Anda di halaman 1dari 6

MATERI

1
Disiplin mengatur waktu

Apa yang Firman Tuhan katakan mengenai "waktu"?


- Mazmur 90:12
- Efesus 5:15-16
- Kolose 4:5

Tuhan akan memberikan kepada semua orang waktu yang sama setiap harinya, tapi
ada orang yang dapat menyelesaikan lebih banyak hal daripada yang lain. Perbedaannya
tergantung pada cara mereka mempergunakan waktu mereka.

Sebagai anak Tuhan, kita harus menyadari bahwa:


 Waktu adalah pemberian Allah yang sangat berharga bagi kita.
 Pergunakan waktu secara efektif dan efisien. Artinya bisa mengerjakan banyak hal
dengan cara yang benar dan tidak sia-sia (Kolose 4:5).
 Waktu yang diberikan kepada kita adalah waktu yang terbatas dan tidak akan
kembali lagi (Efesus 5:15-16). Ingat, waktunya sudah singkat.
 Iblis sedang bekerja luar biasa untuk mencuri waktu anak Tuhan dengan hal-hal
yang sia-sia.

Allah mempunyai maksud dengan memberikan waktu kepada kita. Ia mempunyai rencana
dengan waktu itu. Karena itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sesuai
kehendak Allah (Mazmur 90:12).

Bagaimana cara mengatur waktu yang baik?

1. Perencanaan
 Agar berhasil dalam menyelesaikan tugas, kita harus membuat tujuan.
 Orang yang gagal membuat rencana, dia sedang merencanakan kegagalan.

2. Menentukan prioritas. "Dahulukan mana yang lebih penting!"


Karena waktu kita terbatas, kita harus menolak yang tidak begitu penting.

Urutan prioritas:
- Prioritas pertama: Persekutuan dengan Allah/saat teduh (Kolose 1:18b; Matius 6:33;
Markus 1:35)
- Prioritas kedua: Diri sendiri. Contoh: Melayani sampai lupa makan, lupa tidur, dan
lain-lain. (Matius 22:39)
- Prioritas ketiga: Keluarga (Efesus 6:1-3; 1 Timotius 3:2-5)
- Prioritas keempat: Studi/pekerjaan (Matius 5:16; 1 Timotius 3:7)
- Prioritas kelima: Pelayanan (2 Timotius 4:5)
- Prioritas keenam: Kegiatan sosial, olah raga, dan rekreasi

3. Minta pimpinan Tuhan (hikmat Allah) untuk mengatur waktu/jadwal


kegiatan, apa yang harus dikerjakan dengan waktu yang tersedia tersebut
(Pengkhotbah 10:10).

4. Selesaikan tugas langkah demi langkah, secara teratur.


 Jangan tergesa-gesa, jangan campur aduk (yang satu belum selesai sudah
mengerjakan yang lain),
 Jangan terburu-buru karena tugas yang ditumpuk.

5. Disiplin = penguasaan diri (1 Korintus 9:27a)


 Jangan suka menunda-nunda pekerjaan/tugas, mengulur-ulur waktu.
 Buang hal yang sia-sia: Nonton berlebihan, main-main, dan lain-lain.

Proyek ketaatan
- Buatlah "Jadwal Kegiatan Harian" selama satu minggu dan kumpulkan!
MATERI
2
Ketaatan kepada Firman Allah

Bahan diskusi
1. Apakah yang disebut dengan ketaatan?
2. Dari definisi yang kamu sebut, apakah kamu bisa disebut orang yang taat?
3. Coba cari tokoh-tokoh di Alkitab yang berjalan dalam ketaatan dan ceritakan
pengalaman mereka.

Penjelasan materi
Ketika berbicara ketaatan selalu ada pilihan untuk menjadi “taat” atau tidak. Hanya ada 2
pilihan. Tuhan Yesus memberikan contoh keteladanan yang bagus sekali tentang
ketaatan.

Sewaktu Yesus di taman Getsemani Tuhan Yesus dihadapkan pada suatu pilihan. Yesus
harus memilih meminum cawan anggur itu sebagai ketaatan pada Bapa atau tidak
meminumnya yang berarti tidak taat.

Namun Tuhan Yesus memberikan teladan yang baik. DIA memilih untuk melakukan
kehendak Bapa saja dengan meminum cawan itu. Walau pilihan itu sulit dan berat sekali
karena DIA tahu apa yang akan dihadapi selanjutnya, namun Tuhan Yesus memilih untuk
“taat” pada Bapa, sekalipun konsekuensinya penderitaan, sebab IA mengasihi kita semua.

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-
Nya, (Ibrani 5:8)

Bagaimana memiliki sikap taat kepada perintah-perintah Allah?, tidak dengan cara lain
selain kita harus BELAJAR menjadi taat. Ketaatan harus terus diperjuangkan. Ketika kita
masih gagal dalam melakukan kebenaran Firman, jangan menyerah, coba lakukan lagi
sampai menang. Minta kepada Tuhan Yesus untuk memampukan kita.

Proyek ketaatan
 Coba tuliskan di secarik kertas, satu kisah pengalaman ketaatanmu kepada Tuhan,
bagaimana kamu berjuang di dalam ketaatan, beserta harga yang harus kamu bayar di
dalam melakukan ketaatan itu. Setelah itu tukarkan kertas itu kepada temanmu dan
biarkan temanmu membacakan apa yang kamu tulis itu.
MATERI
3
Kasih yang Teguh

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya. (Ratapan


3:22)

Bahan diskusi
Dalam perumpamaan mengenai anak yang hilang, kasih ayah kepada anaknya adalah kasih
yang teguh. Kasih ayah tersebut tidak pernah berakhir walaupun sang anak telah
mengambil separuh dari harta warisan yang disediakan baginya. Ketika sang ayah melihat
anaknya dari jauh, ia memiliki belas kasihan atas putranya dan berlari menyongsong dia
serta memberikan pelukan dan ciuman! Tuhan itu sama seperti sang ayah dalam
perumpamaan tersebut. Kasihnya tidak berkesudahan.

Tuhan mengasihi kita sebagaimana kita adanya. Ia melakukan kehendak Tuhan dalam
hidup-Nya. Ia menunjukkan kasih kepada mereka yang kita pikir sukar untuk dikasihi,
seperti para pelacur, pemungut pajak, pendosa, dan orang-orang lain yang kita anggap
sebagai sampah masyarakat. Ia mengampuni dosa kita dan menolong mereka untuk
mencari jalan kembali kepada Tuhan! Yesus menunjukkan kepada kita bagaimana kita
harus mengasihi orang lain. Kita tidak dapat mengasihi orang lain dengan kasih kita
sendiri. Kita perlu mempergunakan kasih Tuhan untuk mengasihi orang lain. Kita perlu
melihat bagaimana Tuhan memandang mereka. Semua orang berharga bagi Tuhan.

Jika kasih Tuhan bagi kita tidak berkesudahan, bagaimana mungkin kasih kita
berhenti?

Tantangan mengenai kasih yang teguh adalah bagaimana kita:


 Mengasihi mereka yang sulit untuk dikasihi
 Mengasihi bahkan ketika sulit bagi Anda untuk mengasihi
 Mengasihi tanpa mencari imbalan sebagai balasannya

Pembahasan
Mari kita lihat apa yang harus kita lakukan untuk dapat mempraktekkan kasih yang teguh
ini:

1. Mengisi ulang tangki rohani Anda


Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. (1 Samuel 30:6)

Ketika tekanan begitu banyak, Daud meninggalkan kerumunan, semua tuntutan yang
ada dan semua kesempatan untuk melayani. Ia mengambil waktu untuk keluar. Ia
kembali ke dasar, pergi menyendiri agar ia dapat memiliki percakapan yang lama
dengan Tuhan. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Ia mengingatkan dirinya
sendiri akan kasih dan janji Tuhan kepadanya serta kesediaan Tuhan untuk
menolongnya. Jadi Daud mengambil waktu untuk menikmati kasih Tuhan. Ia harus
ingat bahwa dirinya berarti bagi Tuhan, dan bahwa ia adalah anak Allah.

Yesus melakukan hal yang sama. Setelah menyediakan waktu yang lama untuk
mengasihi, melayani, memimpin, menasehati dan mengajar orang-orang, Ia akan
meninggalkan orang banyak dan pergi ke gunung untuk berdoa. Kadang-kadang Ia
akan menyeberangi Laut Galilea untuk mengisi diri-Nya sendiri melalui percakapan
dengan Bapa. Jika orang-orang seperti Daud dan Yesus perlu pergi dan mengisi diri
mereka secara rohani, begitu juga dengan kita!

Jika Anda tidak memiliki kebiasaan yang teratur untuk menyisihkan waktu dengan
Tuhan, buatlah komitmen untuk menyisihkan waktu mempelajari Alkitab dan berdoa
setiap hari. Bisa pada pagi hari, sore, atau pada saat makan siang. Waktu yang Anda
pilih tidaklah sepenting kenyataan bahwa Anda sedang menyisihkan waktu dengan
Tuhan setiap harinya. Berada dalam hadirat-Nya akan mengisi ulang tangki Anda.
Ketika Anda berbicara dengan Tuhan, Anda dapat menuangkan semua kesulitan dan
beban Anda kepada-Nya. Ia tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengar! Ingatlah
bahwa Tuhan ingin memiliki persekutuan dengan Dia karena Ia menciptakan manusia
untuk bersekutu dengan-Nya! Dengan menyisihkan waktu bersama Tuhan, Anda
menyesuaikan tujuan Anda kembali kepada Tuhan dan mengijinkan Dia untuk
menolong Anda mengasihi orang lain yang kelihatannya sukar untuk dikasihi!

2. Menjaga tangki fisik Anda untuk tetap penuh


Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1Korintus 6:19-20)

Ada satu ukuran lagi yang perlu Anda perhatikan. Apa yang terjadi pada hubungan
Anda ketika Anda lelah secara fisik? Anda tahu apa yang akan terjadi. Terjadi perang,
atau hubungan mulai mati karena terabaikan. Saya menemukan bahwa ada banyak
orang yang mengembara - yang lelah secara fisik. Banyak dari mereka tidak sadar
bahwa hal ini melemahkan usaha mereka untuk mengasihi orang lain. Mereka tidak
sadar bahwa diperlukan energi – bukan hanya energi secara rohani dan emosional saja
– tetapi juga energi secara fisik – untuk sungguh-sungguh melayani seseorang. Orang
yang lelah secara fisik tidak dapat menghimpun energi seperti itu. Dan orang yang
lelah cenderung untuk mudah tersinggung, kritis, bertahan, dan negatif. Kita perlu
menjaga agar tangki fisik kita diisi jika kita ingin teguh dalam mengasihi orang lain.

Jika Anda memiliki kebiasaan makan yang buruk, tubuh Anda tidak berbentuk, gagal
untuk memiliki waktu tidur yang cukup secara teratur, atau memperlakukan tubuh
Anda dengan buruk dalam cara apa pun juga, buatlah komitmen dengan diri Anda
untuk memutuskan beberapa kebiasaan yang buruk dan memulai beberapa kebiasaan
yang baik. Ini adalah satu area di mana dorongan dan pertanggungjawaban dari
teman-teman adalah hal yang penting. Mintalah seorang teman untuk mendukung
Anda ketika Anda mengembangkan kebiasaan baru untuk mempedulikan kesehatan
fisik Anda. Semuanya bermula dari pikiran dan kemudian bergerak menjadi suatu
tindakan.

Ingatlah bahwa kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya (Efesus 2:10). Jadi jika Anda ingin
melayani Tuhan dalam potensi yang tertinggi, mulailah untuk merawat tubuh Anda
secara fisik. Jika Anda sehat (Anda tidak akan mudah tersinggung, suka bersungut-
sungut, atau menjadi negatif), Anda akan memiliki lebih banyak energi untuk
membagikan kasih yang teguh dengan orang lain.

Diskusi
1. Siapakah yang telah menjadi contoh kasih yang teguh dalam hidup Anda?
2. Menurut Anda, apakah artinya mencari kekuatan dari Tuhan?
 Jika Anda ingin memiliki kasih yang teguh dan peduli pada orang lain dalam jangka
waktu yang panjang, kita perlu belajar untuk mengukur kehidupan kita dan
memastikan bahwa level tangki kita tidak terlalu rendah. Dengan menggunakan
grafik di bawah ini, ambillah waktu untuk me-review 3 area yang telah kita
diskusikan.

   |--------|--------|--------|---------------|
Tangki rohani Anda: Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah
Tangki emosi    |--------|--------|--------|---------------|
Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah
Anda:
   |--------|--------|--------|---------------|
Tangki fisik Anda: Kosong   Rendah   ½ penuh   Penuh          Melimpah

3. Area mana dalam kehidupan Anda yang tingkatnya paling rendah, dan apa yang Anda
perlu lakukan untuk mengisinya di area ini?
4. Area mana dalam kehidupan Anda yang tingkatnya paling tinggi, dan apa yang dapat
Anda lakukan untuk menjadi pendorong bagi orang lain di area ini?

Proyek ketaatan
 Untuk memiliki kasih yang teguh, kita harus memastikan bahwa tangki rohani, emosi
dan fisik kita berada dalam tingkat yang sehat. Kita tidak dapat mengasihi orang lain
dengan kasih yang teguh jika salah satu dari 3 area di atas rendah atau kosong. Kita
perlu untuk terus menerus mengisi ulang diri kita dan mencari Tuhan setiap hari serta
melakukan bagian kita dalam menjaga agar emosi dan fisik kita tetap sehat!

Anda mungkin juga menyukai