4
Rabu, 8 Februari 2023 Yohanes 15:4-5
DALAM YESUS KRISTUS PASTI BERBUAH
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Pepatah ini
menjelaskan adanya kemiripan sikap, perilaku, dan pola pikir antara
orang tua dengan anak. Misalnya ada seorang anak yang baru pulang
sekolah meminta dibelikan jajan kepada ibunya dengan cara berteriak
kepada ibunya, sang ibupun meresponsnya dengan nada tinggi sambil
mengatakan bahwa anaknya tidak boleh jajan lagi. Anaknya tetap
merengek minta jajan dengan nada yang lebih tinggi lagi. Dari cerita ini
dapat diasumsikan bahwa anak itu kemungkinan meniru apa yang
dilakukan si ibu saat meminta atau memberi respon terhadap sesuatu.
Teriakan dengan nada tinggi mungkin sudah diperlihatkan si ibu sejak
anak masih kecil dan anak menirunya. Seorang anak belajar sesuatu dari
apa yang dilakukan oleh orang tuanya atau orang-orang di sekitarnya.
Firman Tuhan Allah pada hari ini (Yoh.15:4-5), bercerita tentang
adanya hubungan antara ranting, buah dan pokok atau pohon. Buah
anggur hasil ranting dari pohon atau pokok anggur. Sebaliknya ranting
tidak akan menghasilkan buah jika terlepas dari pohon atau pokok
anggur itu. Jadi buah itu hanya dapat dihasilkan kalau seseorang terus
menerus melekat dan hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan Anak.
Kalau manusia hidup menjauh atau tidak tinggal dalam persekutuan
dengan Yesus Kristus seperti cabang yang tidak akan menghasilkan buah
sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Artinya ranting tidak akan
menghasilkan buah bila ia terpisah dari pohonnya. Oleh sebab itu
tinggallah di dalam Yesus sebagai syarat untuk berbuah. Buah yang
dihasilkan adalah buah-buah Roh, seperti yang tertulis dalam Galatia
5:22-23 “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri.” Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuah, yang ada
hanyalah perbuatan sesuai dengan keinginan daging yang tidak sesuai
dengan kehendak Kristus. Seperti yang tertulis dalam Galatia 5:19-21,
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
5
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk sungguh-sungguh
tinggal di dalam Yesus Kristus, supaya menghasilkan buah yang baik dan
dapat dinikmati, baik bagi diri sendiri maupun bagi banyak orang,
terutama bagi kemuliaan-Nya. Sebagai keluarga orang percaya kita juga
hendaknya selalu berpaut dan bersatu pada Kristus, supaya buah yang
dihasilkan keluarga sama rasanya karena bertumpu pada pohon yang
sama. Orangtua dan anak-anak hendaknya menghasilkan buah yang
sama karena tinggal dalam sumber yang sama yakni Yesus Kristus. Amin.
Doa: Ya Bapa sorgawi, ajarlah kami untuk selalu berusaha tetap tinggal
di dalam Yesus Kristus supaya kami berbuah banyak. Hancurkanlah
kuasa gelap yang mau memutuskan hubungan kami dengan-Mu. Dalam
nama Yesus, Amin.
6
Tinggal di dalam Yesus Kristus menggambarkan suatu hubungan yang
dekat, erat dan melekat. Orang yang tinggal di dalam Yesus Kristus,
tandanya selalu taat pada perintah-Nya (Yoh.15:10, I Yoh.3:24), hidup
mengikuti teladan-Nya (1 Yohanes 2:6). Mereka yang tidak tinggal di
dalam Yesus Kristus akan memperoleh hukuman kebinasaan kekal.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita diajak sebagai keluarga Kristen untuk tetap tinggal di dalam
Yesus Kristus. Supaya hidup kita selalu terhubung dengan sumber yang
menghidupkan dan tidak menjadi kering dan dibuang ke dalam api. Ada
banyak orang yang lebih suka memilih mengikuti kata hati sendiri,
keinginan daging, karena terasa lebih menguntungkan daripada
mengikuti kehendak firman. Firman Tuhan Allah berkata “rancangan-Ku
bukanlah rancanganmu”, artinya apa yang kita rencanakan, pikirkan
belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan Allah. Siapa yang tidak
berada dalam persekutuan dengan-Nya pasti akan mengalami
kesengsaraan kekal. Sebaiknya kita menghindari pergerakan kehidupan
yang menuju pada kebinasaan. Amin.
Doa: Ya Bapa Sorgawi, jangan biarkan kami berada di luar persekutuan
dengan Yesus Kristus. Ikatlah dan tautkan kami selalu dengan kasih-Mu
yang menghidupkan dan menghasilkan buah agar kami tidak mengalami
penghukuman dan kebinasaan. Dalam nama Yesus. Amin