Anda di halaman 1dari 13

Menyediakan Waktu untuk Tuhan

Pukul 3 sore, hari Jumat. Liz baru saja menyelesaikan pelajaran sehari penuh, dan ia
bergegas kembali ke asrama untuk mengambil perlengkapan latihan renang. Setelah
latihan berenang, ia menyambar sedikit makanan sebelum mempersiapkan
pelajaran pendidikan agama untuk besok. Ada Pemahaman Alkitab pukul 7:30
malam, tapi ia masih jauh dari siap untuk menyampaikan pelajaran. Mungkin ia
akan melewatkan Pemahaman Alkitab malam ini...
Sekarang sudah tengah malam, dan Liz sudah menyelesaikan persiapan untuk
pelajaran besok, tapi ia melewatkan Pemahaman Alkitab karenanya. Kelelahan, ia
berlutut, menggumamkan beberapa patah ucapan syukur, dan memanjat ke tempat
tidur. Ia melihat Alkitabnya tergeletak di meja, dan memutuskan akan membacanya
besok. Lagipula, ini hari Sabat, dan ia akan menghabiskan hampir sepanjang hari di
gereja.
Berapa banyak di antara kita yang merasa terhubung dengan situasi seperti ini?
Sering kali, kita merasa bahwa waktu sehari tidak cukup untuk melakukan segala
sesuatu. Waktu - adalah sesuatu yang kita hargai, sesuatu yang kita harap dapat
memilikinya lebih banyak, tapi tampaknya begitu cepat meluncur dari jari-jari kita.
Sebagai pelajar, kita sering dibebani dengan begitu banyak pekerjaan sehingga kita
cenderung melewatkan hal-hal yang penting bagi diri kita: Tuhan dan iman kita.
Berapa kali sudah kita mengesampingkan Tuhan karena jadwal kita yang sibuk?
Berapa kali sudah kita melewatkan kebaktian karena kita harus menulis makalah?
Berapa kali sudah kita bergegas ke sekolah tanpa mengucap syukur terlebih dulu
kepada Tuhan atas satu hari lagi hidup kita dan hanya menggumamkan beberapa
patah ucapan syukur beberapa detik sebelum melompat ke tempat tidur?
Kalau kita mengikuti gaya hidup yang sibuk dan hingar-bingar semacam ini, tidak
aneh kalau Tuhan sering ditinggalkan. Kita punya kuliah yang harus dihadiri,
makalah yang harus ditulis, dan ujian yang harus ditempuh. Bagaimana kita bisa
melakukan semuanya dan menemukan waktu untuk Tuhan dalam kehidupan kita
yang sibuk?
Artikel ini akan menyampaikan pentingnya menyediakan waktu untuk Tuhan,
bagaimana melakukannya, dan hasil dari menyediakan waktu untuk Tuhan.
MENGAPA MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK TUHAN?
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya."
(Pkh. 3:1)
Menurut kata-kata Raja Salomo yang bijaksana, ada waktu untuk segala sesuatu:
waktu untuk belajar dan waktu untuk bermain, waktu untuk mempelajari
pengetahuan duniawi dan waktu untuk memperoleh hikmat rohani. Tapi terserah
pada kita untuk mengatur waktunya, untuk menggunakan waktu kita dengan bijak
dan membaktikan sebagian darinya untuk Tuhan.
Bayangkan bahwa, minggu demi minggu datang dan pergi, hari-hari kita dimulai

dari pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 12 malam, tanpa waktu untuk berbicara
kepada Tuhan kecuali selama beberapa detik sebelum tidur. Akan seperti apa iman
dan hubungan kita dengan Tuhan? Kemungkinan besar akan lemah, atau tidak ada.
Sama seperti hubungan lainnya, kita harus menghabiskan waktu bersama Tuhan
untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dan pribadi dengan-Nya.
Selain itu, menyisihkan waktu untuk Tuhan membuat kita tetap melihat apa yang
penting - tujuan akhir kita, kerajaan surga. Iman kita berdampak langsung terhadap
dapat atau tidaknya kita masuk ke surga - dan ini jelas adalah sesuatu yang layak
kita beri waktu. Menghabiskan waktu bersama Tuhan bukan hanya berdampak pada
tujuan akhir kita, tetapi juga membuat perbedaan besar dalam kehidupan kita
sehari-hari. Puisi berjudul "Perbedaan" berikut ini menggambarkan betapa
pentingnya bagi kita untuk datang ke hadirat Tuhan setiap hari untuk memperoleh
kekuatan dan kedamaian dari Dia. Semakin sibuk dan semakin banyak tugas kita,
semakin penting berdoa kepada Tuhan.
Aku bangun pagi-pagi suatu pagi,
Dan tergesa-gesa sepanjang hari;
Begitu banyak yang harus kutunaikan,
Tak ada waktu doa bisa kusediakan.
Masalah bergulung-gulung menimpaku,
Dan setiap tugas semakin berat terasa;
"Mengapa Tuhan tidak menolongku?" tanyaku,
Jawab-Nya, "Kau tidak minta."
Ku ingin melihat sukacita dan keindahan,
Tapi hari merambat kelabu dan suram;
Aku heran kenapa Tuhan tak mau memberi,
Kata-Nya, "Tapi kau tak mencari."
Ku coba masuk ke hadirat Tuhan,
Ku coba semua kunci pembuka pintu;
Lembut dan penuh kasih Tuhan menegur,
"Anak-Ku, kau tidak mengetuk."
Aku bangun pagi-pagi hari ini,
Dan jeda sebelum memulai hari;
Begitu banyak yang harus kutunaikan,
Maka waktu doa harus kusediakan.
BAGAIMANA MENJADWALKAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA
Membuat Janji dengan Tuhan
Cara yang baik untuk menempatkan Tuhan dalam kehidupan kita adalah dengan
membuat janji dengan-Nya setiap hari. Kita harus menelaah kehidupan kita dan
menentukan kapan waktu terbaik bagi kita untuk berkomunikasi dengan-Nya dan
merenungkan firman-Nya. Bagi Raja Daud, yang terbaik adalah pagi hari dan malam
hari:
Ya Allah, Engkaulah Allahku,

[pagi-pagi] aku mencari Engkau... (Mzm. 63:2)


Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku,
merenungkan Engkau sepanjang kawal malam. (Mzm. 63:7)
Di pagi hari, sebelum memulai hari yang sibuk, kita dapat bersyukur kepada Tuhan
karena telah memberi kita hidup satu hari lagi, memohon pimpinan dan
perlindungan-Nya, dan memohon pertolongan-Nya agar menjadikan hari itu hari
yang penuh makna dan dikenan Tuhan. Di malam hari, sebelum tidur, kita dapat
meninjau hari kita bersama Tuhan, bersyukur atas pimpinan dan perlindungan yang
Ia berikan, dan merenungkan perkara-perkara yang kita hadapi sepanjang hari.
Persembahkan Waktu yang Terbaik dari Hari Anda
Bagi beberapa orang, pertemuan dengan Tuhan di pagi dan malam hari mungkin
tidak berhasil. Pagi hari mungkin terlalu awal - kita lelah dan kesal, dan sungguh
sulit berlutut berdoa. Pada malam hari, kita mungkin terlalu lelah setelah bekerja
sehari penuh, dan yang kita inginkan cuma merangkak ke tempat tidur.
Kita harus memilih waktu ketika kita tidak terlalu lelah dan ketika pikiran kita jernih
untuk mempersembahkan yang terbaik bagi-Nya. Sama seperti Habel
mempersembahkan ternaknya yang terbaik kepada Tuhan, kita harus
mempersembahkan waktu yang terbaik dari hari kita kepada Tuhan.
Akhirnya saya berhasil menemukan rutinitas terbaik bagi diri saya pada tahun kedua
saya di universitas. Walaupun pada pagi dan malam hari saya tetap berdoa, itu
biasanya doa-doa pendek. Saya merasa bahwa saya harus menemukan waktu yang
lebih baik untuk berdoa dengan khusyuk dan merenungkan firman Allah.
Saya mendapati bahwa waktu terbaik bagi saya adalah sekitar pukul 8 malam. Saya
sudah belajar dan makan malam, maka itulah waktu untuk Tuhan. Sekalipun saya
sedang mengerjakan makalah, saya akan meninggalkan semuanya dan memberikan
satu jam untuk Tuhan. Selama waktu itu, saya akan menyanyikan pujian, membaca
Alkitab, dan kemudian mengakhirinya dengan doa. Itu adalah waktu yang
dihabiskan dengan baik, dan saya sungguh-sungguh menghargainya.
HASIL DARI MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK TUHAN
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu." (Mat. 6:33)
Begitu kita mendahulukan Tuhan, kita akan mengalami perbedaan yang sangat
besar dalam kehidupan kita. Saya memperhatikan bahwa ketika saya menyediakan
waktu untuk Tuhan dengan menjadwalkan satu periode bersama-Nya setiap malam,
saya selalu menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang lebih singkat. Saya
akan sering mendapat ilham dari-Nya ketika sedang buntu pada suatu makalah.
Terlebih lagi, waktu yang saya sediakan untuk Tuhan juga menjadi pereda stres bagi
saya. Karena pada jam itu, saya akan melupakan pelajaran-pelajaran saya dan
berkonsentrasi pada Tuhan. Herannya, semasa hari-hari paling menekan, lirik-lirik
suatu pujian atau ayat Alkitab akan selalu menjamah saya dan mengangkat beban

saya. Saya benar-benar merasakan damai dan sukacita yang luar biasa di dalam hati
selama masa-masa itu. Selama tahun terakhir di universitas, setiap kali saya
kewalahan dengan pekerjaan, Tuhan memberi saya akal sehat yang saya perlukan.
Yesus menasihati kita dalam Matius 11:28-30:
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena
Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Saya mendorong Anda untuk mencobanya, bahkan jika Anda hanya bisa
memberikan dua puluh menit. Gunakan waktu itu untuk merenungkan firman-Nya
dan untuk memberitahu Dia betapa menekannya hari yang Anda hadapi. Anda pasti
akan merasakan perbedaan dalam kehidupan Anda. Selama kita mendahulukan
Tuhan dalam kehidupan kita, kita benar-benar tak perlu kuatir tentang apa pun
segalanya akan berjalan lancar.
Dunia di sekitar kita selalu berusaha memperkenalkan cara-cara baru untuk
melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat dari makanan cepat saji sampai
instant messaging. Dalam masyarakat yang serba cepat seperti ini, mencari Tuhan
tampaknya merupakan hal terakhir dalam benak kita. Tetapi, menyediakan waktu
untuk Tuhan bisa berarti perbedaan antara menjadi seorang pelajar yang tertekan
dan tergopoh-gopoh dengan menjadi seorang pelajar Kristen yang berhasil dan
penuh kedamaian. Pilihan dan waktu ada di tangan Anda.
Elaine Shek - Boston, Massachusetts, Amerika Serikat
Warta Sejati edisi 56: Mezbah Keluarga

PERGUNAKAN WAKTU YANG ADA


RENUNGAN HARIAN 8394 Kali Dibaca

Renungan Harian Sabtu, 7 Februari 2015. Pergunakan Waktu Yang Ada.


Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Satu hal yang selama ini tidak pernah kita
sadari adalah, manusia akan selalu berpacu dengan waktu yang ada, oleh sebab itu firman Tuhan
katakan pergunakanlah waktu yang ada. Kenapa? karena tidak ada seorangpun yang dapat
menghentikan waktu tersebut. Inilah yang menjadi sifat waktu itu sendiri yaitu :
1.

Berjalan terus

2.

Tak bisa dihentikan

Mengerti akan sifat waktu ini dimana waktu akan berjalan terus dan tak bisa dihentikan, maka sebagai
orang percaya kita harus menjadi orang yang berhikmat, supaya kita bisa pergunakan waktu yang
ada ini dengan baik, sehingga setiap detik waktu hidup kita tidak menjadi sia-sia.

Firman Tuhan katakan didalam Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 5:17 Sebab itu janganlah
kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Dari kebenaran firman Tuhan ini sebagai orang percaya kita di ingatkan untuk memperhatikan dengan
saksama bagaimana kita hidup. Hidup disini tentu selalu diwarnai dengan pikiran, tindakan, serta
perbuatan.
Bagi orang percaya setiap gerak pikiran kita harus diwarnai dengan pikiran Kristus, setiap tindakan
kita harus harus diwarnai dengan tindakan Kristus, bahkan setiap perbuatan kita harus sama dengan
apa yang Kristus buat, dan semuanya itu hanya memiliki satu fokus yang sama yaitu melakukan
kehendak Bapa di sorga.
Ini juga artinya kita harus memperhatikan dengan benar apakan setiap detik waktu kita yang belalu itu
berdampak baik atau buruk, setiap detik waktu kita yang berlalu itu memuliakan Tuhan atau tidak.
Kalau berdampak baik itu artinya kita telah hidup sebagai orang yang arif, tetapi sebaliknya bila
berdampak buruk itu artinya kita hidup seperti orang bebal.
Itulah sebabnya dalam menjalankan hidup ini, firman Tuhan katakan janganlah seperti orang bebal,
tetapi seperti orang arif. Jadi dalam menjalankan hidup ini kita harus memiliki konsep waktu yang
jelas dan pandangan yang jelas tentang waktu.

Waktu Adalah Uang


Bagi orang dunia waktu adalah uang, oleh sebab itu apapun yang mereka kerjakan, setiap detik
waktu mereka yang berlalu harus berujung atau bernilai pada uang, dan itu tidak boleh dilewatkan
begitu saja. Persoalannya adalah uang yang dikejar akan membuat banyak orang jatuh kedalam
berbagai-bagai pencobaan, karena dari situlah timbul segala akar kejahatan.
Firman Tuhan katakan didalam I Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Bagi orang dunia atau orang yang tidak percaya, waktu adalah kesempatan untuk mengumpulkan
harta, mencari kesenangan dunia, mengejar pangkat, jabatan, prestasi, kesuksesan hidup, dan
mereka sama sekali tidak pernah berpikir bahwa bukan mereka yang mengatur waktu, sehingga
perkara-perkara dunia akan menjadi fokus yang harus dikejar. Itulah membuat mereka jatuh kedalam
berbagai-bagai pencobaan, yang pada akhirnya akan berujung pada kebinasaan.

Waktu Adalah Anugerah


Inilah konsep waktu bagi orang percaya atau orang yang bijak, dimana setiap detik waktu yang
berlalu selalu dilihat sebagai sebuah anugerah yang harus dihargai dengan benar, artinya bagi orang

percaya setiap detik waktunya semuanya harus bisa memuliakan Tuhan, baik itu dalam bentuk
pikiran, perkataan, tindakan serta perbuatan semuanya harus untuk hormat kemuliaan Tuhan.
Persoalannya selama ini kita sudah terlanjur salah di didik oleh dunia, sehingga pandangan kita
tentang waktu ikut terkontaminasi oleh cara pandang dunia, sehingga banyak anak-anak Tuhan yang
akhirnya memanfaatkan waktunya hanya untuk mengejar perkara-perkara dunia, dan itulah yang
membuat kita sama dengan dunia, padahal Tuhan mau supaya kita berbeda dengan dunia (Roma
12:1-2).
Mengunakan awaktu bagi orang percaya harus bertujuan untuk, memperoleh hati yang bijaksana,
mencari kebenaran, akrab dengan Tuhan, dengan cara membangun persekutuan dengan Tuhan
secara terus menrus, karena ini akan berdampak kepada nilai kehidupan kekal.
Jadi orang percaya harus memandang waktu ini dengan sebuah sudut pandang yang berbeda, dan
jangan menjadi bodoh didalam memandang waktu ini, tetapi harus bijaksana.
Kesimpulannya adalah bila bagi orang dunia waktu adalah uang, pangkat, jabatan, harta kekayaan,
martabat, kehormatan, yang semuanya itu bisa membuat manusia melupakan Tuhan, atau bahkan
berbalik meninggalkan Tuhan dan akhirnya binasa di kekekalan, maka bagi orang percaya harus
berbeda.
Setiap orang percaya harus memandang waktu adalah mahkota kehidupan, dimana setiap detik
waktu yang berlalu harus terisi dengan perkataan, perbuatan, tindakan, dan sikap hati yang
memuliakan Tuhan, dan inilah yang dinamakan menghargai anugerah kasih karunia yang sudah Allah
berikan, artinya tidak ada waktu hidup orang percaya yang boleh berlalu dengan sia-sia.
Seperti apa yang firman Tuhan katakan, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini
adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak
Tuhan
Orang yang bijaksana akan mempergunakan waktu yang ada sesuai kehendak Tuhan, karena ia
Tahu bukan dunia ini tujuan hidupnya, tetapi kerajaan Bapa di sorga adalah tujuan akhir dari
kehidupan di dunia ini, yaitu dikenal oleh Allah sebagai anak-anakNya, dan dipermuliakan bersamasama dengan Tuhan Yesus didalam KerajaanNya.

3 hal Terpenting dalam membangun Hubungan Intim


dengan Tuhan
Hubungan

intim

dengan

Tuhan

Untuk kita bisa memulai hub intim dengan seseorang harus didasari oleh rasa cinta
atau
kasih..
Seperti sepasang kekasih yang saling mencintai lalu timbul keinginan untuk bisa
saling
mengerti
supaya
bisa
menjadi
lebih
intim.
Cinta itu sangat nyata dan bisa dirasakan serta merupakan pengalaman pribadi.
Inilah perbedaan antara cara kita mencintai dan cara Tuhan mencintai kita..
Kita seringkali memberikan cinta yang semu/ palsu kepada pasangan kita, ataupun
kepada
orang"
yg
kita
sayangi..
Salah satu contohnya: saat pdkt kita selalu memberikan yg terbaik untuk orang yg
kita cintai, akan tetapi setelah jadi malah jarang atau bahkan tidak pernah lagi
memberikan
hal"
terbaik
ke
org
yg
kita
cintai.
Semakin lama berhubungan, seringkali kita semakin berkurangnya kadar cinta kita
kepada
orang
yang
kita
kasihi.
Lalu
bagaimana
dengan
cinta-Nya
Tuhan...
karena kasih Tuhan sendiri pernah berkata dalam Yeremia 31:3 "Aku mengasihi
engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih Setiaku
kepadamu"
Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan terus konsisten dengan cinta-Nya kepada kita,
Walaupun kita tidak mencintai kita, akan tetapi DIA tetap mencintai kita.
Disini saya mau menjelaskan bahwa segala sesuatu yg dunia tawarkan ke kita,
awalnya
manis,
awalnya
enak..
Tapi
lambat
laun
manis
itu
berubah
menjadi
pahit.
Akan
tetapi..
Segala
sesuatu
yang
Tuhan
berikan
ke
kita,
awalnya
pahit,
awalnya
tidak
enak..
Tapi percaya saja bahwa semakin lama pahit itu akan berubah menjadi manis dan
semakin
manis..
Karena
sifatnya
kekal..
Begitu juga dengan CINTA-Nya Tuhan kepada kita dengan CINTA yang KEKAL..
Laluu..
Bagaimana
cara
Lukas
7:36-50
Dalam kisah ini Tuhan Yesus
dihapuskan hutangnya akan lebih
hutangnya
kepada
orang

kita

bisa
mencintai
Tuhan???
(cari
sendiri
yaa
:p)
mengajarkan bahwa seseorang yang banyak
mengasihi dibanding dengan orang yang sedikit
yang
menghapuskan
hutang
tersebut.

3 hal Terpenting dalam membangun hubungan intim dengan Tuhan:


1.

Iman

(Have

Faith

in

God)

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi

upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6 TB)
Dengan iman, kita belajar tentang standardnya Allah. Tanggung jawab yg Tuhan
berikan tidak bisa kita lakukan dengan kekuatan sendiri, apabila Tuhan tidak
membantu
kita
Maka
kita
akan
mengalami
kegagalan.
Disini akan terjadi krisis iman bila kita tidak mengikuti pimpinan Tuhan. Krisis iman
disini menyatakan apakah kita akan ikut kehendak Tuhan dan percaya akan kuasaNya
atau
mengikuti
cara
kita
sendiri.
Contohnya: Musa saat memimpin bangsa Israel mengalami krisis iman, karena dia
mengukur dengan kekuatannya sendiri dan merasa tidak mampu. Padahal Tuhan
berkehendak
supaya
dia
percaya
akan
Kuasa
Tuhan.
Kita
Percaya
Percaya
Percaya

harus
bisa
PERCAYA
atas
segala
sesuatu
yang
Dia
rancangkan
bahwa
segala
dosa
kita
telah
dibayar
di
akan
masa
depan
kita
di

kepada-Nya
untuk
kita
kayu
salib.
Tangan-Nya

2.
Perubahan
(Change
your
mind)
Kata-Nya kepada mereka semua: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lukas 9:23)
Kebanyakan dari kita ingin Tuhan menyatakan kuasa-Nya dalam hidup kita, akan
tetapi kita tidak tertarik untuk mengadakan perubahan dalam hidup kita.
Setiap kali Tuhan memberikan tugas atau berjanji kepada seseorang, Ia perlu
Merubah orang tersebut, yaitu Merubah kehidupannya sesuai dengan tujuan dan
kehendak
Tuhan.
Setelah terjadi perubahan baru Allah melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan
orang
tersebut.
Contohnya: Musa, Yusuf, Abraham, Daud (dapat dipelajari kisah hidup mereka).
Kita harus bisa merubah cara pandang kita terhadap Tuhan dan terhadap diri kita.
Kita
harus
bisa
mempercayai
Tuhan
lebih
dari
apapun
Lebih dari pada kita mempercayai SIAPAPUN DALAM DUNIA INI, termasuk diri kita
sendiri
Tuhan
Tuhan

lebih
mengenal
kita
lebih mengenal kamu

dibanding
orangtuamu
mengenal
dibanding kamu mengenal dirimu

kamu,
sendiri.

Kesaksian
tentang
perubahan
cara
berpikir:
"Sebelum saya lahir baru dan mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, pola pikir saya
tentang
hidup
adalah
tentang
mengejar
kesuksesan
dan
berkat.
Bagaimana supaya mencapai kesuksessan di dunia ini dan bisa membuat orang tua
saya bangga terhadap saya. Menjadi orang yang berlimpah berkat di dalam dunia
ini.
Akan tetapi disaat saya mengenal siapa saya dihadapan Tuhan dan untuk apa Tuhan
menciptakan
saya??
Saya mulai menyadari bahwa hidup ini bukan bercerita tentang sebuah kesuksessan

semata

atau

mencari

berkat-Nya..

Lebih dari itu tujuan Tuhan menciptakan kita adalah untuk menjadi TERANG dalam
dunia ini, untuk melakukan apa yang DIA lakukan dan mengatakan apa yang DIA
katakan dengan bahasa sederhananya menjadi kepanjangan tangan-Nya dalam
dunia
ini.
Disaat saya mulai menyadari hal ini, saya mulai terus belajar untuk berpikir dengan
cara DIA berpikir, melihat sesuatu dengan cara DIA melihat sesuatu.
Lantas jika begitu, mungkin saudara bertanya apakah saya tidak ingin kaya atau
sukses??
Saya sangat yakin dan Percaya disaat saya mendekat kepada-Nya maka DIA akan
memberikan segala sesuatu yang saya inginkan berdasar dari Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan
kepadamu.
dari
ayat
itu
maka
dapat
dilanjutkan
dengan
amsal
10:22
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Saya percaya DIA adalah Allah yang tidak pernah ingkar janji dan DIA pasti
menepati apa yang DIA sampaikan melalui firman-Nya. Karena disaat kita dekat
dengan sumber Berkat maka bukan kita lagi yang mengejar Berkat, akan tetapi
Berkat tersebut yang mengejar kita karena kita bersama dengan SUMBER BERKAT
itu
sendiri."

Perubahan artinya Merubah posisi kita untuk bisa mentaati Allah: dalam keadaan
(pekerjaan,rumah,ekonomi), dalam hubungan keluarga,teman dan bisnis, pikiran
kita, komitmen kita dalam hal pelayanan, keluarga, kuliah atau pekerjaan, juga
tindakan kita utk berdoa, memberi, dan melayani orang lain, kepercayaan kita
kepada
Tuhan.
Tuhan seringkali menghendaki perubahan kita dalam hal-hal yang tidak kita sukai.
Cerita tentang pemulung dengan kebiasaan makannya yang selalu setiap makan dia
menghabiskan
nasinya
terlebih
dahulu
baru
lauknya,
Setiap
makan
selalu
nasinya
yg
banyak
dan
lauknya
dikit
Pemulung
jarang
sekali
cuci
tangan
Pemulung
tidak
tau
memakai
sendok
dan
garpu
yg
benar
Tidak
bisa
memakan
steak,
karena
bingung
cara
potongnya...
Walaupun
pemulung
itu
sudah
menjadi
kaya,
Dia
tidak
otomatis
bisa
berubah
cara
makannya,
Karena
dia
harus
menyesuaikan
dengan
cara
orang
kaya
makan
Belajar tentang table manner, bagaimana memakai sendok, garpu, pisau yang
benar.
Kalau makan dibalik jadi nasinya yg sedikit dan lauknya yg banyak.
Kita
pun
seperti
pemulung
tadii.....
Kita memang dahulu adalah manusia dunia, yg tidak tau melakukan hal yg benar.

Akan tetapi saat ini kita telah menjadi orang yg benar dihadapan Tuhan,
Kita
sudah
dipilih
untuk
tinggal
di
dalam
Kerajaan-Nya..
Tentunya ada hal-hal yang perlu kita sesuaikan sebagai warga Kerajaan Sorga yg
baru.
Ada
peraturan-peraturan
yg
perlu
kita
pahami
dan
lakukan
Ada batasan-batasan yg harus kita mengerti sebagai warga kerajaan Sorga.

3.
Ketaatan
(Radical
Obedience)
Dalam Yohanes 14:15 berkata Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala
perintah-Ku.
Jawab Yesus: Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama
dengan
dia.
(Yohanes
14:23)
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti Firman-Ku; dan Firman yang
kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
(Yohanes
14:24)
Ketaatan adalah tanda lahiriah yang kelihatan bahwa kita mengasihi Allah dan upah dari
ketaatan adalah kasih Tuhan yg bisa kita rasakan dan alami yaitu hubungan intim dengan
Tuhan.
Kita harus bisa mengikuti apaaaa ajaaaa yang Tuhan ingin kita lakukan dalam dunia
ini.
Sekali lagi saya tekankan, kita harus bisa melakukan Apa Sajaaaa yg Tuhan mau
untuk
kita
lakukan
dalam
dunia
ini!!
Ada
amin
saudara-saudara..

Apakah
arti
ketaatan??
Sejak SMA saya sudah tidak pernah yang namanya naik kendaraan umum, karena selain tidak
nyaman dan lama sampenya, kendaraan umum seringkali rawan kejadian tindak kriminal. Maka
dari
itu
saya
jarang
sekali
berpergian
dengan
kendaraan
umum.
Akan tetapi 2 tahun yang lalu tepatnya bulan maret 2011, saat baru pulang dari Singapura
setelah mengikuti Conference disana.. Saya memakai DAMRI dan janjian sama orang rumah
untuk jemput saya di terminal rawamangun, di dalam perjalanan saya mendengar Tuhan berkata
bahwa saya harus naik angkot dari terminal rawamangun pulang kerumah.
Saya coba untuk taat saja walaupun sebenarnya saya tidak tau kenapa saya harus naik angkot
dan lagi dengan 2 koper yang saya bawa cukup merepotkan saat naik angkot.
Sesampainya di terminal rawamangun saya bertanya ke Tuhan, saya harus naik angkot apa,
DIA bilang naik angkot yang sedang ngetem di depan. Tidak lama saya naik angkot tersebut dan
duduk di kursi depan. Di tengah perjalanan, saya lalu coba memperhatikan sopirnya dan hanya
ada 1 orang di belakang, angkot tersebut cukup sepi dan jarang mendapatkan penumpang
walaupun angkot tersebut sering berhenti dan ngetem tetap saja tidak dapat penumpang karena
hari
itu
adalah
hari
minggu
siang.

Saat tiba di dekat rumah saya, Tuhan berkata untuk kasih sejumlah yang Tuhan sebutkan (lebih
dari ongkos tersebut). Saya belajar untuk taat memberikan uang tersebut dan sambil
memberikan uang tersebut saya tatap mata supirnya dan saya katakan Tuhan mengasihi bapak.
Bapak supir yang cukup tua tersebut mengucapkan terima kasih dengan berbinar-binar matanya
seperti mau nangis. Setelah memberikan uang tersebut, saya langsung jalan menuju rumah.
Saya tidak tau apa yang terjadi dengan bapak itu, apakah dia sedang butuh uang karena ada
anaknya
atau
istrinya
yang
sedang
sakit...
akan tetapi pelajaran yang saya dapat adalah jika Orang yang Tuhan percayakan which is saya,
jika tidak dapat taat kepada-Nya untuk mau naik angkot dan memberikan sejumlah uang ke
bapak supir itu, mungkin saja bapak itu akan sangat deperesi krn tidak dapat mebayar
pengobatan
anaknya/istrinya
atau
menyelesaikan
masalah
keuangan
lainnya.

Matius
7:21
TB
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Lukas
6:46-49
TB
46 Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak
melakukan
apa
yang
Aku
katakan?
47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta
melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan
--,
48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalamdalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir
melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh
dibangun.
49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia
sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika
banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

Ketiga poin diatas adalah poin penting dalam membangun hubungan intim dengan
Tuhan..
Saat kamu sudah bisa intim dengan-Nya, kamu akan merasakan Urapannya atasmu
dan
melalui
dirimu.
Kamu
bisa
merasakan
ON
FIRE
setiap
saat..
Bahkan kamu akan sering merasakan bahwa saat kamu bertemu dengan orang
baru,
>>>> Ada Roh yang meledak ledak di dalam dirimmu untuk memberitakan kepada
orang baru itu bagaimana baik_Nya dan berkuasa_Nya Tuhan kita..

Tuhan Yesus memberkati.

Membangun Hubungan Pribadi Dengan Tuhan


RHEMA
HARI
INI
Mazmur 65:5 Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat
untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di
rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus
Zoro, seorang musisi yang sering mendapat gelar drummer R&B terbaik kelas dunia,
mengakui bahwa Tuhan Yesus sajalah yang mengubah hidupnya yang mengenaskan
menjadi menakjubkan. Masa kecil dijalaninya dengan kehidupan yang keras bersama
ibunya yang single parent dan 6 saudaranya. Situasi yang berat membuat Zoro dan
keluarganya harus berpindah-pindah-pindah 30 kali. Dengan bakat yang alami dan
keunikan yang berbeda, Zoro menanjak ke puncak dunia musik dunia. Tapi justru hal itu
akan membawanya kepada perjalanan hidup yang semakin menurun. Pernikahannya gagal
dan makin hari karirnya makin menurun. Tak lama, Zoro menemukan kembali kasih mulamulanya pada Tuhan Yesus. Walaupun Zoro sudah hampir bangkrut, ditambah lagi
rumahnya diterjang gempa bumi, dia tetap memberikan uang persembahan di gereja, dan
dia justru semakin gencar mengikuti Tuhan. Berjalan bersama Yesus membawa Zoro
mengalami hidup kelimpahan sebenarnya. Bukan hanya karir yang dipuilhkan, Tuhan
akhirnya memberikan sesuatu yang sudah dinanti-nantikan oleh Zoro, istri yang cantik, dan
sekarang dua orang anak. Semua ini seperti sesuatu yang tidak bisa dibeli oleh ketenaran
dan uang. Semua rasa terima kasih diberikan kepada ibunya yang memberikan pengaruh
selera fashion kepadanya. Tapi hadiah terbesar yang ibunya berikan kepadanya adalah
pribadi Yesus. Itu sebabnya Zoro mendapatkan julukan lain lagi, The Minister of Groove
(pelayan dunia groove).
Apakah Anda sedang menghadapi pergumulan yang berat dalam hidup Anda? Jangan
pernag tinggalkan Tuhan demi kemudahan yang dunia tawarkan. Seperti kisah Zoro diatas,
hanya ketika kita membangun HUBUNGAN PRIBADI yang intim dengan Tuhan, maka kita
akan mempunyai IMAN yang mantap dan mampu menghasilkan MUJIZAT! Percayalah,
bersama Tuhan, kita akan sanggup menjadi orang-orang yang lebih dari pemenang!
RENUNGAN
Hanya ketika kita membangun HUBUNGAN PRIBADI yang intim dengan Tuhan, maka kita
akan mempunyai IMAN yang mantap dan mampu menghasilkan MUJIZAT!
APLIKASI
1. Mari evaluasi hidup kita, seberapa dekatkah kita dengan Bapa Sorgawi kita ?
2. Apa saja yang Anda lakukan untuk semakin memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan
?
DOA
UNTUK
HARI
INI
Bapa, tariklah kami semakin dekat dengan Engkau, karena hanya Engkau-lah satu-satunya
Pribadi yang yang kami inginkan dalam hidup kami. Biarlah hati kami melekat pada-Mu dan
kami pun melangkah dengan iman dan menyenangkan hati-Mu senantiasa. Amin.

Source http://gbika.org/site/membangun-hubungan-pribadi-dengan-tuhan/

Anda mungkin juga menyukai