Anda di halaman 1dari 2

Berkat-berkat Tak Terduga

Matius 5:1-12

Sebuah himne yang diciptakan oleh William Cowper mengingatkan kita untuk mencari berkat-
berkat di tempat-tempat tak terduga.

Hai orang-orang suci gentar, perbarui keberanianmu;


Awan-awan yang sangat kau takuti
Sarat dengan belas kasihan, dan akan tercurah
Menjadi berkat-berkat atasmu.

DISKUSI KELOMPOK. Bagaimana Anda mengartikan kata “berbahagialah”? Minta anggota


kelompok untuk menuliskan penjelasan mereka pada secarik kertas. Kumpulkan dan baca tiap
penjelasan itu dan minta anggota kelompok menebak siapa yang menulis. Hal apa yang
terungkap melalui tanggapan-tanggapan tersebut tentang para penulisnya?

REFLEKSI PRIBADI. Orang seperti apa yang biasanya Anda anggap sebagai orang yang
berbahagia atau beruntung?

Dalam “Ucapan Bahagia” kita menemukan suatu kesederhanaan perkataan dan kedalaman
pemikiran yang telah memikat para generasi baru Kristen dan banyak pihak lainnya. Semakin
kita menyelidiki maknanya, semakin banyak yang tampaknya tetap tak terselidiki. Kekayaan
isinya tiada habisnya. Sungguh “dalam khotbah ini kita mendekati kehidupan surgawi.”
Baca Matius 5:1-12!

1. Apa bedanya antara gambaran umum kita tentang orang yang berbahagia atau
beruntung dengan mereka yang Yesus anggap berbahagia (ay. 1-12)?

2. Menjadi “miskin di hadapan Allah” (ay. 3) berarti mengakui kemiskinan rohani kita;
kebobrokan kita di hadapan Allah. Mengapa hal itu menjadi kondisi yang harus ada
untuk menerima Kerajaan Surga?

Mengapa sangat sulit bagi kita untuk mengakui kemiskinan rohani kita?

3. Mengapa mereka yang miskin di hadapan Allah merasa perlu berdukacita (ay.4)?

4. Mereka yang berdukacita merasakan kesedihan bukan hanya untuk dosa mereka,
tetapi juga untuk dosa yang mereka lihat di sekeliling mereka. Berita apa saja yang
Anda baca atau dengar akhir-akhir ini yang menyebabkan Anda berdukacita?
5. Menurut Anda, bagaimana mereka yang berdukacita ini akan dihibur (ay.4)?

6. Bagaimana penilaian yang tepat terhadap diri sendiri (ay 3-4) dapat menjadikan kita
“lemah lembut”- memiliki sikap yang rendah hati dan tidak sembarangan terhadap
orang lain (ay.5)?

7. Mengapa banyak orang akan terkejut bahwa orang yang lemah lembut akan memiliki
bumi?

8. Hal-hal apa yang Yesus sudah katakan sejauh ini yang dapat menjadikan kita lapar dan
haus akan kebenaran (ay.6)?

9. Kebenaran Alkitabiah memiliki 3 aspek, hukum, moral, dan sosial. Apa artinya menjadi
lapar dan haus pada masing-masing aspek tersebut?

10. Yesus berjanji, mereka yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan (ay.6).
Apa yang dapat Anda lakukan untuk membangkitkan nafsu makan rohani yang besar
dan sehat?

Sementara Anda mempelajari mengenai Khotbah di bukit ini, mintalah agar Allah
memuaskan sebagian dari kelaparan dan kehausan kita akan kebenaran.

Sekarang atau Nanti

1. Mazmur 1 memberikan gambaran lain dari orang yang Allah sebut berbahagia. Baca
Mazmur ini!

2. Apa ciri-ciri pembawaan orang yang berbahagia?

3. Dalam hal apa orang yang berbahagia berbeda dengan orang fasik?

4. Menurut “Ucapan Bahagia” dan Mazmur 1, dalam hal apa Anda sudah diberkati dalam
kehidupan ini?

5. Dalam hal apa Anda akan diberkati di waktu-waktu mendatang?

Anda mungkin juga menyukai