Anda di halaman 1dari 4

WHAT IS YOUR GOAL?

Tujuan:
- Menyadari tujuan hidup setiap manusia
- Menyelaraskan kehidupan kita dengan tujuan tersebut, khususnya pekerjaan kita
- Menyadari bahwa kehidupan kita dan identitas kita sebagai orang kristen tidak
terpisahkan

Tujuan merupakan sesuatu yang kita ingin tuju/capai. Artinya, kemana tujuan kita akan
menentukan haluan/arah hidup kita. Tujuan membuat kita memiliki arah dan gairah dalam
mencapainya. Apabila kita tidak memiliki tujuan, maka kita tidak akan memiliki arah dan gairah
dalam hidup.
Kalau begitu, apa sih tujuan hidup manusia? Apa yang Allah nyatakan melalui alkitab kepada
kita?
Menjawab pertanyaan ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena konsekuensi yang
dihasilkan akan sangat besar. Kita akan menjawab beberapa pertanyaan besar dalam PA kali ini.

1. Tujuan Allah menciptakan manusia..? (Kejadian 1:26-27 ; Yesaya 43:1-7)


a) Sebelum kejatuhan manusia terjadi, Dengan bagaimana Allah menciptakan manusia?
Apa tujuanNya? (Kej 1: 26-27)

Setelah kejatuhan manusia, semua orang membuat tujuannya sendiri yang melenceng dari
tujuan Allah. Mereka ingin membuat suatu nama bagi diri mereka sendiri (Kej 11:1-9).
Akibatnya, Tuhan menghukum mereka.
Mengapa Tuhan begitu marah? Apa yang sebenarnya telah diperbuat manusia di babel?
Bandingkan apa yang Tuhan inginkan manusia kerjakan dengan apa yang benar-benar
dikerjakan manusia disana.
“Man was made to rely on God and give him glory. Instead, man chose to rely on
himself and seek his own glory — to make a name for himself. So God elected one
small person and promised to achieve his purpose through that man and his
descendants. He would make Abram’s name great, so that he, and not man, would
get the glory.” – John Piper

Di tengah kondisi manusia yang melenceng dari tujuan Allah, Tuhan tidak mengabaikan umat
manusia melainkan Ia memilih suatu bangsa bagiNya.
b) Apa yang menjadi tujuan Tuhan memilih suatu bangsa (israel)? (Yes 43: 7)

Tujuan Allah memilih umatNya (orang pilihan) ternyata adalah tujuan yang sama dengan
awal dari penciptaan manusia. Tuhan tetap konsisten dengan tujuan awal mencipta
manusia. Sampai sekarangpun, Tuhan masih memiliki tujuan yang sama. Inilah sebabnya
pada perjanjian baru, lagi dan lagi kita dipanggil untuk melakukan segala sesuatu untuk
kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31 ; Matius 5:16)

Sangat penting bagi kita untuk menyelaraskan tujuan kita dengan tujuan Sang Pencipta,
sebab kalau tujuan kita berlawanan dengan Pencipta kita, maka itu adalah hal yang
sangat mengerikan. Bandingkan dengan Kej 11:1-9 dan Kis 12:20-23.
Memang konsekuensi yang terjadi tidak selalu sama dan tidak selalu terlihat
“mengerikan” seperti pada bacaan, tetapi dari kedua kisah ini kita bisa mengetahui hati
dan sikap Allah terhadap penyelewengan dari tujuanNya dan bagaimana selalu ada
konsekuensi dari tindakan tersebut baik cepat maupun lambat (hari penghakiman).
Tetapi di sisi lain, tidak ada yang memberikan kepada kita keberanian, gairah, dan
ketekunan, seperti mengetahui tujuan Tuhan dan merasakan diri Anda selaras sepenuh
hati dengan itu.

“This is NOT an admonition (peringatan/teguran) to do God a favor. It is a


command to ALIGN OUR LIVES with his eternal goal.
He created us for his glory. God’s great aim in creating and governing the world is
that he be glorified. “I created you for my glory. I formed you, I made you.””
- John Piper
2. Apa itu kemuliaan Allah..?
Sangat sulit mendefinisikan kata “kemuliaan Allah”. Ini seperti kata “indah” yang sulit
didefiniskan tetapi dapat kita mengerti. Kita dapat mengomunikasikannya bukan dengan
mengatakannya tapi dengan melihatnya.
Bagaimana kamu mendefinisikan kemuliaan Allah? (Mazmur 19:1 ; Yesaya 6:3)

John Piper mengatakan bahwa kemuliaan Allah dan kekudusan Allah tidak dapat dipisahkan
(Yes 6:3). Kemuliaan Allah merupakan cara Dia men-display kekudusanNya (kudus = khusus =
berbeda kualitas dari yang lain). Kemuliaan Allah merupakan keindahan dan kebesaran yang
tidak terbatas dari kesempurnaan Allah yang melimpah.

3. Bagaimana supaya kita selaras..?

1. Menikmati dan bersukacita dalam kemuliaanNya lebih dari apapun dan mensyukurinya.
“God is most glorified in us when we are most satisfied in Him”
2. Sebagai natural result dari sukacita di dalam Tuhan ini, kita merasakan kebebasan dari
keegoisan dan tergerak untuk mengerjakan kebaikan untuk orang lain
“We glorify God when, out of love for Him, we lay down our rights, our freedoms, in
eating/drinking/whatever in order to do what is most loving toward others, either for the
“progress and joy of their faith” (Philippians 1:25) or that they may be saved (1 corinthians
9:22)”

“by this is my father glorified, that you bear much fruit.” (Yoh 15:8)
#WWJD
Kita sebagai gambar dan rupa Allah, dipanggil untuk men-display-kan kemuliaan Allah.
Tugas kita adalah mengarahkan pikiran kita, kasih kita, dan tindakan kita agar selaras dengan
tujuan Allah.

Dari yang sudah kita pelajari, kita tahu bahwa kehidupan kita, seluruh yang kita lakukan,
khususnya pekerjaan kita, tidak terpisahkan dari identitas kita sebagai gambar dan rupa Allah,
dan lebih khusus lagi sebagai orang kristen. Ceritakan dalam kelompok, bagaimana kamu ingin
menjalani hidupmu saat ini dan nanti setelah bekerja?
Yesus Kristus telah mati bukan supaya kita bisa hidup sesuka hati kita.. perhatikan hidupmu,
perhatikan apa yang menjadi tujuanmu dan apa yang kau kejar dalam hidup ini.. dan let’s align
ourselves to His eternal goal (His glory).

https://www.desiringgod.org/messages/god-created-us-for-his-glory
https://www.desiringgod.org/messages/how-to-do-good-so-that-god-gets-the-glory
https://www.desiringgod.org/articles/how-to-do-everything-to-the-glory-of-god
https://www.desiringgod.org/interviews/what-is-gods-glory--2

Anda mungkin juga menyukai