman: saat SD)
Gambaran peristiwa yang muncul ini membuat aku merasa sangat terharu
bisa melihat dan merasakan kembali pengalaman cinta ini dalam doa. Aku tersadar
bahwa ternyata ayah dan ibuku begitu perhatian dan hangat dalam mendidikku.
Walaupun seiring berjalannya waktu aku dilepas untuk bisa belajar secara
mandiri. Aku paham ini merupakan proses untuk aku bisa belajar tidak bergantung
dengan ayah dan ibu. Aku juga menyadari bahwa aku selalu diajarkan untuk selalu
berbagi. Walaupun aku berkekurangan, ini tidak dijadikan alasan untuk aku
menjadi pelit. Ketika aku bisa dan ada, pasti aku akan berbagi entah dalam bentuk
barang ataupun bantuan tenaga. Bapa, aku merasa senang dan bersyukur sekali
bisa merasakan kembali kasih sayang dan perhatian dari ayah dan ibu. Mungkin
yang mereka lakukan ini adalah hal yang sederhana, tapi bagiku ini sangat hangat
dan penuh cinta. Terkadang aku yang masih merasa takut dan tidak sadar bahwa
mereka begitu mencintai dan selalu memperhatikanku. Hai ini terjadi karena aku
masih selalu saja fokus pada hal-hal yang membawaku pada pengalaman
terlukaku. Saat ini aku merasa sedih karena belum bisa berbuat sesuatu untuk
membalas cinta mereka. Belum bisa membuat ayah dan ibu bahagia.
Menyadari perbuatan (makna atau kesadaran baru yang muncul)
9
Bapa, terima kasih untuk pengolahan malam ini, aku menjadi kembali tersadar
akan pengalaman cinta yang senantiasa aku terima. Aku akan berjuang untuk bisa
menjadi lebih baik, berani membuka diri untuk bisa berdamai dengan pengalaman-
pengalaman terlukaku. Bapa, berilah selalu kesehatan bagi mereka dan berilah aku
selalu kekuatan dalam menjalani hidupku. Amin :)
10
C. Berdoa dengan Membaca (Bacaan Rohani/Baroh)
St. Fransiskus dari Sales, sebagai pembimbing rohani, mempunyai sebuah
nasehat tentang doa, yang kurasa membantuku waktu doaku terasa kering dan buntu.
Isi singkatnya, “Bila kamu tidak mendapatkan penghiburan hati dalam doamu,
jangan tawar hati. Bukalah buku dan bacalah! Setiap kali berhentilah membaca dan
ambillah waktu untuk berdialog dengan Bapa atau dengan Yesus; dialog yang timbul
dan mengalir dari kalimat yang baru saja kamu baca.”
Bahan bacaan sebaiknya yang inspiratif misalnya Kitab Suci, puisi, atau teks
tertentu. Contoh bacaan yang dapat dipakai untuk berdoa adalah tulisan St. Agustinus
di bawah ini. Di masa mudanya, Agustinus menikmati hidupnya dengan berfoya-foya.
Tersentuh oleh kotbah St. Ambrosius, Agustinus bertobat pada tahun 387. Dalam
pengakuannya (Confessiones), ia menulis:
D. Variasi Doa
Secara sederhana, macam-macam doa dapat digolongkan ke dalam lima variasi
doa di bawah ini:
1. Doa Hening. Kata kunci dan pintu masuknya adalah MENERIMA. Menerima apa
yang kudengar, kurasa, kulihat, dst.
2. Konsiderasi. Menimbang-nimbang bahan doa dengan akal budi. Biasanya dengan
menulis. Contoh: journaling.
3. Meditasi. Menimbang-nimbang dengan akal budi serta bertanya jawab dengan diri
sendiri untuk menemukan maknanya. Contoh: Doa 8 Sabda Bahagia, Doa Bapa
Kami, doa-doa Lectio Divina (Bacaan Ilahi/rohani), dst.
4. Kontemplasi. Menggunakan imajinasi untuk membayangkan dan menggunakan
panca indera rohani untuk terlibat di kisah itu. Contoh: Masuk ke dalam kisah-
kisah Kitab Suci atau masuk kembali dalam pengalaman/peristiwa pribadi.
5. Ritmis. Berdoa dengan mengulang-ulang kata/kalimat yang menarik bagiku. Atau
bisa juga doa-doa tasbih. Maksudnya untuk makin mencecap dan mendalami
misteri yang kudoakan. Contoh: Doa Yesus, Rosario, Taize, Mantra, dst.
11
E. Langkah-langkah Berdoa
Ada tiga langkah penting dalam berdoa seturut Latihan Rohani St. Ignasius
yaitu persiapan, ketika berdoa, dan refleksi atas doanya. Berikut di bawah ini tiga
langkah tersebut:
1. Persiapan Doa.
Lebih baik dilakukan malam sebelumnya.
a. Membaca bahan doa yang akan didoakan.
b. Membuat “skenario doa” sesuai bahan.
2. Ketika Berdoa.
Berikut lima langkah kita mulai berdoa:
a. Doa persiapan: Rileks, menjadi rileks, dan sangat rileks menikmati
keheningan.
b. Mohon rahmat yang kubutuhkan.
c. Mengingat “skenario doaku.”
d. Mendoakan teks doa dengan cara Kontemplasi. Biarkan doa mengalir dengan
sendirinya. Doa bisa jadi sesuai teks, bisa jadi sesuai dengan “skenario doaku,”
dan bisa jadi berbeda sama sekali. Sesuatu yang mengganggu diikuti saja. Jika
itu lanturan pasti akan hilang. Jika itu menjadi bahan doa, pasti akan tetap
tinggal di situ. Ikuti dan nikmatilah!
e. Akhirilah doa dengan percakapan pribadi dengan Allah dan ditutup dengan doa
spontan.
3. Selesai Berdoa.
Sembari istirahat, mengingat-ingat jalannya doa dan inspirasi yang muncul.
Kemudian melakukan refleksi atasnya untuk menemukan makna dari doaku.
Refleksi dibuat dengan cara journaling. Lima tuntunan refleksi:
a. Bagaimana jalannya doaku? Apa yang menguatkan dan menggangguku selama
doa? Bagaimana dorongan Roh Jahat dan Roh Baik bekerja dalam doaku?
b. Apa yang kurasakan? Mengapa aku merasa demikian? Aku merasa Konsolasi
(Hiburan Rohani) atau Desolasi (Kesepian Rohani)?
c. Pengalaman/peristiwa apa yang membuatku merasa demikian? Adakah
pengalaman atau peristiwa yang muncul dari hidupku?
d. Apa makna dari pengalaman atau peristiwa itu bagiku? Aku belajar apa dari
pengalaman/peristiwa itu? Atau pesan apa yang muncul dari doaku itu?
e. Kemanakah dorongan hatiku dibawa untuk melakukan sesuatu?
12
F. Sharing
Sharing merupakan sarana untuk saling meneguhkan satu sama lain. Dengan
membagikan refleksiku, aku diteguhkan atas pengalamanku. Dengan mendengarkan
dan menerima sharing dari orang lain, aku diperkaya, diteguhkan, dan belajar pula dari
refleksi mereka. Sharing bersifat:
1. Rahasia. Bukan bahan ejekan, guyonan, atau disebar-sebarkan kepada yang lain.
2. Berlaku saat ini dan kini di dalam kelompok.
3. Tidak sama dengan diskusi. Sikap yang perlu dibangun adalah mendengarkan,
memahami dan menerima.
13
LAMPIRAN
1. CLEAR MIND
6. Pusar
a. in: pusar, out: pusar
Catatan:
1. Hitung setiap in-out = satu hitungan, bukan dua.
2. Mulai no 1a degan jumlah hitungan 10 x . Nomor berikutnya, 1b dan
seterusnya sampai dengan no.5: jumlah hitungan in-out, 10 x juga.
3. Bertahap tingkatkan sampai jumlah hitungan untuk tiap nomor 30 x atau lebih
dari 30 x.
4. Minimal 1x sehari. Boleh beberapa kali sehari, sesuai dengan waktu yang
tersedia dan badan Anda.
5. Hitung dengan jari-jari tangan atau pakai alat bantu (dari manik-manik kecil
semacam tasbih/rosario).
14
6. Bisa dilakukan di manapun, posisi badan bagaimanapun. Asal aman. Jangan
waktu menyetir kendaraan roda 4 apalagi roda 2 atau membonceng di atas roda
2.
7. Perhatikan perubahan yang terjadi dengan diri Anda: tercapai tujuannya atau
tidak, berguna atau tidak latihan Clear Mind ini.
15
2. KEKUATAN ALAM BAWAH SADAR
dirangkum oleh John Gowhere, SJ
2) Dalam setiap pelatihan, kehendak bisa berjalan karena dikondisikan dengan reward dan
punishment. Ada energi “ketakutan” jika tidak melakukannya. Reward dan punishment
menjadi cambuk untuk menggerakan kehendak. Itulah mengapa, setelah pelatihan,
RTL/niat-niat baru banyak kali tidak berjalan.
3) Oleh karenanya, sentuhan alam bawah sadar jauh lebih penting daripada sentuhan alam
sadar.
Pada saat otak bekerja di gelombang Alpha dan Theta (bawah sadar), “program” yang
sifatnya jangka panjang dan membentuk kebiasaan, emosi, kepribadian, intuisi,
16
kepercayaan dan nilai terbentuk. Sebaliknya, sifat pikiran yang mengidentifikasi
informasi, membandingkan, dan analisis terjadi saat otak bekerja di gelombang Beta
(alam sadar). Gelombang otak anak usia 0-7 tahun ada di Theta. Oleh karena itu, anak-
anak merekam lebih tajam segala sesuatu yang ditangkapnya termasuk juga pengalaman
luka yang menyimpan energi dendam. Rekaman bawah sadar inilah yang menggerakan
kehendaknya hingga dewasa tanpa disadari.
17
3. DOA-DOA
18
5. Masukkan Aku Ke Dalam Lingkaran SahabatMU [Joseph Tetlow, SJ]
Sejak awal, Tuhan Yesus,
Dikau mengundang orang-orang sederhana datang ke tempat tinggalMu.
Apabila mereka datang, Engkau sambut, Engkau panggil ’tuk bekerja, berkarya,
bersukaria bersamaMu
Engkau sungguh manusia paling baik di antara semua manusia dan aku hampir tak
percaya, aku Engkau kehendaki menjadi sahabatMu
Agar
Dari sekarang ini juga aku menjadi orang pertama yang sadar akan segala yang
dicintai, dicari, didamba, dan dibela oleh dunia;
Agar
Aku menjadi orang pertama yang mencari Engkau, bersimpati, sanggup menderita,
menjadi orang pertama yang membuka diri dan mengorbankan diri;
Agar aku menjadi lebih manusiawi, menjadi berbangsa daripada segala abdi dunia
Tunjukkanlah aku agar aku dapat menunjukkan perasaan mendalam apabila Engkau
mencucurkan air mata atau apabila Engkau merasakan susah sedih dan tercengkeram
rasa takut sampai-sampai Engkau bersimbah darah dan tak memerlukan malaikat
untuk menghibur Engkau.
Terlebih-lebih aku ingin belajar bagaimana Engkau mampu menderita derita keji
kejam salib beserta rasa sepi kesepian ditinggalkan Bapa.
8. Ya Tuhan, Aku Cinta PadaMu [St. Fransiskus Xaverius versi John Hopkins, SJ]
Ya Tuhan, aku cinta padaMu, aku cinta padaMu, bukan lantaran aku mengharapkan
surga bagiku, bukan lantaran kecut hati tersulut kobaran api abadi
19
Dan Engakau melihat menerawang terang aku berdosa ..
Lalu, aku, mengapa aku tak cinta padaMu, Yesus, jika Engkau sedemikian cinta
padaku?
Bukan lantaran aku ingin meraih surga, bukan lantaran aku akan terbebas dari neraka,
bukan lantaran demi untung yang terkandung.
Melainkan, sebagaimana Engkau cinta padaku, aku pun cinta padaMu, dan akan selalu
begitu.
Demi pamrih apakah, ya Tuhan, aku cinta padaMu selain lantaran Engkau adalah Raja
dan Allahku?
Berkatilah setiap desa, dusun, kodya, kota, jalan yang aku tahu.
Berkatilah setiap pemandangan yang aku saksikan, setiap bunyi yang aku dengar,
setiap benda yang aku sentuh.
20
11. DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah Bapa kami,
kepadaMu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini
dalam kesatuan dengan PutraMu Yesus Kristus,
yang senantiasa mempersembahkan DiriNya dalam Ekaristi
bagi keselamatan dunia.
Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku
hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasihMu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-
ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini
… (sebutkan ujud bulan ini) …
21
4. TEKS WASIAT
23
jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam
perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:24 Kini datanglah
juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah
manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut
dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25:25 Karena itu aku takut dan pergi
menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 25:26 Maka
jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku
menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak
menanam? 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang
menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 25:28
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai
sepuluh talenta itu. 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada
padanya akan diambil dari padanya. 25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu
ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
24
kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. 12:12 Sebab pada
saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan."
25
dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika
kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya."
26
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua
anggota itu mempunyai tugas yang sama, 12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah
satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap
yang lain. 12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih
karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita
melakukannya sesuai dengan iman kita. 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita
melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; 12:8 jika karunia untuk
menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia
melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia
melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita.
27
dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. 2:10 Sebab
barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia
bersalah terhadap seluruhnya.
28
MENGUBAH DUNIA DENGAN MENGUBAH DIRIKU [BURUNG BERKICAU, 187]
Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini, “Waktu masih muda, aku ini
revolusioner dan aku selalu berdoa: Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia!”
“Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa
mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku: Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah
semua orang yang berhubungan denganku; keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan
merasa puas.”
“Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat, aku mulai melihat
betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah: Tuhan, berilah aku rahmat untuk
mengubah diriku sendiri. Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka aku tidak begitu
menyia-nyiakan hidupku.”
Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia. Hampir tak seorang pun berpikir
bagaimana mengubah dirinya.
Engkau dapat merelakan semua harta bendamu bagi kaum miskin dan bahkan merelakan
dirimu dibakar, namun belum tentu engkau mempunyai cinta sama-sekali.
Simpanlah hartamu dan tinggalkan si ‘aku’. Jangan membakar tubuhmu, bakarlah ‘ego’mu!
Cinta akan muncul dengan sendirinya.
Kemudian, orang tua itu mendengar bahwa di Benares sepuluh ribu orang telah mati. Lalu Ruh
melintasi lagi saat perjalanan pulang.
Orang tua : “Engkau berbohong. Engkau berkata engkau akan membunuh seratus orang”
Ruh : “Aku memang membunuh seratus orang. KETAKUTAN membunuh yang
lainnya”
29
DOA SYUKUR AGUNG II
Sungguh layak dan sepantasnya, Ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa. Kami
senantiasa bersyukur kepadaMu dengan pengantaraan Yesus, Kristus, PutraMu yang terkasih.
Dialah sabdaMu dan dengan sabdaMu itu Engkau menciptakan alam semesta. Dialah juru
selamat kami yang Engkau utus untuk menebus kami. Dengan kuasa Roh Kudus, Ia menjadi
manusia dan dilahirkan oleh Perawan Maria. Untuk melaksanakan kehendakMu dan untuk
menghimpun umat kudus bagiMu, Ia merentangkan tanganNya di kayu salib agar belenggu
maut dipatahkan dan cahaya kebangkitan dipancarkan. Maka, bersama para malaikat dan
semua orang kudus, kami memuji dan memuliakan Dikau, dan sehati sesuara kami
bernyanyi/berseru: Kudus ... kudus ... kudus ...
Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa, sumber segala kekudusan. Oleh sebab itu, pada hari
Minggu ini kami menghadap Dikau sehati-sejiwa dengan jemaat-jemaat separoki dan
sekeuskupan dalam kesatuan dengan seluruh Gereja. Dalam perayaan ini kami mengenangkan
bahwa Kristus bangkit dari alam maut. Engkau telah meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepadaNya nama yang mengatasi segala nama. Dalam nama Dia yang adalah Tuhan, kami
mohon: Kuduskanlah persembahan ini dengan daya RohMu agar bagi kami menjadi
Tubuh dan (+) Darah PutraMu terkasih Tuhan kami, Yesus Kristus.
Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil roti,
mengucap syukur kepadaMu, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-muridNya seraya berkata: TERIMALAH DAN MAKANLAH: INILAH
TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucapkan
syukur kepadaMu, lalu memberikan piala itu kepada murid-muridNya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH
PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI
SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK
MENGENANGKAN DAKU.
30
Bapa. Perhatikanlah GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi. Sempurnakanlah umatMu
dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan Paus kami ... dan Uskup kami ..., serta para imam,
diakon, dan semua pelayan sabdaMu.
Ingatlah akan (hamba-) hambaMu ... yang (hari ini) (telah) Engkau panggil ke hadiratMu.
Ketika dibaptis saudara kami ini menjadi satu dengan Kristus. Ia (mereka) telah menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian; semoga kini ia (mereka) menjadi serupa pula dengan Dia
dalam kebangkitan.
Ingatlah (pula) akan saudara-saudari kami, kaum beriman, yang telah meninggal dengan
harapan akan bangkit, dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahimanMu.
Terimalah mereka dalam cahaya wajahMu.
Kasihanilah kami semua agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa
Maria, Perawan dan Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus, dari masa ke
masa yang hidupnya berkenan di hatiMu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta
memuji dan memuliakan Dikau, dengan pengantaraan Yesus Kristus, PutraMu.
Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagiMu, Allah Bapa yang
mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang
segala masa.
Amin.
31