Anda di halaman 1dari 3

MATERI FIRMAN SEL

"Pengharapan yang Melampaui Segala Kesulitan"

(Johanes Gualberth)

Kamis, 26 Januari 2023

•Bacaan dari : 1 petrus 1:3-5 ( pengharapan,iman dan kasih)

3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah
melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup
yang penuh pengharapan, 4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat
cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. 5 Yaitu kamu, yang dipelihara
dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia
untuk dinyatakan pada zaman akhir.

•Jawaban dari maksud bacaan bisa di lihat di ayat (6&7)

RENUNGAN

Kehidupan Kristen bisa digambarkan dengan sebuah perjalanan yang panjang. Namanya perjalanan
panjang, tentu tidak selamanya mudah. Pada titik-titik tertentu, itu bisa sangat melelahkan dan
menyakitkan. Tidak jarang, bahkan bisa membuat seseorang menyerah. Misalnya dalam kasus
berikut ini.

Pete Wilson, seorang pendeta di Amerika Serikat, sangat sukses pelayanannya jika diukur menurut
pandangan dunia. Dia mendirikan gereja Cross Point pada tahun 2002 hingga berkembang menjadi
enam cabang dengan 7500 jemaat. Pelayanan gerejanya sangat luas, mulai dari penginjilan kepada
para narapidana, pengentasan kemiskinan, hingga mendirikan sekolah di India. Bahkan, Pete sendiri
menerbitkan buku yang menjadi bestseller.Tiba-tiba, dia mengejutkan banyak orang ketika
mengumumkan pengunduran dirinya dari kependetaan pada tahun 2016. Rupanya, dia mengalami
burn out, stres berat, akibat dari ritme pelayanannya yang sangat padat.Kisah seperti ini bukan satu-
satunya yang terjadi di dalam dunia Kekristenan. Selain mundur dari pelayanan, beberapa orang
Kristen lainnya memutuskan untuk bercerai, meninggalkan iman, atau bahkan mengakhiri hidupnya.
Jika dicermati, penyebabnya sama, yaitu mereka telah kehilangan pengharapan. Mereka merasa
bahwa kesulitan hidup yang harus mereka tanggung untuk mentaati perintah Tuhan terlalu besar,
sehingga mereka memilih jalan pintas yang dirasa lebih mudah.
•Di dalam 1Ptr. 1:3-5 ini, Petrus menguatkan hati jemaat yang sedang mengalami penganiayaan
karena iman mereka. Pada waktu itu, orang-orang Kristen sangat dimusuhi oleh pemerintahan Roma
karena iman mereka. Konsekuensinya, mereka bisa kehilangan harta, kesehatan, penghidupan sehari-
hari, dan bahkan nyawa. Pengalaman tersebut sangat memukul iman jemaat dan hampir-hampir
membuat mereka putus asa.

•Di tengah keadaan yang seperti itu, Petrus mengingatkan kepada mereka tentang pengharapan
terhadap apa yang akan mereka terima di dalam Kristus. Walaupun di dunia ini mereka bisa
kehilangan segalanya, tetapi mereka dijanjikan sesuatu yang luar biasa di surga: “yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu” (ay. 4).

•Dan sukacita yang didapat setelah menerimanya kelak bisa membuat segala penderitaan yang telah
dialami di dunia ini terhapus seketika, seperti tertulis dalam Why. 21:4: “Dan Ia akan menghapus
segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

*Walaupun tidak menghadapi penganiayaan seperti halnya jemaat di Asia Kecil, namun kita tetap
bisa mengalami kesulitan ketika menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam pelayanan maupun
hidup sehari-hari. Yang mudah terlihat, mengalami kerugian (baik uang, tenaga, waktu, atau
perasaan). Tidak jarang, itu bisa membuat kita kecewa. Tetapi jika dibandingkan dengan apa yang
akan kita terima di surga, sesungguhnya semua itu tidak akan ada artinya.

•Seorang tokoh Katolik dari abad ke-16, Francis de Sales, memaparkan pelajaran dari seorang anak
kecil yang suka main rumah-rumahan. Ketika rumah-rumahan itu dirusak, maka anak kecil tersebut
pasti menangis karena sedihnya. Padahal, ketika dia sudah dewasa dan bisa menikmati hal-hal yang
jauh lebih keren, maka rumah-rumahan itu tentu tidak ada artinya lagi. Demikian juga sebagai orang
Kristen. Jangan kehilangan pengharapan dalam menjalani panggilan Tuhan dan menerapkan prinsip-
prinsip firman Tuhan dengan taat. Seberat apapun kesulitan yang harus kita alami, ingat, Tuhan
sudah menjanjikan hal yang jauh lebih indah di surga. Jangan pernah kecewa dan hitung-hitungan
dengan Tuhan. Apalah artinya kehilangan sesuatu yang fana di dunia, jika kita dijanjikan untuk
menikmati sukacita kekal bersama Kristus di surga. Itulah yang akan membuat kita mampu menjalani
hidup dengan penuh kesetiaan pada Tuhan sampai akhir.

PERTANYAAN DISKUSI
1.Ceritakan permasalahan yang pernah Anda alami sebagai pengikut Tuhan dikehidupan sehari hari
maupun dalam pelayanan di gereja. Bagaimana Anda mengatasinya saat itu dan apakah sudah
sesuai dengan firman Tuhan?

2.Komitmen apakah yang akan Anda ambil dalam pelayanan/kehidupan sehari-hari setelah
diingatkan kembali tentang pengharapan di dalam Tuhan ini?

*POINT AKHIR

Apakah Allah melalaikan umat-Nya? Sebagaimana telah dinyatakan dalam Alkitab, Allah senantiasa
menyertai umat-Nya di tengah segala kekacauan dunia. Bahkan sekalipun sampai kehilangan nyawa,
Allah telah menyediakan hidup kekal bagi umat-Nya.

Seberat apapun kesulitan yang harus kita alami, ingat, Tuhan sudah menjanjikan hal yang jauh lebih
indah untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai