• Tanpa kasih yang diibaratkan kayu, rumput kering dan jerami (1 Korintus 3:12)
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk
memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
(1 Korintus 13:2 TB)
Jadi, sebenarnya ketiga makna tersebut adalah tentang merelakan hak kita untuk dapat
digunakan orang lain. Mungkin pada saat kita merelakan hak tersebut, kita terlihat kalah dari
orang itu, sedangkan orang itu menang dari kita. Tetapi, tindakan itu sebenarnya bukan suatu
kekalahan tetapi suatu tindakan mengalah. Kalah itu berarti tidak menang, sedangkan mengalah
itu berarti dengan sengaja kalah atau tidak mempertahankan hak yang seharusnya menjadi
miliknya.
Pelajaran penting untuk kita disini, bahwa dalam menjalin relasi dengan sesama kita, tentu akan
timbul konflik-konflik yang mungkin saja hal tersebut terjadi bukan karena kesalahan kita, tetapi
hari ini kita harus tetap belajar mengalah. Kita harus belajar sabar dan mengasihi sesama,
terutama kepada orang yang telah berbuat salah kepada kita. Terkadang, memang kita harus
mengalah dalam menghadapi seseorang yang tidak sabar. Mengalah bukan berarti kalah, sebab
seringkali justru dengan mengalah kita akan mendapat kemenangan. Keberanian tidak bisa
diukur dari pembalasan, tetapi dari mengalah.
Kata lain dari mengalah berdasarkan ayat ini adalah dirugikan karena ketidakadilan. Daripada
menimbulkan keributan lebih baik mengalah. Itulah ciri khas hidup orang Kristen yang sudah
dewasa rohaninya. Tapi kalua hidup orang Kristen duniawi tidak pernah mau mengalah ketika
mengalami perlakukan yang tidak adil, ia akan ngotot terus. Itulah Kristen duniawi. Semoga
jemaat GBI Getsemani sudah mencapai kedewasaan rohani semuanya. Semoga baik-baik saja.