Anda di halaman 1dari 16

KETAATAN ADALAH KUNCI SUKSES

DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN-


PEKERJAAN YESUS
Yakobus 1:22, Yohanes 14:15 ; 15:14

PENDAHULUAN

Pada bulan Juni , kita semua sudah belajar firman Tuhan tentang melakukan pekerjaan-pekerjaan
Yesus. Kita dapat melakukan pekerjaan Yesus oleh karena kita memiliki koinonia dengan Yesus.

Saat ini kita akan belajar hal yang sangat penting dan sifatnya mutlak dalam hubungan kita
dengan Yesus dan dalam melakukan pekerjaan Yesus yaitu ketaatan.

Allah mendesign manusia dengan kehendak bebas, agar manusia dapat belajar memilih
dan mengerti akibat dari pilihan-pilihan yang diputuskan. Allah sangan menginginkan
manusia yang diciptakannya itu mengambil keputusan untuk mengasihi dan mentaatiNya.
Allah selalu menyediakan upah dari sebuah ketaatan.

Ketaatan sangat penting bagi Allah dan sangat bermanfaat bagi manusia.Itulah sebabnya
pada saat kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Yesus, kita harus belajar tentang unsur
penting dalam hubungan kita dengan Yesus yaitu ketaatan.

Yesus mengatakan kepada kita bahwa bukti kita mengasihi Dia adalah mentaati Dia.

Yoh 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Yesus memanggil kita sahabatNya, jika kita menuruti perintahNya

Yoh 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu.

Yoh 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bapak Abraham , ialah Bapak orang beriman disebut sebagai Sahabat Allah, karena
selalu menuruti perintah Allah.

Yak 2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika
ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
Yak 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh
perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Yak 2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah
Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.”

YESUS BELAJAR TAAT DAN TELADAN DALAM HAL KETAATAN

Ibr 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan
permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-
Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Ibr 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,

Ibr 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang
abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Ketaatan yang dipelajari Yesus adalah ketaatan untuk mengalami penderitaan.Bersikap


taat tidak menjadi masalah jika kita tidak perlu menderita; namun jika ketaatan itu
menimbulkan penderitaan, masalahnya menjadi lain. Adakah yang menentang Anak Allah
sebelum Inkarnasi? Selama hidup di dunialah Dia menderita karena ketaatan-Nya.

Dengan kata lain, ada beberapa hal yang bahkan Allah sendiri hanya dapat mengalaminya
dengan menjadi manusia dan

merasakan semua keterbatasan manusia.Ketaatan dalam menghadapi penderitaan


merupakan salah satu contoh. Hal tersebut pada gilirannya akan membawa Yesus pada
kesempurnaan, yang artinya adalah “kematangan” atau “penggenapan.” Artinya, melalui
ketaatan dalam menghadapi penderitaan yang hebat, Yesus mampu menyelesaikan atau
menggenapi misi-Nya, yaitu menjadi sumber atau dasar keselamatan kekal (bukan
pembebasan yang bersifat sementara) bagi siapa saja yang menaati-Nya. Misi yang telah
digenapi-Nya ini merupakan dasar dari jabatan Imam Besar yang sekarang dimiliki-Nya.

Disalin dari: Peter H Davids, Ucapan yang Sulit Dalam Perjanjian Baru, SAAT Malang, p.
109-112

JIKA KITA BELAJAR UNTUK TAAT, MAKA….

1. DIBERKATI DALAM SEGALA HAL

Yak 1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk
melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh
perbuatannya
Yak 1:25 Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk memerdekakan manusia.
Dan orang yang menyelidiki dan memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum
itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya, orang itu akan diberkati Allah dalam
setiap hal yang dilakukannya. (BIS)

2. MENJADI SAHABAT YESUS DAN MENERIMA KEBENARAN YANG LEBIH


LAGI

Yoh 15:14Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu.

Yoh 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

3. BANYAK ORANG AKAN DISELAMATKAN

2Ti 2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah,
supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang
kekal.

1Ti 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengar engkau.

1Ti 4:16 Awasilah dirimu dan awasilah juga pengajaranmu. Hendaklah engkau setia
melakukan semuanya itu, sebab dengan demikian engkau akan menyelamatkan baik dirimu
sendiri maupun orang-orang yang mendengarmu.

RAHASIA BELAJAR UNTUK TAAT KEPADA YESUS

1. Mengembangkan hidup yang disiplin untuk membaca dan renungkan Firman Tuhan
serta melakukannya.

1Ti 4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,
dalam membangun dan dalam mengajar.

Firman Allah adalah refleksi / cerminan dari karakter Allah sendiri.

Pada saat kita membaca Firman Allah, iman akan timbul di hati kita dan ketika iman
timbul, maka iman membutuhkan tindakan atau action. Bertindak melakukan Firman
Allah adalah membiarkan Yesus bertindak melalui kita, KARENA YESUS DAN
FIRMANNYA ADALAH SATU.
Biarkan Firman Allah mendapat tempat di jalan hidup kita, karena pada waktu Firman
Allah tinggal dalam kita, itu artinya sama dengan Yesus secara pribadi tinggal dalam kita.

Yakobus 1:22-24

Pada saat kita melakukan Firman Allah, kita memberi kesempatan kepada Allah untuk
menyembuhkan, memulihkan , membebaskan dan memberkati kita. Jadi saat kita
memberikan tempat bagi Firman Allah dalam kehidupan kita , kita sedang memberikan
tempat bagi Yesus dalam ke-Tuhan-an-Nya atas kita.

Ketika Firman Allah mendominasi hidup kita , itu berarti Ketuhanan Yesus berlaku atas
kita. Biarkanlah Firman Allah menjadi pemberi arah bagi kita saat kita menghadapi
situasi tertentu dalam hidup kita .

Kita akan menjadi orang yang bijaksana , karena orang yang bijaksana ialah orang yang
mendengar dan melakukan Firman Allah.

Mat 7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana,…

2. Mengembangkan hidup yang disiplin untuk berdoa dan puasa,akan membangun


keintiman dengan Yesus.

Berdoa dan berpuasa adalah perintah Tuhan bagi kita.

Luk_5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Luk_6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia
berdoa kepada Allah.

Luk_18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa
mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

1Te_5:17 Tetaplah berdoa.

Alkitab banyak mencatat peristiwa-peristiwa besar yang terjadi, jika dirunut kebelakang ,
kita akan mendapatkan orang-orang yang terus melakukan berdoa dan berpuasa untuk
suatu rencana Allah yang akan terjadi. Berdoa akan membawa kita kepada keintiman
dengan Yesus, kita berbicara kepadaNya dan Dia mendengarkan apa yang kita bicarakan,
sebaliknya Dia berbicara kepada kita ( melalui firmanNya ) dan kita mendengarkan serta
melakukannya.

3. Mengembangkan kasih kepada Yesus melalui mentaati apa yang diperintahkan.

Yoh 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Kasih bagi Yesus merupakan hal yang sangat penting. Dia tidak menginginkan kita
berkurang bahkan hilang kasih kita kepadaNya.

Sebab pada waktu kita hidup dalam kasih , kita sedang mencerminkan karakterNya,
karena Allah adalah Kasih.

Kasih akan memberikan nilai istimewa dan menjadikannya sangat berarti , ketikan
ketaatan dilakukan.
UPAH KETAATAN - SERI KHOTBAH

seorang pemanah dapat memperhitungkan dengan tepat


mengenai sasaran. Tuhan juga memberikan kepada kita
Hukum-Hukum sederhana untuk mengatur hidup ini yaitu
Ketaatan.
Ul 13:4 “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus
takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya,
suaraNya harus kamu dengarkan, kepadaNya harus kamu
berbakti dan berpaut.”
Ketaatan berarti memenuhi rencana/tujuan Tuhan dalam
hidup kita dan sikap apa yg menyenangkan hatiNya dan
tindakan apa yg diperlukan.
Yoh 14 :15,21 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintahKu.” “Barangsiapa memegang
perintahKu dan melakukannya, dialah yg mengasihi Aku. Dan
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu
dan Akupun akan mengasihi dia dan menyatakan diriKu
kepadanya”
Ketaatan mendatangkan berkat/upah,mengenapi janji-Nya.
1. Berhasil & Beruntung “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah
hatimu dengan sungguh2, bertindaklah hati2 sesuai dengan
seluruh hukum yg telah diperintahkan kepadamu oleh
hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke
kiri, supaya engkau beruntung…….,,sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan beruntung” Yos.1:7-8.
 Simon Petrus, ketika sepanjang hari dan semalaman mencari
ikan di danau Galilea tdk mendapatkan hasil , maka ditengah
keputusasaannya, Petrus taat kepada perintah Tuhan Yesus
“Bertolaklah ke tempat yg dalam dan tebarkanlah jalamu ”
Luk.5:4
Itu sebabnya Alkitab berkata yes 55:11: “Demikianlah
FirmanKu yg keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali
kepadaKu dgn sia2, tetapi ia akan melaksanakan apa yg
Kusuruhkan kepadanya.”

 Raja Hizkia, seorang raja Yehuda yang sangat diperkenan


oleh Tuhan, karena ia dengan sepenuhnya hidup taat kepada
Tuhan. “Maka TUHAN menyertai dia, kemanapun juga ia
pergi berperang, ia beruntung. 2 Taw.18:6-9
2. Mampu Berdiri Teguh ; Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata:
“Setiap orang yg mendengar perkataanKu ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yg bijaksana, yg
mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan
dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi
rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” Mat.7:24-
25
hanya dengan ketaatan kepada FirmanNya-lah, maka kita
bisa membangun rumah Tuhan, rumah tangga, rumah
karakter/character building.. Mzm.127:1a berkata: “Jikalau
bukan TUHAN yg membangun rumah, sia-sialah usaha orang
yg membangunnya.”
Ketaatan, yaitu dengan Mendengarkan FirmanNya dan
melakukan FirmanNya adalah satu2nya cara untuk bertahan
menghadapi hujan, banjir, angin,badai;
dan mereka yg TAAT KEPADA TUHAN & FIRMAN-NYA lah yg
akan tetap berdiri teguh.
3. Terhindar dari Malapetaka/Kutuk/Hukuman : Buatlah
bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus
kaubuat berpetak2 dan kaututup dengan pakal dari luar dan
dari luar. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu…..
Kej.6:15-22, Nuh taat.

Mzm.119:165 berkata: “Besarlah ketentraman pada orang-


orang yg mencintai TauratMu, tidak ada batu sandungan bagi
mereka.”
Saudara yang terkasih, sungguh ironis pada zaman sekarang
banyak pemuda/pemudi dan remaja terjerumus ke dalam
gaya hidup yg berbahaya, memalukan dan moral yang
rendah. JESUS LOVE U
PEMUDA YANG BERKARAKTER KRISTUS
Ayat Pokok:

I Timotius 4:12

" Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-
orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,dalam kesetiaanmu dan
dalam kesucianmu"

PENDAHULUAN

Ayat ini adalah merupakan nasehat Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius.

Siapakah Timotius?

Sebelum kita belajar nasehat yang indah tentang bagaimana seorang pemuda harus dapat menjadi
teladan,mari kita mengenal lebih dahulu siapakah Timotius itu. Dia adalah anak yang lahir dari
perkawinan campuran. Ibunya seorang wanita Yahudi dan ayahnya seorang Yunani. ( Kisah 16:1,II Tim
1:5).. Dia menjadi Kristen ketika Paulus dalam safari penginjiannya pertama mengunjungi Listra..
Timotius kemudian menjadi murid dari Paulus.

Dari arti namanya, Timotius artinya orang yang saleh, orang yang menghormati Tuhan. Timotius memang
layak menyandang gelar itu, karena sejak kecil ia sudah mengenal ajaran-ajaran firman Tuhan. Ibunya
Eunike yang adalah seorang Yahudi asli tentu sangat berperan dalam membentuk kepribadian dan
karaketer Timotous sehingga menjadi orang yang memahami kitab suci dan hidup dalam ketaatan
kepada hukum-hukum Tuhan. Selain itu neneknya yang bernama Louis juga ikut berperan dalam
mmbangun jati dirinya sehingga menjadi pribadi yang teguh dalam iman. Paulus dibesarkan dan tinggal
di Listra, suatu daerah di Propinsi Kilikia.
Dalam safari penginjilan keduanya Paulus kemudian mengangkat dia menjadi pembantu dalam
penginjilannya, setelah ia mengalami kekecewaan karena perpecahannya dengan Barnabas dan Markus (
Kisah 15:39). Dikemdian hari Timotius menjadi pembantu yang sangat dekat dengan Paulus. Hubungan
mereka menjadi seperti hubungan bapak dengan anak.

PEMUDA YANG BERKARAKTER KRISTUS

Dalam naehatnya kepadaTimotius, Paulus memberikan perintah supaya Timotius mampu menjadi
teladan sekalipun Timotius masih sangat muda. Saat ini firman Tuhan juga menjadi nasehat bagi kita,
rekan-rekan muda yang ada. Kita harus mampu menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih,
kesetiaan dan dalam kesucian.

Untuk menjadi teladan kita harus meneladai karakter Kristus, Dengan demikian, ketika orang melihat
kita, maka orang akan melihat pribadi Kristus yang terpancar melalui hidup kita

Saat ini kita akan belajar mengenai apa saja karakter Kristus yang harus ada dalam hidup kita?

1. Peduli dengan orang-orang yang terpinggirkan

Kitab suci menceritakan banyak sekali kisah-kisah tentang kepedulian Krstus kepad orang-orang yang
terpingirkan. Setiap hari ia bergaul dengan orang-orang yang dianggap sampah oleh masyarakat.
Bukankah dalam Alkitab dicatat bagaimana Yesus memperhatikan perempuan Samaria, para
pemungut cukai, penderita kusta, dan orang-orang lain yang mungkin tidak banyak orang yang mau
bergaul dengan mereka? Tetapi Kristus mau peduli dengan mereka. Bagaimana dengan kita? Biar kita
juga mampu menjadi seperti Tuhan Yesu, mau peduli dan mengasihi orang-orang yang terpinggirkan.

2. Kejujuran

Karakter Kristus yang kedua yang harus kita perhatikan dan teladani adalah kejujuranNya. II Petrus
2:22 mengatakan" Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya. Kita harus hidup
dalam kejujuran. Saat ini kejujura menjadi suatu hal yang mahal. Godaan untuk berlaku dan berkata
tidak jujur ada dimana-mana.Mari kita senantiasa jujur terhadap Allah, diri sendiri dan orang lain.
Kejujuran merupakan mutiara berharga yang amat menyenangkan hati Tuhan. Alkitab banyak
memberikan janji-janji berkat kalau kita berlalaku jujur senantiasa. ( Amsal 2:21,3:32,11:11,
14:11,15:17)
3.Ketaatan akan tugas dan tanggung-jawab-Nya.

Mengengai ketaatan Kristus tentu kita tidak akan meragukan lagi.Salib memberikan pesan bahwa
ketaaan Tuhan Yesus kepada kehendak Bapa sungguh luar biasam,bahkan taat sampai mati. Ketaatan
seperti Tuhan Yesus inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita. Seringkali bebagai pergumulan
hidup di dunia membuat kita merasa terdesak dan sulit untuk percaya kepada Allah. Namun kita
diingatkan bahwa walaupun sulit dan menuntut pengorbanan, kita harus belajat taat kepada
kehendak Tuhan.Kuncai agar kita bisa terus terarah kepada kehendak Allah adalah selalu berdoa.

4.Menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang

Yohanes 13:31-35 “Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan
dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan
mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-
anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang
telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang,
demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian
pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Kita harus meneladani kasih Yesus. Kasih Yesus adalah kasih Agape, yaitu kasih yang tanpa syarat. Kita
mengasihi bukan karena orang lain mengasihi kita, tetapi kita harus mengasihi kepada semua orang
sekalipun mungkin orang tersebut tidak suka kepada kita.

Kasih Yesus adalah juga kasih yang mau berkorban. Karena kasih-Nya kepada kita, maka Tuhan rela
mengorbankan nyawa-Nya. Mari kita meneladi kasih ilahi ini.

5.Kerendahan hatinya sebagai seorang hamba

Yesus merupakan teladan utama kita dalam belajar hidup rendah hati.Selama hidupnya di dunia ,
Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati, dan ketaatan kepada Bapa. Walaupun Yesus adalah Raja
segala raja, tetapi ia rela lahir di kandang domba yang hina.Ia juga memilih untuk menjadi anak dari
tukang kayu. Bahkan Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus membasuh kaki murid-
muridNya sebagai lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Yesus
mengatakan kepada para muridNya sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling
membasuh kaki yang mana berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti
kerelaan untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi
hamba bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin
hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah dengan saling
mendoakan satu dengan yang lain.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya ( I Ptr 5:6 ). Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam
kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka
Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari
manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada satupun manusia yang dapat
menghalangiNya.

Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat.
Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang
berlimpah-limpah ( Mzm 37:11). Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang sepertinya tiada
berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan mewarisi negeri ini dan
menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan kita bukan datang dari manusia tetapi
datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia tidak bisa gagal.

Bill Gothard mengatakan setiap pagi ia membiasakan diri merendahkan dirinya dalam doa kepada
Tuhan. Setiap pagi ia mengakui kelemahan dan ketidaklayakannya kepada Tuhan. Bill berkata, "Bila
Saya tidak merendahkan diri maka akan ada orang yang dengan senang hati akan merendahkan saya
". Daripada direndahkan lebih baik kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.

PENUTUP

Stanley Jones, seorang misionari yang melayani di India suatu hari bertemu dengan Mahatma Gandhi
dan dia tahu Gandhi menyimpan selipan “Khotbah Tuhan Yesus di Bukit.” Yang selalu dibacanya setiap
hari.
Jones bertanya, “Mahatma, dapatkah anda memberikan saran bagaimana agar kekristenan bisa lebih
diterima oleh orang India?”
Saudara tahu apa jawab Mahatma Gandhi? Ia mengatakan, “Saya percaya orang India akan banyak
menerima kekristenan hanya dengan simple saja, please you all christians live like Christ.”
Ini adalah sebuah kalimat yang indah luar biasa yang keluar dari mulut seorang non-kristen sekaligus
tamparan telak di wajah kita. Benar, saat ini cukup banyak gereja yang mengajar jemaatnya untuk
mengejar harta dunia dan tidak pernah mengajar untuk mengejar karakter Kristus, sifat-sifat Kristus
dalam hidupnya. Dan secara psikologis hal ini dapat dijelaskan yaitu umumnya tidak ada manusia yang
suka ditegur, dikoreksi tapi manusia senang jika mendengar janji-janji. Martin Luther pernah
mengatakan: “A religion that gives nothing, costs nothing, and suffers nothing, is worth nothing.” Artinya
mengikut Yesus harus siap membayar harga. Tanpa menyangkal diri dan pikul Salib, kekristenan tidak
berarti apa-apa.

Mari kita berusaha untuk menjadi pemuda yang berkarakter Kristus

Ketaatan Membuka Pintu Berkat


Info Post
By.JC-Kok

Baca: Mazmur 119:33-40


"Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petujuk ketetapan-ketetapanMu, aku hendak
memegangnya sampai saat terakhir." Mazmur 119:33

Tidak mudah menjadi orang yang taat. Hampir setiap Minggu kita mendengar kotbah
di gereja atau juga melalui pembacaan renungan setiap hari yang mengajar kita
untuk hidup dalam ketaatan. Namun kenyataannya tidak semua orang Kristen mau
melakukan ketaatan itu dan sebagian besar malah cenderung mengabaikannya dan
tidak mau taat.

Alkitab menegaskan: "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan


yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan
keselamatan yang sebesar itu,..." (Ibrani 2:2b-3). Mari kita belajar dari kehidupan
Abraham, salah satu tokoh besar dalam Alkitab yang disebut pula sebagai bapa
orang percaya. Abraham setia melakukan kehendak Tuhan. Dia selalu bersemangat
mengerjakan semua dan apa pun yang diminta Tuhan untuk dikerjakan. Saat Tuhan
memerintahkannya untuk pergi meninggalkan negeri dan juga sanak saudaranya,
Abraham taat. Juga ketika Tuhan memintanya untuk mempersembahkan anak laki-
laki yang ia kasihi sebagai korban bakaran, ia pun taat seperti tertulis: "Keesokan
harinya pagi-paginya bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan
memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu
untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan
Allah kepadanya." (Kejadian 22:3). Setelah sampai di tempat yang dituju ia pun
meletakkan anaknya sebagai korban bagi Tuhan, walau pada akhirnya Tuhan
menyediakan seekor domba jantan sebagai gantinya. Ini bukti nyata Abraham adalah
orang yang taat! Karena ketaatan inilah akhirnya Tuhan membuka pintu-pintu berkat
bagi semua bangsa di bumi. Dikatakan, "Bukankah sesungguhya Abraham akan
menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi
akan mendapat berkat?" (Kejadian 18:18).

Untuk bisa menjadi orang yang taat seperti Abraham kita harus memiliki
penyerahan diri total kepada Tuhan dan juga kesetiaan. Seringkali kita menuntut
Tuhan untuk menepati janjiNya, namun kita sendiri tidak mengerjakan bagian kita
(yaitu taat).

Bila kita taat, apa pun Dia sediakan bagi kita karena Dia adalah Jehovah Jireh!

ABRAHAM: TELADAN IMAN


DAN KETAATAN
Kejadian 22:1-19

Iman tidak hanya diperlukan pada saat kita mengawali kekristenan kita. Setiap saat,
setiap hari, setiap adegan hidup kita baik maupun buruk, sehat maupun sakit, senang
maupun susah, suka maupun duka sampai kita menghembuskan nafas terakhir kembali ke
rumah Bapa kita di Sorga kita memerlukan iman kepada Tuhan.
Iman bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh manusia melainkan kasih karunia Allah yang
dikerjakan oleh Roh Kudus melalui kita mendengarkan firman Tuhan (Roma 10:17).
Dalam kekristenan Iman artinya percaya dan mempercayakan hidup mengikut Kristus.
Iman tidak dapat dipisahkan dengan Ketaatan. Sebab iman tanpa ketaatan adalah iman
yang mati atau palsu. Jika seseorang berkata aku memiliki iman tetapi tidak taat kepada
Tuhan, tidak ada perbuatan, iman yang dimilikinya adalah iman yang mati atau palsu
(Yakobus 2:26). Iman harus disertai dengan ketaatan, itulah iman yang hidup, iman yang
benar.
Abraham adalah teladan IMAN DAN KETAATAN (Ibr. 11:8; Kej. 15:6). Dalam Kejadian
22 iman Abraham diuji oleh TUHAN memerintahkan Abraham untuk menyerahkan anak
semata wayangnya (Ishak) sebagai persembahan korban bakaran di gunung Moria.
Melalui teladan Iman dan Ketaatan Abraham kita belajar dua hal.

1. Iman dan Ketaatan Memiliki Kerelaan Mempersembakan Yang Terbaik (ayat 1-14)
Ishak adalah anak perjanjian. Anak tunggal Abraham, tentu saja Ishak sangat dikasihi
oleh Abraham, ayahnya. Tetapi tatkala Allah memerintahkan Abraham untuk
mempersembahakannya sebagai korban bakaran, Abraham tidak sedih, tidak tawar
menawar dengan Tuhan, tidak menolak dan menunda. Abraham segera melakukan
perintah itu (ayat 2-3). Setibanya di Gunung Moria, Abraham mengikat Ishak dan
meletakkan di atas mezbah untuk disembelih sebagai korban bakaran kepada Tuhan.
Tetapi saat Abraham mengulurkan pisau untuk menyembelih Ishak, malaikat Tuhan
mencegahnya. Allah sudah menyediakan seekor domba jantan sebagai pengganti Ishak. Ini
adalah deklarasi iman Abraham. Di sinilah teruji iman dan ketaatan Abraham kepada
Tuhan. Abraham rela menyerahkan anak yang dikasihinya atau yang terbaik kepada
Tuhan.
Marilah kita memberi yang terbaik sebagai bukti iman dan ketaatan kita kepada Tuhan.

2. Iman Dan Ketaatan Mendatangkan Berkat Dan Menjadi Saluran Berkat (ayat 15-19)
Setelah Abraham melewati proses ujian iman, Allah menjanjikan berkat kepada Abraham
Ayat 16-17 – “…. Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan
untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati
engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di
langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota
musuhnya.” Dan melalui keturunannya menjadi berkat bagi semua bangsa. Ayat 18 –
“Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku.” Jadi, tindakan Iman dan Ketaatan Abraham mendatangkan
berkat dan menjadi saluran berkat.
Kita adalah orang yang sudah diberkati oleh Tuhan. Berkat yang paling besar yang
dikaruniakan Allah kepada kita adalah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk
menyelamatkan setiap kita yang percaya kepada Kristus Yohanes 3:16). Karena itu baiklah
kita juga menjadi saluran berkat kepada sesama kita. Melalui kesaksian kita tentang Injil
dan berkat-berkat lainnya yang sudah Tuhan berikan kepada kita.

Penutup
Ada seorang pemain akrobat yang sangat ahli melakukan segala aksi akrobat yang sangat
berbahaya. Setiap penampilannya selalu membangkitkan decak kagum dari para
penonton. Ia selalu mampu melakukan atraksi dengan mulus tanpa kesalahan.
Suatu ketika pemain akrobat ini akan mencoba atraksi yang baru dan berbahaya yaitu
berjalan di seutas tali yang merentang di antara dua buah tebing yang sangat tinggi.
Sebelum ia melakukannya, ia bertanya kepada para penonton: “Apakah saudara percaya
bahwa saya bisa melakukan atraksi ini?” Penonton menjawabnya: “kami percaya”.
Lalu pemain akrobat itu memulai aksinya. Ia meniti tali itu selangkah demi selangkah dan
akhirnya selamat sampai di seberang. Kemudian pemain akrobat ini bertanya lagi kepada
penontonnya:”Saudara percaya dengan kemampuan saya?” Penonton berseru: “tentu
kami percaya, kami sudah melihatnya”.
Lalu ia bertanya: “siapakah diantara saudara yang bersedia dengan saya meniti tali
tersebut, saya akan mengendong saudara dan kita akan meniti bersama”. Tetapi tidak ada
jawaban sama sekali dari penonton dan tidak ada seorang pun menerima tawarannya.
Ilustrasi ini sesungguhnya sering kali menggambarkan sikap kita ketika kita dengan begitu
yakin berseru bahwa kita percaya kepada Allah. Kita sering mengakui bahwa Allah adalah
pihak yang berkuasa atas langit dan bumi. Di dalam kuasa-Nya, Ia dapat melakukan
segala sesuatu sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kita percaya bahwa Allah
berkuasa memberikan jalan keluar dalam segala persoalan kita.
Tetapi ketika kita berada dalam pergumulan, kita mulai meragukan kemahakuasaan
Tuhan. Kita tidak berserah kepada-Nya, bahkan bersikap menjauhi Tuhan.

Iman adalah percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.


Taatilah Tuhan, hiduplah sesuai firman-Nya.

Anda mungkin juga menyukai