(2 Korintus 9:7-9)
Dari teks itu tergambar jelas bahwa, motivasi memberi persembahan syukur
adalah sukacita. Dan karena berkat itu bersumber dari TUHAN [1 Taw. 29:14],
maka orang yang memberi persembahan dalam bentuk apa pun, tidak akan
pernah berkekurangan; malah orang miskin sekalipun. Yesus menunjukkan hal
itu dalam meresponi persembahan seorang ibu Janda. Bahwa ia telah memberi
dari apa yang ada padanya, bukan dari apa yang tidak ada padanya. Artinya,
TUHAN memberi sesuatu kepadanya, dan ia memberi dari yang diberikan
TUHAN kepadanya pula [baca. Mark. 12:41-44].
9. Bersaing dan saling meremehkan dalam memakai karunia Roh (1 Korintus 12:1-
31)
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan
segala anggota itu, sekalipun banyak, mereupakan satu tubuh, demikian pula
Kristus. (1 Kor. 12:12)
11. Bila tidak puas hati, masih suka mengomel atau bersungut-sungut (1 Korintus
10:10)
- Kekristenan yang bersungut-sungut adalah kekristenan yang masih duniawi,
yang selalu mengeluh, bersungut-sungut dan tidak mau bersyukur
Kesimpulan :
1. Sebagai orang Kristen yang rohani kita dituntut supaya meninggalkan manusia
duniawi yang disampakan dengan masa kanak-kanak dan menerapkan manusia
Rohani yang dilukiskan sebagai manusia dewasa (1 Korintus 13:11)
2. Kita dituntut agar giat dalam pekerjaan Tuhan (1 Korintus 15:58)
3. Kebenaran ini mendorong kita supaya hidup mengasihi Allah sehingga tidak
kena kutuk (1 Korintus 16:22) sebab kasih tidak berbuat dosa (Roma 13:10)