Anda di halaman 1dari 31

H1 – Vacation with the Lord & Ladoda

VACATION WITH THE LORD


John Gowhere, SJ

A. Vacation with the Lord


1. Retret bukanlah waktu yang berat tapi waktu yang terbaik. Not the hardest time
but the best time. Oleh karenanya, kita ingin menjadikan retret sebagai vacation
with my Lord. Liburan bersama Tuhan.

2. Tubuh fisik kita membutuhkan rekreasi/liburan untuk mendapat penyegaran.


Demikian pula tubuh rohani kita. Maka, saat inilah saat yang paling tepat bagi
kita untuk menyegarkannya. Yang terlebih kita mau segarkan adalah
pengalaman afektif (hati) dan kehendak kita. Bukan berkutat pada budi dan
pikiran. Saat membuka hati dan kehendak untuk melihat yang “luar biasa” dari
yang biasa tidak kita lihat. Oleh karenanya, jadikanlah Tuhan tamumu. Total
bebas untuk Tuhan. Tidak sibuk sendiri. Dialah guide yang entah mau
membawaku kemana. Oleh karenanya, aku perlu peka untuk menangkapnya. Ia
sendiri yang merencanakan liburanku ini. Kita mau intens berlibur bersama
SAHABAT kita yang secara lembut menuntun dan mendampingi kita. Hanya
dalam KEHENINGAN kita dapat merasakanNya.

3. Yang mau dicapai dalam retret kita adalah personal experience dan personal
commitment. Pengalaman eksistensial bahwa aku sungguh dicintai Allah dan
kemauanku untuk membalas cintaNya. Oleh karenanya, yang ditemukan cukup
1 hal saja yang mendalam dan sungguh-sungguh berbicara bagi hidupku saat ini.
Secara personal, apa yang mau kubuat dalam hidupku untuk membalas cintaNya
jika Dia bertubi-tubi mencintaiku hingga saat ini? Apa jawabanku jika DIA
mengatakan, “Go! Set the world with a fire of love!”?

B. Komitmen Peserta
1. AKU MAU membuka hati kepada diri sendiri, pembimbing dan terlebih kepada
Roh Kudus. Hal ini menjadi modal untuk menemukan personal experience dan
personal commitment.
2. Menjalankan Doa Kontemplasi dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Membaca Bacaan Rohani dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Menulis journaling sebagai sarana refleksi atas materi yang telah kudoakan.
5. Menyediakan buku dan alat tulis pribadi serta Kitab Suci/E-Katolik jika
dibutuhkan.
6. Dalam keadaan emergency, segera menghubungi pembimbing. Contoh-contoh
situasi emergency: merasa sangat tidak pantas sehingga menutup diri, merasa
tidak berharga sehingga digerakan untuk melukai diri bahkan bunuh diri, merasa
diri paling baik dan bertemu dengan Tuhan sehingga berkobar-kobar untuk
mewartakanNya, halusinasi, dst.
1
LATIHAN DOA DASAR
John Gowhere, SJ

Latihan Doa Dasar (Ladoda) merupakan salah satu sarana untuk melatih diri guna
menguasai ketrampilan dasar dalam menjalankan Latihan Rohani dalam arti umum
maupun Latihan Rohani Formal.

Ketrampilan doa dasar yang mesti dikuasai tersebut antara lain Examen Conscientiae
(Pemeriksaan Kesadaran/Pemeriksaan Batin), Refleksi, Journaling atau biasa disebut
berdoa dengan menulis, Bacaan Rohani (Baroh) atau biasa disebut berdoa dengan
membaca, Sharing Tiga Putaran (Dialog Kontemplatif), serta ketrampilan dalam Doa
Hening, Meditasi dan Kontemplasi.

1. EXAMEN CONSCIENTIAE
[LR.24 - LR.31]

Ignasius Loyola menawarkan satu ketrampilan untuk membantu kita


menemukan dan mengalami kembali cinta Allah dalam segala hal serta mencermati
gerak roh yang terjadi dalam diri kita setiap hari. Ketrampilan itu adalah Pemeriksaan
Kesadaran atau Examen Conscientiae.
Pemeriksaan Kesadaran sendiri merupakan sebuah doa. Melalui Pemeriksaan
Kesadaran ini, kita diajak untuk menemukan dan mengalami kembali cinta Allah di
hari itu. Melalui Pemeriksaan Kesadaran pula, kita diajak untuk mencermati dan
akhirnya memilah-milah gerakan roh yang ada dalam hidup kita. Diharapkan bawah
gerak Roh Baik, Roh Allah sendirilah, yang kita pilih dan kita ikuti.
Mengingat pentingnya Pemeriksaan Kesadaran bagi hidup, Ignasius
menganjurkan supaya kita melakukannya dua kali dalam sehari masing-masing
maksimal 15 menit. Sekali pada siang hari di tengah hari dan sekali pada malam hari
sebelum tidur. Jika terpaksa tidak memungkinkan untuk melakukannya dua kali sehari,
Pemeriksaan Kesadaran dapat dilakukan sekali dalam sehari di waktu yang paling
memungkinkan.
Lima langkah mempraktekkannya:

1. Hening di hadirat Allah dan bersyukur atas seluruh hari ini. Aku menyadari
bahwa Allah sungguh berkarya bagiku dalam dan melalui segala hal di hari ini.

2. Memohon rahmat untuk dapat menemukan dan mengalami cintaNya serta


mengenali gerakan-gerakan roh yang dominan muncul dalam hidupku hari ini.

3. Melihat pengalaman seluruh hari ini untuk menemukan Allah dalam segala.
Kuingat dan kurasakan kembali pengalaman yang mengesankan, membahagiakan,
memberikan semangat, dan menghibur. Juga kuingat dan kurasakan kembali
pengalaman yang menyusahkan, menyedihkan, menggelisahkan, dan membuatku
kering.
2
Meneliti gerakan atau dorongan yang muncul dalam pengalaman tersebut.
Bagaimana gerakan Roh Baik dan Roh Jahat dalam pengalaman itu? Gerakan itu
membawaku kemana? Lebih mendekatkan diri kepada Allah dan tujuan aku
diciptakan atau menjauhiNya? Apa dan bagaimana tanggapanku terhadap gerakan
itu? Perasaan dominan apa yang muncul setelah aku mengikutinya?

4. Bersyukur atas hal-hal baik dan memohon untuk lebih baik lagi. Meresapkan
bagaimana Roh Baik bekerja pada diriku hari ini sehingga waktu berikutnya aku
lebih peka lagi.

Mohon ampun atas hal-hal yang tidak baik dan membuat niat untuk tidak
melakukannya lagi. Mencermati kembali bagaimana Roh Jahat bekerja
mempengaruhi dan memberikan tipu dayanya sehingga aku jatuh mengikutinya.

5. Berterima kasih kepada Allah atas kesadaran hari ini, membuat niat untuk waktu
selanjutnya serta memohon berkat atasnya.

“Don’t pray for an easy life,


but pray to be a strong person!”

3
2. REFLEKSI, JURNALING, DOA, & SHARING
“The unreflected Life is not worth for living”
Socrates, Filsuf Yunani (470-399 SM)

A. Refleksi
Setiap perbuatan selalu memiliki akibat bagi orang lain ataupun diri kita
sendiri. Akibat tersebut bisa bersifat baik maupun buruk. Kita sering berperilaku
kompulsif, yaitu melakukan sesuatu tanpa dipikirkan, spontan, dan begitu saja. Orang
yang berperilaku kompulsif tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan
perbuatannya sendiri.
Kita perlu menyadari tindakan dan perilaku yang kita lakukan. Artinya kita
perlu menyadari cara dan perasaan akibat perbuatan yang ada. Kesadaran tersebut
tidak hanya membantu kita menguasai diri tetapi juga bisa menjadikan diri semakin
dewasa dalam hal berperilaku. Tindakan untuk menyadari perbuatan yang dilakukan
dan mengambil hikmah darinya - makna, arti, dan pelajaran – disebut refleksi.
Refleksi sangat penting untuk kedewasaan hidup manusiawi dan keberimanan.
Tanpa refleksi, kita tidak mungkin belajar dari diri kita sendiri - dan karenanya
cenderung mengulang-ulang kesalahan yang sama. Dengan kata lain, refleksi
membantu menata hidup dan perilaku. Begitu banyak kekacauan hidup yang kita
lihat, kita dengar, dan kita alami setiap hari. Refleksi dapat membantu hidup keluar
dari kekacauan-kekacauan itu.
Lima langkah tuntunan refleksi:
a. Bagaimana jalannya doaku? Apa yang menguatkan dan menggangguku selama
doa? Bagaimana dorongan Roh Jahat dan Roh Baik bekerja dalam doaku?
b. Apa yang kurasakan? Mengapa aku merasa demikian? Aku merasa Konsolasi
(Hiburan Rohani) atau Desolasi (Kesepian Rohani)?
c. Pengalaman/peristiwa apa yang membuatku merasa demikian? Adakah
pengalaman atau peristiwa yang muncul dari hidupku?
d. Apa makna dari pengalaman atau peristiwa itu bagiku? Aku belajar apa dari
pengalaman/peristiwa itu? Atau pesan apa yang muncul dari doaku itu?
e. Kemanakah dorongan hatiku dibawa untuk melakukan sesuatu?

B. Berdoa dengan Menulis (Journaling)


Cara berefleksi yang sangat membantu adalah dengan membuat journaling.
Berdoa dengan menulis oleh orang Inggris disebut “journaling” atau membuat jurnal
doa pribadi. Membuat jurnal doa tidak sama dengan membuat catatan harian atau
diarium. Jika aku menjumpai seseorang, mendengar ucapan atau mengalami peristiwa
yang mengesan, lalu menuliskan kesanku, aku mengungkapkan diriku yang nyata.
Berdoa sambil menulis atau membuat jurnal doa itu seperti menulis surat kepada orang
yang kukasihi (curhat). Dalam surat itu, kenangan lama dibangkitkan, keyakinan
dicetuskan dan afeksi menyembul keluar. Sambil menulis, perasaanku diperdalam dan
diperpanjang. Membuat jurnal doa sering membantu menemukan perasaan-perasaan
negatif seperti ketakutan dan dendam yang lama tersimpan di bawah sadar dan tanpa
disadari ternyata meracuni kegembiraan hidup. Ada beberapa variasi cara membuat
jurnal doa. Misalnya:
4
a. Membuat surat kepada Bapa di surga mengenai suatu peristiwa yang mengesan.
b. Menuliskan suatu dialog batin, antara aku sendiri dengan seseorang yang kuhargai
atau suatu peristiwa yang kualami atau insight atau kebijaksanaan yang baru aku
temukan.
c. Membiarkan Yesus atau seorang tokoh dari Kitab Suci berbicara kepadaku lewat
kertas dan alat tulis, sehubungan dengan suatu peristiwa yang kualami atau suatu
kutipan Kitab Suci/teks yang kurenungkan.

Jadi dalam “journaling” yang penting adalah “berdoa” dengan “menulis”. Aku
mengungkapkan perasaanku kepada DIA yang kuajak berbicara.

Contoh Journaling Umum


Contoh 1 [Diana Fransiska Lee Moe]
Tuhan, terima kasih karena Engkau telah menemaniku empat hari tiga malam
ini dalam “liburan” bersamaMu. Banyak hal yang bisa kurasakan. Bukan cuma hal itu,
tapi cintaMu yang sangat besar yang ada dalam diri sesamaku dan dalam diriku,
banyak sekali perasaan dari hari pertama sampai hari ini. Perasaan senang, gembira,
kesal, kecewa, ngantuk, ingin tahu, dan perasaan dicintai olehMu. Hari ini perasaanku
sedih Tuhan, karena sebentar lagi “liburan” ini akan berakhir. Sebentar lagi kami akan
menginggalkan tempat ini. Tapi terimakasih Tuhan sudah menemani kami dan
memberikan kami banyak sekali cinta kasihMu.
Tuhan, selama pelatihan ini aku belajar banyak hal, terlebih membuat jurnal.
Mungkin jurnal ini adalah pengalaman yang sangat berkesan untukku. Melalui jurnal
ini aku belajar untuk bertemu maupun berkomunikasi denganMu. Bukan hanya lewat
doa, namun lewat suatu tulisan. Segala perasaan dan kejadian yang aku alami selama
hari itu bisa aku tuliskan. Kau hadir dalam hatiku saat menulisnya, walaupun saya
merasa bingung untuk menuliskan apa. Namun Tuhan pasti tahu apa yang aku rasakan.
Bukan cuma dari jurnal aku bisa bertemu denganMu, tapi saat bermain game pun
Engkau hadir bersamaku dan memberikan cintaMu lewat teman-temanku. Aku belajar
bagaimana kami harus bersatu, saling membantu, dan belajar saling menghargai.
Tuhan, niatku mulai hari ini, aku akan lebih rajin berdoa setiap harinya dan
membuat jurnal. Walaupun aku bukan orang yang suka menulis, tapi aku akan terus
belajar setiap harinya untuk menulis jurnal. Seperti mantra Romo John, “Aku baik!
Aku bisa! Aku mau!” Aku harus bisa menulis jurnal!!! Terima kasih Tuhan.

Contoh 2 [Novintyas Fathnya Kusuma Wardhani]


Selamat siang ya Bapa. Yang pertama aku ingin mengucapkan terima kasih
karena Engkau telah mengijinkan atau memberi kesempatan padaku untuk mengikuti
retret kepemimpinan ini. Pada hari pertama aku datang, jujur aku sebenarnya merasa
agak canggung bertemu dengan teman-teman baru di tempat ini. Tetapi lama-
kelamaan dalam sehari itu aku mulai merasa bahwa aku harus berbaur dan beradaptasi
kembali dengan orang-orang baru.
Di hari pertama aku belajar cukup banyak materi untuk membangun
semangatku, untuk terus berpikir positif bahwa aku bisa mengikuti kegiatan ini dari
awal sampai akhir. Perasaanku kembali berubah menjadi bahagia. Aku di sini
5
diajarkan berbaur dengan sesama, on time, menaati peraturan yang berkonsekuensi.
Aku diajarkan berbicara, sharing bersama banyak teman, dan aku juga diajarkan
berdoa dan menulis jurnaling dari setiap kegiatan.
Pada hari kedua perasaan yang aku alami semakin membaik. Aku semakin
bersemangat untuk mengikuti kegiatan dan aku diajarkan untuk melaksanakan sebuah
misi. Di misiku, aku diajarkan untuk memberikan perasaan positif, semangat, berani,
teliti, dan tepat. Meskipun sebenarnya aku merasa agak kecewa karena usahaku kurang
berhasil. Lalu aku diajarkan untuk doa meditasi atau doa hening membaca sebuah
peristiwa. Di sini letak aku senang, karena bisa sharing kembali bersama teman-
temanku, bercengkrama, bercanda, dan perasaan-perasaan positif lain timbul.
Aku juga merasa bahagia karena jujur kemarin aku baru pertama kali bisa
mengungkapkan pendapatku sendiri di muka umum. Aku berani maju untuk
memimpin sebuah kegiatan. Di hari terakhir ini aku dimantapkan untuk mengenal
diriku sendiri.
Niatku setelah mengikuti retret kepemimpinan ini adalah aku belajar untuk
melakukan apa yang aku tidak bisa. Di sini aku belajar on time, aku bisa tanpa alat
komunikasi, aku harus berani dengan apa yang akan terjadi. Aku baik. Aku bisa. Aku
mau. Niatku ini akan aku bawa dan lakukan setiap hari di rumah, dan di lingkungan
sekitarku. Ketika aku di gereja, aku akan berusaha untuk on time datang rapat dan
koor. Mampukanlah aku. Terima kasih Bapa. Amin.

Contoh 3 [Haryanto]
Ya Allah Bapa di Surga...
Pada pagi ini, setelah menerima sabda-Mu aku semakin yakin bahwa diriku ini benar-
benar insan ajaib yang Kau ciptakan dengan tangan-Mu ya Bapa. Tak hanya tubuh ini.
Kau juga memberi buah pikiran, nafas, dan talenta padaku. Dan anugerah yang
terbesar yang Kau berikan padaku makhluk ciptaan-Mu ini adalah “Kau beri
kesempatan aku hidup di dunia ini Tuhan...” Maka bolehlah aku melambang diriku
sebagai lambang untuk menjalankan misi yang kuemban di dunia ini. Lambangku yang
aku pilih kiranya dapat mendukungku untuk melaksanakan tugasku yaitu TANGAN
(GAMBAR TANGAN).

Inilah Tuhan, kedua tangan ini yang kulambangkan sebagai diriku salah satu anggota
tubuh yang Kau Anugerahkan padaku. Tangan inilah yang kupilih sebagai lambang
diriku. Setelah cukup lama kuberpikir, akhirnya aku memilih kedua tangan ini.

Dahulu kala, terdapat dua tangan yang satu bernama Right dan yang lain bernama Left.
Right dan Left saling bekerja sama satu sama lain. Terkadang Left sangat iri kepada
Right yang dianggap lebih tinggi karena melakukan segala hal yang baik. Tetapi Left
akhirnya sadar bahwa tanpa dirinya, kerja Right tak kan sempurna. Dia menyadarinya
saat bermain piano, biola, atau gitar. Left sangat tersanjung karena dia dapat
melakukan lebih dari yang ia kira. Sejak saat itu mereka melakukan segala hal
bersama-sama. Banyak hal baik yang mereka lakukan.

6
Pada suatu saat, Right secara tidak sengaja melakukan hal yang diluar dugaannya, ia
menampar pipi seorang, si Left sangat sedih, dan ia tahu bahwa Right tidak sengaja
melakukan itu, maka Left mendekati Right dan merangkulnya. Dia berharap agar dia
dapat berbagi kesedihan dari Right.

Tuhan, aku ingin mengatakan bahwa aku ingin seperti kedua tangan itu. Melakukan
hal baik, membuat karya cipta untuk membahagiakan orang tapi juga dapat melukai.
Maka bimbinglah aku ya Tuhan, agar yang kulakukan sesuai kehendakMu.

Contoh Journaling Kontemplasi Film (Johan)


Tuhan sahabatku yang baik...
Selamat pagi. Hari ini aku bangun sedikit terlambat soalnya tadi malam aku terjaga
sampai dini hari. Tapi untunglah, Kau setia mendampingiku dan membangunkanku
sehingga aku dapat beranjak dari tempat tidurku untuk beraktivitas.

Tuhan ...
Kemarin aku nonton film yang disetelkan oleh Frater pembimbingku, judulnya Les
Miserables. Seperti biasa, jika ada kegiatan nonton film, pasti kami jadi bersemangat
untuk menonton, termasuk aku. Waktu mendengar pengantar dari pembimbingku
sebelum film diputar aku sudah merasa tertarik, sebab secara garis besar, ceritanya
hampir mirip rasul-Mu ya Tuhan, Paulus. Seorang yang semasa hidupnya pernah
berbuat kejahatan tetapi karena belas kasih-Mu dan Bapa-Mu, ia mengabdikan
hidupnya pada-Mu.

Tuhan ...
Betapa kukagum pada tokoh utama film tersebut (entah namanya siapa aku lupa karena
aku kesulitan membacanya dalam logat Perancis). Begitu besar cobaan yang dia terima
walaupun dia sudah banyak berbuat kebaikan, menyerahkan dirinya pada-Mu
sepenuhnya, sebagai bentuk pertobatan dari kesalahan yang tidak seberapa besar. Ya
Tuhan, dia hanya mencuri roti untuk menahan lapar.

Di dalam ketenarannya, dia tidak pernah lupa akan diri-Mu bahkan dia semakin
percaya akan Dikau yang siap mendukung perbuatan baiknya dari belakang dirinya.
Di dalam kebingungan dan ketakutan, dia tetap tergerak hatinya untuk menolong orang
yang tidak bersalah. Sebuah keberanian untuk mengikut-Mu. Itulah yang paling
memberiku pelajaran dalam film itu, mengikuti-Mu butuh keberanian yang besar agar
tak pernah mengingkari-Mu. Seringkali aku hanya ingat Dikau saat keterpurukanku
namun tak berani mengakuiMu.

Ampuni aku ya Sahabatku...


Sudah kutetapkan Tuhan, Aku ingin lebih berani berbuat bersamaMu di belakangku.
Berani bergantung padaMu dan tidak mengandalkan diriku sendiri.

Thanks a lot, my friend, you are really my best friend with brave heart and lovely heart.
I Will follow you
7
Contoh Journaling Examen Sehari-hari

“Kuingin Melangkah”

Selamat malam Bapa :)


Terima kasih atas segala berkat dan kasihMu yang boleh aku alami dan terima
sepanjang hari ini. Bapa, sudah tiga hari ini, aku memulai kuliah kembali. Tadi pagi,
ketika aku akan cuci muka begitu aku keluar kamar, aku langsung tertarik dengan
sebuah pemandangan dekat jemuran. Entah mengapa pemandangan itu begitu menarik
perhatianku. Sebuah pemandangan indah dengan langit yang masih oranye. Emm
indah sekali, ditambah dengan ada sebuah pohon yang terlihat cantik berdiri kokoh
dengan latar belakang langit yang indah. Melihat itu aku merasakan syukur kepadaMu
karena aku masih boleh menikmati hariMu yang baru dengan penuh rasa syukur.
Kejadian / peristiwa tadi pagi itu adalah alasan memulai hariku kedepan dengan rasa
semangat.

Menyadari perasaan (syukur, semangat)

Bapa, hari ini aku menjalani kuliah hari ketigaku hingga sore hari. Sebenarnya
saat kuliah hari ini aku semangat, tapi sedihnya aku sedikit mengantuk. Mungkin
karena semalam aku baru bisa tidur jam 2 pagi. Setelah itu aku akan menjalani
bimbingan rohani bersama Saroh. Senang dan lega karena bisa banyak cerita tentang
hidupku yang mungkin banyak orang tidak tahu dan mengerti tentang hidupku.

Menyadari pikiran (masuk pada pengalaman: saat bimbingan rohani)


Banyak sekali pelajaran yang aku terima saat sarohan. Aku menjadi sadar dan
tahu tentang diriku yang tadinya aku malah tidak menyadarinya.

Menyadari perbuatan (makna atau kesadaran baru yang muncul)

Tuhan, terima kasih atas segala pengalaman, kasih, pelajaran dan perjumpaan
yang boleh aku terima. Semoga dengan pengalaman ini aku bisa semakin mengenal
siapa sebenarnya diriku sendiri. Dan aku akan lebih terbuka dengan diriku sendiri dan
boleh menerima dengan ikhlas. Amin :)

Mengambil makna-bekal atau niatan untuk esok hari

Jogja, 16 Agustus 2017


Cecil

8
Contoh Journaling Doa Kontemplasi
Lukas 2: 39-52, “Yesus Umur 12 tahun di Bait Allah”

Allah Bapa yang maha cinta, terima kasih atas berkat Mu sepanjang hari
ini. Terima kasih pula untuk rahmat yang aku peroleh dalam doa 1 jam malam ini.
Bapa, doa kali ini aku merasa bahagia namun sedikit mengantuk. Namun terlepas
dari rasa ngantukku ini justru membuat aku bisa lebih mudah masuk dalam
keheningan. Membiarkan diri untuk bisa sadar dan menerima segala perasaan dan
pikiran yang ada.

Menyadari perasaan (bahagia, ngantuk)

Bapa, dalam doa kontemplasiku kali ini muncul peristiwa atau gambaran
saat Yesus masih anak-anak yang diasuh dengan baik. Terlihat ramah, lembut dan
penuh cinta. Diasuh dan dididik menjadi seseorang yang mau dan mampu untuk
berbagi bagi sesamanya. Melihat dan merasakan Yesus yang dibesarkan dengan
penuh kasih sayang dan cinta, aku menjadi tersadar dan ingat juga peristiwa dalam
hidupku yaitu ketika aku masih SD. Dulu ketika masa-masa UTS/UAS selain
belajar mandiri, aku bersama kedua mbakku selalu dibangunkan oleh ayah dan ibu
setiap jam 4 pagi untuk belajar. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagiku dan
kedua mbakku ketika akan ujian. Ayah dan ibu membantu kami dengan
memberikan pertanyaan tanya jawab untukku, Mbak Ari dan Mbak Wulan secara
bergantian.
Menyadari pikiran (masuk pada pengalaman: saat SD)
Gambaran peristiwa yang muncul ini membuat aku merasa sangat terharu
bisa melihat dan merasakan kembali pengalaman cinta ini dalam doa. Aku tersadar
bahwa ternyata ayah dan ibuku begitu perhatian dan hangat dalam mendidikku.
Walaupun seiring berjalannya waktu aku dilepas untuk bisa belajar secara
mandiri. Aku paham ini merupakan proses untuk aku bisa belajar tidak bergantung
dengan ayah dan ibu. Aku juga menyadari bahwa aku selalu diajarkan untuk selalu
berbagi. Walaupun aku berkekurangan, ini tidak dijadikan alasan untuk aku
menjadi pelit. Ketika aku bisa dan ada, pasti aku akan berbagi entah dalam bentuk
barang ataupun bantuan tenaga. Bapa, aku merasa senang dan bersyukur sekali
bisa merasakan kembali kasih sayang dan perhatian dari ayah dan ibu. Mungkin
yang mereka lakukan ini adalah hal yang sederhana, tapi bagiku ini sangat hangat
dan penuh cinta. Terkadang aku yang masih merasa takut dan tidak sadar bahwa
mereka begitu mencintai dan selalu memperhatikanku. Hai ini terjadi karena aku
masih selalu saja fokus pada hal-hal yang membawaku pada pengalaman
terlukaku. Saat ini aku merasa sedih karena belum bisa berbuat sesuatu untuk
membalas cinta mereka. Belum bisa membuat ayah dan ibu bahagia.
Menyadari perbuatan (makna atau kesadaran baru yang muncul)
9
Bapa, terima kasih untuk pengolahan malam ini, aku menjadi kembali tersadar
akan pengalaman cinta yang senantiasa aku terima. Aku akan berjuang untuk bisa
menjadi lebih baik, berani membuka diri untuk bisa berdamai dengan pengalaman-
pengalaman terlukaku. Bapa, berilah selalu kesehatan bagi mereka dan berilah aku
selalu kekuatan dalam menjalani hidupku. Amin :)

Mengambil makna-bekal atau niatan untuk esok hari

Jogja, 21 Mei 2020


Cecil

10
C. Berdoa dengan Membaca (Bacaan Rohani/Baroh)
St. Fransiskus dari Sales, sebagai pembimbing rohani, mempunyai sebuah
nasehat tentang doa, yang kurasa membantuku waktu doaku terasa kering dan buntu.
Isi singkatnya, “Bila kamu tidak mendapatkan penghiburan hati dalam doamu,
jangan tawar hati. Bukalah buku dan bacalah! Setiap kali berhentilah membaca dan
ambillah waktu untuk berdialog dengan Bapa atau dengan Yesus; dialog yang timbul
dan mengalir dari kalimat yang baru saja kamu baca.”
Bahan bacaan sebaiknya yang inspiratif misalnya Kitab Suci, puisi, atau teks
tertentu. Contoh bacaan yang dapat dipakai untuk berdoa adalah tulisan St. Agustinus
di bawah ini. Di masa mudanya, Agustinus menikmati hidupnya dengan berfoya-foya.
Tersentuh oleh kotbah St. Ambrosius, Agustinus bertobat pada tahun 387. Dalam
pengakuannya (Confessiones), ia menulis:

“Terlambat sudah aku mencintaiMu


O keindahan bahari, baru selalu!
Terlambat sudah aku mencintaiMu.

Lihatlah, Engkau berada di dalam diriku dan aku tetap di luarMu.


Dari luar aku mencariMu. Dan lihatlah, aku yang bejat ini
Telah mengejar bentuk-bentuk keindahan yang Engkau ciptakan. Dst …

D. Variasi Doa
Secara sederhana, macam-macam doa dapat digolongkan ke dalam lima variasi
doa di bawah ini:
1. Doa Hening. Kata kunci dan pintu masuknya adalah MENERIMA. Menerima apa
yang kudengar, kurasa, kulihat, dst.
2. Konsiderasi. Menimbang-nimbang bahan doa dengan akal budi. Biasanya dengan
menulis. Contoh: journaling.
3. Meditasi. Menimbang-nimbang dengan akal budi serta bertanya jawab dengan diri
sendiri untuk menemukan maknanya. Contoh: Doa 8 Sabda Bahagia, Doa Bapa
Kami, doa-doa Lectio Divina (Bacaan Ilahi/rohani), dst.
4. Kontemplasi. Menggunakan imajinasi untuk membayangkan dan menggunakan
panca indera rohani untuk terlibat di kisah itu. Contoh: Masuk ke dalam kisah-
kisah Kitab Suci atau masuk kembali dalam pengalaman/peristiwa pribadi.
5. Ritmis. Berdoa dengan mengulang-ulang kata/kalimat yang menarik bagiku. Atau
bisa juga doa-doa tasbih. Maksudnya untuk makin mencecap dan mendalami
misteri yang kudoakan. Contoh: Doa Yesus, Rosario, Taize, Mantra, dst.

11
E. Langkah-langkah Berdoa
Ada tiga langkah penting dalam berdoa seturut Latihan Rohani St. Ignasius
yaitu persiapan, ketika berdoa, dan refleksi atas doanya. Berikut di bawah ini tiga
langkah tersebut:

1. Persiapan Doa.
Lebih baik dilakukan malam sebelumnya.
a. Membaca bahan doa yang akan didoakan.
b. Membuat “skenario doa” sesuai bahan.

2. Ketika Berdoa.
Berikut lima langkah kita mulai berdoa:
a. Doa persiapan: Rileks, menjadi rileks, dan sangat rileks menikmati
keheningan.
b. Mohon rahmat yang kubutuhkan.
c. Mengingat “skenario doaku.”
d. Mendoakan teks doa dengan cara Kontemplasi. Biarkan doa mengalir dengan
sendirinya. Doa bisa jadi sesuai teks, bisa jadi sesuai dengan “skenario doaku,”
dan bisa jadi berbeda sama sekali. Sesuatu yang mengganggu diikuti saja. Jika
itu lanturan pasti akan hilang. Jika itu menjadi bahan doa, pasti akan tetap
tinggal di situ. Ikuti dan nikmatilah!
e. Akhirilah doa dengan percakapan pribadi dengan Allah dan ditutup dengan doa
spontan.

3. Selesai Berdoa.
Sembari istirahat, mengingat-ingat jalannya doa dan inspirasi yang muncul.
Kemudian melakukan refleksi atasnya untuk menemukan makna dari doaku.
Refleksi dibuat dengan cara journaling. Lima tuntunan refleksi:
a. Bagaimana jalannya doaku? Apa yang menguatkan dan menggangguku selama
doa? Bagaimana dorongan Roh Jahat dan Roh Baik bekerja dalam doaku?
b. Apa yang kurasakan? Mengapa aku merasa demikian? Aku merasa Konsolasi
(Hiburan Rohani) atau Desolasi (Kesepian Rohani)?
c. Pengalaman/peristiwa apa yang membuatku merasa demikian? Adakah
pengalaman atau peristiwa yang muncul dari hidupku?
d. Apa makna dari pengalaman atau peristiwa itu bagiku? Aku belajar apa dari
pengalaman/peristiwa itu? Atau pesan apa yang muncul dari doaku itu?
e. Kemanakah dorongan hatiku dibawa untuk melakukan sesuatu?

12
F. Sharing
Sharing merupakan sarana untuk saling meneguhkan satu sama lain. Dengan
membagikan refleksiku, aku diteguhkan atas pengalamanku. Dengan mendengarkan
dan menerima sharing dari orang lain, aku diperkaya, diteguhkan, dan belajar pula dari
refleksi mereka. Sharing bersifat:
1. Rahasia. Bukan bahan ejekan, guyonan, atau disebar-sebarkan kepada yang lain.
2. Berlaku saat ini dan kini di dalam kelompok.
3. Tidak sama dengan diskusi. Sikap yang perlu dibangun adalah mendengarkan,
memahami dan menerima.

Salah satu bentuk sharing yang lebih mendalam disebut


DIALOG KONTEMPLATIF / SHARING TIGA PUTARAN.
 Dilakukan dalam kelompok kecil. Minimal 3 orang, maksimal 5 orang.
 Berisi sharing pengalaman doa, bacaan rohani, dan refleksi atas pengalaman
hidupku.
 Dimaksudkan untuk saling memperkaya pengalaman rohani, membangun
komunitas, melatih percakapan rohani, dan kepekaan hati.
 Tekanan sharing adalah mendengarkan dan menemukan apa yang menjadi
kehendak Tuhan atas kelompok. Bukan diskusi, tanya jawab apalagi debat. Satu
bicara yang lain mendengarkan.
 Waktu terbatas. Oleh karena itu, masing-masing perlu men-sharing-kan yang
pokok dan memperhatikan kesempatan bagi yang lain. Jangan sampai hanya satu
- dua orang saja yang sharing sedangkan yang lainnya tidak mendapat kesempatan.
 Langkah-langkah:
1. Berkumpul di tempat yang dirasa nyaman dan membantu hening
2. Hening sejenak: merasakan kehadiran Tuhan dan kehadiran sesama sahabat
3. Doa pembukaan
4. Sharing putaran 1: masing-masing mengungkapkan pengalaman rohaninya
5. Hening sejenak: merasakan tersentuhnya hati oleh sharing para sahabat
6. Sharing putaran 2: mengungkapkan SATU HAL yang paling menyentuh hati
atau memberi pencerahan rohani dari banyak hal yang kudengar dari sahabat-
sahabat dalam kelompok
7. Hening sejenak: merasakan tersentuhnya hati oleh sharing para sahabat
8. Sharing putaran 3: mengungkapkan dengan SATU kata atau frase SATU HAL
dari yang disampaikan dalam Sharing Putaran 2 yang dirasa paling
dikehendaki Tuhan. Selanjutnya, susun satu kata/frase dari masing-masing
tersebut menjadi satu kalimat yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh
kelompok
9. Doa penutup

13
LAMPIRAN
1. CLEAR MIND

Tujuan : memfokuskan dan menjernihkan pikiran serta masuk ke keheningan


Cara :
1. Sadari 100% sepenuh-penuhnya setiap tarikan-hembusan nafas dari awal
sampai akhir. Imaginasikan energi (berwujud sinar putih bersih seperti
putihnya kilat-petir) masuk saat tarikan nafas, dan keluar (sinar itu lagi) saat
hembusan nafas, melalui organ-organ dibawah ini. Energi yang masuk (in)
adalah energi cinta (love) dan energi yang keluar (out) adalah energi kedamaian
(peace).

2. Mata ( boleh tertutup atau terbuka)


a. in : mata kanan, out (crossing): otak kiri
b. in : mata kiri, out (crossing): otak kanan
c. in: mata kanan dan mata kiri, out (crossing): otak kiri dan otak kanan

3. Telinga (tidak crossing)


a. in: telinga kanan, out: telinga kanan
b. in: telinga kiri, out : telinga kiri
c. in: telinga kanan dan telinga kiri, out: telinga kanan dan telinga kiri

4. Hidung (tidak crossing)


a. in: lubang hidung kanan, out: lubang hidung kanan.
b. in: lubang hidung kiri, out: lubang hidung kiri
c. in: lubang hidung kanan dan lubang hidung kiri, out: lubang hidung kanan
dan lubang hidung kiri

5. Lidah (mulut boleh tertutup/terbuka. Ingat polusi udara)


a. in: tengah-tengah lidah, out: tengah-tengah lidah

6. Pusar
a. in: pusar, out: pusar

Catatan:
1. Hitung setiap in-out = satu hitungan, bukan dua.
2. Mulai no 1a degan jumlah hitungan 10 x . Nomor berikutnya, 1b dan
seterusnya sampai dengan no.5: jumlah hitungan in-out, 10 x juga.
3. Bertahap tingkatkan sampai jumlah hitungan untuk tiap nomor 30 x atau lebih
dari 30 x.
4. Minimal 1x sehari. Boleh beberapa kali sehari, sesuai dengan waktu yang
tersedia dan badan Anda.
5. Hitung dengan jari-jari tangan atau pakai alat bantu (dari manik-manik kecil
semacam tasbih/rosario).

14
6. Bisa dilakukan di manapun, posisi badan bagaimanapun. Asal aman. Jangan
waktu menyetir kendaraan roda 4 apalagi roda 2 atau membonceng di atas roda
2.
7. Perhatikan perubahan yang terjadi dengan diri Anda: tercapai tujuannya atau
tidak, berguna atau tidak latihan Clear Mind ini.

"Everything should be made


as simple as possible, but not simpler."
[Albert Einstein]

15
2. KEKUATAN ALAM BAWAH SADAR
dirangkum oleh John Gowhere, SJ

1. Mengenali Pengaruh Alam Bawah Sadar


1) ALAM SADAR menggerakan kehendak (hand) manusia hanya 5% sedangkan ALAM
BAWAH SADAR menggerakannya 95% (bdk. Teori Gunung Es). Ini mengapa budi
(head) dan hati (heart) bisa sangat tersentuh dan sangat ingin berbuat sesuatu akan tetapi
kehendak (hand) lemah bahkan tidak mampu melaksanakannya. Terjadi inkonsistensi
antara budi dan hati dengan kehendak. Sehingga orang biasa mengatakan Om Dong
(omong doang), hanya wacana, Rencana Tidak Lanjut (RTL), dst. Kehendak macet.
Aku tidak bisa menjalankan niat yang sudah kubuat berdasarkan budi dan hatiku. Ini
terjadi karena alam bawah sadarku yang nota bene 95% menggerakan kehendakku
sebenarnya memang belum ingin menjalankannya entah karena tak mau repot, tidak
mau susah, belum tergerak, dst.

2) Dalam setiap pelatihan, kehendak bisa berjalan karena dikondisikan dengan reward dan
punishment. Ada energi “ketakutan” jika tidak melakukannya. Reward dan punishment
menjadi cambuk untuk menggerakan kehendak. Itulah mengapa, setelah pelatihan,
RTL/niat-niat baru banyak kali tidak berjalan.

3) Oleh karenanya, sentuhan alam bawah sadar jauh lebih penting daripada sentuhan alam
sadar.

2. Lima Gelombang Otak Manusia


1) Gamma (25-40 hz). Alam sangat sadar. Misal marah, berlomba/bertanding, sangat
panik, dst.
2) Beta (12-25 hz). Alam sadar. Misal makan, minum, diskusi, otak kiri bekerja, dst. Otak
merangsang mengeluarkan hormon kortisol dan neorepinerfin yang menyebabkan
cemas, kuatir, marah dan stress.
3) Alpha (8–12 hz). Alam bawah sadar. Misal, sangat rileks, ngantuk-ngantuk, mendengar
suara tetapi tidak terpengaruh, dst. Di kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin
dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman, dan bahagia.
Gelombang ini membuat imunitas tubuh meningkat. Saat baik untuk pemprograman.
4) Theta (4-8 hz). Deep Alpha. Alam bawah sadar mendalam. God’s spot. Mengantuk
berat sebentar lagi akan tidur dan mimpi. Relaksasi pikiran mendalam dan meditasi
mendalam. Moment paling baik untuk pemrograman bawah sadar. Otak menghasilkan
hormon melatonin, catecholamine, arginine vasopressin.
5) Delta (0,5-4 hz). Alam tidak sadar. Tidur nyenyak tanpa mimpi. Tidak terganggu
apapun. Seluruh sel tubuh kita memperbaharui diri demikian juga tubuh menyehatkan
dirinya sendiri. Otak menghasilkan hormon pertumbuhan.

Pada saat otak bekerja di gelombang Alpha dan Theta (bawah sadar), “program” yang
sifatnya jangka panjang dan membentuk kebiasaan, emosi, kepribadian, intuisi,

16
kepercayaan dan nilai terbentuk. Sebaliknya, sifat pikiran yang mengidentifikasi
informasi, membandingkan, dan analisis terjadi saat otak bekerja di gelombang Beta
(alam sadar). Gelombang otak anak usia 0-7 tahun ada di Theta. Oleh karena itu, anak-
anak merekam lebih tajam segala sesuatu yang ditangkapnya termasuk juga pengalaman
luka yang menyimpan energi dendam. Rekaman bawah sadar inilah yang menggerakan
kehendaknya hingga dewasa tanpa disadari.

3. Teori Energi (E=mc2)


1) Energi tidak bisa dimusnahkan. Dia hanya berubah bentuk. Oleh karena itu, sebagai
sebuah energi, saya saat ini adalah sama dengan saya di masa lalu. Hanya perubahan
bentuk saja yang terjadi.
2) Sifat energi adalah lintas ruang, waktu, dan umur. Oleh karena itu, pengalaman masa
lalu yang terekam dalam alam bawah sadar akan terbawa juga di masa kini. Pengalaman
luka yang menyimpan energi dendam di masa lalu membawa pelampiasannya pula di
masa kini.
3) Oleh karena itu, aku perlu kembali ke pengalaman masa lalu khususnya umur 0-12
tahunku untuk berdamai dengan pengalaman itu. Dengan berdamai, aku tidak lagi
terluka oleh pengalaman itu. Pendamaian memunculkan pengalaman cinta. Energi cinta
itulah yang menggerakan hidupku selanjutnya. Aku akan dimampukan untuk berbagi
cinta.
4) Investasi cinta inilah yang akan memampukanku untuk memasuki Latihan Rohani St.
Ignasius Loyola.

4. Langkah pemrograman ulang bagi mereka di atas umur 7 tahun


1) Menanam “program baru” dengan metode kontemplasi; 1) skenario, 2) kontemplasi,
dan 3) refleksi (lih. langkah-langkah berdoa). Dalam persiapan kontemplasi dan kondisi
sadar, “program baru” yang diinginkan diskenariokan dengan detail. Ketika akan
memulai kontemplasi, skenario diingat kembali dan sesudahnya langsung masuk
kontemplasi (alam bawah sadar). Buat sangat rileks dan nikmati seluruh proses yang
terjadi. Setelah selesai kontemplasi, berefleksi dengan cara journaling.
2) Melatihkan “program baru” dalam hidup sehari-hari secara terus menerus.
3) Mengulangi (repetisi) pelatihan (1) dan (2) untuk menjalankan “program baru” hingga
“program baru” berjalan sendirinya tanpa disadari. Dilakukan secara intensif dan rutin
setiap hari. Semakin rutin dan intensif semakin baik. Sekali lagi, tujuan proses ini adalah
menanamkan “program baru” untuk mengganti program lama yang banyak kali adalah
energi dendam dari pengalaman luka masa lalu.

Ad Maiorem Dei Gloriam

17
3. DOA-DOA

1. Kehendak Allah [St. Ignatius Loyola]


Sang Sabda yang menjelma, ajarilah aku berjiwa besar sebagaimana mestinya bagiku.
Ajarilah aku memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh, bekerja tanpa
mengharapkan imbalan. Ajarilah aku untuk sepenuhnya menyerahkan diri kepada
kehendak Allah; sebab satu-satunya yang kuharapkan ialah hasrat yang tulus untuk
selalu melaksanakan kehendakNya di dalam segala sesuatu. Amin.

2. Kuatkanlah Aku [St. Ignatius Loyola]


Bapa Abadi, kuatkanlah aku
Putra Abadi, kuatkanlah aku
Roh Kudus, kuatkanlah aku
Tritunggal Kudus, kuatkanlah aku
Tuhanku yang Maha Esa, kuatkanlah aku.

3. Ambillah Ya Tuhan [LR. 234]


Ambillah, Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku dan
segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan,
padaMu Tuhan kukembalikan. Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu.
Berilah aku cinta dan rahmatMu. Cukup itu bagiku.

4. Jadikanlah Aku Pembawa Damai


P : Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian,
U : jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
P : Bila terjadi penghinaan,
U : jadikanlah aku pembawa pengampunan.
P : Bila terjadi perselisihan,
U : jadikanlah aku pembawa kerukunan.
P : Bila terjadi kebimbangan,
U : jadikanlah aku pembawa kepastian.
P : Bila terjadi kesesatan,
U : jadikanlah aku pembawa kebenaran.
P : Bila terjadi kecemasan,
U : jadikanlah aku pembawa harapan.
P : Bila terjadi kesedihan,
U : jadikanlah aku sumber kegembiraan.
P : Bila terjadi kegelapan,
U : jadikanlah aku pembawa terang.
P : Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai.
U : Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni diampuni, dengan
mati suci aku bangkit lagi untuk hidup selama-lamanya.

18
5. Masukkan Aku Ke Dalam Lingkaran SahabatMU [Joseph Tetlow, SJ]
Sejak awal, Tuhan Yesus,
Dikau mengundang orang-orang sederhana datang ke tempat tinggalMu.

Apabila mereka datang, Engkau sambut, Engkau panggil ’tuk bekerja, berkarya,
bersukaria bersamaMu
Engkau sungguh manusia paling baik di antara semua manusia dan aku hampir tak
percaya, aku Engkau kehendaki menjadi sahabatMu

Engkau kuasa, ya Tuhan:


Masukkan aku semakin dalam ke dalam lingkaran sahabatMu.
Bimbinglah aku menyusur jalanMu bersama rekan-rekanMu

6. Doa Mohon Rasa Belas Kasih [Pierre Teilhard de Chardin, SJ]


Ya Tuhan,
Aku berharap

Agar
Dari sekarang ini juga aku menjadi orang pertama yang sadar akan segala yang
dicintai, dicari, didamba, dan dibela oleh dunia;

Agar
Aku menjadi orang pertama yang mencari Engkau, bersimpati, sanggup menderita,
menjadi orang pertama yang membuka diri dan mengorbankan diri;

Agar aku menjadi lebih manusiawi, menjadi berbangsa daripada segala abdi dunia

7. Doa Mohon Belas Kasih [Pedro Arrupe, SJ]


Ajarilah aku:
Agar aku dapat menaruh belas kasih kepada mereka yang menderita, kepada kaum
papa, kepada kaum tuna netra, kepada kaum tuna daksa, kepada kaum penderita kusta.

Tunjukkanlah aku agar aku dapat menunjukkan perasaan mendalam apabila Engkau
mencucurkan air mata atau apabila Engkau merasakan susah sedih dan tercengkeram
rasa takut sampai-sampai Engkau bersimbah darah dan tak memerlukan malaikat
untuk menghibur Engkau.

Terlebih-lebih aku ingin belajar bagaimana Engkau mampu menderita derita keji
kejam salib beserta rasa sepi kesepian ditinggalkan Bapa.

8. Ya Tuhan, Aku Cinta PadaMu [St. Fransiskus Xaverius versi John Hopkins, SJ]
Ya Tuhan, aku cinta padaMu, aku cinta padaMu, bukan lantaran aku mengharapkan
surga bagiku, bukan lantaran kecut hati tersulut kobaran api abadi

Engkau, Engkau, Yesusku – demi aku – Engkau wafat membentangkan tangan,


menderita tusukan paku tikaman tombak, wajah memar cemar, sedih pedih hati tak
terukur, peluh, menating keprihatinan dan menyangga beban, dan akhirnya Engkau
mangkat ... Ini semua demi aku

19
Dan Engakau melihat menerawang terang aku berdosa ..
Lalu, aku, mengapa aku tak cinta padaMu, Yesus, jika Engkau sedemikian cinta
padaku?
Bukan lantaran aku ingin meraih surga, bukan lantaran aku akan terbebas dari neraka,
bukan lantaran demi untung yang terkandung.

Melainkan, sebagaimana Engkau cinta padaku, aku pun cinta padaMu, dan akan selalu
begitu.
Demi pamrih apakah, ya Tuhan, aku cinta padaMu selain lantaran Engkau adalah Raja
dan Allahku?

9. Berkatilah, Ya Allah, Dunia ini [John J. Morris, SJ]


Allah Mahakuasa, Bapa segala yang tercipta,
Allah Maharahim, Sumber segala yang ada,
Berkatilah setiap orang yang aku jumpai, setiap wajah yang aku lihat, setiap suara
yang aku dengar, terlebih yang paling aku sayang.

Berkatilah setiap desa, dusun, kodya, kota, jalan yang aku tahu.
Berkatilah setiap pemandangan yang aku saksikan, setiap bunyi yang aku dengar,
setiap benda yang aku sentuh.

Entah bagaimana caranya, semua ini telah membentuk kehidupanku.


Segala apa adaku bukan berasal dari aku, melainkan aku terima.
Allah Mahabesar, berkatilah dunia ini.

10. Engkau memerlukanku? Ini Aku


Tuhan, apakah Engkau memerlukan tanganku untuk merawat orang sakit dan miskin
yang membutuhkannya?
Hari ini kuberikan tanganku kepadaMu.

Apakah Engkau memerlukan kakiku untuk mengunjungi mereka yang membutuhkan


teman?
Tuhan, hari ini kuberikan kakiku kepadaMu.

Tuhan, apakah Engkau memerlukan suaraku untuk menghibur mereka yang


membutuhkan kata-kata cinta kasih?
Hari ini kuberikan suaraku kepadaMu

Apakah Engkau memerlukan hatiku untuk mencintai sesama tanpa kecuali?


Tuhan, hari ini kuberikan hatiku kepadaMu.

20
11. DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah Bapa kami,
kepadaMu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini
dalam kesatuan dengan PutraMu Yesus Kristus,
yang senantiasa mempersembahkan DiriNya dalam Ekaristi
bagi keselamatan dunia.

Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku
hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasihMu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-
ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini
… (sebutkan ujud bulan ini) …

12. DOA DI SAAT GALAU


Tuhan tercinta,
Aku berdoa di hadapanMu,
Sudilah Kau memberikan kepadaku bimbingan dan pengertian
di saat yang sangat ruwet dan sulit ini.
Aku berdoa memohon pertolonganmu
di saat aku menghadapi cobaan yang paling berat dalam hidupku ini.
Bantulah aku untuk mengatasi kesedihanku yang begitu berat menindih hatiku.
Tak mampu aku sendirian menanggung beban itu.
Bimbinglah aku untuk menjauhi apa yang menyebabkan
aku galau dan depresi ini.
Tuntunlah aku menuju ke jalan yang bakal membuat aku bahagia.
Amin.

21
4. TEKS WASIAT

JADILAH GARAM & TERANG DUNIA! [MAT.5:1-16]


5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar
mereka, kata-Nya: 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 5:14 Kamu
adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di
atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 5:16 Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

PANGGILAN SEBAGAI PENGIKUT, MURID ATAU RASUL? [LUK.6:12-17]


6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa
kepada Allah. 6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu
memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 6:14 Simon yang juga
diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan
Bartolomeus, 6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang
Zelot, 6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul
sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea
dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

LOVE IS MAD [LUK.6:20-38]


6:20 Ketika berkotbah di bukit, Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: 6:27
"Kepada kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu; 6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu;
berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu,
berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu,
biarkan juga ia mengambil bajumu. 6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta
kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga
demikian kepada mereka. 6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu,
apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi
mereka. 6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu,
apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 6:34 Dan jikalau kamu
meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari
padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang
berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 6:35 Tetapi kamu, kasihilah
musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan
balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi,
sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang
jahat. 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu
menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan
yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
22
CINTA MESTI DIWUJUDKAN DLM PERBUATAN DARIPADA DLM KATA-KATA
[LUK.10:25-28]
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:26 Jawab Yesus
kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" 10:27 Jawab
orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri." 10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah
demikian, maka engkau akan hidup."

SEORANG PEMIMPIN ADALAH SEORANG PELAYAN [MRK.10:35-45]


10:35 Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya:
"Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 10:36
Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 10:37 Lalu
kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 10:38 Tetapi kata Yesus kepada
mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus
Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 10:39 Jawab mereka: "Kami
dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus
Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 10:40 Tetapi hal duduk di
sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan
diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." 10:41 Mendengar itu kesepuluh
murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. 10:42 Tetapi Yesus memanggil
mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka. 10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin
menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 10:44 dan barangsiapa ingin
menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

BUAH DARI KESETIAAN PADA HAL-HAL YANG KECIL [MAT.25:14-30]


25:14 Yesus berkata, "Hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar
negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain
lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 25:16 Segera pergilah
hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua
talenta. 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di
dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. 25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan
hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. 25:20 Hamba yang menerima
lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan
percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 25:21 Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia
dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:22 Lalu datanglah hamba yang
menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku
telah beroleh laba dua talenta. 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung

23
jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam
perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:24 Kini datanglah
juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah
manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut
dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25:25 Karena itu aku takut dan pergi
menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 25:26 Maka
jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku
menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak
menanam? 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang
menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 25:28
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai
sepuluh talenta itu. 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada
padanya akan diambil dari padanya. 25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu
ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

BILANG A BIKIN A [MAT.23:1-12]


23:1 Berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 23:2
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 23:3 Sebab itu turutilah
dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 23:4
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka
sendiri tidak mau menyentuhnya. 23:5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud
supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
23:6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di
rumah ibadat; 23:7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua
adalah saudara. 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya
satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 23:11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu. 23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

JANGAN TAKUT 1! [LUK.12:1-7]


12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-
desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
"Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 12:2 Tidak ada sesuatu pun yang
tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan
diketahui. 12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang,
dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka
yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 12:5 Aku akan
menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah
membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit?
Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, 12:7 bahkan
rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih
berharga dari pada banyak burung pipit. 12:11 Apabila orang menghadapkan kamu kepada
majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu

24
kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. 12:12 Sebab pada
saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan."

JANGAN TAKUT 2! [LUK.12:22-34]


12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. 12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. 12:24 Perhatikanlah burung-burung
gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung,
namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada
jalan hidupnya? 12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil,
mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? 12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak
memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala
kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. 12:28 Jadi, jika rumput
di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih
lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! 12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa
yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. 12:30
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan
kamu Kerajaan itu. 12:33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu
pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang
tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. 12:34 Karena di mana
hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

YESUS: MANUSIA SEKALIGUS ALLAH [Yoh.14:1-14]


"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah
BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke
situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi,
kamu tahu jalan ke situ." Kata Tomas kepadaNya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau
pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu
mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepadaNya: "Tuhan, tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama
Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang
Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya. Percayalah kepadaKu, bahwa Aku di
dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-
pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta

25
dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika
kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya."

HUKUM YANG TERUTAMA 1 [Mrk.12:28-34]


Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan
tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadaNya dan
bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kataMu itu, bahwa Dia esa,
dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan
dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban
sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata
kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi
menanyakan sesuatu kepada Yesus.

HUKUM YANG TERUTAMA 2 [Yoh.15:9-17]


"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam
kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semuanya itu
Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada
kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
namaKu, diberikanNya kepadamu. Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang
lain."

ALLAH SEGALANYA BAGIKU [EFESUS 3:18-21]


3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami,
betapa lebar dan panjangnya dan tinggi dan dalamnya kasih Kristus, 3:19 dan dapat mengenal
kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di
dalam seluruh kepenuhan Allah. 3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak
dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di
dalam kita, 3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-
temurun sampai selama-lamanya. Amin.

SETIAP KARUNIA MESTI KUKEMBANGKAN [ROM.12:1-8]


12:1 Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan

26
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua
anggota itu mempunyai tugas yang sama, 12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah
satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap
yang lain. 12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih
karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita
melakukannya sesuai dengan iman kita. 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita
melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; 12:8 jika karunia untuk
menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia
melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia
melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita.

TOTALITAS, TIDAK SETENGAH-SETENGAH [ROM.12:9-21]


12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam
memberi hormat. 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-
nyala dan layanilah Tuhan. 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 12:13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus
dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! 12:14 Berkatilah siapa yang
menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! 2:15 Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! 12:16 Hendaklah kamu sehati
sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi,
tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap
dirimu pandai! 12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang
baik bagi semua orang! 12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang! 12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada
tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman
Tuhan. 12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum!
Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. 12:21 Janganlah
kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

KITA SEMUA ADALAH SAMA [YAK.2:1-10]


2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang
mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. 2:2 Sebab, jika ada
seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan
datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, 2:3 dan kamu
menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di
tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di
sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", 2:4 bukankah kamu telah
membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang
yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris
Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? 2:6 Tetapi kamu
telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas
kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? 2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan
hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri", kamu berbuat baik. 2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa,

27
dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. 2:10 Sebab
barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia
bersalah terhadap seluruhnya.

IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI [YAK.2:14-26]


2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai
iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 2:15
Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-
hari, 2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan
makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi
tubuhnya, apakah gunanya itu? 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak
disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 2:18 Tetapi mungkin ada
orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia:
"Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu
imanku dari perbuatan-perbuatanku." 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui
sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? 2:21 Bukankah Abraham,
bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak,
anaknya, di atas mezbah? 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-
perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. 2:24 Jadi kamu lihat,
bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-
perbuatan adalah mati.

ALLAH SEDIRILAH YG MEMANGGIL, MENGUTUS & MENYERTAIKU


[YER.1:1-10]
1:1 Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot
di tanah Benyamin. 1:2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga
belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia. 1:3 Firman itu datang
juga dalam zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman
Zedekia bin Yosia, raja Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan
dalam bulan yang kelima. 1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: 1:5 "Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau
keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." 1:6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH!
Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." 1:7 Tetapi TUHAN
berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau
Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
kausampaikan. 1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." 1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-
Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. 1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat
engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan,
untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

28
MENGUBAH DUNIA DENGAN MENGUBAH DIRIKU [BURUNG BERKICAU, 187]
Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini, “Waktu masih muda, aku ini
revolusioner dan aku selalu berdoa: Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia!”

“Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa
mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku: Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah
semua orang yang berhubungan denganku; keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan
merasa puas.”

“Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat, aku mulai melihat
betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah: Tuhan, berilah aku rahmat untuk
mengubah diriku sendiri. Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka aku tidak begitu
menyia-nyiakan hidupku.”

Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia. Hampir tak seorang pun berpikir
bagaimana mengubah dirinya.

MENANGGALKAN SI ‘AKU’ [BURUNG BERKICAU, 126]


Murid : “Aku datang untuk mengabdimu”
Guru : “Seandainya engkau melepaskan si ‘aku’, pengabdian akan terjadi dengan
sendirinya.

Engkau dapat merelakan semua harta bendamu bagi kaum miskin dan bahkan merelakan
dirimu dibakar, namun belum tentu engkau mempunyai cinta sama-sekali.

Simpanlah hartamu dan tinggalkan si ‘aku’. Jangan membakar tubuhmu, bakarlah ‘ego’mu!
Cinta akan muncul dengan sendirinya.

KETAKUTAN MENDATANGKAN KEMATIAN [HIDUP KREATIF DI ZAMAN


PENUH PROBLEM, 106]
Di India, Ruh melintasi seorang tua yang duduk di bawah sebuah pohon.
Orang tua : “Ke mana engkau akan pergi?”
Ruh : “Ke Benares, untuk membunuh seratus orang”

Kemudian, orang tua itu mendengar bahwa di Benares sepuluh ribu orang telah mati. Lalu Ruh
melintasi lagi saat perjalanan pulang.

Orang tua : “Engkau berbohong. Engkau berkata engkau akan membunuh seratus orang”
Ruh : “Aku memang membunuh seratus orang. KETAKUTAN membunuh yang
lainnya”

29
DOA SYUKUR AGUNG II

I: Tuhan sertamu U: Dan sertamu juga


I: Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan U: Sudah kami arahkan
I: Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita U: Sudah layak dan sepantasnya

Sungguh layak dan sepantasnya, Ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa. Kami
senantiasa bersyukur kepadaMu dengan pengantaraan Yesus, Kristus, PutraMu yang terkasih.
Dialah sabdaMu dan dengan sabdaMu itu Engkau menciptakan alam semesta. Dialah juru
selamat kami yang Engkau utus untuk menebus kami. Dengan kuasa Roh Kudus, Ia menjadi
manusia dan dilahirkan oleh Perawan Maria. Untuk melaksanakan kehendakMu dan untuk
menghimpun umat kudus bagiMu, Ia merentangkan tanganNya di kayu salib agar belenggu
maut dipatahkan dan cahaya kebangkitan dipancarkan. Maka, bersama para malaikat dan
semua orang kudus, kami memuji dan memuliakan Dikau, dan sehati sesuara kami
bernyanyi/berseru: Kudus ... kudus ... kudus ...

Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa, sumber segala kekudusan. Oleh sebab itu, pada hari
Minggu ini kami menghadap Dikau sehati-sejiwa dengan jemaat-jemaat separoki dan
sekeuskupan dalam kesatuan dengan seluruh Gereja. Dalam perayaan ini kami mengenangkan
bahwa Kristus bangkit dari alam maut. Engkau telah meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepadaNya nama yang mengatasi segala nama. Dalam nama Dia yang adalah Tuhan, kami
mohon: Kuduskanlah persembahan ini dengan daya RohMu agar bagi kami menjadi
Tubuh dan (+) Darah PutraMu terkasih Tuhan kami, Yesus Kristus.

Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil roti,
mengucap syukur kepadaMu, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-muridNya seraya berkata: TERIMALAH DAN MAKANLAH: INILAH
TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.

Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucapkan
syukur kepadaMu, lalu memberikan piala itu kepada murid-muridNya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH
PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI
SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI UNTUK
MENGENANGKAN DAKU.

I: Marilah menyatakan misteri iman kita.


U: Wafat Kristus kita maklumkan, kebangkitanNya kita muliakan, kedatanganNya kita
rindukan.

Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami mempersembahkan kepadaMu,


ya Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan. Kami bersyukur sebab kami Engkau anggap
layak menghadap Engkau dan berbakti kepadaMu. Kami mohon agar kami yang menerima
Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.

30
Bapa. Perhatikanlah GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi. Sempurnakanlah umatMu
dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan Paus kami ... dan Uskup kami ..., serta para imam,
diakon, dan semua pelayan sabdaMu.

Ingatlah akan (hamba-) hambaMu ... yang (hari ini) (telah) Engkau panggil ke hadiratMu.
Ketika dibaptis saudara kami ini menjadi satu dengan Kristus. Ia (mereka) telah menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian; semoga kini ia (mereka) menjadi serupa pula dengan Dia
dalam kebangkitan.

Ingatlah (pula) akan saudara-saudari kami, kaum beriman, yang telah meninggal dengan
harapan akan bangkit, dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahimanMu.
Terimalah mereka dalam cahaya wajahMu.

Kasihanilah kami semua agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa
Maria, Perawan dan Bunda Allah, bersama para rasul dan semua orang kudus, dari masa ke
masa yang hidupnya berkenan di hatiMu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta
memuji dan memuliakan Dikau, dengan pengantaraan Yesus Kristus, PutraMu.

Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagiMu, Allah Bapa yang
mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang
segala masa.

Amin.

31

Anda mungkin juga menyukai